Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Istilah warisan dunia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Kata Warisan
dapat diartikan sebagai peninggalan kita dari masa dahulu, apa yang hidup bersama kita
sekarang, dan apa yang akan kita tinggalkan bagi generasi mendatang untuk belajar dari,
mengagumi dan menikmatinya.Warisan dunia yang lebih populer dengan sebutan world
heritage berhubungan dengan hal hal atau sesuatu yang dapat diwariskan masa sebelum kini
yang tersebar di seluruh dunia .Sebuah situs warisan dunia adalah suatu tempat budaya dan
alam, serta benda yang berarti bagi umat manusia dan menjadi sebuah warisan bagi generasi
berikutnya(www.wikipedia.org). Warisan dunia dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
warisan budaya dunia dan warisan alam dunia.Warisan budaya menurut Konvensi Warisan
Dunia mencakup: Monumen( karya arsitektur, karya patung dan lukisan yang monumental,
elemen atau struktur yang bersifat arkeologis,prasasti, gua hunian dan kombinasi yang
memiliki nilai universal luar biasa dilihat dari sudut pandang sejarah, seni dan sains), Seni
(Kumpulan bangunan:yaitu kumpulan bangunan yang terhubung atau terpisah yang karena
arsitektur, homogenitas atau tempatnya dalam landsekap memiliki nilai universal luar biasa
dipandang dari sudut sejarah, seni dan sains) dan Situs: yaitu lokasi/tempat karya manusia
atau karya alam dan manusia dan kawasan yang termasuk situs arkeologis,memiliki nilai
universal luar biasa dilihat dari sudut pandang sejarah, estetika, etnologi atau
antropologi).Sedangkan Warisan Alam mencakup : pertama, ciri-ciri alam yang terdiri dari
bentukan fisikal dan biologis atau himpunannya, yang memiliki nilai universal luar biasa dari
sudut pandang estetika atau ilmiah. Kedua, bentukan geologi dan fisiografi yang diuraikan
sebagai habitat species hewan dan tumbuhan langka yang memiliki nilai universal luar biasa
dari sudut pandang sains dan pelestarian; Ketiga,situs alam atau kawasan yang diuraikan
dengan tepat serta memiliki nilai universal luar biasa dari sudut pandang sains, pelestarian
atau keindahan alam.

Berbicara mengenai warisan budaya dunia, juga mencakup tentang Warisan budaya
dunia benda(tangible), Tak benda ( Intangible) dan lansekap budaya ( Cultural landscape)
yang merupakan properti budaya dan mewakili perpaduan pekerjaan alam dan manusia dalam
pengaruh keterbatasan fisik yang diberikan oleh lingkungan alam disekitarnya serta oleh
kekuatan-kekuatan sosial, ekonomi, dan budaya, baik eksternal maupun internal.(
www.warisanindonesia.com). Selanjutnya warisan dunia berupa budaya dan alam ini
didaftarkan ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai warisan dunia dengan memenuhi beberapa

Page 1
kriteria dari 10 kriteria yang telah ditentukan.Inti dari kriteria itu adalah suatu warisan dunia
harus memiliki nilai universalitas yang luar biasa . Daftar warisan dunia yang telah ditetapkan
oleh UNESCO sebagai salah satu badan yang berwenang melakukan hal tersebut
mendapatkan perhatian dan perlindungan dari masyarakat internasional untuk dilestarikan
sesuai dengan tujuan awal yaitu warisan ini dapat dilihat oleh generasi yang akan datang
untuk dipelajari , dinikmati dan dikagumi .

Seiring dengan perkembangan jaman yang mengarah kepada konsumerisme, banyak diantara
warisan dunia tersebut dijadikan daya tarik wisata dan memberikan kontribusi positif secara
ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.Dengan terdaftarnya suatu warisan dunia , tentu
mendapat perhatian penuh dari masyarakat dunia apalagi pada jaman media sosial online
dimana segala informasi dapat diakses cepat di seluruh dunia, mendorong orang untuk
berkunjung ke tempat tersebut dengan berbagai motivasi.Datangnya masyarakat dunia ke
sebuah situs warisan dunia tentu memberikan devisa bagi negara bersangkutan dan
pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal karena wisatawan yang berkunjung
menghabiskan uangnya selama masa tinggal mereka.

Namun tidak semua situs warisan dunia yang terdaftar di UNESCO merasakan
fenomena yang sama seperti itu dikarenakan situasi politik, keamanan,bencana alam atau hal
hal yang mengganggu keberlanjutan pelestarian situs warisan dunia tersebut.Seperti diketahui
di beberapa belahan dunia tersebar warisan dunia yang terancam akibat peperangan yang
terjadi dan berpengaruh terhadap kebijakan politik yang membahayakan situs warisan dunia
tersebut, selain itu terjadinya polusi, urbanisasi tak terkendali ,perkembangan pariwisata yang
tak terkendali serta bencana alam seperti banjir,gempa bumi juga membahayakan
keberlanjutan situs tersebut. Pada tahun 1972 diadakan World Heritage Convention dengan
dengan hasil ditetapkannya daftar warisan dunia yang berada dalam bahaya( The list of
World Heritage In Danger).Dengan adanya daftar ini diketahui situs warisan dunia tersebut
memerlukan perlindungan dan diketahui bantuan yang diperlukan untuk perlindungan situs
tersebut.Komite warisan dunia akan mengalokasi dana untuk melindungi situs warisan dunia
tersebut dengan mengupayakan langkah langkah yang tepat dalam operasi penyelamatan situs
tersebut.Selain itu dengan adanya daftar ini , masyarakat dunia mengetahui keadaan situs
tersebut dengan harapan dapat membantu dalam mengembangkan langakah langkah
konservasi yang tepat , efektif dan efisien.Komite warisan dunia dalam kegiatannya akan
berkonsultasi dengan negara yang bersangkutan untuk mengembangkan strategi yang tepat

Page 2
untuk melindungi situs tersebut. Jika situs tersebut kehilangan karakteristiknya sesuai criteria
yang terdaftar maka situs warisan dunia tersebut akan dihapus oleh komite warisan dunia dari
daftar warisan dunia dan daftar warisan dunia yang berada dalam bahaya.

Salah satu situs warisan dunia yang berada dalam bahaya adalah Lansekap budaya
dan sisa sisa arkeologi pada lembah Bamiyan yang terletak di Propinsi Bamiyan ,
Afganistan.Situs ini dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia yang berada dalam bahaya
pada tahun 2003 bersamaan dengan daftar warisan dunia karena adanya gangguan terkait
peperangan yang terjadi yang mengarah pada kebijakan politik yang berkedok agama dan
menganggap situs tersebut adanya pemujaan berhala yang bertentangan dengan agama
mayoritas di Afganistan yaitu agama Islam. Dengan alasan tersebut pihak berkuasa di
Afganistan memasang ranjau di semua akses situs tersebut dan meledakkan dengan dinamit
sehingga situs itu rentan dan rapuh dari upaya konservasi.Kalau tidak ada upaya tindak
lanjut , kemungkinan situs tersebut bisa dihapaus dari daftar warisan dunia.Padahal kalau
dicermati lebih mendalam, situs ini merupakan percampuran kebudayaan yang terjadi di masa
lampau sehingga menjadi prasasti yang memberikan gambaran pada generasi yang akan
datang.Dilihat dari aspek pariwisata , ini dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia
untuk berkunjung ke situs tersebut.Potensi dari sejarah yang ada dan sisa arkeologi yang ada
dapat dikemas dengan baik sebagai produk pariwisata sehingga memberikan kontribusi
ekonomi kepada masyarakat Bamiyan yang secara umum masih mengalami kesulitan
ekonomi akibat ketidakstabilan sistuasi politik dan keamanan di Afganistan.

Dalam uraian ini, akan membahas secara naratif deskriptif tentang gambaran umum
situs dan kriteria yang dipenuhi oleh situs Lansekap budaya dan sisa sisa arkeologi di
Lembah Bamiyan , sehingga terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO beserta upaya
upaya perlindungan dan pengelolaannya . Disamping itu juga akan dibahas mengenai
perkembangan pariwisata di situs tersebut dengan dilengkapi testimoni atau komentar
komentar orang orang yang pernah berkunjung ke Lembah Bamiyan sehingga dengan
adanya uraian ini diharapkan masyarakat dunia pada umumnya dan Afganistan pada
khususnya, mengetahui dan menghargai nilai nilai universal yang terkandung pada situs
lembah Bamiyan sehingga menyadari potensi pariwisata yang ada di situs tersebut . Dan juga
dalam uraian ini mampu menjadi acuan dalam kajian akademis selanjutnya.

Gambaran umum Lembah Bamiyan

Page 3
Bamiyan Lembah terletak 246 km melalui jalan darat barat Kabul, tertutup antara
pegunungan tinggi Hindu Kush (Khwaja Ghar dan Kuh-e Baba), di pusat dataran tinggi
Afghanistan. Lembah Bamiyan mengikuti Sungai Bamiyan, dan merupakan jalur dari Jalan
Sutra. Lembah ini terletak di cekungan tektonik besar, yaitu 50km panjang dan lebar 15 km,
pada ketinggian 2500m dengan luas properti 159 ha dan buffer zone 342 ha. Situs ini adalah
sebuah lansekap yang memiliki keindahan yang luar biasa, dan juga dikaitkan dengan tokoh
legendaris. Aspek-aspek ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan suatu pusat
agama dan budaya.Lembah ini dihuni dan urbanisasi secara bertahap pada abad ke-3 SM.
Situs ini terdiri dari 8 zona inti yang terpisah, masing-masing dengan zona buffer:

 Bamiyan Cliff, termasuk. dua figure Budah berdiri dalam ukuran besar’

 Kakrak Valley, 3 km sebelah timur dari sebelumnya;

 Fuladi Valley: Qoul-i Akram dan Ghamai Kalai GuaShahr-i Zuhak termasuk benteng
periode Islam;

 Qallai Kaphari Monumen, Cluster A dan B;

 Shahr-i-Ghulghulah, sebuah pemukiman berbenteng.

Bamiyan Cliff terletak di sisi utara lembah, dan termasuk dua relung kolosal yang
mengandung tokoh Buddha berdiri (55m dan 38m), berasal dari abad 3- 5 Masehi, dan salah
satunya tertinggi di dunia.Pada abad ke-16 Masehi, situs ini dilaporkan memiliki sekitar
12.000 gua, membentuk tempat yang besar mulai dari Buddhis biara, kapel, dan tempat-
tempat suci, di sepanjang kaki lembah. Sebuah eksplorasi geofisika awal tahun 2002 telah
mengindikasikan adanya jalan kuno dan struktur dinding. Dalam beberapa gua-gua dan
ceruk, sering dikaitkan seperti galeri, terdapat sisa-sisa dinding lukisan. Ada juga sisa-sisa
tokoh Buddha duduk.

Gua lembah Kakrak yang terletak 3 km sebelah tenggara dari Bamiyan Cliff, dan
terdiri dari lebih dari seratus gua, berdiri pada abad 6 sampai abad ke-13. Ada sisa sisa
fragmen Budaha berdiri dengan tinggi 10m dengan dihiasi dekorasi dari periode Sasanian.

Gua lembah Fuladi: terletak 2km barat daya dari Bamiyan Cliff. Dua kelompok utama
gua adalah Qoul-I Akram Gua dan Ghamai Kalai Gua, yang memiliki fitur dekoratif penting.

Page 4
Shahr-i Zuhak, 15km timur dari Bamiyan Cliff, berkaitan terutama dengan periode Islam di
bawah kekuasaan Ghaznavid dan dinasti Ghorid (abad 10 sampai 13 Masehi).

Qallai Kaphari merupakan monumen yang terletak 12km timur Bamiyan Cliff, terbagi
dalam dua kelompok (A dan B), yang terdiri dari fortifikasi dinding, menara dan benteng-
benteng, dibangun pada struktur tanah pada abad ke 6-8 masehi.

Shahr-i Ghulghulah adalah benteng yang terletak di sebuah bukit di pusat Lembah
Bamiyan yang berdiri pada abad 6 sampai 10 masehi.

Monumen dan sisa-sisa arkeologi Bamiyan Lembah adalah properti publik, milik
Negara Afghanistan. Namun, sebagian besar dari daerah penyangga dimiliki oleh swasta
namun dokumen-dokumen kepemilikan dihancurkan pada masa pemerintahan Taliban, dan
sekarang sedang disesuaikan kembali.

KRITERIA LANSEKAP BUDAYA DAN SISA SISA ARKEOLOGI PADA LEMBAH


BAMIYAN SEBAGAI WARISAN DUNIA UNESCO

Lansekap budaya dan sisa sisa arkeologi Lembah Bamiyan ditetapkan sebagai warisan
budaya oleh UNESCO pada tahun 2003 dengan memenuhi kriteria (i),(ii), (iii),(iv),(vi)
dengan uraian sebagai berikut:

Kriteria (i): Patung-patung Buddha dan seni gua di Lembah Bamiyan merupakan
representasi luar biasa dari sekolah Gandhara dalam seni Buddha di kawasan Asia Tengah.

Kriteria (ii): Sisa-sisa seni dan arsitektur Bamiyan Valley, pusat Buddhis yang penting
di Jalan Sutra, merupakan bukti yang luar biasa untuk pertukaran pengaruh budaya India,
Helenistik, Romawi dan Sasanian sebagai dasar untuk pengembangan ekspresi artistik
tertentu di sekolah Gandhara.Dan juga adanya pengaru islam sesudah itu

Kriteria (iii): Lembah Bamiyan terdapat bukti yang luar biasa untuk tradisi budaya di
kawasan Asia Tengah, yang telah menghilang.

Kriteria (iv): Lembah Bamiyan adalah sebuah contoh luar biasa dari lansekap budaya
yang menggambarkan masa Buddhisme yang sangat signifikan .

Kriteria (vi): Lembah Bamiyan adalah ekspresi paling monumental dari Buddhisme
Barat dan merupakan pusat ziarah yang sangat penting selama berabad-abad. Karena nilai-
nilai simbolik mereka, monumen telah menderita pada waktu yang berbeda dari keberadaan

Page 5
mereka, termasuk penghancuran yang disengaja oleh pihak Taliban pada tahun 2001, yang
mengguncang seluruh dunia.

PAKAR konservasi asal India , Rakhaldas Sengupta, tak berhasil menyembunyikan


rasa dukanya. Sengupta, yang diminta berkomentar mengenai keputusan Pemerintah Thaliban
Afghanistan untuk menghancurkan dua patung Buddha di Bamiyan, merasa keputusan itu
melukainya secara pribadi.Kalbunya bergolak, dan ia merasa punya hak paling tidak untuk
bersedih. Pada awal 1970-an, selama sembilan tahun Sengupta sebagai direktur konservasi
pada Badan Survei Arkeologi India menghabiskan waktu memimpin tim ahli arkeologi India
menyelamatkan dua patung Buddha itu. (Gatra.com, 19 maret 2001)

Integritas (2011)
Sumber daya warisan di Lembah Bamiyan telah menderita berbagai bencana dan
beberapa bagian berada dalam keadaan rapuh. Sebuah kerugian besar bagi integritas situs
adalah penghancuran patung-patung Buddha yang besar pada tahun 2001. Namun, proporsi
yang signifikan dari semua atribut yang mengekspresikan Nilai Universal Posisi situs, seperti
Buddha dan bentuk arsitektur Islam dan pengaturan mereka dalam lanskap Bamiyan, tetap
utuh, termasuk biara Buddha yang luas di tebing lembah Bamiyan yang berisi dua patung
kolosal Buddha.

Keaslian (2003)
Lanskap budaya dan peninggalan arkeologi di Lembah Bamiyan terus membuktikan
kepada fase budaya yang berbeda dari sejarahnya. Dilihat sebagai lanskap budaya, Lembah
Bamiyan, dengan sisa-sisa artistik dan arsitektur, penggunaan tanah tradisional dan
konstruksi sederhana lumpur bata terus mengekspresikan nilai universal yang luar biasa
dalam hal bentuk dan bahan, lokasi dan pengaturan, tetapi mungkin rentan menghadapi
pengembangan dan membutuhkan konservasi dan pengelolaan cermat.

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI LEMBAH BAMIYAN

Awal mula kegiatan pariwisata dimulai pada tahun 1977, ditandai dengan selesainya
proyek restorasi patung Buddha Bamiyan. Sejak itu ribuan turis sempat datang mengunjungi
situs Budhha ini. Departemen Pariwisata Afghanistan membangun beberapa hotel, dan 120
tenda khusus, untuk mengakomodasi kedatangan wisatawan itu. Kaisar Jepang saat ini,
Akihito, termasuk satu di antara pemimpin dunia yang pernah mengunjungi patung Buddha

Page 6
Bamiyan(gatra.com,2001).Hal ini menandakan kegiatan pariwisata sudah mampu
berkontribusi positif terhadap Lembah Bamiyan dengan dibangunnya akomodasi pariwisata
oleh pemerintahpada saat itu sehingga membrikan dampak ekonomi bagi wilayah
tersebut.Ada dua hotel yang bagus di wilayah tersebut yaitu Silk Road Hotel dan Norban
Qala Guest House.Berdasarkan testimony dari satu orang wisatawan yang tidak disebutkan
namanya dalam ulasan di website tripadvisor pada masa kunjungan meraka pada bulan
Agustus 2011 menyatakan bahwa hotel Silk Road sangat bagus di Bamiyan walaupaun tidak
ada televise, akses internet bagus dengan kamar yang luas dengan perabotan klasik
Afganistan.Pelayanan mereka sangat ramah dengan yang special ada masakan Jepang
disajikan di suatu malamnya. Kalau di analisa kemungkinan kedatangan kaisar Jepang cukup
memberikan warna dalam pelayanan di lembah Bamiyan khususnya kuliner . Penilaian bagus
juga diperoleh oleh Hotel Norban yang disampaikan oleh seorang yang pernah bertugas tiga
hari dengan PBB pada bulan Oktober 2011. Untuk jumlah kunjungan ke lembah Bamiyan
cukup sulit diprediksi, karena administrasi untuk itu belum tersentuh mengingat wilayah
Afganistan sebagian besar masih mengalami konflik.Namun ada beberapa testimoni terkait
situs Lansekap Budaya dan Sisa- sisa arkeologi di Lembah Bamiyan yang menyatakan
lembah ini adalah tempat sejarah yang sangat menakjubkan dan tenang sekaligus tragis
karena adanya penghancuran situs oleh pihak Taliban.Dari 5 wisatawan yang berkunjung ke
lembah Bamiyan dari tahun 2011 sampai 2012 ,2 orang memberikan penilaian sangat bagus
dan 3 orang memberikan penilaian luar biasa terhadap situs ini(www.tripadvisor.com).Ini
juga berarti potensi pariwisata yang dimiliki sangat besar dan kegiatan pariwisata sudah
terjadi , namun belum berkembang akibat situasi politik yang tidak kondusif terjadi di
sebagian besar wilayah Afganistan.

STRUKTUR MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LEMBAH


BAMIYAN

Monumen dan sisa-sisa arkeologi di Lembah Bamiyan adalah milik publik, milik
Negara Afghanistan. Namun, sebagian besar dari zona penyangga berada dalam kepemilikan
pribadi. Banyak dokumen mendefinisikan kepemilikan dihancurkan selama dekade konflik
dan kerusuhan sipil, dan sekarang sedang didirikan kembali. Hukum Negara tentang
Perlindungan Properti Sejarah dan Budaya (Departemen Kehakiman, 21 Mei 2004)
diberlakukan dan menyediakan dasar untuk sumber daya keuangan dan teknis.Manajemen
properti secara bertahap di bawah kewenangan Kementerian Informasi dan Budaya (MoIC)
dan departemen yang relevan (Institut Arkeologi dan Departemen untuk Pelestarian

Page 7
Monumen Sejarah), serta Gubernur Provinsi Bamiyan. Kementerian Informasi dan Budaya
memiliki kantor perwakilan provinsi setempat di Bamiyan. Ada 8 penjaga khusus melindungi
situs terhadap vandalisme dan penjarahan, dengan sumber daya tambahan yang disediakan
oleh Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk kontingen polisi khusus untuk perlindungan
kekayaan budaya.Saat ini, sistem manajemen sementara mendapat bantuan dari masyarakat
internasional untuk sumber daya administrasi, ilmiah dan teknis yang sesuai. Sejak tahun
2003, UNESCO telah memimpin tiga-fase rencana menjaga keamanan untuk properti.
Fokusnya adalah untuk mengkonsolidasikan relung Buddha, untuk melindungi artefak yang
selamat dari penghancuran patung-patung Buddha dan untuk membuat situs yang aman.

Sebuah Rencana Pengelolaan untuk properti sudah disiapkan dengan tujuan untuk
mempersiapkan dan melaksanakan program untuk konservasi, perlindungan Lembah
Bamiyan, untuk melakukan eksplorasi dan penggalian arkeologi, dan untuk mempersiapkan
dan melaksanakan program untuk pariwisata budaya yang berkelanjutan di lembah. Gubernur
provinsi bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yang meliputi
rehabilitasi perumahan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, dan pembangunan infrastruktur
dan pertanian.Pada bulan Maret 2011, disimpulkan oleh para pejabat Afghanistan dan para
ahli internasional pada pertemuan Kelompok kerja Lembah Bamiyan ke-9 diselenggarakan
oleh UNESCO bahwa situs Warisan Dunia yang berpotensi siap untuk dihapus dari Daftar
Warisan Dunia dalam Bahaya tahun 2013, tertunda karena adanya kemajuan dalam mengatasi
risiko keamanan, stabilitas struktural dari sisa-sisa dua raksasa Buddha patung dan relung
mereka, konservasi peninggalan arkeologi dan lukisan mural dan pelaksanaan Rencana
Pengelolaan.Ini berarti UNESCO selalu memperhatikan perkembangan situs warisan dunia
dengan segala upaya yang dilakukan untuk mempertahankan karakteristiknya.

Page 8
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Lansekap budaya dan sisa
arkeologi Lembah Bamiyan memiliki keunikan dan nilai universal yang luar biasa ditandai
dengan adanya 5 kriteria yang dipenuhi oleh situs sebagai Daftar warisan dunia .Namun
krtiteria itu berpotensi dihapus akibat adanya upaya penghancuran oleh pihak Taliban
sehingga diperlukan upaya perlindungan dan konservasi dan sudah dilaksanakan oleh Komite
Warisan Dunia UNESCO dan masyarakat Internasional.Dengan keunikan dan nilai universal
tersebut ,potensi pariwisata lembah Bamiyan sangat bagus sekali ditandai dengan adanya
kunjungan ribuan wisatawan pada tahun 1977 setelah restorasi patung Budah selesai
dikerjakan.Ditambah lagi adanya testimony dari beberapa orang atau wisatawan yang
berkunjung kesan 1 tahun terakhir menambah daya tarik berkunjung kesana, namun
perselisihan politik yang berkepanjangan yang berakibat rentannya situs tersebut dari
kehancuran membuat komite Warisan Dunia bersama pihak setempat mengadakan upaya
perlindungan dan membenahi manajemen pengelolaan lembah Bamiyan.

Page 9
DAFTAR PUSATAKA

http://whc.unesco.org/en/list/208

http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=49

http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g1536414-d1551574-Reviews-
Cultural_Landscape_and_Archaeological_Remains_of_the_Bamiyan_Valley-
Bamyan_Bamya.html

id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCO

Page 10

Anda mungkin juga menyukai