Anda di halaman 1dari 2

Percobaan yang telah dilakukan bertujuan untuk mengamati laju korosi logam di dalam

dan luar ruangan serta menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi laju korosi. Pada
percobaan ini digunakan masing-masing 10 batang logam Fe dan Zn sebagai sampel yang
dimasukkan ke dalam 10 tabung reaksi dengan perlakuan yang berbeda. Praktikum ini
menggunakan 6 jenis bahan utama sebagai media korosi yaitu air laut, cuka masak
(CH3COOH), air sabun, minyak goreng, air keran, dan kalsium klorida anhidrat
(CaCl2.5H2O). Pengamatan korosi dilakukan pada hari ke 1,2,3,4,5,8,9, dan 10 dengan tujuan
mengamati perubahan setiap sampel di dalam media yang berbeda untuk menentukan laju
korosinya.

Hari pertama dan kedua pengamatan belum menunjukkan adanya korosi di seluruh
logam Fe dan Zn. Pada hari ketiga tabung reaksi 1A-9A telah terkorosi atau berkarat, sampel
Fe yang belum terkorosi berada pada tabung reaksi 10A dengan media air sabun dan minyak.
Pada hari keempat seluruh sampel Fe telah mengalami pengkaratan dan banyaknya karat terus
meningkat pada hari berikutnya hingga hari kesepuluh. Sebaliknya, pada logam Zn tidak ada
satupun sampel yang berkarat pada hari pertama sampai hari ketiga. Pada hari keempat tabung
reaksi 9A dengan media CH3COOH dan minyak mengalami pengkaratan sedangkan sampel
pada tabung reaksi lain tidak menunjukkan perubahan apapun hingga hari terakhir pengamatan.

“Pada deret volta, logam Fe adalah oksidator terkuat dibandingkan logam Zn.
Akibatnya, logam Zn lebih mudah teroksidasi dibandingkan logam Fe. Hal ini juga
mengakibatkan laju korosi pada logam Fe lebih lambat dibandingkan logam Zn.” (Auliyani &
dkk, 2017). Teori tersebut menjelaskan bahwa seharusnya logam Zn lebih mudah berkarat
dibandingkan logam Fe apabila dilihat dari deret volta. Namun pada percobaan kali ini Fe lebih
cepat berkarat dibandingkan Zn, hal ini dipengaruhi oleh logam Zn yang telah dilapisi cat
sebelum perlakuan. Pengecatan merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
menghambat korosi, sisa cat yang masih menempel pada logam Zn akan menghambat
terjadinya korosi pada logam Zn.

Hasil data pengamatan menunjukkan logam yang direndam dalam media minyak hanya
memiliki sedikit karat bahkan ada yang sama sekali tidak berkarat. Situasi ini dipengaruhi oleh
sifat nonpolar minyak yang menghambat terkontaminasinya logam dengan H2O yang bersifat
polar. Hal ini telah dijelaskan Destiarti & dkk (2021:89) “Faktor utama penyebab korosi yaitu
gas oksigen dan air di udara, mengolesi besi dengan minyak juga dapatmencegah korosi besi
karena minyak bersifat non polar sedangkan air bersifat polar sehingga minyak menghalangi
besi kontak langsung dengan air”.

Logam Fe dan Zn yang dimasukkan dalam tabung reaksi tertutup dengan media
CaCl2.5H2O memiliki karat yang lebih sedikit dibandingkan sampel dengan media air laut,
CH3COOH, air sabun, dan air keran. Ini dikarenakan CaCl2.5H2O memiliki sifat higroskopis
sehingga mampu mengikat air dan mencegah terjadinya korosi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Fahmi, Nashita, & Sumardianto (2022) “Kalsium klorida (CaCl2) merupakan
garam berwarna putih yang mempunyai sifat higroskopis terhadap air dan memiliki kandungan
panas yang besar hingga dapat mengikat air dan larut di dalamnya”.

“Kandungan material dari air laut menyebabkan air laut memiliki kemampuan untuk
menkorosi logam secara cepat. Selain itu ada 2 aspek penting yang mempengaruhi proses
korosi yaitu dari material itu sendiri (komposisi dan perlakukan yang dilakukan) dan dari faktor
lingkungan seperti salinitas (kadar garam), efek Ph (derajat keasaman), temperatur dan
kecepatan”. (Jokosisworo, Purnawati, & Yudo, 2020). Berdasarkan pernyataan tersebut
diketahui penyebab sampel yang direndam air laut mudah untuk terkorosi hal ini disebabkan
oleh 2 faktor utama yaitu kandungan yang terdapat dalam air laut tersebut dan salinitas air laut.

Diamati pada data pengamatan Zn, diketahui Zn dengan media CH3COOH dan minyak
lah satu satunya yang berkorosi. Kondisi ini dipengaruhi oleh CH3COOH yang bersifat asam
merupakan katalis yang mempercepat terjadinya korosi pada Zn. Dalam bukunya Gapsari
(2017:64) menjelaskan “semakin besar konsentrasi asam sulfat maka semakin banyak atom-
atom yang terlepas dari besi sehingga kecepatan korosi semakin besar”().

• Auliyani, ZF., Dharma, ES., Erna, M., Herdini., Linda, R., &
Susilawati.(2017).EFEKTIVITAS KITOSAN SEBAGAI PELAPIS (COATING)
KOROSI PADA LOGAM Zn, Fe, Al DALAM MEDIA HCl DAN H2SO4. jurnal
Kimia dan Pendidikan. 2(2). 119-129.
• Destiarti, L. dkk. (2021). Korosi dan pencegahannya. Medan: Yayasan kita menulis
• Fahmi, AS., Nashita, NY.,& Sumardianto. (2022). Pengaruh PERENDAMAN
KALSIUM KLORIDA (CaCl2) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN TINGKAT
REHIDRASI PEMPEK KERING. Journal fisheries and marine research. 6(1). 1-9.
• Gapsari, F. (2017). Pengantar korosi. Jawa timur: Universitas Brawijaya Press
• Jokosisworo, S., Purnawati, R., & Yudo, H. (2020). Pengaruh Salinitas air laut terhadap
laju korosi baja SS 400 pada kapal. Jurnal teknik perkapalan. 8(2). 175-181.

Anda mungkin juga menyukai