Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS WACANA LISAN

KAJIAN KEBAHASAAN SD

OLEH :

FIFI JUNIA DESWITA

22129151

PGSD

22 BB 07

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Darnies Arief, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
TEKS WACANA LISAN

Pidato peringatan hari kesaktian pancasila 2021

Oleh Bapak Nadiem Makarim

Sumber : yt. KEMENDIKBUD RI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua Om


Swastiastu, Namo buddhaya, Salam Kebajikan, Ibu dan Bapak seluruh masyarakat Indonesia
yang saya hormati. Setelah satu setengah tahun bersama menghadapi segala tantangan. Hari ini
kita memperingati hari kesaktian Pancasila di tengah upaya menggalang kekuatan untuk bangkit
dan pulih.

Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa, sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang
membangun cita-cita kita. Selain itu, Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah semua
situasi dan kondisi kedaulatan Indonesia berdasar  pada keadilan sosial dan persatuan seluruh
lapisan masyarakat. Oleh karena itu merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini
merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita  dan langkah kita ke depan.

Ibu dan bapak yang saya hormati situasi pandemi ini telah menunjukkan  dengan lebih
jelas sejumlah tantangan yang harus kita tangani untuk menghadirkan pendidikan
yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tantangan tersebut adalah
ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia
mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan yaitu
menjadikan Indonesia sebagai  bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di
masa yang akan datang.

Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan
mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut kurang
sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya
alam dengan sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang
keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan  semua kelompok masyarakat dan
memprioritaskan konservasi alam. Dalam hal ini Pancasila akan  berperan sebagai titik berangkat
sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita.
Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-
anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan
hatinya. inilah titik berangkat kita. Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya,
kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila yaitu sosok
pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak
mulia berkebhinekaan Global mampu bergotong-royong mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang
berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan. Kepada semua masyarakat Indonesia saya ucapkan
selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila Dengan nilai-nilai Pancasila  yang menyertai
langkah kita mari membangun Indonesia yang lebih tangguh lebih inklusif dan lebih
mencerdaskan dengan Merdeka Belajar. Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah
wabarakatuh Om Shanti Shanti Shanti om Namo buddhaya .
ANALISIS WACANA LISAN

1. STRUKTUR TEKS WACANA LISAN

a. Pembuka

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua Om


Swastiastu, Namo buddhaya, Salam Kebajikan, Ibu dan Bapak seluruh masyarakat Indonesia
yang saya hormati. Setelah satu setengah tahun bersama menghadapi segala tantangan. Hari
ini kita memperingati hari kesaktian Pancasila di tengah upaya menggalang kekuatan untuk
bangkit dan pulih.

b. Isi

Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa dan sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang
membangun cita-cita kita. Selain itu, Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah
semua situasi dan kondisi kedaulatan Indonesia berdasar  pada keadilan sosial dan persatuan
seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada
hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita  dan langkah kita ke depan.

Ibu dan bapak yang saya hormati situasi pandemi ini telah menunjukkan  dengan lebih jelas
sejumlah tantangan yang harus kita tangani untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas
untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tantangan tersebut adalah
ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia
mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi. Peringatan Hari Kesaktian
Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus
kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai  bangsa yang tangguh di masa kini dan
bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.

Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan
integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut kurang sejalan dengan
konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya alam dengan
sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang keseimbangan
baru yang mengedepankan kemajuan  semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan
konservasi alam Dalam hal ini Pancasila akan  berperan sebagai titik berangkat sekaligus
tujuan pembangunan bangsa dan negara kita.

Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-
anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan
hatinya. inilah titik berangkat kita. Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya,
kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila yaitu sosok
pembelajar sepanjang hayat yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berakhlak mulia berkebhinekaan Global mampu bergotong-royong mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif.

c. Penutup

Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang
berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan. Kepada semua masyarakat Indonesia saya
ucapkan selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila Dengan nilai-nilai Pancasila  yang
menyertai langkah kita mari membangun Indonesia yang lebih tangguh lebih inklusif
dan lebih mencerdaskan dengan Merdeka Belajar. Terima kasih Wassalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh Om Shanti Shanti Shanti om Namo buddhaya .

2. ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI

a. Kohesi

1) Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa, sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang
membangun cita-cita kita. Selain itu, Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah
semua situasi dan kondisi kedaulatan Indonesia berdasar  pada keadilan sosial dan
persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu merefleksikan kembali nilai-nilai
Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita  dan
langkah kita ke depan. (paragraf ke-2)

Kata selain itu menjadi penanda bahwa kalimat 1 memiliki kaitan dengan kalimat 2. Dimana
kalimat 2 memberikan pemaparan selain dari kalimat 1, kalimat 2 memberikan kedudukan
Pancasila yaitu menjadi pengingat kedaulatan indonesia berdasar pada keadilan dan kalimat 1
membahas Pancasila sebagai dasar Negara.

Kata itu pada kalimat 3 memberikan rujuka kepada kalimat 1 dan 2 sehingga ketiga kalimat
berkaitan satu sama lain. Kalimat 3 memberikan solusi dari permasalahan kalimat 1 dan 2
yaitu dengan merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila.

2) Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan
mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut
kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi
sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya
kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan  semua kelompok
masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam. Dalam hal ini Pancasila akan 
berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita.
(paragraf 4)

Kata tersebut pada kalimat kedua penanda kalau kalimat 1 berkaitan dengan kalimat 2, yaitu
kalimat 2 menjelaskan kalau upaya yang berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan
integrasi sosial budaya tidak sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan .

Kata tersebut pada kalimat ketiga memberikan penegasan untuk memberikan solusi dari
kalimat 1 dan 2, yaitu dengan merancang keseimbangan baru yang mengedepankan
kemajuan semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan konversi alam.

Kata hal ini dalam kalimat 4 sebagai penegasan akhir dalam paragraf berupa memberikan
peran Pancasila dalam permasalahan yang ada dalam kalimat sebelumnya.

b. Koherensi

1) Ibu dan bapak yang saya hormati situasi pandemi ini telah menunjukkan  dengan lebih
jelas sejumlah tantangan yang harus kita tangani untuk menghadirkan pendidikan
yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tantangan tersebut adalah
ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia
mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi. Peringatan Hari Kesaktian
Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah kita
lakukan yaitu menjadikan Indonesia sebagai  bangsa yang tangguh di masa kini dan
bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.

Kalimat 2 merupakan penjelasan dari kalimat 1 yaitu dengan menjelaskan tantangan yang
harus di tangani untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat
Indonesia adalah ketimpangan geoggrafis dan sosiologis.

3. ANALISIS TEMA

Tema pidato tersebut adalah memperingati hari kesaktian Pancasila di tengah upaya
menggalang kekuatan untuk bangkit dan pulih.

4. ANALISIS MORFOLOGI

a) Kata kerja

Menghadapi , memperingati ,
5. ANALISIS FONOLOGI
6. ANALISIS SINTAKSIS

7. REFERENSI

Alwi, Hasan dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka

Alwi, Hasan dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.. Jakarta: Balai Pustaka

Brown, Gillian dan George Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge
University Press

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Darma, Yoce Aliah. (2013). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

https://imrokatullaili.wordpress.com/2015/04/07/kohesi-dan-koherensi/

Anda mungkin juga menyukai