Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Hubungan Antara Kecenderungan Berpikir Positif dengan


Kebermaknaan Hidup Pada Perawat”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Herman Beni, MA

DISUSUN OLEH:

Winaingsih

NIM : 2206

DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN YPIB MAJALENGKA

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3. Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

1.4. Pengertian Berfikir Positif ................................................................ 3

1.5. Manfaat Berfikir Positif .................................................................... 4

1.6. Pengertian Makna Hidup .................................................................. 6

1.8. Nilai Nilai Kebermaknaan hidup....................................................... 8

1.9. Hubungan Berpikir Positif Kebermaknaan Hidup Pada Perawat ..... 9

BAB II PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................... 10

C. Daftar Pustaka...................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini yang berjudul ”Hubungan Antara Kecenderungan Berfikir Positif dengan
Kebermaknaan Hidup Pada Perawat” dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini diajukan
guna memenuhi salah satutugas mata kuliah Psikologi

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi teman-teman. Karena keterbatasan pengetahuan maupun penglaman saya. Saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari teman-teman dan Dosen demi kesempurnaan makalah
ini.

Majalengka, 5 November 2022

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Positive thinking adalah cara berfikir yang di proses secara positif yang menghasilkan
“energi yang positif”, yaitu suatu energi yang akan menghasilkan pemikiran-pemikiran
dan sikap-sikap yang baik yang dapat membuat manusia menjadi bersemangat,
melakukan hal-hal yang benar dan menjadi bahagia. Dalam agama islam juga sudah
sangat familiar bagi kita sehari-hari adalah husnudzon. Husnudzon berasal dari dua kata
yakni husnu dan dzan yang memiliki arti berbaik sangka. Sedangkan secara istilah,
husnudzon dimaknai dengan berbaik sangka terhadap segala sesuatu termasuk dengan
ketetapan Allah yang diterima manusia. Sementara itu ada suudzon yang menjadi
kebalikan dari husnudzon. Sikap ini jelas dilarang dalam agama Islam. Kita tidak boleh
menerka-nerka tanpa bukti dan tanpa diselidiki asal usulnya. Karena bisa terjadi
permusuhan.  berpikir positif juga memiliki kemampuan berpikir seseorang untuk
memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang
dihadapi. Berpikir positif tidak akan datang dengan sendirinya melainkan sebuah
keterampilan yang harus dipelajari. Sebenarnya masih banyak definisi dari positif
thinking, karena apapun yang kita lakukan didunia ini semua harus dihadapi dengan
berpikir positif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Berpikir positif ?
2. Apa Manfaat Berpikir Positif
3. Apa Pengertian Kebermaknaan Hidup?
4. Apa saja nilai niali dalam kebermaknaan hidup
5. Apa Hubungan Berpikir Positif dengan Kebermaknaan Hidup Pada Perawat ?

iv
1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Berpikir positi

2. Memahami manfaat dari berpikir positif

3. Mengetahui kebermaknaan Hidup

4. Memahami nilai nilai Kebermaknaan hidup

5. Memahami berpikir positif dengan kebermaknaan hidup pada perawat

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berpikir Positif


Berpikir Positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan
pikira2an, kata2, dan gambaran2an yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan
pikiran. Dengan menghadirkan pikiran positif maka pencapaian2 seperti kebehagiaan,
sukacita, kesehatan, dan kesuksesan, dalam setiap situasi dan tindakan akan dapt kita
rasakan. Kerangka berpikir positif meningkatkan motivasi untuk sukses dan mendapatkan
apa yang Anda inginkan. Itu akan membuat kamu percaya bahwa yakin apa yang akan
kamu inginkan. Ini pun akan memotivasi kamu untuk mencapai lebih dari yang kamu
harapkan.

Berikut ada beberapa karaktersistik orang2 yg berpikir positif:

1. Melihat masalah sebagai tantangan


2. Menikmati hidup
3. Berpikir terbuka untuk menerima saran dan ide
4. Mengenyahkan berpikiran negatif
5. Mensyukuri hidup
6. Bertindak bukan hanya berbicara
7. Menggunakan bahasa positif
8. Menggunkaan bahasa tubuh yang positif

Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa berpikir positif tersebut merupakan sebuah
sikap mental yang bisa membangkitkan semangat dan optimistik. Penjelasan tentang berpikir
positif yaitu:

1. Berpikir positif tentang niat baik


2. Berpikir positif tentang keberhasilan
3. Jalan keluar
4. Kekuatan
5. Manfaat

vi
2.2 Manfaat Berpikir Positif

Siapapun tahu bahwa positive thinking dalam hidup itu penting. Sayangnya, tidak


banyak yang bisa menerapkan cara berpikir positif terhadap permasalahan yang
dihadapi. Berpikir positif tidak muncul begitu saja. Memang diperlukan latihan untuk
menumbuhkan pikiran yang lebih mindfull, jernih, dan tenang.

Ada begitu banyak manfaat tersembunyi yang bisa kamu raih hanya dengan
mengaktifkan pikiran positif. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1.  Mengurangi Stres dan Mencegah Depresi


Dari aspek psikologis, sikap yang menunjukkan negatif dan cenderung
pesimis bisa menyebabkan stres dan depresi. Sehingga untuk mengatasinya,
kamu perlu mengubah sudut pandangmu dalam melihat segala sesuatu.

Selalu lihat kemungkinan sisi positif dan kebaikan dari perspektif yang berbeda.
Jika kamu mulai terbiasa berpikir positif, kamu akan merasakan
perubahan mood, emosi, dan pikiran yang lebih baik. Tekanan akibat stres dan
depresi pun bisa jauh berkurang.

2.   Memperkuat imun Tubuh


Cegah penyakit fisik dengan sering berpikir positif. Hal ini sesuai studi
yang dilansir dari John Hopkins Medicine, bahwa pikiran negatif dapat
menyebab imun tubuh melemah.

Sebaliknya, jika ingin kekebalan tubuh aktif, sering-seringlah menjaga kesehatan


pikiran dengan bersyukur dan mengisinya dengan hal-hal positif bagi jiwa.

3.  Tidak Mudah Sakit


Kesehatan mental yang selalu optimal tak lepas dari pikiran positif dalam
keseharian. Penuhi pikiranmu dengan hal-hal menyenangkan dan kelilingi dirimu
bersama orang-orang yang membuatmu merasa nyaman. Jauhi mereka
yang toxic.

vii
Dengan begitu, kamu akan merasakan manfaat seperti tubuh yang kuat, lebih
cepat sembuh setelah sakit, masa pemulihan fisik yang relatif singkat, dan
memiliki imunitas tubuh lebih baik dari penyakit berbahaya.

4.  Lebih Kuat Menghadapi Krisis


Berpikir positif mampu membuatmu bertahan lebih kuat ketika
mengalami kondisi terpuruk atau hancur akibat masalah yang dihadapi. Kamu
juga cenderung mampu melihat potensi untuk bangkit dari krisis dan trauma,
serta mampu mencari solusi untuk mengatasi kesulitan.

5.  Lebih Mudah Menerapkan Pola Hidup Sehat


Mampu berpikir positif juga berdampak signifikan dalam meningkatkan
kualitas hidup yang lebih baik. Misalnya berkaitan dengan pola hidup sehat.

Kamu pun bisa melihat apa saja yang berpotensi membahayakan diri, mampu
mengurangi kebiasaan buruk, gaya hidup tak sehat, serta bisa memilih
menerapkan pola hidup positif untuk kesehatan jiwa dan fisik.

4 Cara Berpikir Positif yang Bisa Kamu Lakukan Mulai Sekarang!


Berikut ini 4 langkah yang bisa kamu lakukan agar pikiran selalu positif.
 
1.  Hindari Self-Talk yang Bersifat Negatif
Kenali kapan kamu mulai mengkritik diri sendiri maupun orang lain
secara berlebihan. Segera berhenti dan analisis pikiranmu untuk fokus pada
solusi daripada menyalahkan diri.

2.  Sesekali Tertawa dengan Humor


Hidup jangan diisi dengan hal-hal yang selalu serius. Sesekali kendurkan
syaraf-syaraf pikiran dengan tertawa sejenak dengan melihat video kucing lucu,
meme, atau sitcom. Tersenyum dan tertawa efektif menurunkan tekanan darah,
stres, dan risiko penyakit berbahaya.
 
3.  Memandang dengan OptimistisSelalu pikirkan bahwa apa yang kamu
lakukan memiliki sisi positif dan tidak semuanya buruk. Alihkan dengan
mengganti sudut pandang yang berbeda dan percayalah, kamu akan melihat
bahwa kamu tak sendirian. Semua orang memiliki masalah dan bisa jadi masalah
mereka lebih besar dari yang kamu hadapi.
 

viii
4.  Kelilingi Dirimu Bersama Orang-Orang dengan Vibe Positif
Fokus mensyukuri segala kebaikan mereka yang peduli denganmu, demi
menjaga kesehatan mental. Jaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan
kerabat yang membuatmu merasa aman, nyaman, dan dicintai apa adanya.
Tumbuhkan pikiran positifmu dengan merawat diri dari dalam dan luar. Jangan
lupakan juga perawatan di bagian ketiak! Gunakan Dove Ultimate
Repair Deodorant yang akan membantumu mendapatkan kulit ketiak lebih halus,
warna kulit lebih rata, terhindar dari gelapnya noda hitam yang membuatmu
kehilangan kepercayaan diri.

2.3 Pengertian Kebermaknaan Hidup


Menurut Frankl (1992), kebermaknaan hidup adalah penghayatan individu
terhadap keberadaan dirinya, memuat hal-hal yang dianggap penting, dirasakan
berharga, dan dapat memberikan arti khusus yang menjadi tujuan hidup sehingga
membuat individu menjadi berarti dan berharga. Sama halnya dengan Ancok (dalam
Bukhori, 2012), bahwa makna hidup adalah hal-hal yang memberikan arti khusus bagi
seseorang, yang apabila berhasil dipenuhi akan menyebabkan kehidupannya dirasakan
berarti dan berharga, sehingga akan menimbulkan penghayatan bahagia (happiness).
Pada dasarnya, kebermaknaan hidup tergantung dari kesadaran diri sendiri.
Perbedaan kebermaknaan hidup antara individu yang satu dengan individu yang lain
adalah berdasarkan respon individu dalam menghadapi permasalahan hidup (Hines,
2008).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan
hidup merupakan hal-hal yang dianggap penting dan berharga yang memiliki nilai-
nilai dengan tanggung jawab terhadap perilaku (tindakan), serta kemampuan individu
untuk mengarahkan dirinya dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Frankl (dalam Bastaman, 2007) ada tiga komponen kebermaknaan
hidup, yaitu :
a. Kebebasan berkehendak (Freedom Of Will)
Kebebasan berkehendak adalah kebebasan yang dimiliki seseorang untuk
menentukan pilihan di antara alternative-alternatif yang ada, dan oleh karenanya
seseorang mengambil peranan yang besar dalam menentukan nasibnya sendiri.
b. Kehendak hidup bermakna (Will To Meaning)
Kehendak hidup bermakna adalah hasrat yang memotivasi setiap orang untuk
bekerja, berkarya, dan melakukan kegiatan-kegiatan penting lainnya dengan
tujuan agar hidupnya berharga dan dihayati secara bermakna.

ix
c. Makna hidup (Meaning Of Life)
Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar, dan didambakan
serta memberi nilai khusus bagi seseorang. Bila berhasil ditemukan dan dipenuhi
akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga serta
dapat dijadikan tujuan hidupnya.

Menurut Frankl bahwa orang yang menghayati hidup berarti menunjukkan kehidupan
yang mereka jalani penuh dengan semangat, optimis, tujuan yang mereka lakukan lebih jelas,
kegiatan yang mereka lakukan lebih terarah dan lebih disadari mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Dalam bergaul tidak menghilangkan atau kehilangan identitas diri, tabah
bila dihadapkan pada suatu penderitaan dan menyadari bahwa ada hikmah di balik
penderitaan serta mencintai dan menerima cinta.

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Frankl di atas, maka dapat dikatakan
sebagai ciri-ciri orang yang menemukan hidup bermakna sebagai berikut;

1. Dapat menemukan arti kehidupan yang cocok;Tabah dihadapkan pada suatu


pengalaman dan menyadari bahwa ada hikmah dibalik pengalaman;

2. Mampu memberi dan menerima cinta

3. Mampu mengungkapkan nilai-nilai daya cipta, nilai-nilai pengalaman atau nilai-


nilai sikap.

suatu penyakit, melainkan semacam kondisi kehidupan manusia yang dapat


menjelmakan gangguan, antara lain:

1. Neurosis, ditandai dengan gejala bosan, hampa, putus asa,kehilangan minat dan
kegagalan, kehilangan arti dan tujuan hidup,

2. Sikap totaliter ditandai dengan selalu berbuat sesuatu karena orang lain mengharapkannya
seperti itu dan mereka menghargainya.

Masukan

3. Gaya hidup konformitas, ditandai oleh perbuatan yang semata-mata karena orang lain
melakukannya, mudah sekali terbawa arus situasi.

x
Bastaman modifikasi metode untuk menemukan hidup bermakna yang dikembangkan oleh
Crumbaugh "Panca Cara Menemukan Makna" yang digunakan dalam menyusun program
yaitu :

1. Pemahaman pribadi, serta mengenali kelebihan-kelemahan dan kelemahan-


kelemahan secara objektif, baik yang potensial yang sudah teraktualisasi,
dikemukakan Calhoun & Acocella terhadap diri sendiri.

2. Bertindak positif, dengan cara diri melakukan tindakan-tindakan yang baik dan
bermanfaat, sehingga akan berdampak positif bagi anggota pula terhadap
perkembangan pribadi dan kehidupan sosial.

3. Membina hubungan yang akrab dengan orang lain, sehingga dihayati sebagai
hubungan yang dekat, mendalam, saling percaya

4. Pendalaman tri nilai, dengan berusaha memahami dan memenuhi

2.4 Ada tiga macam nilai hidup

a. Nilai-nilai kreatif (creative values). Bekerja dan berkarya serta melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab penuh pada pekerjaan. sikap dan cara kerja yang mencerminkan
keterlibatan pribadi pada pekerjaan. Frankl mengatakan bahwa yang terpenting dala
Berbuat kebajikan dan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan termasuk usaha
merealisasi nilai-nilai kreatif.

b. keindahan, kasih sayang, kebajikan dan kebahagiaan. Frankl 80 juga


mengemukakan kegiatan yang berkaitan dengan nilai penghayatan, yakni kebenaran dalam
kitab suci, merasakan keakraban dalam keluarga, menjalankan ritual kegamaan.perasaan diri
secara bermakna.

c. Nilai-nilai sikap (attitudinal values). Setiap perjalanan hidup individu, pasti

mendapat keadaan yang salah, kondisi-kondisi tragis atau peristiwa mengenaskan. Dalam
keadaan ini hanya sikap yang dapat diubah dan bukan peristiwa itu sendiri. maka beban
pengalaman-pengalaman tragis yang dialami berkurang.

Ibadah. Dengan melaksanakan perintah Tuhan dan mencegah diri dari melakukan hal-hal
yang dilarang-Nya menurut ketentuan agama. Ibadah yang dilaksanakan dengan khusyun

xi
dapat menimbulkan perasaan tentram, mantap dan tabah. serta mendapakan penyelesaian
menghadapi masalah-persoalan hidup dengan lebih bijaksana.

2.5 Hubungan Berpikir Positif dengan Kebermaknaan Hidup Pada Perawat

Kualitas pertemanan merupakan penilaian baik buruknya suatu hubungan

dalam berteman dengan menekankan adanya rasa percaya diantara teman tersebut.

Kualitas pertemanan berkaitan dengan karakteristik dan kepribadian seseorang,

karena hal tersebut mencerminkan kematangan dari seseorang tersebut.

Kematangan seseorang ditentukan setelah melalui perkembangan mulai dari kecil

sampai menginjak masa remaja, yang kemudian disebut sebagai pembentukan

identitas diri. Pembentukan identitas diri adalah proses perkembangan yang terjadi

secara bertahap sejak bayi. Setelah memasuki masa remaja individu mulai menilai

dirinya sejalan dengan pertumbuhan fisik dan kemasakan kognisi yang pesat. Jika

pembentukan identitas dirinya lancar maka hal itu akan membentuk karakter dan

kepribadian yang mantap pula. Sebaliknya jika pembentukan identitas dirinya

terhambat maka akan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kurang

memiliki rasa percaya diri, penalaran moral yang tidak matang, tidak memiliki

keteraturan dalam berpikir, dan muaranya adalah tidak mempunyai teman serta

mempunyai hubungan yang dangkal dengan orang-orang di sekitarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pembentukan

identitas diri dengan kualitas pertemanan pada remaja. Hipotesis yang diajukan

adalah ada hubungan positif antara pembentukan identitas diri dengan kualitas

pertemanan pada remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMU

Islam Sultan Agung 1 Semarang. Sampel penelitian ini berjumlah 74 orang

dengan menggunakan Cluster random sampling. Pengumpulan data dengan


menggunakan skala pembentukan identitas diri dan skala kualitas pertemanan.
BAB III
xii
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berpikir Positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan


pikira2an, kata2, dan gambaran2an yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan
pikiran. Dengan menghadirkan pikiran positif maka pencapaian2 seperti kebehagiaan,
sukacita, kesehatan, dan kesuksesan, dalam setiap situasi dan tindakan akan dapt kita rasakan.

Sedangkan, ), kebermaknaan hidup adalah penghayatan individu terhadap keberadaan


dirinya, memuat hal-hal yang dianggap penting, dirasakan berharga, dan dapat memberikan
arti khusus yang menjadi tujuan hidup sehingga membuat individu menjadi berarti dan
berharga. Sama halnya dengan Ancok (dalam Bukhori, 2012), bahwa makna hidup adalah
hal-hal yang memberikan arti khusus bagi seseorang, yang apabila berhasil dipenuhi akan
menyebabkan kehidupannya dirasakan berarti dan berharga, sehingga akan menimbulkan
penghayatan bahagia (happiness).

3.2 Saran

Sebaiknya Kita harus berfikir positif, karena dengan berfikir positif mental kita akan
baik juga, maka dengan itu kita sebagai seorang perawat harus tetap berfikir positif kepada
orang lain, tentunya kepada pasien kita sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

xiii
Y. BUDI U.(2011).BERPIKIR POSITIF.JAKARTA.NOBEL EDUMEDIA

SUYASNO THOMAS.(2009).MAKNA HIDUP.JAKARTA.PRESTASI PUSTAKA KASIH

EFFENDI DJOHAN, HASAN M. NOER.(2001).MENEMUKAN MAKNA


HIDUP.MEDIACITA

xiv

Anda mungkin juga menyukai