SINDROM ARITMIA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Riska Amalia
NIM. 2010913220002
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
MATERI
Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Organ berukuran
sebesar kepalan tangan ini berfungsi memompa dan menyebarkan darah yang mengandung
oksigen ke seluruh tubuh. Pada jantung itu sendiri terdapat berbagai penyakit salah satunya
aritmia. Gangguan irama jantung (aritmia) adalah pola perubahan yang cepat dari denyut
jantung normal. Hal ini menjadi permasalahan ketika tidak di atasi dengan baik dan benar
karena dapat menyebabkan terganggunya fungsi jantung tersebut, bahkan dalam kasus yang
lebih parah dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
Aritmia adalah variasi – variasi di luar irama normal jantung berupa kelainan pada kecepatan,
keteraturan, tempat asal impuls, atau urutan aktivasi, dengan atau tanpa adanya penyakit
jantung struktural yang mendasari. (Kamus Kedokteran Dorland). Berdasarkan definisi
tersebut, maka kondisi yang tergolong sebagai aritmia adalah laju dengan frekuensi terlalu
cepat > 100x / menit atau frekuensi terlalu lambat < 60x / menit , irama yang tidak teratur,
irama yang berasal bukan dari nodus SA ( Sinoatrial Node ), maupun adanya hambatan
impuls supra atau intraventrikular. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laurentia
Mihardja pada tahun 2007, prevalensi penyakit jantung di Indonesia pada populasi usia 15
tahun ke atas adalah 9,2%, dimana 5,9 % diantaranya mengalami gejala aritmia. Adanya
aritmia dapat menyebabkan beberapa kondisi yang berakibat fatal, seperti cardiac arrest ,
kegagalan organ-organ lain ( otak, ginjal, paru, hati ), stroke ( terutama pada aritmia jenis
atrial fibrilasi).
Terdapat 2 tipe gangguan tiroid yaitu hipotiroidisme dan hipertiroidisme yang dapat
dibedakan melalui manifestasi klinik yang timbul dan pemeriksaan laboratorium kadar T3 ,
T4 , dan TSH serum. Gangguan tiroid diketahui dapat mengakibatkan perubahan pada
kontraktilitas jantung, fungsi diastolik, konsumsi oksigen miokard, curah jantung dan tekanan
darah, tahanan vaskular sistemik, dan gangguan irama jantung.
• HR 60-100 x/menit
• Setiap kompleks QRS selalu didahului gelombang P
• Interval PR konstan
Jantung akan berkontraksi akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung
sendiri (otoritmisitas). Selain memiliki kemampuan untuk mengelurkan impuls secara
spontan, jantung juga memiliki keistimewaan yaitu memiliki sel-sel konduksi yang
merupakan jaringan neuromuskuler yang membentuk lintasan khusus atau pathway dengan
tujuan mendistribusikan spontaneus impuls yang bersal dari SA Node ke AV Node, bundle of
His dan serabut purkinje agar bisa merangsang seluruh sel-sel otot jantung mulai dari atrium
sampai ventrikel sehingga jantung bisa berkontraksi. Jaringan neuromukuler tersebut lebih
dikenal dengan nama sistem konduksi jantung.
Di AV Node, impuls akan ditahan sebentar untuk memberikan kesempatan kepada kedua
ventrikel untuk mengisi darah sebelum berkontraksi. Sesaat setelah kedua impuls di AV
node, impuls akan diteruskan ke bundle of His dan cabangnya yaitu Left Bundle Branch
(cabang bundle of his sebelah kiri) yang akan merangsang sel-sel otot ventrikel kiri dan ke
Right Bundle Branch (cabang bundle of his sebelah kanan) yang akan merangsang sel-sel
otot ventrikel kanan. Setelah dari cabang ini, akan diteruskan ke serabut Purkinje yang
menyebabkan kedua ventrikel secara bersamaan berdepolarisasi dan berkontraksi.
p: depolarisasi atrium
Bradikardia Sinus
Takikardia Sinus
Aritmia Sinus
Henti Sinus
Pada atrium
Ekstrasistolik atrial
Takikardia atrial
Atrial Flutter
Fibrilasi Atrial
Takikardia penguhung AV
Pada atrium
Ekstrasistolik atrial
Takikardia atrial
Atrial Flutter
Fibrilasi Atrial
Pada ventrikel
Ekstrasistolik Ventrikular
Takikardia Ventrikular
Ventrikular Flutter
a. Blok sino-atrial
b. Blok sino-ventricular
c. Blok intraventrikular
Bradikardia
1. hipotensi/syok
3. Edema paru
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
Contoh bradikardia
Takikardia
• Takikardia didefinisikan sebagai aritmia dengan denyut jantung > 100x per menit
• Takikardia menimbulkan gejala klinis pada kondisi yang ekstrim dan sering kali pada
aritmia dengan denyut jantung ≥ 150x per
REFERENSI
Hutasuhut, M., Tugiono, T., & Nasyuha, A. H. (2021). Analisis Aritmia (Gangguan Irama
Jantung) Menerapkan Metode Certainty Factor. JURNAL MEDIA INFORMATIKA
BUDIDARMA, 5(4), 1386-1393.
SOAL & JAWABAN
Jawab: aritmia adalah pola perubahan yang cepat dari denyut jantung normal
Jawab: kontraktilitas jantung, fungsi diastolik, konsumsi oksigen miokard, curah jantung dan
tekanan darah, tahanan vaskular sistemik, dan gangguan irama jantung.