Anda di halaman 1dari 10

13

A. Landasan Teori

Teori merupakan pendapat yang didasari oleh


suatu penelitian dan penemuan, dengan data dan
argumentasi sebagai pendukung. Beberapa teori dari
pemikiran para ahli digunakan sebagai rujukan guna
mendukung pembahasan masalah dalam penelitian ini,
sehingga hasil penelitian dapat diterima. Adapun
penelitian ini menggunakan kajian stilistika guna
mendeskripsikan bentuk-bentuk majas yang terdapat
dalam antologi puisi Perjamuan Khong Guan karya Joko
Pinurbo.

1. Stilistika
Stilistika (stylistic) ialah suatu ilmu yang
mempelajari tentang style (gaya), sebaliknya gaya sendiri
berasal dari kata stilus (latin) yang berarti suatu benda
dengan ujungnya yang tajam, guna menulis di atas suatu
bidang berlapis parafin. Untuk seseorang yang dapat
memakai benda tersebut dengan baik, maka bisa
dikatakan sebagai praktisi style yang berhasil (stylus
exercitotus), sebaliknya untuk mereka yang tidak bisa
memahami ataupun memakainya secara baik, maka
disebut praktisi style yang kasar ataupun gagal (stilus
rudis). Dalam perihal ini, barang runcing dapat diartikan
sebagai perlengkapan yang digunakan untuk menulis
Shipley dalam (Ratna, 2016:8).

Style merupakan ciri-ciri formal kebahasaan


seperti pilihan kata, struktur kalimat, bentuk-bentuk
14

bahasa figuratif dan sarana retorika, penggunaan kohesi,


dan lan-lain. Jadi, bagaimana cara seseorang, pembicara,
penulis, atau penutur bahasa mempergunakan bahasa
yakni dengan style yang dipilih meliputi, pilihan kata,
ungkapan, struktur kalimat, retorika, dan lain-lain
Abrams dalam (Nurgiyantoro, 2018: 40).

Adapun menurut Baldic dalam (Nurgiyantoro,


2018: 40) style merupakan penggunaan bahasa secara
khusus yang ditandai oleh penulis, aliran, periode, dan
genre. Secara khusus, wujud bahasa itu ditandai oleh
diksi, sintaksis, citraan, bahasa figuratif, irama, sarana
retorika, atau tanda-tanda linguistik lainnya. Jadi, style
dapat berbeda-beda tergantung siapa penulisnya, aliran
apa, periode yang mana, dan genre apa. Style dalam
penulisan sastra juga tidak akan terlepas dari hal-hal di
atas. Sebuah penuturan akan menjadi style (bahasa) sastra
karena memang ditulis dalam konteks kesusastraan dan
dengan tujuan untuk mendapatkan unsur keindahan yang
menonjol.

Stilistika ialah ilmu yang bersangkutan dengan


style serta style bahasa. Namun secara umum stilistika
lebih mengarah pada style bahasa. Dalam penafsiran
secara luas, stilistika sebagai
18

ilmu yang membahas style, mencakup berbagai metode


yang biasa dilakukan manusia dalam beraktivitas. Dalam
bahasa metode itu dimanfaatkan sedemikian rupa. Bahasa
ialah sistem ciri, dari sistem ciri tersebut bermacam
metode dapat dilakukan guna mendapatkan makna secara
maksimal (Ratna, 2013: 167).

Menurut Pradopo (2021) stilistika ialah


komponen instrumen dalam suatu karya sastra,
khususnya style bahasa. Dengan kata lain teori stilistika
menjadi bagian yang krusial dalam mengkaji suatu karya
sastra, sebab keberadaan karya sastra tidak terlepas dari
pemakaian bahasa didalamnya guna memberikan kesan
estetika. Kridalaksana dalam (Pradopo, 2021: 2) Stilistika
ialah suatu ilmu yang mengkaji tentang style bahasa
dalam suatu karya sastra ataupun ilmu interdisipliner
antara linguistik dengan kesusastraan. Muljana dalam
(Pradopo, 2021: 2) mengemukakan bahwa stilistika ialah
suatu pengetahuan tentang kata berjiwa. Dalam artian
lain kata berjiwa ialah kata yang digunakan dalam cipta
sastra yang mengandung perasaan penyair ataupun
pengarangnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat


disimpulkan, stilistika merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tentang style bahasa dalam sebuah karya
sastra. Kajian stilistika pada karya sastra bertujuan guna
mengetahui aspek keindahan, khususnya pemakaian
bahasa serta pemilihan kata tiap sastrawan dalam
karyanya.
19

2. Majas
Majas (figure of speech) ialah preferensi kata
seorang penulis guna mendapatkan aspek keindahan
(Ratna, 2013: 164). Majas merupakan salah satu cara
penulis dalam menggunakan bahasa guna membangun
karyanya agar memiliki unsur yang menarik dan terlihat
estetika bahasanya. Secara umum, majas dibedakan
menjadi empat macam dengan klasifikasi yang beragam.
Dari klasifikasi bentuk-bentuk tersebut gaya bahasa
menjadi penyebutnya. Dalam artian lain gaya bahasa
berdiri dengan majas sebagai pelengkapnya.
Berikut bentuk-bentuk majas dengan klasifikasi
yang beragam menurut Keraf dalam (Ratna, 2013: 439):
Tabel 1. Bentuk-bentuk majas
No Majas Majas Majas Majas
Penegasan Perbandingan Pertentangan Sindiran
1. Aferesis Alegori Anakronisme Antifrasis
2. Aforisme Alusio Antitesis Innuendo
3. Alonim Antonomasia Kontradiksio Ironi
4. Anagram Disfemisme Oksimoron Permainan
Kata
5. Antiklimaks Epitet Okupasi Sarkasme
6. Apofasis Eponim Paradoks Sinisme
7. Aposiopesis Eufemisme Prolepsis/
Prediksi
8. Arkhaisme Hipalase
9. Bombastis Hiperbola
10. Elipsis Litotes
11. Enumerasio/ Metafora
20

Akumulasio
12. Esklamasio Metonimia
13. Interupsi Onomatope
14. Inversi Paronomasia
15. Invokasi Perifrasis
16. Klimaks Personifikasi
17. Kolokasi Simbolik
18. Koreksio Simile
19. Paralelisme Sinekdoke
a. Pars Pro
toto
b. Totem Pro
parte

20. Pararima Sinestesia


21. Pleonasme Tropen
22. Praterio
23. Repetisi
a. Aliterasi
b. Anadipl
osis
/
Epanadi
plosis
c. Anafora
d. Antanakl
asis
e. Asonans
i
21

f. Epanale
psis
g. Epifora/
Epistrofa
h. Epizeuks
is
i. Katafora
j. Kiasmus
k. Mesodip
losis
l. Simplok
e
m. Tautotes
24. Retoris
25. Sigmatisme
26. Silepsis
27. Sindeton
A. Asindeto
n
B. Polisind
eton
28. Sinkope/
Kontraksi
29. Tautologi
30. Zeugma

Berdasarkan bentuk-bentuk majas di atas, maka


penelitian ini hanya difokuskan pada jenis-jenis majas
tertentu, di antaranya majas penegasan (Aforisme,
22

Alonim, Antiklimaks, Enumerasio/Akumulasio,


Esklamasio, Klimaks, Kolokasi, Koreksio/Epanortosis,
Pararima, Pleonasme, Praterio, Retoris, Sigmatisme,
Silepsis, dan Repetisi: Asonansi, Mesodiplosis,
Simploke), majas perbandingan (Alegori, Antonomasia,
Epitet, Eufemisme, Hipalase/Enalase, Hiperbola, Litotes,
Metonimia, Onomatope, Personifikasi, Simile, dan
Sinestesia), majas pertentangan (Antitesis dan paradoks),
majas sindiran (Ironi, Permainan Kata, Sarkasme, dan
Sinisme) yang terdapat dalam karakteristik antologi puisi
Perjamuan Khong Guan karya Joko Pinurbo, terkait
dengan kajian stilistika.

Kajian stilistika terhadap suatu karya sastra tidak


terlepas dari penggunaan gaya bahasa (majas) dalam
kaitannya. Sebuah karya sastra didominasi oleh ragam
gaya bahasa yang bertujuan untuk menciptakan aspek
keindahan secara maksimal. Adapun majas merupakan
objek, sedangkan stilistika merupakan suatu ilmu untuk
memecahkan objek tersebut. Pada saat seorang peneliti
melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan objek
(majas), maka ilmu yang diterapkan yakni stilistika.
Dalam artian lain, stilistika lah yang berhasil untuk
mengungkap hakikat dan cara-cara penggunaan bahasa
seorang pengarang secara keseluruhan.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ialah suatu gambaran yang


digunakan peneliti guna analisis penyelesaian masalah
23

pada data yang hendak diteliti. Skripsi berjudul


Penggunaan Majas dalam Antologi Puisi Perjamuan
Khong Guan Karya Joko Pinurbo (Sebuah Kajian
Stilistika) ini dianalisis menggunakan kajian stilistika
sebab dalam antologi puisi tersebut terdapat berbagai
variasi penggunaan majas. Teori yang digunakan untuk
menganalisis data dalam antologi puisi Perjamuan Khong
Guan karya Joko Pinurbo ialah teori tentang majas (style
bahasa) menurut Gorys Keraf.
24

Bagan 1. Kerangka Konseptual

Kajian Stilistika

Majas

Jenis-Jenis Majas

Majas Majas Majas Majas


Penegasan Perbandingan Pertentangan Sindiran

1. Aforisme 1. Ironi
2. Alonim 1. Antitesis 2. Permainan
1. Alegori
3. Antiklimaks 2. Paradoks Kata
2. Antonomasi
4. Enumaresio/ a 3. Sarkasme
Akumulasio 3. Epitet 4. Sinisme
5. Esklamasio 4. Eufemisme
6. Klimaks 5. Hipalase/
7. Kolokasi enalase
8. Koreksio/ 6. Hiperbola
Epanortosis 7. Litotes
9. Pararima 8. Metonimia
10. Pleonasme 9. Onomatope
11. Praterio 10. Personifikas
12. Repetisi i
13. Retoris/ 11. Simile
Erotesis 12. Sinestesia
14. Sigmatisme
15. Silepsis

Antologi Puisi Perjamuan Khong Guan


Karya Joko Pinurbo
25

Anda mungkin juga menyukai