Anda di halaman 1dari 12

NONG’SKUTz

ARYO RIVANTO (2010501029)


ROMBEL 01
DAFTAR ISI

Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif...........................................................................................................................3
I.Deskripsi Bisnis................................................................................................................................4
II.Strategi Pemasaran..........................................................................................................................6
III.Analisis Persaingan.......................................................................................................................6
IV.Rencana Desain dan Pengembangan...........................................................................................7
V.Rencana Operasi dan Manajemen.................................................................................................8
VI.Analisis Rencana Keuangan.........................................................................................................9

2
Ringkasan Eksekutif

Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, selain sandang
(pakaian) dan papan (rumah). Manusia membutuhkan makanan berat rata-rata tiga kali sehari
demi mencukupi kebutuhan energinya untuk beraktivitas. Dan kadangkala masyarakat tidak
berada di rumah pada saat mereka merasa lapar, dan memilih untuk makan di luar seperti di
kedai, di pinggir jalan, warteg atau restoran.
Selain makanan berat manusia juga membutuhkan makanan ringan untuk menahan lapar,
misalnya ketika mereka berada di saat-saat tidak dalam jam makan. Biasanya yang dipilih
untuk menahan lapar tersebut adalah roti, snack, atau cemilan yang bisa dinikmati rasanya.
NONG’SKUTz adalah konsep tempat nongkrong yang menyediakan aneka makanan ala-ala
jepang sebagi produk utama dan minuman seperti teh, jus, dan kopi, serta fasilitas free wifi
yang akan membuat pengunjung betah berlama-lama di kedai ini. NONG’SKUTz
menawarkan pengalaman makan makanan NONG’SKUTz dengan harga lokal, dilengkapi
suasana santai.
Peluang membuka NONG’SKUTz di sekitar kampus masih sangat tebuka, karena
tempat sekitar kampus merupakan populasi tempat tinggal mahasiswa yang notabene
menyukai aktivitas tongkrongan dan berkumpul bersama kawan-kawan mereka sambil
menyantap makanan ringan disertai minuman. Kedai ini juga bisa menjadi tempat untuk
janjian, menunggu orang, chatting dan browsing internet maupun diskusi. Karena dilengkapi
fasilitas free wifi dan harga makanan dan minuman yang sangat terjangkau bagi kalangan
mahasiswa.
Adapun hal-hal yang ditawarkan untuk membedakan antara NONG’SKUTz dengan tempat-
tempat lain pada umumnya adalah:
1. Makanan ala jepang (udon & oden) harga-terjangkau.
2. Minuman ala kafe (kopi & jus) dengan harga terjangkau.
3. Layanan konsumen yang lebih akrab.
4. Pembelian bisa seperti jajan (beli untuk dibawa pulang).
5. Desain tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat nongkrong.
6. Free wifi.

3
I. Deskripsi Bisnis
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan
menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat menghasilkan nilai ekonomi atau
komersial, yang biasa disebut perencanaan bisnis (business plan). Sebuah
perencanaan itu ibarat peta atau kompas yang dapat membantu mengarahkan kita
untuk berjalan kearah tujuan yang hendak kita tuju. Apa pun itu usaha yang ingin
dijalankan, seharusnya seorang wirausaha dapat membuat perencanaan bisnis yang
dapat dituangkan dalam bentuk tulisan, dengan tujuan agar dapat memudahkan
mewujudkan bisnisnya secara nyata.
Rencana bisnis penulis ini adalah NONG’SKUTz. NONG’SKUTz adalah
bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Pemilihan bisnis tersebut karena makanan
merupakan salah satu bisnis yang selalu dibutuhkan, dimana makanan menjadi salah
satu kebutuhan bagi semua orang. Bisnis kuliner ini menyediakan makanan Khas
Jepang dan kebanyakan makanan jepang yang hanya tinggal dipanaskan dan siap
untuk di konsumsi. Alasan memilih bisnis ini karena penulis ingin membuat sebuah
tempat nongkrong yang menyediakan makanan cepat saji Khas Jepang di Kota
Magelang. Maka dari itu, NONG’SKUTz akan menonjolkan menu makanan Khas
Jepang yang bisa dikatakan sangat jarang di Kota Magelang agar dapat dikenal oleh
calon konsumen.
Bisnis ini dibuat dengan nama NONG’SKUTz. Pemilihan nama
NONG’SKUTz karena penulis berharap menciptakan sebuah tempat nongkrong atau
tempat bersantai yang sederhana, tetapi memilki ciri khas ala-ala jepang.
Logo dari bisnis ini kami buat berupa gambar garis-garis melengkung yang
banyak, yang menandakan kebebasan alam. Hal ini kami gunakan karena kami ingin
menggambarkan bahwa setiap orang yang datang kesini dapat merasakan kebebasan
dan dapat melepaskan kepenatannya secara bebas.

4
Gambar 1.1 Logo NONG’SKUTz

Visi :
Visi dari bisnis adalah menjadi tempat nongkrong yang memiliki tempat yang
sederhana dan ciri khas ala-ala jepang sehingga tempat makan ini akan selalu dicari
oleh masyarakat.

Misi :
Misi dari bisnis ini:
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.
2. Menerima kritik dan saran untuk perusahaan yang lebih baik.
3. Tetap konsisten terhadap mutu dan kualitas dari produk yang ditawarkan.

Untuk produk yang diunggulkan di tempat kami yaitu udon dan juga kopi,
banyak orang yang membeli udon karena rasanya yang nikmat dan juga harganya
yang terjangkau dan untuk minumannya banyak orang yang memesan kopi karena
biasanya kopi dikonsumsi untuk melepaskan penat agar diri kita menjadi tenang.

II. Strategi Pemasaran


Untuk strategi pemasarannya NONG’SKUTz menggunakan berbagai cara
promosi baik di dunia maya (on-line) maupun di dunia nyata (off-line). Promosi yang
digunakan oleh NONG’SKUTz yaitu :

5
1. Memperkenalkan produk melalu media social seperti, Instagram, Path, dan
Facebook.
2. Words of mouth, dengan adanya words of mouth promosi ini tidak memerlukan
biaya yang besar tapi hanya membutuhkan kepercayaan kepada konsumen agar
memiliki kesan yang positif.
3. Brosur dan Pamflet, dengan membagikan kepada masyarakat akan membantu
dalam pesenan dellivery.

Target calon pelanggan NONG’SKUTz adalah kalangan anak muda


khususnya remaja dan pekerja kantoran, namun tidak menutup kemungkinan untuk
dinikmati oleh semua kalangan masyarakat umum. Untuk merebut pasar yang telah
dikuasi oleh pesaing disekitar, NONG’SKUTz memberikan harga yang lebih
terjangkau, lebih cepat dalam penyajian karena makanan kami merupakan makanan
cepat saji yang hannya tinggal dipanaskan dan kemudian siap untuk di konsusmsi,
juga memberikan fasilitas dan interior yang lebih nyaman.

III. Analisis Persaingan


Persaingan berkaitan dengan produk belum ada di sekitarnya yang
menawarkan produk makanan ringan ini. Persaingan dalam hal layanan dan fasilitas
memang ada beberapa warung makan yang berbentuk tempat lesehan dan bisa
dijadikan tempat kumpul. Hanya saja belum ada yang memberikan ruang bebas untuk
berkumpul, hanya bisa berkumpul selama durasi makan dan jika lebih lama, akan ada
rasa rikuh dan tidak enak kepada pemiliknya. Hal tersebut disebabkan pemiliknya
bukan dari kalangan mahasiswa, tetapi ibu-ibu rumah tangga.
NONG’SKUTz juga menawarkan fasilitas free wifi area yang belum ada di
tempat makan lain di sekitar kampus. Kemudian dalam segi harga, kami harus
bersaing dengan pemilik tempat makan nasi rames yang harganya sama dengan udon
produk kami, kebutuhan terhadap nasi jauh lebih besar ketimbang makanan ringan.
Selain itu, makanan cemilan masih bisa dibeli oleh mahasiswa dari swalayan kampus
yang sama-sama menawarkan harga mahasiswa.
Walaupun demikian, hal tersebut justru memberikan motivasi bagi kami untuk
melakukan inovasi dan kreasi saat merasakan persaingan tersebut saat praktek bisnis

6
ini nantinya. Tentunya dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki
oleh pesaing kami, dan berbagai potensi yang masih terpendam yang dapat kami
bangun nantinya.

IV. Rencana Desain dan Pengembangan


Untuk mengidentifikasi desian apa yang pantas untuk di lakukan dalam menghadapi
persaingan global dilakukan strategi desain pengembangan antara lain :
1. Meningkatkan promosi makanan tradisional Minangkabau .
a. Pengiklanan. Pengiklanan merupakan informasi yang diberikan produsen
kepada konsumen dengan semenarik mungkin agar konsumen merasa ingin
memiliki produk tersebut. Iklan dapat dipasang pada media massa seperti
televisi, surat kabar, majalah, ataupun melalui internet dengan memanfaatkan
kerjasama teknologi digital melaluiwebsite.
b. Personal selling. Dalam personal selling terjadi interaksi langsung saling
bertemu muka antara pembeli dengan penjual komunitas yang dilakukan
keduabelah pihak, bersifat individu dan dua arah sehingga penjual dapat
langsung memperoleh tanggapan tentang keinginan dan kesukaan pembeli,
penyampaian berita atau percakapan sangat fleksibel karena dapat
menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Didalam restoran pramusaji dapat
meningkatkan penjualan melalui hubungan dengan para tamu. Pramusaji dapat
memberikan saran, mengingatkan, dan membantu konsumen dalam
menentukan pilihannya.
2. Meningkatkan dan menjaga imej kualitas produk dan keamanan makanan.
a Meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan produk makanan.
Dalam dunia kuliner masalah kebersihan dan kesehatan makanan merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan selain cara pengolahannya.
Makanan yang bersih dan sehat akan dapat meminimalkan terjadinya
keracunan makanan bagi yang menikmatinya. Jika hal ini terjadi tentunya akan
dapat menimbulkan hal negatif bagi konsumen terhadap makanan yang telah
disediakan.
3. Meningkatkan keberagaman makanan tradisional Minangkabau dalam menu.

7
a. Mengangkat dan memperkenalkan jenis makanan yang ada. Potensi
berbagai jenis makanan yang ada dapat digali dan dikumpulkan untuk
kemudian dipilih sesuai dengan selera para konsumen.
b. Memodifikasi produk-produk yang sudah ada. Dengan memperbaiki
penampilan, menyempurnakan produk makanan ataupun menciptakan menu
makanan yang baru dengan tidak menghilangkan karakter itu sendiri.
4. Memperbaiki dan menjaga konsistensi rasamakanan.
a. Membuat standard resep makanan. Rasa yang tidak konsisten terutama
disebabkan oleh karena belum adanya suatu standar dalam pembuatan
makanan sehingga ada perbedaan penggunaan bahan dan metode pengolahan.
Dengan adanya suatu standarisasi pada makanan diharapkan dapat mengatasi
kualitas rasa yang berbeda.

V. Rencana Operasi dan Manajemen


Dalam menjalankan usaha NONG’SKUTz ini kami menggunakan prinsip
“GITAR” yaitu berusaha dengan Giat, Inovatif, Terampil, Agama, dan Rajin. Dalam
mencapai motto diatas cara yang dilakukan adalah dengan membentuk sebuah cara
kerja dengan GITAR.
Pertama, dalam menjalankan usaha NONG’SKUTz agar mencapai kesuksesan
sesuai bisnis plan makanan dan minuman adalah melakukan kegiatan usaha ini
dengan sikap Giat. Giat disini dalam arti bekerja dengan tekun dan dengan rasa
tanggung jawab, karena tugas utama seorang usaha adalah dapat mempertanggung
jawabkan produknya kepada konsumen. Jadi dengan hal tersebut mampu menjadi
sebuah motivasi untuk bekerja dengan giat.
Kedua, dalam mencapai sebuah kesuksesan dari usaha ini adalah dengan
bekerja secara “Inovatif”. Usaha ini akan menciptakan produk baru dengan rasa yang
lezat dan bergizi dari sebelumnya.
Ketiga, cara selanjutnya adalah dengan bekerja dengan “Terampil”. Dalam hal
ini terampil maksudnya adalah dalam melakukan kegiatan usaha ini adalah diperlukan
sikap terampil dalam membuat produknya. Terampil diperlukan untuk membangun
sebuah usaha yang mampu menciptakan produk yang unik dan menarik.
Keempat, cara yang digunakan untuk mencapai kesuksesan usaha ini adalah
dengan “Agama”. Maksudnya adalah dalam melakukan kegiatan usaha ini harus tetap

8
berdoa dan berusaha. Doa merupakan sebuah kunci keberhasilan disamping usaha
yang giat. Dengan mengingat agama dalam kegiatan usaha maka kegiatan usaha yang
dijalankan akan lancar. Sebagai manusia yang beragama Semua usaha dan
keberhasilan tidak akan terjadi tanpa adanya usaha, doa dan oleh izin Tuhan Yang
Maha Esa. Jadi Berdoa setelah berusaha merupakan suatu kunci penting dalam
menjalankan sebuah usaha.
Kelima, merupakan suatu cara terakhir yang dijalankan adalah dengan
menjalankan usaha secara “RAJIN”. Maksudnya rajin dalam bekerja dan rajin
menghormati satu sama lain. Rajin dalam segala aspek, terutama dalam hal
keanggotaan dalam usaha ini. Rajin saling mengingatna, rajin menerima kritik dan
saran yang baik dan sebagainya. Hal tersebut diatas merupakan untuk membuat
sebuah usaha yang dijalakankan menuju jalan kesuksesan. Ini juga penting masuk
dalam suatu rencana bisnis.
Berikut merupakan aspek organisasi yang direncanakan, yaitu :
1. Nama Usaha : NONG’SKUTz
2. Jenis Usaha : Kuliner/Tongkrongan
3. Alamat Usaha : Area Magelang
4. Nama Pemilik : Aryo Rivanto

VI. Analisis Rencana Keuangan


Biaya untuk pengadaan modal awal usaha ini adalah Rp. 12.000.000,- yang
terdiri dari sewa tempat 1 Tahun, bahan baku selama 20 hari kerja (satu bulan),
peralatan, promosi, gaji 2 orang karyawan.

Rician pengeluaran modal awal dalam rangka memulai bisnis ini kedai SMP
adalah memerlukan hal-hal berikut:

1. Sewa tempat plus meja kursi selama satu tahun : Rp. 5.000.000,-

2. Pengeluaran perhari x 20 hari

a. Kemasan
 Cup Tempat : Rp. 25.000
 Sendok Plastik : Rp. 10.000
 Plastik Kresek : Rp. 15.000

9
 Gelas Plastik : Rp. 8.000
 Sedotan : Rp. 9.000
 Jumlah 20 x Rp. 67.000 = Rp. 1.340.000

b. Bahan Baku
Makanan
 Udon : Rp. 35.000/Kg
 Oden : Rp. 50.000/Kg
 Saus : Rp. 10.000
 2 Liter Minyak Goreng : Rp. 24.000
 Jumlah 20 x Rp. 119.000 = Rp. 2.380.000
Minuman
 Teh Tubruk : Rp. 1.000
 Kopi 75gram 5 Sashet : Rp. 20.000
 Gula Pasir : Rp. 10.000/Kg
 Alpukat : Rp. 16.000/Kg
 Jeruk Peras : Rp. 8.000/Kg
 Es Batu 5 Balok : Rp. 5.000
 Jumlah 20 x Rp. 60.000 = Rp. 1.200.000
c. Transportasi
 Jumlah 20 x Rp. 10.000 = Rp. 200.000

d. Kemasan
 Pamflet 20 lembar : Rp. 60.000
 Web Hosting : Rp. 100.000
 Jumlah Rp. 160.000

e. Peralatan
 Wajan : Rp. 50.000
 Peniris : Rp. 15.000
 Pencapit : Rp. 15.000
 Oven : Rp. 390.000

10
 Jumlah Rp. 430.000

f. Properti
 Banner 2x4 m : Rp. 200.000
 Banner menu 1x2 m : Rp. 50.000
 Banner depan 50x4 m : Rp. 50.000
 Jumlah Rp. 300.000

g. Fasilitas
 Wifi : Rp. 500.000/Bln
 Jumlah Rp. 500.000

h. Gaji Karyawan
 Jumlah 3x Rp. 150.000 = Rp. 450.000

Jadi total biaya untuk memulai bisnis ini adalah Rp. 12.000.000

Untuk mengetahui keuntungan per-bulan dapat dilihat pada:


Pengeluaran seperti tercantum dalam modal awal dianggap sama tiap
bulannya, yaitu terdiri dari:
a) Bahan baku
– Makanan : Rp. 2.380.000,-
– Minuman : Rp. 1.200.000,-
b) Transportasi : Rp. 200.000,-
c) Gaji karyawan : Rp. 450.000
d) Wifi : Rp. 500.000
e) Kemasan : Rp. 1.340.000,-
 Jumlah Rp. 6.070.000
Pemasukan dihitung dari harga jual, perkiraan jumlah terjual setiap hari
selama sebulan (20 hari kerja). Dirincikan sebagai berikut:
Nama Produk Jumlah penjualan per-hari Jumlah pemasukan per-bulan (dikali 20 hari)
 Udon : Rp. 10.000x20 = Rp. 200.000 = Rp. 4.000.000
 Oden : Rp. 5.000x20 = Rp. 100.000 = Rp. 2.000.000

11
 Air Mineral : Rp. 2.000x20 = Rp. 40.000 = Rp. 800.000
 Es Teh : Rp. 3.000x10 = Rp. 30.000 = Rp. 600.000
 Es Jeruk : Rp. 4.000x10 = Rp. 40.000 = Rp. 800.000
 Jus Jeruk : Rp. 5.000x10 = Rp. 50.000 = Rp. 1.000.000
 Jus Alpukat : Rp. 6.000x10 = Rp. 60.000 = Rp. 1.200.000
 Kopi : Rp. 5.000x10 =Rp. 50.000 = Rp. 1.000.000
 Jumlah Rp. 11.200.000

Jadi jumlah laba bersih per-bulan adalah Rp. 11.200.000 - Rp. 6.070.000 = Rp.
5.130.000,-

12

Anda mungkin juga menyukai