0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membandingkan sistem perpajakan di empat negara, yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Filipina. Beberapa poin kunci perbandingannya adalah asas pemajakan (domisili, kewarganegaraan, teritorial), subjek dan objek pajak, pengurang penghasilan individu, penyetoran dan pelaporan pajak, serta lembaga pemungut pajak di masing-masing negara.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
SAP_Perbandingan Pajak di Indonesia dan Negara Lain
Dokumen tersebut membandingkan sistem perpajakan di empat negara, yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Filipina. Beberapa poin kunci perbandingannya adalah asas pemajakan (domisili, kewarganegaraan, teritorial), subjek dan objek pajak, pengurang penghasilan individu, penyetoran dan pelaporan pajak, serta lembaga pemungut pajak di masing-masing negara.
Dokumen tersebut membandingkan sistem perpajakan di empat negara, yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Filipina. Beberapa poin kunci perbandingannya adalah asas pemajakan (domisili, kewarganegaraan, teritorial), subjek dan objek pajak, pengurang penghasilan individu, penyetoran dan pelaporan pajak, serta lembaga pemungut pajak di masing-masing negara.
Asas Asas domisili Asas Asas Teritorial pemajakan kewarganegaraan Penentuan Tidak melihat status Melihat status domisili fiskal kewarganegaraan. kewarganegaraan, Subjek Pajak Green Card atau telah memenuh test kehadiran substansial. Otoritas Pajak Direktorat Jenderal Internal Revenue National Tax Pajak (DJP) Service (IRS). Service (NTS) Subjek Pajak WP dalam negeri WN dan resident WN dan resident WN dan resident dan Objek dikenakan pajak atas dikenakan pajak dikenakan pajak dikenakan pajak Pajak penghasilan yang atas penghasilan atas penghasilan atas penghasilan diterima dari dalam yang diterima dari dari dalam yang diterima maupun luar negeri. dalam maupun maupun luar dari dalam luar negeri. negeri. maupun luar negeri. WP luar negeri Non-resident Non-resident Non-resident dikenakan pajak atas dikenakan pajak dikenakan pajak dikenakan pajak penghasilan yang atas penghasilan atas penghasilan atas penghasilan berasal dari Indonesia yang berasal dari yang berasal dari yang berasal dari saja. AS saja. Korsel saja. Filipina saja. Pengurang Pengurang penghasilan Pengurang Resident di Korsel Filipina tidak Penghasilan individu yang terkait penghasilan yang dengan global mengatur Individu dengan keluarga dan berkaitan dengan income setiap mengenai tanggungan di keluarga dan tahun dapat pengurang Indonesia disebut tanggungan di AS mengurangkan penghasilan Penghasilan Tidak Kena terbagi menjadi 2 penghasilannya individu terkait Pajak (PTKP), sesuai kelompok, yaitu sebesar dengan status PMK standard 1.500.000 KRW keluarga dan no.101/PMK.010/2016. deduction yang dikali dengan tanggungan. terkait dengan jumlah individu Batasan status perkawinan dalam keluarga. penghasilan tidak dan general tax kena pajak di credit (child Filipina adalah credit). sebesar 250.000 PHP. Penyetoran Penyetoran pajak Periode pajak Penyetoran pajak Tahun pajak di Pajak Orang tahunan WPOP dimulai tanggal 1 terutang OP Filipina dimulai Pribadi maksimal pada akhir Januari s/d 31 harus dilakukan tanggal 1 Januari bulan ke 3 setelah Desember, jatuh sebelum tanggal s/d 31 Desember, berakhirnya tahun tempo 31 Mei tahun kekurangan pajak, sebelum penyetoran pajak berikutnya. pembayaran pelaporan SPT terutang adalah pajak harus dilakukan. tanggal 31 Maret disetorkan tahun berikutnya. sebelum tanggal 15 April tahun berikutnya (sebelum pelaporan pajak). Pelaporan Pelaporan pajak OP Pelaporan pajak Tahun pajak Batas waktu Pajak Orang harus dilakukan OP paling lambat dimulai tanggal 1 pelaporan SPT Pribadi maksimal pada akhir tanggal 14, empat Januari s/d 31 adalah tanggal 15 bulan ke 3 setelah bulan setelah Desember, WPOP April tahun berakhirnya tahun berakhirnya tahun harus mengisi berikutnya. pajak, yaitu 31 Maret pajak dengan laporan pajak tahun berikutnya. melaporka Form tanggal 1 Mei s/d 1040 (Individual 31 Mei Tax Return) yang berikutnya. disertai Schedule C (Profit or Loss from Business) dan Schedule SE (Self-Employment Taxes). Pemeriksaan Dilakukan oleh tim Dilakukan oleh Dilakukan oleh Dilakukan oleh Pajak pemeriksa pajak dari tim pemeriksa tim pemeriksa Pejabat BIR Direktorat Jenderal pajak dari Internal pajak dari (pejabat daerah Pajak (DJP) Revenue Service National Tax pendapatan, (IRS) Service (NTS) kepala bagian penaksiran wajib pajak besar, kepala bagian operasi wajib pajak cukai, kepala bagian kasus kebijakan dan divisi penipuan pajak).