Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMAN 7 Semarang


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X MIPA/1
Materi Pokok/Tema/Topik : Perhitungan Kimia
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran

B. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 1.1 Menyadari adanya keteraturan 1.1.1 Mensyukuri bahwa semua yang berada dialam
struktur partikel materi sebagai wujud semesta memiliki keteraturan agar kehidupan berjalan
kebesaran Tuhan YME dan seimbang
pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.

2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap disiplin, jujur, demokratis,
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, kritis, tanggung jawab, rasa ingin tahu, teliti, kreatif
jujur, objektif, terbuka, mampu dalam kehidupan sehari-hari
membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif ) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.

3 3.10 Menerapkan hukum-hukum 3.10.1 Menentukan rumus empiris, rumus molekul


dasar kimia, konsep massa molekul dalam senyawa
relatif, persamaan kimia, konsep mol, 3.10.2 Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa
dan kadar zat untuk menyelesaikan berdasarkan persen massa, persen volume,
3.10.3 Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa
perhitungan kimia
berdasarkan bagian perjuta, molaritas,
molalitas, dan fraksi mol
3.10.4 Menentukan rumus mengencerkan larutan
3.10.5 Menentukan rumus meencampurkan Larutan
dengan Konsentrasi Berbeda
4 4.10 Mengolah data terkait hukum- 4.10.1 Menganalisis rumus empiris, rumus molekul
hukum dasar kimia, konsep massa dan air kristal dalam senyawa
molekul relatif, persamaan kimia, 4.10.2 Menganalisis kadar zat dalam suatu senyawa
berdasarkan persen massa, persen volume,
konsep mol, dan kadar zat untuk
4.10.3 Menganalisis kadar zat dalam suatu senyawa
menyelesai¬kan perhitungan kimia berdasarkan bagian perjuta, molaritas,
molalitas, dan fraksi mol
4.10.4 Menganalisis rumus mengencerkan larutan
4.10.5 Menganalisis rumus mencampurkan Larutan
dengan Konsentrasi Berbeda

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menentukan rumus empiris pada suatu senyawa melalui diskusi kelas
dengan tepat
2. Peserta didik mampu menentukan rumus molekul pada suatu senyawa melalui diskusi kelas
dengan benar
3. Peserta didik mampu menentukan rumus air kristal pada suatu senyawa melalui diskusi kelas
dengan tepat
4. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan persen massa melalui
diskusi dengan tepat
5. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan persen volume melalui
diskusi dengan benar
6. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan bagian perjuta melalui
diskusi dengan benar
7. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan molaritas larutan melalui
diskusi dengan benar
8. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan molalitas larutan melalui
diskusi dengan tepat
9. Peserta didik mampu menentukan kadar zat suatu senyawa berdasarkan fraksi mol larutan melalui
diskusi dengan benar
10. Peserta didik mampu menentukan perhitungan pengencerkan larutan
11. Peserta didik mampu menentukan perhitungan pencampurkan larutan dengan konsentrasi berbeda

E. MATERI PEMBELAJARAN
Rumus Empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-
atom penyusun suatu zat. Sebagai contoh, hidrogen peroksida merupakan zat pemutih untuk
tekstil mempunyai rumus molekul H 2O2 yang menunjukkan bahwa setiap molekulnya tersusun
dari 2 atom hidrogen dan 2 atom oksigen. Perbandingan paling sederhana dari atom H : O
adalah 1:1 maka rumus empiris dari hidrogen peroksida adalah HO. Rumus empiris suatu zat
dapat identik dengan rumus molekulnya misalnya H 2O, CCl4, HCl, dan lain-lain. Rumus molekul
dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya dan sebaliknya rumus empiris dapat
diturunkan dari penyederhanaan rumus molekulnya.
Senyawa ion mempunyai rumus empiris dan tidak mempunyai rumus molekul sebab
senyawa ion dibentuk dari gabungan ion-ion positif dan ion-ion negatif bukan dari molekul. Jadi
menyatakan rumus kimia senyawa ion digunakan rumus empiris. Senyawa ion merupakan
gabungan dari ion positif dan ion negatif. Langkah-langkah penulisan rumus kimia senyawa ion
sebagai berikut:
 Ion positif (kation) ditulis terlebih dahulu (didepan) baru kemudian diikuti oleh ion
negatif (anion).
 Jumlah total muatan positif dan negatif suatu senyawa harus sama, dihitung dari
angka subskrip dikalikan dengan muatan. Misalnya ion Al 3+ yang bergabung dengan
ion O2- akan mempunyai rumus empiris Al2O3
 Angka subskrip merupakan angka terkecil misalnya gabungan Ca2+ dengan ion S-2
tidak dituliskan Ca2S2 tetapi CaS
 Gabungan yang melibatkan ion poliatomik harus diberi kurung, misalnya gabungan
antara ion Mg2+ dengan ion OH- dituliskan Mg(OH)2 bukan MgOH2
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah sebenarnya dari atom-atom yang
menyusun suatu molekul yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya. Partikel penyusun
air yang setiap molekulnya tersusun oleh dua atom hidrogen dan sebuah atom oksigen maka
rumus molekulnya adalah H2O. Gas nitorgen tersusun dari molekul-molekul nitrogen dan setiap
molekulnya terdiri dari 2 atom nitrogen maka rumus molekulnya dinyatakan sebagai N 2.
Rumus kimia menunjukkan jumlah atom-atom penyusun suatu zat. Oleh karena massa
atom suatu unsur sudah tertentu, maka dari rumus kimia tersebut dapat pula ditentukan
persentase atau komposisi masing-masing unsur dalam suatu zat. Secara umum persentase
unsur dalam senyawa dapat dirumuskan
m x Ar A
% A dalam A m Bn= x 100 %
M r Am Bn
n x Ar B
% B dalam A m B n= x 100 %
M r A m Bn
Persamaan diatas dapat digunakan untuk mencari massa senyawa (unsur) dalam
sejumlah massa zat sebagai berikut
m x Ar A
Massa A p gramdalam Am Bn= x p gram
M r Am Bn
Komposisi suatu unsur dalam suatu zat dinyatakan dengan senyawa sederhana dari
unsur tersebut. Misalnya, kandungan unsur kalium dalam pupuk dapat dinyatakan sebagai
20% K2O. Artinya jika semua kalium dalam pupuk diubah menjadi K 2O maka dalam 100 kg
pupuk terdapat 20 kg K2O. Jika didalam suatu senyawa sudah diketahui kadar masing-masing
unsur dan Mr senyawanya, maka dapat ditentukan rumus molekul senyawa tersebut.
Reaksi-reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari umumnya terjadi dalam bentuk
larutan. Sebagai contoh, didalam tubuh makhluk hidup zat-zat makanan mengalami reaksi
dengan zat lainnya dalam keadaan terlarut didalam air. Didalam larutan zat-zat terlarut
bercampur secara homogen dan merata sehingga interaksi antara zat-zat yang bereaksi akan
mudah terjadi. Adanya interaksi dapat menimbulkan reaksi. Larutan merupakan campuran
yang homogen dan komposisinya tidak tentu. Sebagai contoh, apabila sejumlah garam dapur
dilarutkan ke dalam air, maka akan didapatkan komposisi yang berbeda tergantung pada
banyaknya air yang digunakan untuk melarutkan. Keadaan ini dinyatakan dengan komposisi
relatif yang didasarkan pada perbandingan jumlah zat terlarut terhadap komponen pelarutnya.
Perbandingan relatif zat terlarut terhadap pelarut dari suatu larutan disebut dengan konsentrasi
atau kepekatan. Apabila suatu larutan mengandung jumlah zat terlarut yang besar (dalam
sejumlah pelarut tertentu), maka dikatakan sebagai larutan yang berkonsentrasi tinggi atau
larutan pekat. Sebaliknya, apabila zat terlarut jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan
jumlah pelarutnya, maka dikatakan sebagai larutan encer.
Ukuran yang menyatakan suatu larutan termasuk larutan pekat atau encer merupakan
pernyataan kualitatif yang nilainya relatif. Sebagai contoh, larutan yang di dalam tiap liternya
mengandung 4 mol HCl termasuk larutan encer, sedangkan larutan yang didalam tiap liternya
mengandung 1 mol amonia sudah disebut larutan pekat. Konsentrasi larutan secara kuantitatif
dinyatakan dalam berbagai satuan misalnya persentase zat dalam campuran (%), bagian
perjuta atau part per milion (ppm), molar (M), molal (m), dan fraksi mol (X).
Persen massa menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang terdapat dalam setiap
100 gram campuran.
Massa zat dalam campuran
% massa= x 100 %
Massa seluruh campuran
Persen volume menyatakan volume zat yang terdapat dalam setiap 100 bagian
volume campuran.
Volume zat dalam campuran
% volume= x 100 %
Volume seluruh campuran
Kadar zat yang sangat kecil dalam campuran dapat dinyatakan dengan ukuran bagian
perjuta, yaitu kadar zat yang menyatakan banyakanya bagian zat yang terdapat dalam setiap
satu juta bagian campuran.
Massa zat dalam campuran
ppm= x 1.000.000
Massa seluruh campuran
Molaritas (M) atau kemolaran suatu larutan menyatakan banyaknya mol zat terlarut
yang terlarut didalam satu liter larutan. Volume satu liter yang dimaksud termasuk volume zat
terlarut dan volume pelarutnya. Secara kuantitatif, molaritas merupakan perbandingan antara
mol zat terlarut perliter larutan dan dapat dinyatakan sebagai
n
M=
V
Dengan :
M = molaritas (mol/L)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Molalitas (m) atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut didalam setiap
1000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volume
pelarut, sebab massa jenis air adalah 1 gram/ mL. Dinyatakan dengan :
1000
m=n x
p
Dengan :
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Pembuatan larutan 1 molal dilakukan dengan cara mengambil 1 mol zat dan 1000
gram pelarutnya kemudian mencampurkannya. Perbedaan antara molaritas dan molalitas
terletak pada jumlah pelarutnya. Molalitas dalam 1000 gram, sedangkan molaritas volume
pelarut dan zat terlarut 1 liter.
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan banyaknya mol dari zat tersebut terhadap
jumlah mol seluruh komponen dalam larutan. Bila n A mol zat A bercampur dengan n B mol zat B
maka faksi mol zat A (XA) dan fraksi mol zat B (XB) dinyatakan dengan
nA nB
X A= X B=
n A + nB n A + nB
Sehingga
XA + X B = 1
Pengenceran larutan adalah penambahan zat pelarut kedalam suatu larutan. Oleh
karena itu, pada pengenceran larutan harga molaritas larutan akan menjadi lebih kecil daripada
sebelumnya sebab pada peristiwa tersebut jumlah zat terlarutnya tetap (n terlarut tetap) tetapi
volume larutan menjadi lebih besar. Maka
n (sebelum pengenceran) = n (sesudah pengenceran)
Berdasarkan rumus molaritas
n
M=
V
Maka
n=VxM
Jika jumlah mol sebelum pengenceran dianggao n 1 dan sesudah pengenceran
dianggap n2 maka
n1 = n 2
Sehingga berlaku
V1 x M1 = V2 x M2
Jika dua larutan yang berbeda konsentrasinya dicampurkan maka konsentrasi larutan
yang terjadi akan berubah. Pada larutan yang baru, jumlah mol terlarut merupakan jumlah total
dari mol zat dalam kedua larutan tersebut. Demikian pula untuk volumenya, sehingga berlaku
persamaan :
n1 + n2 = n campuran
dengan menggunakan persamaan n = M x V, maka diperoleh :
(M1 x V1) + (M2 x V2) = (M x V) campuran
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Percobaan, Ceramah, Diskusi, penugasan, latihan, tanya jawab
Model : Discovery Learning

G. SUMBER BELAJAR
LKS Kimia Kelas X
Buku Paket Kimia Kelas X
Internet

H. MEDIA PEMBELAJARAN (MEDIA, ALAT & BAHAN)


Media, alat dan bahan pembelajaran yang digunakan :
1. LKS Kimia kelas XI
2. Buku Paket Kimia Kelas X
3. On Project
4. Internet
5. White board
6. Spidol
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Materi : Rumus Empiris, Rumus Molekul dan Kadar Zat (Persen Massa, Persen Volume), BPJ,
Molaritas, Molalitas, Fraksi Mol, Pengenceran Larutan, Pencampuran Larutan

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


Materi : Rumus Empiris, Rumus Molekul dan Kadar Zat (Persen Massa, Persen Volume)
Pertemuan I
PENDAHULUAN
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengajak salah satu peserta didik memimpin doa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memeriksa tugas sebelumnya
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini yakni menentukan
rumus empiris, rumus molekul dan kadar zat (persen massa, persen volume)
4. Guru mengingatkan materi yang sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
diajarkan

KEGIATAN INTI
1. Guru mengingatkan peserta didik pada materi sebelumnya yakni mengenai jumlah atom
pada suatu senyawa. Kemudian guru mengaitkan bahwa perbandingan paling sederhana
dari atom-atom penyusun zat akan menunjukkan rumus kimia berupa rumus empiris.
2. Guru memberikan beberapa data dan pertanyaan stimulus untuk menemukan rumus
empiris dan rumus molekul senyawa kemudian melalui lembar kerja yang telah diberikan
peserta ddik menemukan konsep mengenai rumus empiris dan rumus molekul pada suatu
senyawa.
3. Peserta didik menemukan jawaban pertanyaan stimulus yang telah diberikan oleh guru
sehingga peserta didik timbul pertanyaan lain berdasarkan lembar kerja yang telah
diberikan untuk menguatkan konsep mengenai rumus empiris dan rumus molekul pada
suatu senyawa.
4. Setelah mengetahui konsep rumus empiris dan rumus molekul pada suatu senyawa
kemudian guru mengaitkan dengan komposisi atau persentase masing-masing unsur
dalam suatu zat.
5. Pada lembar kerja yang telah diberikan peserta didik menemukan penentuan persentase
unsur dan massa senyawa unsur.
6. Guru memberikan penguatan mengenai penentuan penentuan persentase dan massa
senyawa unsur.
7. Peserta didik mengerjakan latihan soal untuk menentukan rumus empiris, rumus molekul,
persentase dan massa senyawa unsur
8. Guru mengaitkan reaksi-reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari umumnya terjadi dalam
bentuk larutan serta komposisi zat pelarut dan terlarut dalam suatu larutan.
9. Setelah mengaitkan komposisi zat pelarut dan terlarut yakni berupa konsentrasi larutan
guru memberikan pertanyaan stimulus kepada siswa untuk menentukan satuan
konsentrasi
10. Peserta didik menemukan konsep konsentrasi dalam berbagai satuan yakni dalam
persen massa dan persen volume melalui lembar kerja yang diberikan oleh guru serta
melakukan penyajian data didepan kelas.
11. Guru memberikan penguatan konsep mengenai persen massa dan persen volume dalam
konsentrasi larutan
12. Peserta didik mengerjakan soal latihan untuk menentukan persen massa dan persen
volume dalam konsentrasi larutan
13. Guru mengajak kembali peserta didik untuk menguatkan konsep yang telah dipelajari
melalui beberapa latihan soal yang telah diberikan.
KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari melakukan umpan balik dengan
memberikan stimulan penguatan konsep dan keterkaitan dengan kegunaan materi yang
telah dipelajari pada kehidupan.
3. Guru memberikan tugas terstruktur untuk dikerjakan dirumah dan meminta untuk
menambah referensi sumber pustaka dalam penentuan konsentrasi larutan dalam
berbagai satuan yakni bagian perjuta (molaritas, molalitas, dan fraksi mol) yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Salam penutup

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


Materi : Kadar Zat (Bagian Perjuta, Molaritas, Molalitas, dan Fraksi Mol)
Pertemuan II
PENDAHULUAN
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengajak salah satu peserta didik memimpin doa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memeriksa tugas sebelumnya
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini yakni kadar zat (bagian
perjuta, molaritas, molalitas, dan fraksi mol)
4. Guru mengingatkan materi yang sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
diajarkan

KEGIATAN INTI
1. Guru mengingatkan peserta didik pada materi sebelumnya yakni cara penentuan kadar
suatu zat dalam persentase zat dalam campuran. Kemudian guru mengaitkan bahwa
penentuan kadar zat dalam campuran dapat dihitung melalui bagian perjuta,molaritas,
molalitas dan fraksi mol.
2. Guru memberikan beberapa data dan pertanyaan stimulus untuk menemukan penentuan
kadar zat melalui bagian per juta campuran kemudian melalui lembar kerja yang telah
diberikan peserta ddik menemukan konsep cara menentukan kadar zat dalam campuran
melalui perhitungan bagian perjuta.
3. Peserta didik menemukan jawaban pertanyaan stimulus yang telah diberikan oleh guru
sehingga peserta didik timbul pertanyaan lain berdasarkan lembar kerja yang telah
diberikan untuk menguatkan konsep mengenai cara menentukan kadar zat dalam
campuran melalui perhitungan bagian perjuta.
4. Setelah mengetahui cara menentukan kadar zat dalam campuran melalui perhitungan
bagian perjuta kemudian guru mengaitkan dengan cara menentukan kadar zat dalam
campuran melalui molaritas larutan.
5. Pada lembar kerja yang telah diberikan peserta didik menemukan penentuan menentukan
kadar zat dalam campuran melalui molaritas larutan
6. Guru memberikan penguatan mengenai penentuan kadar zat dalam campuran melalui
perhitungan bagian perjuta dan molaritas larutan.
7. Peserta didik mengerjakan latihan soal untuk menentukan kadar zat dalam campuran
melalui perhitungan bagian perjuta dan molaritas larutan
8. Peserta didik diberikan pertanyaan stimulus untuk menentukan kadar zat dalam campuran
melalui perhitungan molalitas dan fraksi mol larutan.
9. Guru mengaitkan reaksi-reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari umumnya terjadi dalam
bentuk larutan serta komposisi zat pelarut dan terlarut dalam suatu larutan.
10. Setelah mengaitkan komposisi zat pelarut dan terlarut yakni berupa konsentrasi larutan
guru memberikan pertanyaan stimulus kepada siswa untuk menentukan satuan
konsentrasi
11. Peserta didik menemukan konsep cara penentuan kadar zat dalam campuran melalui
perhitungan molalitas, dan fraksi mol melalui lembar kerja yang diberikan oleh guru serta
melakukan penyajian data didepan kelas.
12. Guru memberikan penguatan konsep penentuan kadar zat dalam campuran melalui
perhitungan bagian perjuta, molaritas, molalitas dan fraksi mol
13. Peserta didik mengerjakan soal latihan untuk menentukan kadar zat dalam campuran
melalui perhitungan bagian perjuta, molaritas, molalitas dan fraksi mol
14. Guru mengajak kembali peserta didik untuk menguatkan konsep yang telah dipelajari
melalui beberapa latihan soal yang telah diberikan.

KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari melakukan umpan balik dengan
memberikan stimulan penguatan konsep dan keterkaitan dengan kegunaan materi yang
telah dipelajari pada kehidupan.
3. Guru memberikan tugas terstruktur untuk dikerjakan dirumah dan meminta untuk
menambah referensi sumber pustaka dalam penentuan konsentrasi larutan dalam
berbagai satuan yakni bagian perjuta (molaritas, molalitas, dan fraksi mol) yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Salam penutup

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


Materi : Pengenceran Larutan, Pencampuran Larutan, Pembuatan Larutan
Pertemuan III
PENDAHULUAN
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengajak salah satu peserta didik memimpin doa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memeriksa tugas sebelumnya
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini yakni pengenceran,
pencampuran dan pembuatan larutan
4. Guru mengingatkan materi yang sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
diajarkan

KEGIATAN INTI
1. Guru mengingatkan peserta didik secara berkelompok pada materi sebelumnya yakni cara
penentuan kadar suatu zat dalam persentase zat dalam campuran. Kemudian guru
mengaitkan bahwa larutan dapat diencerkan, dicampurkan dalam konsentrasi yang
berbeda.
2. Guru memberikan beberapa data dan pertanyaan stimulus untuk menemukan cara
pembuatan larutan, pengenceran melalui percobaan pada lembar kerja yang telah
diberikan kemudian peserta ddik menemukan konsep cara membuat dan mengencerkan
larutan.
3. Peserta didik menemukan jawaban pertanyaan stimulus yang telah diberikan oleh guru
sehingga peserta didik timbul pertanyaan lain berdasarkan lembar kerja yang telah
diberikan untuk menguatkan konsep mengenai cara membuat dan mengencerkan larutan.
4. Setelah mengetahui cara membuat dan mengencerkan larutan melalui percobaan
kemudian guru mengaitkan dengan cara mencampurkan larutan sejenis dengan
konsentrasi berbeda
5. Pada lembar kerja yang telah diberikan peserta didik menemukan konsep cara membuat,
mengencerkan dan mencampurkan larutan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda.
6. Guru memberikan penguatan konsep mengenai cara membuat larutan dari zat padat dan
larutan pekat, mengencerkan dan mencampurkan larutan dalam berbagai konsentrasi
yang berbeda.
7. Peserta didik mengerjakan latihan soal untuk menentukan cara membuat, mengencerkan
dan mencampurkan larutan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
8. Peserta didik menyajikan jawaban latihan soal yang telah diberikan beserta guru
menguatkan kembali mengenai konsep cara membuat, mengencerkan dan
mencampurkan larutan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda

KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari melakukan umpan balik dengan
memberikan stimulan penguatan konsep dan keterkaitan dengan kegunaan materi yang
telah dipelajari pada kehidupan.
3. Guru memberikan tugas terstruktur untuk dikerjakan dirumah dan meminta untuk
menambah referensi sumber pustaka dalam materi perhitungan kimia dalam persamaan
reaksi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
4. Salam penutup

J. PENILAIAN
1. Penilaian Kompetensi Sikap
1.1 Peer Assessment (Teman Sebaya)
(Rasa Ingin Tahu, Demokratis, Kritis, Tanggungjawab, Kreatif, Inovatif, Jujur, Disiplin, Teliti)

Lembar Pengamatan Sikap Peer Assesment


Materi Kimia :
Nama Praktikan :
Tanggal Diskusi :
Nama Pengamat :

No Aspek Penilaian
Ya Tidak
1 Rasa Ingin Tahu
a. Mengungkap ide/gagasan baru dalam materi struktur atom
b. Bertanya mengenai materi struktur atom
2 Demokratis
a. Menerima pendapat teman dengan baik
b. Memberikan pendapat sesuai dengan porsinya
c. Memberikan kesempatan teman untuk berpendapat
d. Menghargai teman yang menjadi pemimpin diskusi
3 Kritis
a. Antusias dalam menanggapi pendapat teman
4 Tanggung jawab
a. Mengembalikan alat yang dipinjam
b. Melaksanakan tugas sesuai kesepakatan
c. Menerima resiko atas perbuatan yang telah dilakukan
5 Kreatif
a. Membuat bagan cara kerja yang menarik
b. Membuat tabel pengamatan yang menarik
6 Inovatif
a. Mengembangkan bagan cara kerja yang dibuat
b. Mengembangkan tabel pengamatan yang dibuat
7 Jujur
a. Melaporkan data sesuai kenyataan
b. Mengakui kesalahan yang telah diperbuat
c. Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas
d. Melaporkan alat dan bahan yang ditemukan
8 Disiplin
a. Datang tepat waktu
b. Mematuhi aturan yang telah disepakati
c. Mengikuti percobaan sesuai langkah yang ditetapkan
d. Menyelesaikan percobaan tepat waktu dan tertib
9 Teliti
a. Menyiapkan alat dan bahan percobaan
b. Mengukur tinggi larutan dengan cermat
c. Meneteskan larutan dengan hati-hati
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

No Nama Rasa Ingin Tahu Demokratis Kritis Tanggungjawab Kreatif Inovatif Jujur Disiplin Teliti
1                    
2                    
3                    
4                    
5                    

Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat sesuai dengan kriteria Ya dan Tidak
1 : Ya; 0 : Tidak.
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan
2.1 Keterampilan Portofolio

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO


No Nama Aspek Skor Ketuntasan Predikat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
Rubrik Penilaian Portofolio

Aspek :
1. Kesesuaian sistematika 6. Kelengkapan pembahasan
laporan 7. Kesimpulan
2. Koherensi kalimat 8. Dokumentasi
3. Menuliskan Judul 9. Sumber pustaka
4. Menuliskan tujuan 10. Kerapian
5. Analisis data
Skoring
Nilai terendah : 1 x 10 : 10
Nilai tertinggi : 10 x 10 : 100
Rentang Skor : 10 – 100
100−10
Skala : =18
5
Jika mendapatkan nilai
A : 83 -100
B : 65 – 82
C : 42 – 64
D : 24 – 41
2.2 Keterampilan Unjuk Kerja

LEMBAR PENGAMATAN UNJUK KERJA


Mata Praktikum :
Nama Praktikan/No Presensi :
Tanggal Praktikum :
Nama Pengamat :
Penilaian Selesai Pada Pukul : …
No Aspek
Penilaian Sebelum Praktikum Ya Tidak
1 Persiapan Alat dan Bahan lengkap
2 Merancang Percobaan
Penilaian Selesai Pada Pukul : …
No Aspek
Penilaian Selama Percobaan Ya Tidak
1 Menghitung massa kristal dengan tepat
2 Menimbang massa kristal dengan telitit
3 Memasukan kristal dalam labu takar dengan tepat
4 Menambahkan aquades sampai tanda batas dengan tepat
5 Mengambil larutan menggunakan pipet volume dengan
tepat
6 Menghitung konsentrasi larutan dengan benar
7 Memasukkan larutan kedalam labu ukur dengan tepat
Penilaian Selesai Pada Pukul : …
No Aspek
Penilaian Setelah Percobaan Ya Tidak
1 Merapikan meja kerja, alat, bahan sesudah percobaan
2 Melaporkan data sesuai kenyataan
3 Menyelesaikan percobaan tepat waktu

Keterangan :
Skala penilaian keterampilan unjuk kerja dibuat sesuai dengan kriteria Ya dan Tidak
1 : Ya; 0 : Tidak.

3. PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN


KISI-KISI ASPEK PENGETAHUAN

Materi KD / Indikator pencapaian Soal


Nomor soal
Uraian Jenjang
Rumus Menentukan rumus molekul C4 1
molekul dan jika diketahui persentase
rumus unsur dan massa molekul
empiris relatif suatu senyawa
Menentukan rumus empiris C4 2
jika diketahui massa masing-
masing unsur suatu senyawa
Kadar zat Menghitung kadar unsur suatu C4 3
dalam bentuk senyawa jika diketahui massa
persen atom relatif
massa Menghitung kadar zat dalam C3 4
bentuk persen massa suatu
unsur jika diketahui massa
campuran
Menghitung kadar zat dalam C3 5
bentuk persen volume suatu
larutan jika diketahui volume
larutan
Kadar zat Menentukan kadar zat dalam C3 6
dalam bentuk bentuk ppm jika diketahui
ppm, massa zat dalam campuran
molaritas, Menghitung kadar zat dalam C4 7
molalitas dan bentuk molaritas jika diketahui
fraksi mol massa campuran
Menghitung kadar zat dalam C4 8
bentuk molalitas jika diketahui
massa atom relatif dan massa
campuran
Menghitung kadar zat dalam C4 9
bentuk fraksi mol jika
diketahui fraksi mol dan
massa campuran

Membuat Menghitung jumlah volume C3 10


larutan dan pelarut jika diketahui
Pengenceran konsentrasi zat terlarut dan
konsentrasi pelarutnya

LEMBAR ASPEK PENGETAHUAN


Nama siswa :

No. Absen :

Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!

1. suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 84% karbon dan 16% hidrogen. Jika diketahui Mr
hidrokarbon tersebut adalah 100, tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut?
2. Pada pembakaran sempurna 2,3 gram suatu senyawa yang mengandung C, H dan O
dihasilkan 4,4 gram CO2 dan 2,7 gram H2O. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
3. Berapa persen (%) C, O, N dan H yang terdapat dalam urea, CO(NH 2)2, jika diketahui Ar.C =
12, Ar.O = 16, Ar.N = 28 dan Ar.H =1?
4. Dalam 500 gram bijih besi (campuran besi dengan pengotornya) terdapat 400 gram besi.
Berapakah kadar pengotor yang terlarut dalam bijih besi tersebut?
5. 30 ml alkohol dilarutkan ke dalam 70 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan
kadar tertentu. Tentukan kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut!
6. Air dari PDAM mengandung kaporit dengan kadar yang sangat sedikit, berfungsi sebagai
desinfektan. Jika dalam 10 liter air PDAM ditemukan kaporit sebanyak 30 mg, berapa kadar
kaporit dalam air tersebut?
7. Larutan NaOH dibuat dengan cara melarutkan 4 gram NaOH dalam air, hingga volume
campuran 500 ml. Tentukan molaritas larutan!
8. Hitunglah molalitas larutan yang terjadi bila 10 gram H 2SO4 dilarutkan dalam 200 mL air. (Ar
H=1, Ar S=32, ArO=16)
9. Seorang petani akan membuat larutan urea untuk pupuk. Berapa massa air yang diperlukan
melarutkan 15 gram urea (Mr = 60) jika diketahui fraksi mol larutan urea adalah 0,1?
10. Larutan NaOH 0,5 M sebanyak 200 mL hendak diencerkan hingga menjadi larutan NaOH 0,2
M. Tentukan volume air yang harus ditambahkan ke dalam larutan tersebut!

……………………………..Selamat Mengerjakan………………………………………..
KUNCI JAWABAN DAN SKOR PENILAIAN
1. Misalkan rumus empiris senyawa hidrokarbon tersebut adalah CxHy.
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu mengkonfersi satuan persen menjadi gram.
Karena massa zat awal tidak diketahui maka massa zat dianggap 100 gram. Oleh sebab itu,
massa karbon dalam gram sama dengan % massanya
 Gram karbon = 84/100 x 100 gram = 84 gram
 Gram hidrogen = 16/100 x 100 = 16 gram

Perbandingan mol masing-masing unsur merupakan nilai x dan y.

Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C 7H16.


Rumus molekul dapat ditentukan dengan pasti jika massa molekul relatif senyawa tersebut
diketahui.
(C7H16)n= 100
100n = 100
n =1
jadi rumus molekul senyawa tersebut sama dengan rumus empirisnya yakni C 7H16

2. Misalkan rumus empiris senyawa tersebut adalah CxHyOz


Reaksi pembakaran sempurna artinya semuanya terurai menjadi CO 2 dan H2O
 Massa C CxHyOz yang bereaksi = 2,3 gram
 Massa CO2 yang dihasilkan 4,4 gram
 Massa H2O yang dihasilkan = 2,7 gram
 Massa O2 yang bereaksi = (4,4 + 2,7) gram – 2,3 gram = 4,4 gram
Sesuai hukum kekekalan massa “ dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama” maka
 Massa C dalam CxHyOz = massa C pada CO2

 Massa atom H dalam CxHyOz = massa H pada H 2O

 Massa O dalam CxHyOz = (massa sampel – massa C – massa H)


= 2,3 gram – 1,2 gram – 0,3 gram
= 0,8 gram
Pada rumus kimia (rumus empiris dan rumus molekul) perbandingan jumlah atom sama
dengan perbandingan jumlah mol. Maka massa C, H dan O yang telah diperoleh dikonfersi
menjadi satuan mol. Massa yang telah telah dikonfersi menjadi mol adalah nilai x, y dan z.

Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah C 2H6O.

3. Ada beberapa tahap:


Tahap 1 : Tentukan mol masing unsur-unsur dalam senyawa
 Atom C = 1 mol
 Atom O = 1 mol
 Atom N = 2 mol
 Atom H = 4 mol
Tahap 2 : Dari mol atom tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa dengan cara: kalikan
dengan atom relatif (Ar) masing-masing atom

 Massa Atom C = 1 mol x 12 g/mol = 12 g


 Massa Atom O = 1 mol x 16 g/mol = 16 g
 Massa Atom N = 2 mol x 14 g/mol = 28 g
 Massa Atom H = 4 mol x 1 g/mol = 4 g
Tahap 3 : Mencari massa molekul (massa molekul relatif)
Mr CO(NH2)2 = (Ar C x 1) + (ArO x 1) + (ArN x 2) + (ArH x 4)
= (12 x 1) + (16 x 1) + (14 x 2) + (1 x 4)
= 12 + 16 + 28 + 4
= 60
Tahap 4 : Tentukan % massa masing-masing unsur dengan cara:
Massa masing-masing atom dibagi dengan massa semua atom dalam senyawa (massa
molekul relatif) kemudian dikali 100%.
 Kadar C = 12/60 x 100 %= 20 %
 Kadar O = 16/60 x 100 %= 26,67 %
 Kadar N = 28/60 x 100 %= 46,67 %
 Kadar H = 4/60 x 100 % = 6, 67 %

4. Mazza zat di dalam campuran = 400 gram


Massa campurran = 500 gram
maka massa pengotornya = 500 – 400 = 100 gram
%massa pengotor = massa pengotor / massa campuran x 100 %
= 100 / 500 x 100%
= 20%
Jadi, kadar pengotor dalam bijih besi tersebut adalah 20%.

5. Volume alkohol = 30 mL
Volume air = 70 mL
Volume campuran = 30 + 70 = 100
% volume alcohol = 30 / 100 x 100 %
= 30 %
Jadi kadar alcohol dalam larutan alcohol adalah 30 %

6. Oleh karena kedua komponen larutan berbeda satuan (air dalam liter, kaporit dalam gram)
maka perlu dilakukan penyamaan satuan lebih dulu.
Besaran yang menghubungkan massa dan volume adalah berat jenis.
Massa jenis air adalah 1 g/mL
 Berat air = Berat jenis air x volume air
= 1 g/mL x 10.000 mL = 10.000 g

 Berat Kaporit = 300 mg atau 0,03 g


0,03 gram
 Kadar Kaporit = x1.000.000 ppm = 3 ppm
10.000 gram
7. Zat terlarut : NaOH sebanyak 4 gram
Pelarut : air
Volume larutan: 500 ml
mol NaOH
Molaritas NaOH :
volume larutan

Mol NaOH belum diketahui karena dalam soal yang diketahui adalah massa NaOH yaitu 4
gram. Untuk itu massa NaOH harus dikonversi dalam satuan mol.
massa 4 gram
 Mol NaOH = = = 0,1 mol
Mr 40
 Volume larutan = 500 ml = 0,5 L
mol NaOH 0,1 mol
 Molaritas = = = 0,2 molar
Volume larutan 0,5 L

8. Massa H2SO4 = 10 gram


Massa air = 200 mL x 1gr/mL = 200 gram
Jawab:
Mr = (Ar H x 2) + (Ar S x 1) + (ArO x 4)
= (1 x 2) + (32 x 1) + ( 16 x 4)
= 2 + 32 + 64
= 100
massa 10 gram
n = = = 0,1 mol
Mr 100
1000
m = nx
200 gram
1000
= 0,1 mol x
200 gram
= 0,5 molal

9. massa urea = 15 gram


Mr Urea = 60

15 gram
nurea (nA) = = 0,25
60

nair (nB) = ….. ?


Jawab :

nA
Xurea =
nA+ nB
0,25
0,1 =
0,25+nB
nB (n H2O) = 2,25 mol
massa H2O = mol x Mr
= 2,25 mol x 18
= 40, 5 gram

10. Misalkan ditambahkan sebanyak x mL ke dalam larutan, maka:


M1 x V1 = M2 X V2
0,5 x 200 = 0,2 x V2
0,5 x 200
V2 =
0,2
= 500 mL
Sehingga air yang harus ditambahkan adalah
x = V2 − V1
x = 500 mL − 200 mL
= 300 mL

Anda mungkin juga menyukai