ISBN: 978-602-73862-5-9
Penyunting
Tim Penerbit CV. Super Smart International
Tata Letak
Tim Penerbit CV. Super Smart International
Desain Sampul
Tim CV. Super Smart International
Penerbit
CV. Super Smart International
Redaksi
Jl. Bangdes Parak Jigarang, RT.002, RW.005
Kel. Anduring, Kec. Kuranji, Kota Padang
Prov. Sumatera Barat 25151
Email: supersmartinternational@gmail.com
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar isi ....................................................................................................... ii
Pendahuluan .................................................................................................. 1
1
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
tampa resiko apa pun atau well bealth mother dan well born baby, dan
selanjutnya mengembalikan kesehtan dalam batas normal.
Adapun tujuan pembuatan modul ini untuk memudahkan dosen dan mahasiswa
dalam mendapatkan materi selama pembelajaran berlangsung. Modul ini disusun
sesuai dengan RPS (rencana pembelajaran semester) dengan mata kuliah Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi, bobot SKS : 2 SKS (T;1, P1) untuk mahasiswa
semester II, yang sudah di sususn oleh dosen prodi DIII kebidanan.
Capaian Mata Kuliah :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini peserta didik akan mampu :
1. Mampu memahami konsep dasar nutrisi
2. Mampu memahami manfaat zat gizi kepada wanita sepanjang daur
kehidupannya
3. Mampu memahami kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan
4. Mampu menganalisis kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan
5. Mampu memahami kebutuhan nutrisi pada masa persalinan
6. Mampu menganalisis kebutuhan nutrisi pada masa persalinan
7. Mampu memahami kebutuhan nutrisi pada pasca persalinan dan menyusui
8. Mampu menganalisis kebutuhan nutrisi pada pasca persalinan dan menyusui
9. Mampu memahami kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita
10. Mampu menganalisis kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita
11. Mampu melakukan pendidikan kesehatan tentang gizi pada wanita sepanjang
daur kehidupannya
Capaian pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan gizi dalam keshatan reproduksi. Adapun bahan kajian dalam modul
ini sebagai berikut :
Bahan kajian 1 : Konsep dasar ilmu gizi.
Bahankajian 2 : Manfaat zat gizi kepada wanita sepanjang daur
kehidupannya.
Bahan kajian 3 : Kebutuhan nutrisi pada kehamilan.
Bahan kajian 4: Kebutuhan nutrisi pada persalinan.
2
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Bahan kajian5 : Kebutuhan nutrisi pada pasca persalinan dan menyusui.
Bahan kajian 6 : Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita.
Bahan kajian 7 : Pendidikan kesehatan tentang gizi kepada wanita
sepanjang daur kehidupanya.
Kemampuan akhir yang diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan gizi dalam
keshatan reproduksi.
3
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 1
Bahan kajian 1 ini kita akan membahas tentang konsep dasar ilmu gizi. Bahan
kajian 1 modul ini akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
mahasiswa tentang konsep dasar ilmu gizi.
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan konsep dasar ilmu gizi.
Kemampuan akhir yang diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang Pengertian gizi
2. Menjelaskan Sejarah perkembangan ilmu gizi
3. Menjelaskan Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan
4
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Ilmu Gizi
Gizi berasal dari Bahasa arab (ghidza) artinya adalah makanan. Gizi dalam
Bahasa Inggris disebut nutrition. Gizi merupakan rangkaian proses secara organic
makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
pungsi normal organ, serta mempertahankan kehidupan seseorang. Gizi di
Indonesia berkaitan erat dengan pangan, yaitu segala bahan yang dapat diguakan
sebagai makanan.
Pengertian Ilmu gizi (nutrition science) adalah Ilmu yg mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.
Sedangkan yang disebut sebagai makanan adalah Bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur / ikatan kimia yang dapat diubah
menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan dalam tubuh. Dari
pengertian tersebut jelaslah bahwa obat bukan termasuk makanan, dan semua
suplemen yang mengandungzat gizi bisa kita kategorikan sebagai makanan. Perlu
anda ketahui bahwa pengertian gizi secara klasik atau zaman dahulu gizi hanya
dikaitkan dengan kesehatan tubuh saja. Artinya yang dikatakan gizi adalah aspek
yang berhubungan dengan fungsi dasar zat gizi tersebut yaitu menghasilkan
energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, serta mengatur
prosesmetabolisme dalam tubuh.
Pada zaman modern ini pengertian ilmu gizi tidak hanya sebatas fungsi
dasar zat gizi dan kesehatan saja tetapi zat gizi sudah dihubungkan dengan
kemampuan kerja, produktivitas, IQ, dan status ekonomi. Tujuan ilmu gizi
sendiri adalah mencapai, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan tubuh
melalui konsumsi makanan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
5
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Gizi istilah dalam kesehatan masyarakat mengacu pada gizi sebagai
komponen dari cabang kesehatan masyarakat, ”gizi dan kesehatan masyarakat"
berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan masyarakat, dan gizi masyarakat
mengacu pada cabang kesehatan masyarakat yang berfokus pada promosi
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat dengan menyediakan layanan
berkualitas dan program-program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan
kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda dan populasi. Gizi masyarakat
meliputi program promosi kesehatan, ini siatif kebijakan dan legislatif,
pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang hidup.
B. Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi
1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-
organ, serta menghasilkan energi.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan
makanan.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi.
6
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
C. Pengertian Gizi Terbagi Secara Klasik dan Masa Sekarang yaitu:
1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan
energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar, produktivitas kerja.
7
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
(Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama
vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan
diakui sebagai zat esensial.
4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955,
dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan
kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel.
Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter
relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan
kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
5. Keadaan sekarang muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh
keturunan terhadap kebutuhan gizi, pengaruh gizi terhadap perkembangan
otak dan prilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan
terhadap penyakit infeksi.
Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi,
fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esenial, pemanfaatan sifat
struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex
Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).
E. Ruang lingkup Ilmu Gizi
Kajian ilmu gizi tidak dapat berdiri sendiri karena sangat berkaitan dengan
disiplin ilmu lain. Tujuan penggunaan ilmu gizi di Indonesia yaitu untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkaitan dengan
pangan. Tentu dalam pembelajari ilmu gizi akan selalu berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut:
1. Sumber daya alam local, yaitu ketersediaan bahan pangan tentu akan berkaitan
pada pemenuhan gizi seimbang.
2. Ilmu agronomi dan peternakan, yaitu cara produksi pangan.
3. Ilmu pangan dan kedokteran, yaitu mempelajari perubahan perubahan pasca
panen meliputi penyediaan pangan, distribusi, dan pengolahan. Komsumsi
pangan dan cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam kondisi sehat dan
sakit.
8
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
4. Ilmu mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekuler, terkait dalam
pembelajaran zat zat gizi dan unsur unsur kimia makanan.
5. Ilmu ekonomi dan social seperti antropologi, social, psikologi. Ilmu ilmu ini
erat kaitannya dengan penyediaan pangan perorangan atau keluarga, kondisi
social yang akan mempengaruhi cara pengolahan dan konsumsi pangan, serta
prilaku seseorang terhadap jenis makanan tertentu yang dipenggaruhioleh
mitos.
Disiplin ilmu di atas tentu sangat berkaitan erat dan tidak bias dipisahkan dalam
usaha mencukupi kebutuhan gizi seseorang maupun masyarakat. Sebuah contoh,
masyarakat di pantai akan berbeda cara pemenuhan gizinya dengna masyarakat
yang ada di pengununggan. Masyarakat pesisisr tentu akan berlimpah hasil laut.
Pada umumnya hasil laut seperti ikan dikenal sebagai protein hewani. Lantas
masih sedikit pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi lain pada lobster.
Maka, tenanga alih seperti ahi pangan, dokter, mikrobiologi, dan lainnya sangat
dibutuhkan untuk membantu masyarakat mengetahui potensipotensi sumber
pangan di sekitar. Para antropologi akan membantu para tenaga ahli pangan dalam
menyampaikan atau pun membantu mengetahui tradisi tradisi cara menikmati
sumber pangan.
F. Pengelompokan zat gizi
Zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dikelompokkan menjadi tiga bagian
yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Energi. Zat gizi yang termasuk sebagai sumber energi yaitu
karbohidrat, lemak, dan proteinoksidasi zat ini akan digunakan untuk
aktivitas tubuh. Jumlahnya pun paling besar dalam bahan pangan. Ketika zat
tersebut sebagai zat pembakar.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Zat gizi yang termasuk di
dalamnya antara lain: protein, mineral, air dan merupakan bagian dari jaringan
tubuh. Fungsi dari ketiganya adalah membentuk sel sel baru, memelihara, dan
mengganti sel sel yang rusak. Zat ini juga disebut sebagai zat pembagun.
9
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
3. Mengatur proses tubuh. Zat yang termasuk didalamnya antara lain protein,
mineral, air, dan vitamin untuk mengatur proses tubuh. Fungsi protein sebagai
pengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai pemelihara netralitas
tubuh dan membentuk antibody penangkal organisme infektif dan bahan
bahan asing yang dapat masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai
pengatur proses oksodasi, fungsi normal syaraf dan otot serta proses menua.
Air diperlukan untuk melarutkan bahan bahan di dalam tubuh seperti dalam
darah, proses pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
proses ekresi.
10
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
6. Air
Kesimpulan
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup kesehatan
reproduksi adalah pendekatan siklus hidup yang berarti memperhatikan
kekhususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan,
serta kesinambungan antarfase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah
kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan. Bila tidak
ditagani dengan baik, hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan
selanjutnya.
11
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 2
Bahan kajian II ini kita akan membahas tentang manfaat zat gizi kepada
wanita sepanjang daur kehidupannya. Bahan kajian II modul ini akan memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang manfaat gizi kepada
wanita sepanjang daur kehidupannya.
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan. Tentang manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur
kehidupannya.Kemampuan akhir mahasiswa yang diharapaka setelah
membelajaran materi yaitu:
Manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupan.
a. Karbohidrat dan efeknya bagi kesehatan
b. Lemak dan efeknya bagi kesehatan
c. Protein dan efeknya bagi kesehatan
d. Vitamin dan efeknya bagi kesehatan
e. Mineral dan efeknya bagi kesehatan
f. Keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh
12
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Bila dikaji lebih lanjut, kesehatan reproduksi juga berarti bahwa orang dapat
mempunyai kehidupan seks yang memeuaskan dan aman. Memiliki kemampuan
untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin
melakukannya, kapan, dan seberapa sering, termasuk juga hak pria dan wanita
untuk memperoleh informasi maupun akses terhadap cara/metode keluarga
berencana yang aman, efektif, terjangkau, serta pengaturan fertilitas yang tidak
melawan hukum. Hak memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan yang
memungkinkan para wanita menjalani kehamilan dan melahirkan anak dengan
selamat, serta memberikan kesempatan untuk memiliki bayi yang sehat. Hal ini
juga mencakup kesehatan seksual yang bertujuan meningkatkan status kehidupan
dan hubungan perorangan, bukan semata-mata konseling ataupun perawatan
terkait dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
B. Pengertian
Pengertian daur hidup wanita adalah keadaan dimana wanita mengalami
beberapa tahapan dalam masa hidupnya yang dimulai dari adanya konsepsi hingga
masa usia lanjut. Daur kehidupan sering juga disebut dengan siklus kehidupan.
Daur dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti peredaran masa atau tahun
sedangkan siklus berarti putaran waktu yang didalamnya terdapat rangkaian
kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur.
Secara sederhana, daur kehidupan dapat dilihat dari sebuah keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anaknya baik yang masih bayi maupun yang sudah
remaja. Pada bab ini kita akan mulai mempelajari mata kuliah gizi dalam daur
kehidupan dengan mempelajari tentang apa arti dan maksud dari daur kehidupan
serta bagaimana kaitannya dengan gizi dan kesehatan.
Dalam mempelajari konsep dasar daur kehidupan, kemudian kita perlu
mempelajari berbagai alat yang membantu kerja ahli gizi yaitu Angka Kecukupan
Gizi (AKG) yang dianjurkan, tabel komposisi pangan Indonesia (TKPI) serta
13
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
daftar bahan makanan penukar (DBMP). Dengan mengetahui cara menggunakan
AKG maka kita dapat mengetahui kebutuhan atau kecukupan energi dan zat gizi
berbagai individu sesuai daur kehidupan. Setelah mengetahui kebutuhan energi
dan zat gizi sehari maka Anda dapat menghitung konsumsi makanan sehari,
menyusun kebutuhan bahan makanan sehari serta menyusun menu sehari.
Tahapan-tahapan hidup manusia dimulai dari kehamilan, melahirkan, masa
bayi, masa balita, dan selanjutnya masa usia bermain masa pertama kali sang anak
memasuki kelompok bermain atau taman kanak-kanak. Pada tahap berikutnya,
individu memasuki masa sekolah seperti sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah pertama. Kemudian individu berkembang ke tahap masa remaja yang
biasanya dimulai pada saat memasuki usia sekolah menengah. Tahap selanjutnya
adalah masa dewasa hingga kemudian ia memasuki isia lansia. Tahap ini akan
berkurang sejalan munculnya kehidupan baru, sehingga membentuk daur
kehidupan. Daur kehidupan wanita meliputi:
a. Hamil
b. Melahirkan
c. Menyusui
d. Bayi
e. Anak
f. Remaja
g. Usia lanjut
14
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
15
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sementara beberapa makanan lain,
kaya vitamin C tetapi kurang vitamin A.
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah makanan
yang dikonsumsi oleh individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan
mengandung zat tenaga, zat pembagun, serta zat pengatur, sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka
ragam, maka timbul ketidak seimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengonsumsi makanan
sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang
satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis lain, sehingga
diperoleh asupan zat gizi yang seimbang. Juga untuk mencapai asupan zat gizi
yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh satu jenis makanan saja, melaikan
harus terdiri atas beraneka ragam makanan.
Menu di Indonesia umumnya terdiri atas menu makan pagi,siang, dan malam
diantara dua waktu makan ada selingan. Menu tersebut adalah menu makan pagi
(pukul 06.00-08.00) merupakan hidangan makanan yang praktis, mudah dibuat
dan disajikan karena waktu pengolahannya terbatas. Menu makan siang (pukul
12.00-14.00) terdiri atas makanan pokok lengkap dengan lauk, sayuran, buah,
serta lebih bervariasi, menu makan malam (pukul 18.00-20.00) makan malam
biasanya sama denan makan siang, tetapi jenis lauk atau sayur biasanya
berkurang.
Tujuan menu seimbang di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan penyiapan makanan sesuai kebutuhan seluruh keluarga.
2. Memudahkan penyiapan hidangan menjadi lebih bervariasi, antara lain
bervaiasi dalam bahan, resep, dan tehnik pengolahan.
3. Menghemat penyediaan waktu dan tenaga.
4. Menghemat biaya, menu sudah ditentukan sehingga menguragi pembelian
bahan yang tidak perlu.
5. Kualitas dan kuantitas menu keluarga terjamin.
6. Menu yang dihidangkan tidak membosankan.
16
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Sinar Matahari
6CO2 + 6 H2O---------------------------------C6H12O 6 + 6O 2
Klorofil karbohidrat
17
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
hari sebanyak 50-100 gram karbohidrat harus digunakan untuk mencegah
ketosis.
3) Penghemat protein, peran utama protein dalam metabolism tubuh adalah
sebagai zat pembangun. Perannya akan berubah jika tubuh mengalami
kekurangan karbohidrat. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bahasan
protein.
4) Pemberi rasa manis alami pada makanan, ujung lidah tiap manusia berfungsi
untuk mengecap rasa manis tidak bias dipungkiri kalua manusia menjadi
penyuka rasa manis. Rasa manis yang berasal dari karbohidrat dalam bentuk
mono dan disakarida. Gula yang paling manis adalah frukosa.
5) Membantu pengeluaran fesis, karbohidrat mampu mengatur gerak peristaltic
usus dan memberi bentuk pada feses sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
Zat yang digunakan dalam karbohidrat adalah selulosa dari serat makanan
untuk mengatur gerak peristaltic usus. Hemiselulosa dan pektin bekerja
menyerap air dalam usus besar sehingga memadatkan sisa makanan agar
mudah dikeluarkan. Laktosa dalam usus dapat membantu obsorsi kalsium dan
mampu membunuh bakteri jahat jika berada di dalam saluran pencernaan lebih
lama. Turunan glukosa yang disebut asam glukoronat mampu mengikat
toksin-toksin dan bakteri lalu mengubahnya menjadi bentuk yang dapat
dikeluarkan dari tubuh. Gula ribose dalam karbohidrat merupakan penyusun
ikatan DNH dna RNA.
Sumber karbohidrat yang tersedia di alam antara lain terdapat serealia/padi-
padian, umbi-umbian, kacang-kacangan kering, gula. Sayuran dan buah yang
memiliki karbohidrat meski lebih sedikit antara lain wortel, bit, sayur umbi-
umbian, dan sayur kacang-kacangan. Kalua dari hewan yang mengandung
karbohidrat sangat sedikit antara lain daging, ayam, ikan, telur dan susu.
Kebutuhan karbohidrat setiap orang tidak dapat diukur secara akurat karena
berkaitan dengan aktifitas yang dilakukan.
Ternyata tubuh tidak asal membutuhkan karbohidrat namun ada jenis-jenis
karbohidrat tertentu yang digunajan oleh tubuh untuk bekerja sesuai perannya
18
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dalam proses pencernaan. Berikut akan dibahas lebih lanjut tentang jenis
karbohidrat yang telah dibagi dua yaitu: karbohidrat sederhana dan kompleks.
1. Karbohidrat sederhana ada dua yaitu
a. Monosakarida terdiri dari jumlah atom sama dengan molekul air, yaitu
b. (C6(H2O6) dan (C5(H2O5) merupakan jenis karbohidrat sederhana yang
terdiri dari 1 gugusan cincin.
c. Disakarida terdiri dari 2 ikatan monosakarida tiap 12 atom C memiliki
11 molekul air (C12(H2O11) merupakan jenis karbohidrat yang banyak
dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
2. Karbohidrat komplek
Karbohidrat komplek terdiri dari polisakarida dan serat. Polisakarida
terdiri dari dua ikat monosakarida. Serat termasuk polisakarida non pati.
Karbohidrat kompleks terbentuk oleh lebih dari 20.000 unit molekul
monosakarida terutama glukosa. Karbohidrat komplek yang dikonsumsi
manusia pada umumnya pati (starch). Tumbuhan yang mengandung patih
antara lain beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau
kacang hijauh, singkong, kentang dan ubi.
b. Lemak (lipid)
Lemak (lipid) adalah senyawa organik tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O.
Lemak larut dalam pelarut non polar seperti etanol, kloroform dan benzene, tetapi
tidak larut dalam air. Perbandingan oksigen terhadap karbon dan hydrogen lebih
rendah pada lemak dibandingkan unsur pada karbohidrat.Lemak lebih sedikit
mengandung oksigen, kalori yang dihasilkannya dua kali lebih banyak dari pada
karbohidrat dalam jumlah yang sama (1gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
Lemak yang berada dalam tubuh tidak dapat menjadi sumber energi utama karena
bersifat sebagai sumber energi cadangan.
Klasifikasi lemak terdiri dari:
1) Lemak sederhana, terdiri dari lemak netral (monogliserida, digliserida, dan
trigliserida (ester asam lemak dengan gliserol) dan ester lemak dengan alcohol
19
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
berberat molekul tinggi, ester sterol, ester nonsterol, dan ester vitamin A dan
ester vitamin D.
2) Lemak majemuk/compound lipids, terdiri dari fosfolipida dan lipoprotein.
3) Lemak turunan/derived lipids:
c. Asam lemak
d. Sterol: kolesterol dan egosentrol, hormone steroida, vitamin D, serta
garam empedu.
e. Lemak turunan dan lain-lain (vitamin A,D,E dan K)
Jenis lemak berdasarkan ikatan kimia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Trigliserida sekitar 98-99% lemak dan minyak di alam dalam makanan
merupakan trigliserida dan merupakan bentuk lemak utama yang disimpan
dalam tubuh.
2. Lemak Trans (trans fatty acids) adalah lemak sistesis yang dibuat selama
pengolahan makanan merupakan subtansi lemak yang tidak sehat.
3. Fosfolipid, merupakan sekelompok lemak majemuk yang menyerupai
trigliserida.
4. Steroladalah molekul kompleks yang atom-atom karbonya membentuk empat
struktur siklikn yang tergabung dalam berbagai rantai samping.
5. Kolesterol adalah komponen penting dalam jumlah tertentu di dalam tubuh.
Adapun fungsi penting kolesterol antara lain:
a. Kolesterol menjadi komponen esensial penting dalam semua membrane
sel, jaringan otak dan saraf serta dalam darah.
b. Komponen penting dalam garam empedu untuk membantu mencerna
lemak.
c. Kolesterol penting dalam pembentukan asam empedu, asam folat dan
beberapa hormone, seperti kortison, adrenalin, estrogen, serta testosterone.
Meski demikian, kolesterol akan menjadi jahat jika berada dalam tubuh
dengan jumlah yang banyak. Penting untuk mengetahui pencernaan lemak agar
tidak ada komponen lemak yang mengendap sia-sia dalam tubuh sehingga
menyebabkan sumber penyakit. Lemak tidak dapat dicerna oleh tubuh jika tidak
20
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
bergabung dengan protein plasma untuk membentuk lipoprotein untuk bias
diangkut keseluruh bagian tubuh yang memerlukan energi seperti membran sel
dan precursor metabolic aktif. Lemak mengalami sedikit pencernaan dalam mulut
dengan bantuan ludah yang mengandung lipase lingual.
Pungsi lemak dalam tubuh, antara lain:
1. Lemak sebagai bahan bakar lemak merupakan bentuk energi terkonstrasi yang
memberikan kalori sebesar 9 kal/gram 2 setengah kali dari jumlah kalori yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein. Lemak merupakan sumber energi
paling padat dan lebih sulit dimetabolisme.
2. Lemak memberikan kelezatan dan rasa kenyang terhadap tubuh.
3. Lemak membantu pengangkutan dan absorpsi vitamin larut lemak A, D, E dan
K.
4. Lemak merupakan pemasok asam lemak esensial berupa asam linoleate dan
asam alfa-linolenat. Kedua asam lemak ini dianggap esensial karena tidak
dapat dibuat oleh tubuh hanya ada dalam makanan.
5. Jaringan lemak menjadi bantalan dan melindungi organ vital dengan
memberikan lapisan lemak penyokong untuk meredam benturan mekanik.
6. Pemeliharaan suhu tubuuh. Lapisan lemak menyekat kulit, membantu
melindungi tubuh dari panas atau dingin yang berlebihan.
7. Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
Jaringan tubuh manusia membuat minyak di dalam kelenjar sebase. Sekresi
dari kelenjar sebase melumasi kulit untuk memperlambat hilangnya cairan
tubuh ke lingkungan luar.
Sumber lemak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan/nabati (kelapa, sawit,
kacang tanah, kedelai, jagung, dsb). Minyak hewani dapat diperoleh pada
mentega, margarin, dan lemak daging serta ayam dll.
c. Protein
Protein adalah molekul makro dalam tubuh terbesar setelah air dan berada
pada setiap sel hidup. Beratnya antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein
21
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
adalah penyusun bagian tubuh sebanyak1/5 bagian, setengahnya ada di dalam
otot,1/5 bagian berada pada tulang dan tulang rawan, 1/10 di bawah kulit dan
sisanya dalam cairan tubuh. Protein juga merupakan penyusun enzim, hormone,
dan pengangkut zat-zat gizi.
Pencernaan protein dimulai di lambung. dilambung semua enzin, berbagai
hormon, pengangkut zat-zai gizi dan darah, Matrix intracellular, dan sebagainya
adalah protein. disamping itu asam amino yang berbentuk protein bertindak
sebagai Prakoso sebagai besar koenzim hormon, asam rehat Dan molekul-
molekul yang penting untuk kehidupan. protein mempunyai fungsi khas yang
tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, dia itu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh.
1. Klasifikasi dan sumber protein
Protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Perut protein
yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, ayam, telur, susu, dan lain-lain,
disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein nabati. Dahulu protein
hewan dianggap berkualitas lebih tinggi dari pada menu seimbang protein nabati
Karena mengandung asam amino yang lebih komplet. Namun hasil penelitian
terbaru membuktikan bahwa kualitas protein nabati dapat setinggi atau sama
dengan protein hewani, asalkan jenis makanan sehari-hari beraneka ragam.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan otot,
pembentukan sel darah merah, pertahanan tubuh terhadap penyakit,penyusun
enzim dan hormon, dan sintesis jaringan-jaringan tubuh lain. Protein dicerna
menjadi asam-asam amino yang kemudian dibentuk protein tubuh di dalam otot
dan jaringan tubuh.Protein dapat berfungsi sebagai sumber energi apabila
karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi, seperti pada diet ketat atau pada
saat latihan fisik intensif. sebaiknya Kurang lebih 15 dari total kalori yang
dikonsumsi berasal dari protein.
2. Fungsi protein
Ada berbagai fungsi protein di dalam tubuh di antaranya adalah sebagai berikut:
22
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1. Sebagai bahan pembentuk enjin.
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh senyawa micro
secara spesifik, dari reaksi yang sangat sederhana seperti transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Hampir semua
enzim menunjukkan daya katalisatik yang luar biasa dan biasanya
mempercepat reaksi.
2. Alat pengangkut dan penyimpan.
Banyak molekul dengan berat molekul kecil serta beberapa ion dapat diangkut
atau dipindahkan oleh protein protein tertentu.
a. Mengatur pergerakan.
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang berperan, yaitu aktin dan miosin.
b. Penunjang mekanis.
Kekuatan dan dayatahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kologen,
suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
c. Pengendalian pertumbuhan.
Protein ini bekerja sebagai reseptor yang dapat mempengaruhi fungsi
DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
d. Media perambatan impuls saraf
Protein yang mempunyai fungsi ini Biasanya berupa reseptor, dan
sebagainya. Kontribusi 3 nutrisi utama atau zat mikro ini memiliki
masukkan total energi pada susunan makanan rata-rata orang Inggris:
46%Karbohidrat, 42 % lemak, dan 12% protein.
d. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hitrogen, oksigen,
dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Vitamin hanya
dapat diperoleh dari makanan dan tidak dapat menghasilkan energi. Vitamin akan
rusak dalam proses penyimpanan dan pengolahan yang salah.
23
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1. Klasifikasi vitamin
Vitamin dapat dipilihkan menjadi 2 kelompok yaitu: Vitamin yang larut
lemak dan vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan
K. Sementara vitamin yang larut air adalah tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin,
asam pantothenate, asam folat, blotin, sianocobalamin, kolin, dan vitamin C.
Kedua golongan vitamin tersebut mempunyai sifat umum yang berbeda-beda. Ada
beberapa senyawa yang berhubungan dengan vitamin, yaitu antievitamin.
Kerjanya dapat merusak struktur vitamin, dan antigosin vitamin. Vitamin
merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh kerana itu harus
diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
a. Vitamin larut dalam air
Vitamin larut dalam air merupakan vitamin yang jika dikonsumsi
dalam tubuh akan larut dengan cairan atau air di dalam tubuh. Vitamin
yang larut lemak diantaranya adalah vitamin C dan B kompleks.
a. Vitamin C
Vitamin Cadalah derivat heksana dan digolongkan sebagai
suatukarbohidrat yang mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang
mudah pula tereduksi menjadi asam askorbat. Sumber vitamin C sebagian
besar berasal dari sayuran dan buah-buahan. Terutama buah-buahan segar.
Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas,
dan alkali. Oleh kerana itu, agar vitamin C tidak banyak hilang, sebab
penyelesaian dan penghancuran yang berlebihan dihindari.
b. Vitamin B Complex
Sejarah ilmu gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok
vitamin yang disebut vitamin B Complex yang meliputi tiamin (B1),
riboflavin (B2), niasin atau asam nikotinat/Niasinamidah (B3), asam
pantothenat (B5), piridoksin (B6), biotin (B7), asam folat (B9), folasin
(asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 ( sianokobalamin).
24
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
b. Vitamin larut dalam lemak
Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak adalah sebagai berikut:
a. Vitamin A
Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.
Provitamin A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya
stabil terhadap panas, asam alkali, dan mempunyai sifat yang sangat
mudahteroksidasi oleh udara dan akan rusak jika dipanaskan pada suhu
tinggi bersama udara, Sinar, dan lemak yang sudah rusak. Sayuran dan
buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning Biasanya banyak
mengandung karoten. Wortel, ubi jalar, dan waluh kaya akan karoten.
b. Vitamin D
Laju vitamin D dalam kulit tergantung pada jumlah sinar matahari
yang diterima serta konsentrasi pigmen di kulit. vitamin tersebut diterima
dan diaktifkan oleh sinar matahari lalu diangkut ke berbagai alat tubuh
untuk dimanfaatkan atau disimpan dalam hati. Sumber vitamin D antara
lain: Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi, dan sedikit buah
pisang.
c. Vitamin E
Vitamin A terdapat dalam empat bentuk yaitu tokoperol, alfa, beta,
gamma, dan delta, semua telah dapat disintesis. Zat-zat inilah yang
merupakan antioksida utama dalam lemak dan minyak yang dapat
mencegah ketengikan. Vitamin A merupakan salah satu faktor yang larut
dalam lemak. sumber vitamin A yaitu minyak gandum atau jagung,
sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging, dan kecambah.
d. Vitamin K
Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin K disintesis dan diisolasi dari hati ikan, pembusukan oleh bakteri
bakteri usus. Sumber vitamin K terdapat pada hati, bayam, kubis, kol,
susu, kuning telur dan minyak kedelai.
25
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
2. Fungsi Vitamin
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik
sebagai biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai
koenzim metabolisme karbohidrat, lemak protein, dan lain-lain. Oleh karena itu,
kekurangan vitamin yang dikenal dengan vitaminosis akan berdampak pada
kesehatan dan gangguan fungsi biologis organ atau sistem. Kelebihan vitamin
sering terjadi pada vitamin, A, D, E, K, dan tidak pada vitamin B Complex dan C
(hidrofil, Dan jika kelebihan mudah dibuang melalui urin). Hypervitaminosis A
seperti sakit kepala, muntah-muntah, kelainan kulit, sakit tulang, penghambat
pertumbuhan. Hypervitaminosis C seperti operator kuat pada lambung akibat dari
HC1(asam) lambung yang meningkat, radang usus, maag, dan lain-lain.
e. Mineral
Mineral adalah kofaktor dari enzin-enzin yang berperan dalam metabolisma
tubuh. Dengan demikian, mineral memang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi turbo, baik pada tingkat sel, jaringan organ mahupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia.
Hewan memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuk nya di
jaringan tubuh nya. Hari ini membuat makanan yang berasal dari hewani lebih
banyak memiliki ketersediaan biologi lebih tinggi dari pada makanan nabati.
Makanan hewani yg mengandung lebih sedikit bahan pengikat mineral daripada
makanan nabati. Sumber mineral paling baik adalah makanan hewani yg
menggandung magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati.
secara umum, mineral memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mineral merupakan komponen utama tubuh (structural element) ataupun
kerangka tulang, dan otot-otot.
b. Mineral merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, terbang
electro yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), mengatur
keseimbangan basah asam dan permeabilitas membran.
26
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
c. Mineral membantu mengatur tekanan osmotik dalam tubuh, transmisi
saraf dan kontraksi otot.
Mineral harus diserah dalam saluran cerna oleh enzin yang memecah unit
besar menjadi unit yang lebih kecil. Proses ini yang disebut hidrolisis, terdiri dari
senyawa yang menyatu dengan air kemudian memecah menjadi senyawa yang
lebih sederhana. Unit yang lebih kecil kemudian diserap dari usus halus dan
diangkut ke hati melalui sistem vena portal. Mineral diserap di usus halus.
Mineral di metabolisasi secara tersendiri satu sama lain. Metabolisme terlaksana
menurut kebutuhan tubuh dan prosesnya berbeda untuk Setiap meneral.
Mineral makro yang sangat dibutuhkan tubuh beserta fungsinya sebagai berikut:
a. Klor (CI) yaitu anion utama cairan extracellular. Klor merupakan 0,15% berat
badan. Konsentrasi klor tertinggi di dalam cairan serebrospinal (otak dan
sumsum tulang belakang), lambung, dan pankreas.klor akan menjadi C1 jika
bereaksi dengan natrium dan hidrogen. Klor diabsorpsi kursus dan
diekspresikan melalui urin dan keringat bersama dengan natrium. Beberapa
sayuran dan buah-buahan merupakan sumber klor. Fungsi utama dari klorida
yaitu keseimbangan cairan, elektrolit, Asam basah dan tekanan osmotik.
Tanda dan gejala efisiensi klorida adalah gangguan keseimbangan asam basa.
Tidak ada tanda dan gejala toksisiti. Sumber makanan dari klorida adalah
buah-buahan, sayuran garam meja.
b. Natrium (Na).
Natrium adalah kation utama dalam cairan extracellular 35- 40% natrium
ada di dalam kerangka tubuh. Na banyak terdapat dalam cairan empedu dan
pankreas. Na mempunyai fungsi utama yaitu mengatur tekanan osmosis dalam
sel, kontraksi otot, keseimbangan asam basa, permeabilitas sel, fungsi otot,
transmisi impuls saraf. Natrium yang dibutuhkan orang dewasa 500mg dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi ikan laut, Keju, susu, garam. Kekurangan Na
dapat menyebabkan kejang, kehilangan nafsu makan, rasaapatis.
27
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
c. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah cation nombor dua paling banyak setelah natrium di
dalam cairan intercellular. Mg terdapat pada klorofil tumbuhan hijau yang
berfungsi untuk pernafasan. Mg juga berperan pada proses respirasi sel.
Selama itu Mg juga berfungsi mengatur keseimbangan asam basah,
metabolisme, sintesis protein, relaksasi otot, dan transmisi impuls saraf.
Sumber makanan dari magnesium adalah sayuran berwarna hijau, kacang,
makanan laut, cocoa dan padi-padian putuh. Mg yang juga dapat diperoleh
dari hewani antara lain daging, susu, dan serta cokelat juga merupakan sumber
magnesium yang baik. Kekurangan Mg dalam tubuh dapat terjadi gangguan
pencernaan protein dan penurunan fungsi ginjal, endokrin dan komplikasi
penyakit.
d. Fosfor
Fasport merupakan mineral kedua terbanyak di tubuh yaitu 1% dari berat
tubuh. Poster berperanan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan
penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk adenine trifosfat (ATP).
Fungsi utama dari pos para adalah pembentukan tulang dan gizi, mengatur
pengalihan energi, pertumbuhan dan pembaikan sel. Sumber makanan dari
poster iaitu telur ikan, padi-padian, daging, penggal, keju kuning, susu dan
produk susu. Kebutuhan passport untuk orang dewasa iaitu 700 Mg.
Kekurangan fosf dapat mengakibatkan kerusakan tulang dan gizi.
e. Kalsium [Ca]
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak didalam tubuh yaitu
sekitar 1,5 - 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih 1kg. Dari
jumlah tersebut 99% terdapat di jaringan keras yaitu tulang dan gizi.
Selebihnya kalsium terbesar di dalam tubuh. Fungsi utama kalsium iaitu
mengatur pembekuan darah, pembentukan tulang gizi, memelihara Irama
jantung, permeability membran sel, pertumbuhan dan kontraksi otot, transmisi
impuls saraf. Sumber makanan yang mengandung kalsium adalah tulang
lunak, keju, susu, molasse, yogurt, padi-padi yang utuh, kacang polong dan
28
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
sayuran berdaun hijau. Kalsium yang tidak diatasi dikeluarkan melalui feses.
Jumlah kalsium yang di ekspresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium
yang diabsorpsi. Kehilangan kalsium juga terjadi melalui kering. Semakin
tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh
semakin efisien ebsorbsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi Saat
pertumbuhan, kehamilan, menyusui, dan tingkat aktivitas fisik yang
meningkatkan dan situs tulang.
f. Kalium
Kalium merupakan ion bermuatan positif terdapat di dalam sel. Sebanyak
95% kalium tubuh berada di dalam saluran intracellular.Kalium bekerja
bersama natrium Dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Kalium
bersama kalsium berperan dalam transmisi syarat dan relaksasi otot. Sumber
makanan yang mengandung kalium di antara lain kacang polong, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau, produk susu.
g. Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari ginjal esensial, seperti vitamin thiamin dan
biotin, serta asam amino metionin dan sistein. Jika asupan protein seseorang
terpenuhi maka kebutuhan sulfur jika tercukupi. Makanan yang mengandung
protein tentu mengandung sulfur seperti susu, daging, tolong tolong and, telur.
Sulfur terdapat di dalam tulang rawan kulit, rambut, dan kuku. Fungsi utama
dari sulfur iaitu sintesis kolagen, pembentukan vitamin B, metabolisme enzim
dan energi, pembekuan darah. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam
amino atau sebagai Sulpat anorganik.
Mineral mikro mempunyai peranan essential untuk kehidupan, kesihatan,
dan produksi. mineral mikro antara lain:
a. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mikro dalam tubuh yang selalu bekerja bersama
sayang, molibden, belerang, dan vitamin C. Deficiency tembaga terjadi
pada saat pemulihan dari Kwashiorkor dan marasmus. Sumber tembaga
29
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dapat di peroleh dari Tiram, coklat, Serealia,Unggas biji-bijian dan kacang-
kacangan.
b. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia dan hewan, 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Fe
berfungsi sebagai alat angkut oksigen, menggangkut elektro di dalam,
berperan sebagai penguat sistem kekebalan tubuh, dan sebagai bagian
terpadu berbagai reaksi enzin di dalam jaringan tubuh. Apabila tubuh
kekurangan zat besi maka akan berakibat gangguan pernafasan, luka atau
inflamasi pada lidah, anemia, pucat, claim, kuku menjadi rapuh, konstipasi,
pucat, lemas. Jika tubuh kelebihan besi akan mengakibatkan sakit kepala,
mengigau, muntah, diare, denyut jantung meningkat, dan pingsan.
c. Seng (Zn)
Seng terdapat di dalam hati, pankreas, spermatozoa, kulit, kerang, dan
kuku. Tubuh memiliki 2-2,5 gram Zn yang berguna untuk membantu
pencernaan karbohidrat, membantu metabolisme dalam tubuh,
meningkatkan fungsi kelenjar prostat, menyembuhkan luka dan Luka
bakar, membantu pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi.
Kekurangan Zn dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan,dan metabolik
metabolisme, menyembuhkan luka lambat. Kelebihan Zn dalam tubuh
dapat mengganggu dan menurunkan absorpsi tembaga, gangguan
metabolisme kolesterol, muntah, diare, demam, gangguan reproduksi.
d. Iodium (I)
Sodium merupakan konstituen hormon tiroksin, yaitu hormon yang
disaksikan oleh kelenjar tiroid. Jika masukan yodium tidak mencukupi
untuk pembentukan hormon tiroksin, maka kelenjar tiroid akan membesar
dalam upaya nya untuk mempertahankan sekresi hormon yang normal dan
menyebabkan benjolan pada leher keadaan ini dikenal sebagai penyakit
gondok endemik. Deficiency yodium pada kehamilan dan usia bayi akan
mengakibatkan kegagalan perkembangan fizikal serta mental pada anak,
30
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
biasa disebut kretinisme. Sumber iodium dapat diperoleh pada tanaman
yang tumbuh di sekitar pantai di karenakan air dan tanaman pantai
mengandung banyak yodium. Selain itu juga dapat diperoleh dari udang,
ikan, kerang, dan ganggang laut.
e. Kolbalt [Co]
Kolbalt merupakan konstituen vitamin b12 yang diperlukan bagi
perkembangan normal sel-sel darah merah.Co hanya dapat dihasilkan dari
proses simbiosis hewan mamalia dengan mikroorganisme dalam saluran
pencernaan. Sumber kobalt paling banyak berasal dari hewani seperti hati,
ginjal, dan daging. hanya sedikit kobalt yang bersumber dari nabati, pun
dipengaruhi oleh jenis tanah tumbuhan itu tumbuh. Jadi, dimungkinkan
seorang vegetarian Murni akan muda kekurangan vitamin b12.
f. Fluor [F]
Fluor terkenal terdapat dalam pasta gizi untuk melindungi gizi dari
kerusakan.Sesungguhnya lebih dari itu fluor juga mencegah terjadinya
osteoporosis lebih awal. Kebutuhan fluor sehari-hari sangat sedikit namun
harus tercukupi. Sumber makanan yang mengandung fluor antara lain air
putih yang mengalami flouroisasi. Masyarakat lebih mudah
mendapatkannya melalui perusahaan air minum (PAM). Jika seseorang
kekurangan flavour akan mengalami kerosakan gizi dan keropos tulang
pada orang tua. Jika seseorang dengan kelebihan flour akan mengalami
keracunan dengan tanda mulas, diare, sakit diarea dada, ginjal, dan
muntah, serta fluorosis (gizi menjadi kuning).
g. Molibden (Mo)
Molibden adalah mineral yang berperan penting dalam penguraian dan
detox servis yang terdapat pada makanan. Molibden bekerja sebagai faktor
berbagai enzin, antara lain xantin oksidase, sulfat oksidase, dan aldehid
oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi
aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Molibden dalam jumlah
berlebihan menghambat absorpsi tembaga. Molibden terdapat dalam
31
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
jumlah sedikit sekali dalam tubuh, segera diapsorpi dari saluran cerna, dan
diekskresi melalui urin. Molibden terdapat pada susu, hati, serealia utuh
dan kacang-kacangan. Kekurangan Molibden pernah terlihat pada pasien
yang mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut
jantung yang dapat berakhir dengan pingsan.
h. Mangan (Mn)
Mangan di dalam tubuh manusia hanya 10-12 mg terletak di dalam
tulang dan kelenjar. Mangan berfungsi sebagai compactor enzin dalam
proses metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, memproduksi hormon seks,
membantu metabolisme vitamin B dan optimalisasi dalam penggunaan
vitamin E. Kekurangan mangan mengakibatkan kelainan pada tulang dan
otot, steril pada hawan jantan dan betina, sedangkan apabila tubuh
kelebihan mangan akan mengakibatkan kelainan otak dan mengakibatkan
perilaku abnormal.
i. Selenium (Se)
Selenium merupakan salah satu agen anti kanser. Jika berkolaborasi
dengan vitamin E akan meningkat efektivitas nya terhadap sel kanker.
DNA memperbaiki diri sendiri jika selenium meningkatkan efisiensi.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara
manusia. Selenium dapat melepasi toksisitas radiasi di dalam
tubuh.Selenium bekerja membersihkan darah dari FX kemoterapi dan
malfungsi liver. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan tubuh. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai
racun terhadap sel-sel kanker.
j. Krom (Cr)
Krom tergolong essential trace mineral kerana tidak dapat diproduksi
oleh tubuh sehingga harus pasok dari makanan sehari-hari. Krom
diperlukan oleh hampir semua jaringan tubuh manusia, termasuk kulit,
otak, otot, limpa, ginjal, dan testis. Fungsi krom termasuk salah satu
32
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
mineral yang berperang mengendalikan metabolisme karbohidrat, livida,
dan insulin dalam tubuh, sehingga dianggap sebagai faktor pengendali
kadar gula darah. Sumber krom antara lain sayuran, biji-bijian, serie A,
hasil laut dan daging. Pemakaian suplemen krom umumnya digunakan
dalam terapi penyakit yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan
metabolisme gula darah seperti hypoglycemia (tekanan gula darah terlalu
rendah) dan diabetes mellitus. Kecukupan asupan Chrome, khususnya bagi
pengidap resistansi insulin dapat mencegah risiko penyakit
diabetes.Lonjakan gula darah yang tak terkendali diketahui dapat
mengurangi produksi serotonin (hormon yang mengendalikan emosi, rasa
sakit, orang makan) di otak. Sehingga kromium dapat digunakan untuk
mengatasi sakit kepala dan sejumlah gangguan emosi akibat hipoglikemia.
k. Air
Air merupakan medium yang sangat penting dalam keberlangsungan
hidup makhluk termasuk sal. air berfungsi sebagai zat pelarut dan
transportasi zat-zat gizi. Sebanyak 55- 60 persen dari berat badan orang
dewasa atau 75 persen pada bayi merupakan cairan tubuh. Volume cairan
tubuh akan berkurang seiring pertumbuhan. Cairan tubuh laki-laki lebih
banyak dari perempuan kerana kandungan otot tubuh lebih banyak begitu
juga dengan atlet. Jalan tubuh terdiri dari cairan intracellular dan cairan
extracellular, distribusi nya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
33
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Ada tiga sumber air dalam tubuh, yang yang berasal dari minuman, air
yang terdapat pada makanan yang kita makan, serta air yang berasal dari hasil
metabolisme di dalam tubuh. Keputusan akhir tubuh berasal dari ketiga
sumber air tersebut keseimbangan air tubuh dapat dicapai melalui dua cara
yaitu mengontrol asupan cairan dengan adanya rasa haus dan mengontrol
kehilangan cairan melalui ginjal dengan cara mengeluarkan hasil metabolisme
misalnya dengan BAK atau BAB. Fungsi air dalam tubuh adalah sebagai
pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, reaksi biologi, fasilator pertumbuhan,
pengatur suhu tubuh, dan peredam benturan organ-organ tubuh.
Kesimpulan
Zat gizi makro sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mempertahankan
kehidupan dan juga untuk kesehatan. Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat,
lemak, protein, mikromineral dan air. Zat gizi mikro merupakan zat gizi yang
hatus dipenuhi oleh tubuh untuk mempertahankan kehidupan dan juga untuk
kesehatan tubuh. Zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral. Ada dua golongan
vitamin, yaitu vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. sementara
vitaminyang larut air adalah tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, asam
pantotenat, asam folat, blotin, sianokobalamin, kolin, dan vitamin C.
34
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 3
Bahan kajian 3 modul ini akan memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepadamahasiswa tentang kebutuhan nutrisi pada kehamilan. Capaian
pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan mampu
menganalisi kebutuhan gizi pada masa kehamilan. Bahan kajiannya initentang :
a. Gizi seimbang bagi wanita hamil
b. Prinsif gizi bagi wanita hamil
c. Factor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
d. Pengaruh status gizi pada kehamilan
e. Menu seimbang bagi wanita hamil
35
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Kehamilan adalah proses fisiologi yang normal di alami oleh wanita. Bidan
sebagai seorang care provider (pemberi layanan) yang memberikan layanan bagi
ibu hamil haruslah paham dan mengerti tentang kebutuhan nutrisi wanita hamil.
Sehingga dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama hamil
sampai wanita tersebut melahirkan bayi yang sehat.
36
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
keadaan sehat dan optimal kerena di sini seorang ibu tidak hidup dengan sendiri
akan tetapi hidup dengan janin yang dikandungnya.
Ketika proses kehamilan berlangsung, akan terjadi perubahan fisik dan mental
yang bersifat alami. Pada trimester I (tiga bulan pertama pada kehamilan atau1-12
minggu) pertumbuhan janin masih lambat, sehingga kebutuhanuntuk pertumbuhan
janin belum begitu besar. Ibu hamil seringkali mengalami perubahan pola makan
(ngidam) yang dipengaruhi perubahan pada sistem hormonal tubuh, sehingga ke
butuh dan gizi perlu diperhatikan. Pada trimester II (pada bulan 4-6 atau 13-27
minggu) dan trimester III (pada bulan 7-9 atau 28- 40 minggu) pertumbuhan
janin berlangsung sangat cepat dari trimester sebelumnya sehingga sangat penting
memperhatikan kebutuhan gizi pada ibu hamil tersebut.
Ibu hamil harus memiliki berat badan yang normal. Karena akan berpengaruh
terhadap anak yang dilahirkannya. Ibu yang sedang hamil dengan kekurangan zat
gizi akan mengakibatkan keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir
rendah, gangguan Rahim pada saat persalinan, dan perdarahan setelah persalinan
dan juga bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
37
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
agar ibu hamil terhindar dari sembelit. Contoh karbohidrat kompleks adalah
nasi merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah.
2. Protein
Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau
jaringan, termasuk sel otak janin. Selain itu, protein juga membantu
pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil, serta meningkatkan suplai
darah dalam tubuh. Kebutuhan asupan protein untuk ibu hamil adalah sekitar
75–100 gram atau 2–3 porsi sumber protein per hari. Adapun sumber protein
yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, daging
ayam, daging domba, tahu, dan hati sapi.
3. Lemak
Saat hamil, bumil juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak. Namun,
pilihlah sumber lemak baik atau lemak tak jenuh, seperti kacang-kacangan,
alpukat, minyak zaitun, serta ikan salmon. Lemak baik yang mengandung
omega-3 berperan penting untuk mendukung pertumbuhan otak dan mata bayi
sebelum lahir serta perkembangan kognitif dan penglihatan anak sesudah
kelahiran. Selain itu, lemak juga membantu pertumbuhan plasenta dan
jaringan lainnya, serta menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur
dan baby blues.
4. Kalsium
Tak hanya menguatkan tulang dan gizi anda, kalsium juga berguna untuk
membangun tulang dan gizi janin. Selain itu, kalsium berperan dalam
membantu tubuh anda mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan
kontraksi otot. Selama hamil, Anda membutuhkan kalsium sekitar 1000
miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju, yoghurt, ikan
sarden atau salmon, dan bayam.
5. Asam Folat
Asam folat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir,
termasuk cacat pembentukan tabung saraf pada janin yang memengaruhi otak
serta saraf tulang belakangnya. Contohnya adalah spina
38
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan
adalah 600–800 mikrogram. Sumber asam folat di antaranya adalah sayuran
hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga,
dan tomat.
6. ZatBesi
Zat besi memiliki fungsi untuk meningkatkan volume darah dan
mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27
miligram, namun biasanya dokter juga akan memberikan suplemen besi yang
perlu diminum setiap hari. Adapun sumber zat besi bisa yang bisa Anda
konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-bijian,
roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.
39
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
3. Vitamin B6
Untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat protein,
lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh
seperti gandum, dan buah pisang.
4. Vitamin B12
Untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan, dan susu.
5. Vitamin D
Selama kehamilan ibu hamil membutuhkan vitan D. Kekurangan vitamin ini
dapat menimbulkan gangguan metabolism kalsium pada ibu dan janin. Dalam
setiap harinya ibu hamil membutuhkan vitamin D sebesar 400 IU. Manfaat
vitamin D ini untuk kesehatan tulang dan gizi, serta membantu penyerapan
kalsium. Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan roti.
6. Yodium
Setiap harinya, ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan asupan yodium
sebesar 200ug. Karena kekurangan yodiumdi masa kehamilan dapat
mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme, yang selanjutnya berkembang
menjadi kretinisme karena hormone tiroid dalam perkembangan dan
pematangan otak menempati posisi strategis. Untuk itu pemeriksaan kadar
yodium dalam tubuh sangat dibutuhkan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan dianjurkan
mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi tertentu sebagai penunjang
kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan perkembangan dan
pertumbuhan janin. Oleh kerana itu, pengaturan menu dan zat gizi menjadi sangat
penting untuk menjaga kualitas janin. Lakukan olah raga ringan secara teratur
untuk membantu: Menguatkan otot-otot rahim, panggul, meningkat sirkulasi
janin, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan
dan aspiksia pada janin.
40
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
a. Periode trimester pertama
Pada masa ini organ-organ tubuh janin mulai dibentuk (organogenesis).
Kekurangan gizi pada rentan usia ini akan berdampak negatif pada
perkembangan otak janin. Diperlukan pangan berkualitas bagi ibu hamil yang
nutrisinya adekuat dan tidak bersifat/mengandung racun (bahan kimia
berbahaya). Misalnya pengawet, pewarna, penyedap, pestisida yang
ditambahkan di Perkebunan, dan senyawa antibiotik serta hormon yang
diberikan di perternakan. Menu ibu hamil harus benar-benar mengandung
makanan 4 sehat dan sempurna. Pada berada ini sangat dibutuhkan
penambahan protein dan asam folat. Berikut ini merupakan zat gizi yang
diperlukan ibu hamil:
41
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Ibu akan disarankan diet dengan cara mengurangi konsumsi gula yang
biasanya terdapat pada minuman dan cemilan manis. Jika dalam dua bulan
kadar gula darah tak kunjung turun, diet dilanjutkan dengan membatasi
pasokan kalori dan makanan dipilih yang bisa memberi rasa kenyang lebih
lama seperti roti gandum, sereal, buah, dsb. Meski sedang diet, ibu hamil tidak
boleh sampai kelaparan. Berikut ini merupakan zat gizi yang diperlukan ibu
hamil:
42
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
43
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan.
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih
memperhatikan gizi anggota keluarga daripada dirinya sendiri. Padahal
sebenarnya ibu hamil itu sendiri yang memerlukan perhatian yang serius
mengenai penambahan gizi. Ibu hamil harus teratur mengkonsumsi makanan
yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga untuk
kesehatannya sendiri.
2. Status ekonomi
Pendapatan ekonomi seseorang sangat memengaruhi dalam pemeliharaan
makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang yang ekonominya
tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan akan
tercukupi, ditambah lagi adanya pemeriksaan membutuhkan keadaan
kesehatan ibu yang baik yang tidak lepas dari keadaan gizi ibu hamil tersebut.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu hamil akan mempengaruhi
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilaku ibu hamil
tersebut. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan
memberikan gizi yang cukup untuk janin yang dikandungnya. Hal tersebut
terlebih lagi kalau seorang ibu hamil tersebut memasuki kehamilan awal atau
trimester awal di mana ibu hamil akan mengalami mengidam dan mual
muntah, dimana perut tidak mahu diisi makanan, mual, dan rasa yang tidak
keruan. Walau dalam keadaan atau kondisi yang demikian jika seseorang ibu
hamil memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan berupaya untuk
memenuhi kebutuhan gizinya dan juga janin yang dikandungnya.
4. Status kesihatan
Status kesihatan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Status kesihatan yang tidak optimum menunjukkan gejala awal
nafsu makan yang menurun dan jika dibiarkan berlarutan-laryt, maka semakin
berat kondisi kesehatan ibu hamil. ibu hamil harus diingatkan bawa gizi yang
44
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dia komsumsi akan digunakan untuk dua kehidupan, yaitu untuk dirinya
sendiri dan untuk janin yang dikandungnya.
5. Aktivitas
Aktivitas dan gerak masing-masing individu atau bisa dikatakan ibu hamil
berbeda. seorang dengan aktivitas yang aktif otomatis memerlukan energi
yang lebih banyak daripada mereka yang hanya duduk duduk dan diam saja.
Setiap aktivitas memerlukan energi maka jika semakin banyak aktivitas yang
dilakukan, maka energy yang dibutuhkan juga semakin banyak. Seorang ibu
hamil dengan aktivita tinggi maka hendaknya sangat memperhatikan gizi
sesuai dengan aktivitasnya sehari-hari.
6. Suhu lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 360-370 C untuk
keperluan metabolisme tubuh yang normal. Adanya perbedaan antara suhu
tubuh dengan lingkungan, maka mahu tidak mahu tubuh harus menyesuaikan
diri sendiri kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian
panasnya yang akan digantikan oleh hasil metabolisme tubuh. Semakin besar
perbedaan antara suhu tubuh dengan suhu lingkungan, maka makin besar pula
panas yang dilepaskan oleh itu. Ibu hamil harus benar-benar memenuhi
kebutuhan gizinya sehingga metabolisme yang dihasilkan oleh tubuh berjalan
dengan baik dan lancar.
7. Berat badan
Penambahan berat badan seorang ibu hamil akan menentukan zat makanan
yang lebih dibutuhkan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar. Ibu
hamil disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan
kebutuhannya agar mencapai berat badan yang ideal selama kehamilan, yaitu
10-13 kg. Jika berat badan ibu hamil kurang ataupun kelebihan dari yang
seharusnya maka juga berdampak bagi janin dan dirinya sendiri.
8. Umur
Umur ibu hamil juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan janin mahupun ibunya sendiri. Semakin mudah dan semakin
45
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
tua umur ibu hamil juga mempengaruhi pada pemenuhan kebutuhan gizi yang
diperlukan. Wanita (kurang dari 20 tahun) perlu tambahan gizi Kareena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus
berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sementara umur yang lebih
tua (lebih dari 35 tahun) perlu energi yang besar juga karena fungsi organ
yang semakin lemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal, maka
diperlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang
sedang berlangsung.
46
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
4. kondisi Kesihatan Ibu
kondisi seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum
secara langsung akan berkurang. Kondisi tersebut akan mempengaruhi
keadaan janin yang berakibat juga penurunan keadaan perkembangan janin
yang dikandungnya. hal tersebut dikarenakan makanan, darah, nafas, dan
semua yang dimiliki oleh ibu akan tersambung atau berhubungan dengan
janin.
5. Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang
berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janin yang dikandungnya apabila
kita telaah. Makanan di Amerika, Jepang, dan negara maju lainnya biasanya
lebih suka dengan makanan yang mentah. Tentunya kandungan gizinya
berbeda dengan negara berkembang seperti di Indonesia yang kaya akan
bahan makanan nabati. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi
selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak,
mineral,Vitamin, dan cairan. Semua gizi tersebut digunakan untuk
perkembangan janin terutama pada tribulan pertama kehamilan dengan tahap
perkembangan otak, muka, jantung, dan tungkai, serta semua perkembangan
janin dengan terus memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesihatan.
6. Psikologis
Psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil yang berdampak pada
depresi ibu hamil dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin
dan kehamilannya sendiri. Oleh kerana itu, ibu hamil disarankan untuk selalu
berada pada lingkungan yang menyenangkan dan selalu mendapat kasih
sayang dari suami mahupun keluarga. Jika kehamilan tersebut merupakan
peristiwa yang pertama kali, maka kemungkinannya bahwa calon ibu itu akan
mengembangkan kepuasan dan kebanggaan jika ia merasa mampu
menjalankan tugas kewajiban sebagai penerus generasi. Dengan sabar dan
saksama ia mempersiapkan diri menghadapi satu fasa kehidupan baru dan
47
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
tugas tugas baru sebagai seorang ibu muda. Sekalipun menjadi ibu merupakan
naluriah alami wanita, Ia tetap merasakan kecemasan mengenai kehamilannya.
48
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Tabel 1.1 Contoh menu seimbang bagi ibu hamil
Bahan Tidak Tambahan pada
makanan hamil/Hamil kahamilan
Trimester I II&III(ekra\gram)
(gram)
Beras 250g=nasi500g/ 25g=nasi50g/1,5gelas
5gelas
Pratein 100(2potong) 50(1potong)
hewani
Telur 50(1butir) _
Protein 100(4potong) 50(2potong)
nabati
Kacang- 25(2,5sdm) 25(2,5sdm)
kacangan
Sayuran 200 100
Buah 200(2potong) 100(1potong)
Minyak 25(2,5sdm) _
Gula 25(2,5sdm) 25(2,5sdm)
Susu bubuk 25(2,5sdm) 25(2,5sdm)
49
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
ketimun, leunca)
Sambal 100 1 otong Zat pengatur:1
Melon 100 1 otong Zat pengatur:1
Pukul Susu 200 1gelas Zat pembagun
21.00
50
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
melahirkan bisa terpapar kuman tetanus pada waktu proses persalinan,
sementara bayi terpapar kuman tetanus melalui pemotongan pusar bayi.
Imunisasi ini dapat diberikan menjelang menikah. Namun, bila terlewat, bisa
diberikan saat hamil sebanyak dua kali dengan jarak satu bulan dan harus
sudah lengkap 2 bulan sebelum persalinan.
1. Tidak merokok, menggunakan narkoba, dan mengonsumsi Alkohol Berbagai
perilaku ibu hamil dapat memberikan dampak yang tidak baik, bahkan serius,
terhadap bayinya. Merokok selama kehamilan akan menyebabkan
pertumbuhan janin lambat dan dapat meningkatkan risiko berat badan lahir
rendah (kurang dari 2.500 gram). Risiko keguguran pada perempuan perokok
2—3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
Karbon monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.
Begitu pun penggunaan narkoba selama hamil amat berbahaya bagi janin dan
si ibu sendiri, dengan risiko dari kelainan yang ringan sampai kecacatan pada
janin, keguguran, bayi lahir prematur, hingga kematian janin dan ibu. Adapun
asupan alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko kerusakan sistem otak
pusat bayi yang dikenal dengan istilah fetal alcohol syndrome (FAS).
51
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dengan usia kehamilan ibu. Itulah sebabnya, ibu hamil harus memerhatikan betul
asupan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Kecukupan gizi juga
dibutuhkan ibu hamil agar kondisi tubuhnya selalu prima dan tak mudah terserang
penyakit. Berkaitan dengan gizi seimbang, ada beberapa permasalahan yang
sering dihadapi ibu hamil, yaitu:
1. Hiperemesis Gravidarum
Mual muntah, yang terutama terjadi pada usia kehamilan 8-12 minggu,
umumnya merupakan sesuatu yang wajar dialami oleh ibu hamil. Seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan, mual muntah akan berkurang dan
berhenti di usia kehamilan sekitar 16 minggu. Namun, ada juga yang terus
berlanjut hingga trimester III dengan keluhan mual muntah yang
dikategorikan berat, di mana setiap kali minum atau makan ibu akan muntah.
Akibatnya, tubuh menjadi lemas, wajah pucat, dan frekuensi buang air kecil
menurun drastis. Inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Bila ibu hamil
mengalami hiperemesis gravidarum, dianjurkan berkonsultasi ke dokter, oleh
karena muntah yang berlebihan dengan asupan makanan dan minuman yang
sedikit dapat membahayakan si ibu (misalnya, dehidrasi) dan janinnya.
Hiperemesis dapat diatasi dengan mengatur pola makan yang baik.
Perhatikan porsi makan dan jenis makanan yang sekiranya memancing rasa
mual muntah, kemudian hindari makanan tersebut. Makanlah dalam porsi
kecil tetapi sering. Makan makanan kering, seperti biskuit atau roti bakar,
dapat membantu menyerap asam lambung. Makanan berkarbohidrat tinggi
bisa dijadikan pilihan agar energi yang terbuang akibat muntah bisa
tergantikan. Jangan ragu untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar
air tinggi seperti sayuran, jus buah, dan sejenisnya untuk mengganti cairan
yang terbuang lewat muntah. Bisa juga minum susu khusus bagi ibu hamil
yang sering mual muntah. Pencegahan lain dapat dilakukan dengan cara
makan tidak berlebihan; hindari makanan berlemak dan berbumbu tajam serta
merangsang; bila bangun tidur jangan langsung duduk atau berdiri tetapi
52
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
lakukan perlahan-lahan; cobalah minum vitamin B6; serta hindari stres dan
ketegangan.
2. Anemia
Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil berada
<11g/dl. Turunnya Hb akan menyebabkan berkurangnya oksigen ke jaringan-
jaringan karena Hb adalah pembawa oksigen. Kurangnya oksigen di dalam
jaringan akan menimbulkan gejalagejala antara lain lesu, lemah, letih, lunglai,
dan lupa (5 L), serta sering pusing. Ibu hamil yang mengalami anemia akan
mengakibatkan simpanan zat besi pada janinnya rendah, sehingga bayinya
akan berisiko mengalami anemia pada usia yang sangat dini. Anemia dapat
meningkatkan risiko perdarahan berat pada saat persalinan, yang kemudian
meningkatkan risiko kematian ibu. Anemia sering terjadi pada ibu hamil
karena kebutuhan zat besi yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin
tidak terpenuhi. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat sangat tajam,
lebih kurang sebanyak 1.000 mg selama kehamilannya.
Meningkatnya kebutuhan zat besi pada ibu hamil disebabkan oleh
meningkatnya volume darah, pertambahan massa jaringan tubuh ibu dan
pertumbuhan janin. Sementara itu, asupan zat besi yang berasal dari makanan
selama kehamilan biasanya tidak banyak berubah, sehingga kebutuhan
tambahan sebesar 1.000 mg tersebut tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian
dapat diperkirakan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan tidak hamil. Pada umumnya anemia dapat
diatasi dan dicegah dengan memperbaiki pola makan, yaitu mengonsumsi
makanan kaya zat besi. Makanan kaya zat besi dapat bersumber dari makanan
hewani dan nabati, seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya. Namun
demikian sumber makanan nabati walaupun kaya zat besi bukan merupakan
sumber zat besi yang baik karena zat besi yang dapat diserap sangat sedikit,
kecuali dikonsumsi bersamaan dengan sumber protein hewani, seperti telur,
ikan, daging, dan makanan kaya vitamin C seperti sayuran dan buah.
53
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Bahkan dari penelitian, bila sumber nabati ini dikonsumsi bersamaan
dengan tempe, juga bisa menaikkan penyerapan zat besi dari bahan makanan
nabati ini. Di pihak lain, sumber makanan hewani, walaupun sangat kaya zat
besi dan mudah diserap, tetapi harganya relatif terlalu mahal untuk sebagian
ibu hamil di Indonesia guna memenuhi kebutuhan selama kehamilannya.
Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan minum suplemen yang berisi 250 mg zat
besi dalam bentuk sulfas ferrosus (atau setara dengan 60 mg besi elemental)
dan 400 mikrogram asam folat. Sekarang telah tersedia tablet yang
mengandung kedua zat gizi tersebut. Ibu hamil dianjurkan minum 1 tablet per
hari selama kehamilannya. Suplemen zat besi dan asam folat ini sering
menimbulkan keluhan, termasuk mual, perut perih, buang air berwarna hitam
atau sembelit. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak berbahaya.
Untuk mengurangi gejala-gejala ini, ibu hamil dapat meminum suplemen
tersebut malam hari sebelum tidur kira-kira 1 jam setelah makan malam,
sehingga gejala mual dan perut perih tidak dirasakan.
3. Sembelit (Konstipasi)
Ibu hamil sering kali mengalami sembelit. Hal ini disebabkan adanya
penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna yang jadi lebih lambat dari
biasanya. Gerak usus melambat ini disebabkan oleh peningkatan kadar
hormon progesteron pada ibu hamil. Selain itu, konstipasi bisa terjadi karena
pola makan yang kurang baik, seperti rendahnya asupan makanan berserat,
meningkatnya makanan yang banyak mengandung lemak, dan kurang minum.
Sembelit dapat diatasi dan dicegah dengan menerapkan pola makan bergizi
seimbang dan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti
sayur-sayuran, buahbuahan, dan jenis karbohidrat yang mengandung serat
(roti gandum atau whole wheat, kentang, dan ubi). Pilihan buah hendaknya
yang berwarna oranye atau kuning tua, yang mengandung banyak air, seperti
pepaya, jeruk, mangga, melon, dan sebagainya. Setidaknya setiap kali makan
ada 1 porsi sayuran dan 1 porsi buah. Dianjurkan pula untuk banyak minum
kira-kira 3 liter per hari apalagi bila ibu hamil mengalami muntah-muntah.
54
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
4. Diabetes Gestational
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan
dan biasanya akan normal kembali setelah melahirkan. Seperti diabetes
lainnya, diabetes gestasional juga berpengaruh terhadap penggunaan gula
tubuh (glukosa) yang merupakan bahan bakar utama tubuh. Diabetes
gestasional dapat menyebabkan tingkat gula dalam darah menjadi tinggi
sehingga bisa menyebabkan masalah. Kadar glukosa yang tidak terkendali
dengan baik semasa kehamilan dapat menyebabkan kelebihan tersebut masuk
ke plasenta dan menimbulkan kenaikan kadar gula darah pada janin. Kondisi
ini akan mengaktifkan pankreas janin untuk memproduksi insulin yang
bertindak sebagai hormon pertumbuhan. Akibatnya, janin lahir sebagai giant
baby dengan berat lahir di atas 4.000 gram yang akan mempersulit proses
persalinan. Sementara bayi pun memiliki kecenderungan berisiko mengalami
kelainan bawaan dan menderita diabetes. Ibu penderita diabetes juga berisiko
terkena penyakit infeksi, perdarahan setelah melahirkan, masalah jantung dan
paru-paru. Selain itu juga berisiko lebih tinggi terkena preeklamsia
dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak menderita diabetes. Ibu hamil
yang mengalami diabetes harus melakukan diet untuk mempertahankan kadar
gula dalam darahnya selama kehamilan. Besaran energi yang disarankan
adalah 1.700—2.000 kkal per hari sesuai kondisi masing-masing. Untuk
pengaturannya, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Selain itu, lakukan
pula aktivitas ringan yang dapat memperlancar peredaran darah,
mempertahankan kadar gula darah, serta membuat ibu lebih rileks. Ibu hamil
dianjurkan untuk memeriksakan gula darahnya agar diabetes gestasional dapat
segera terdeteksi, dan jika perlu dapat diberi obat.
5. Hipertensi
Ada perempuan yang memang sudah mengalami hipertensi sebelum hamil.
Namun ada pula yang menderita hipertensi akibat kehamilannya. Ini
umumnya terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah rutin yang
merupakan bagian dari pemeriksaan prenatal. Tekanan darah dinyatakan
55
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
normal bila 120/80 mmHg atau kurang. Disebut hipertensi bila tekanan darah
ibu mencapai 140/90 mmHg atau lebih, sedangkan disebut pra-hipertensi bila
ada di antara keduanya. Hipertensi pada kehamilan akan meningkatkan risiko
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan. Gejala
hipertensi antara lain adalah pusing (sakit kepala), kadang disertai dengan
bengkak di daerah tungkai, dan tes laboratorium menunjukkan protein yang
tinggi dalam urine. Hipertensi yang muncul karena kehamilannya, disebut
pregnancy induced hypertension atau gestational hypertension, muncul pada
usia kehamilan sesudah 20 minggu, sedangkan hipertensi yang muncul
sebelumnya adalah hipertensi kronis. Apabila ibu hamil mengalami hipertensi
gestasional dan mempunyai salah satu atau kedua gejala lainnya, yaitu kadar
protein di urine yang tinggi dan oedem selain di tungkai, kemungkinan ibu
hamil tersebut menderita penyakit yang disebut preeklamsia. Untuk itu, perlu
dilakukan pemantauan tekanan darah dan urine, karena kadang-kadang
preeklamsia tidak memunculkan gejala klinis, sementara keadaan preeklamsia
ini dapat berkembang menjadi eklamsia di mana ibu hamil mengalami kejang-
kejang dan gejala lainnya yang sangat berbahaya untuk ibu dan bayinya.
Kesimpulan
Kasih sayang ibu kepada anaknya dapat dimulai dengan asupan makanan yang
bergizi ketika sedang hamil. Mutu anak dalam kandungan banyak ditentukan oleh
mutu makanan ibunya. Gizi ibu hamil perlu mengkonsumsi gizi seimbang dari
beragam sumber makanan dan disesuaikan berdasarkan usia kehamilan, nutrisi ibu
hamil utama yang dibutuhkan seperti kalori, asam folat, protein, kalsium, zat besi,
vitamin A, C dan D.
56
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 4
Bahan kajian 4 ini kita akan membahas tentang kebutuhan nutrisi pada
persalinan. Bahan kajian 4 modul ini akan memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada mahasiswa tentang kebutuhan nutrisi pada persalinan.
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan tentang :
1. Prinsip gizi pada masa persalinan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada masa persalinan
3. Gizi seimbang bagi ibu menyusui
4. Pengaruh status gizi pada ibu menyusui
57
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Gizi yang cukup dan seimbang sangatlah di butukan ibu bersalin. Karena ibu
bersalin akan membutuhkan gizi yang lebih untuk pemulihan pasca bersalin dan
menyiakan kualitas Asi buat sibuah hatinya. Makanan bergizi dan nutrisi untuk
ibu pasca melahirkan dan pola makan yang seimbang dan terjaga adalah cara yang
penting untuk memastikan bahwa tubuh telah memperoleh gizi yang tepat dan
dengan volume yang juga tepat.Prinsip gizi pada ibu nifas dan ibu menyusui yang
secara umum penting digunakan dalam melaksanakan pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu nifas dan menyusui yang berkualitas diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
B. Pengertian
Pasca persalinan adalah masa perubahan yang begitu besar dampaknya baik
secara mental fisik dan hormon yang turut berubah. Sebaiknya memiliki pola
makan yang tepat, sehingga dengan pola makan yang baik maka dapat membantu
tubuh ibu hamil dalam menghadapi perubahan pasca persalinan tersebut. Makanan
bergizi dan nutrisi untuk ibu pasca melahirkan sehingga tubuh membutuhkan
vitamin dan mineral yang di antaranya dapat diperoleh dari sayur dan buah-
buahan, selain itu tubuh juga memerlukan protein, lemak dan karbohidrat. Adapun
buah-buahan juga sayuran adalah makanan yang berserat yang harus selalu di ikut
sertakan dalam menu dan pola makan setiap harinya. Makanan berserat inilah
sebagai bahan pengendali untuk melancarkan sistem pencernaan tubuh.
Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Masa nifas adalah masa segera setelah
kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya
kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
Selama masa pemulihan alat-alat kandungan berlangsung, ibu akanmengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologis, sebenarnya sebagian besar
bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan
58
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan patologis.
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah kelahiran plasenta sampai 6 minggu setelah
persalinan. Pada masa ini alat-alat reproduktif anatominya kembali ke keadaan
sebelum hamil. Ibu akan mengalami banyak perubahan baik fisik maupun
psikologis selama masa nifas.
C. Kebutuhan gizi masa nifas
Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk
produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari
biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme,
cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang
akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang,
porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengansung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan
yang seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun,
pengatur dan pelindung.
1. Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan
protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan
untuk memenuhi kebutuhan energi ). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat
terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat kemak
dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit,
minyak sayur, minyal kelapa dan margarine ).
2. Sumber pembangun (Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak
atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum
diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena
portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang,
kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati
59
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
(kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber
protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan
tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
3. Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air)
Unsur – unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui
minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
habis menyusui) . Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari
semua semua jenis sayuran dan buah – buahan segar.
60
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
D. Jenis – jenis vitamin :
1. Vitamin A :
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gizi dan tulang,
perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi sumber: kuning telur, hati mentega, sayuran berwarna hijau dan buah
berwarna kuning (wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga
mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU). Pemberian
Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi dilahirkan
sampai usia bayi 60 bulan. Terbukti dapat menaikan status vitamin A bayi
pada usia 2 bulan sampai bayi berusia enam bulan. Sehingga dengan
pemberian suplementasi vitamin A pada ibu nifas dapat menurunkan resiko
terjadinya gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin A, seperti buta
senja. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, Vitamin A juga berfungsi untuk
kekebalan tubuh, sehingga dengan terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas
dapat berdampak positif pada bayi yang dilahirkan, karena kemungkinan bayi
akan mempunyai kekebalan tubuh yang berasal dari Vitamin A.
2. Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme
karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses
pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mengurangi kelelahan. Sumbernya: Hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan,
tomat jeruk nanas dan kentang bakar.
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan,
pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata.Sumber: Hati, kuning
telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
4. Vitamin B3 (Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,
kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur,
61
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah,
jamur dan tomat.
5. Vitamin B6 (Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gizi dan
gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
6. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan
saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
7. Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah
merah dan produksi inti sel. Sumber: Hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran
hijau.
8. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gizi dan gusi, daya tahan terhadap
infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber: jeruk,
tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
9. Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gizi serta
penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain: minyak ikan, susu,
margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul
09.00). Vitamin K: Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses
pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati,
brokoli, asparagus dan bayam.
Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan
tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui.
62
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Kesimpulan
Gizi ibu hamil sangatlah mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi disaat bersalin
berlangsung. Gizi yang cukup akan terhindar dari komplikasi disaat ibu
melahirkan serta mendapatkan bayi yang sehat. Ibu yang gizinya cukup dan
seimbang akan mempercepat keluarnya ASI bagi bayinya, serta mempercepat
pemulihan tubuhnya disaat masa nifas. Untuk itu bagi keluarga dan tenaga
kesehatan sangat lah perlu memperhatikan gizi ibu selama hamil dan menyusui.
63
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 5
Bahan kajian 5 ini kita akan membahas tentang kebutuhan nutrisi pada pasca
persalinan dan menyusui. Bahan kajian 5 modul ini akan memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada dosen dan mahasiswa tentang kebutuhan
nutrisi pada pasca persalinan dan menyusui.
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan tentang.
1. Gizi seimbang pada masa pasca persalinan dan menyusui.
2. Prinsip gizi pada masa pasca persalinan dan menyusui.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu pada masa pasca persalinan dan
menyusui.
4. Pengaruh status gizi pada pasca persalinan dan menyusui.
64
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Ibu menyusui membutuhkan energi yang lebih besar untuk memenuhi
kebutuhan produksi ASI dan untuk kebutuhan aktivitasnya sendiri, yaitu
memulihkan alat-alat reproduksinya seperti sebelum hamil. Pemenuhan zat gizi
yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui
dan juga bagi pertumbuhan serta perkembangan bayinya.
Kebutuhan energi dan protein pada ibu menyusui lebih besar bila
dibandingkan dengan ibu hamil. Sementara kebutuhan vitamin dan mineral lebih
besar atau sama dengan ibu hamil. Hanya saja untuk kebutuhan besi dan folat,
sudah mulai mengalami penurunan dibandingkan Ketika masa kehamilan.
Kebutuhan akan air juga besar untuk menghindari dehidrasi. Ibu menyusui
sebaiknya tidak mengonsumsi alcohol, minuman keras, rokok, dan kafein yang
berlebihan karena dapat memengaruhi kadar ASI yang diproduksinya dan
memengaruhi perkembangan bayi.
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Pemberian ASI yang tepat dapat
menurunkan jumlah kesakitan dan kematian anak. Sejumlah penelitian
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dari penyakit seperti diare, otitis media,
infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah, infeksi telinga, batuk, pilek, dan
penyakit elergi.
B. Prinsip gizi pada ibu menyusui
Tujuan pemberian makanan untuk Ibu menyusui adalah untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi selama menyusui bayi. Kualitas Dan kuantiti dari makanan
yang dikonsumsi Ibu akan memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi nya. oleh
kerana ibu harus memproduksi sekitar 800- 1000cc ASI setiap hari, makan Ibu
menyusui sangat disarankan untuk mendapatkan tambahan zat makanan sebesar
800 kkal, di mana 600 kkal digunakan untuk produksiASI sedangkan200 kkal
digunakan untuk pemulihan kondisi tubuh ibu sendiri.
ASI yang diberikan cukup oleh ibu juga akan sangat bermanfaat bagi anak
saat ia sedang beranjak dewasa. ASI yang diberikan cukup oleh ibu juga akan
65
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
sangat bermanfaat bagi anak saya sedang beranjak dewasa anak yang diberi ASI
cukup akan menjadi anak yang bersifat lemah lembut, sihat, dan cerdas. Hari ini
tidak terlepas dari peran DHA yang ada dalam air susu ibu. Pada dasarnya, ibu
dan janin yang masih dalam kandungan merupakan bentuk Kesatuan yang tidak
terpisahkan. Emosi ibu yang baik akan mempengaruhi sekresi hormon yang
berperan dalam produksi ASI. Salah satunya hormon oksitosin yang akan
merangsang kelenjar payudara untuk berkonsentrasi mengeluarkan ASI.
Tambahan gizi pada Ibu menyusui diantaranya adalah kalori, protein, kalsium,
vitamin, dan air. pada Ibu menyusui, sangat dianjurkan mengonsumsi makanan
yang mengandung omega 3 yang penting untuk pertumbuhan anak, yaitu bisa
didapatkan dari ikan laut seperti kakak, tongkol, dan lemuru. Sebagian bayi alergi
terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi ibunya sehingga butuh ketelitian
dalam menentukan makanan apa yang boleh mahu pun tidak boleh dikonsumsi
ibu.
Seorang ibu yang menyusui harus benar-benar menjaga makanan yang
dikonsumsi nya. Kontaminasi kimia tertentu, khususnya zat yang Larut lemak,
dapat masuk ke dalam ASI. Selain mobilisasi lemak tubuh yang menjadi tempat
tumbuhnya contaminanan kimia akibat padanan sebelumnya, sum kau
contaminant juga dapat berasal dari makanan yang dimakan oleh ibu menyusui
selama periode pemberian ASI. Asupan terakhir preparat farmasi atau
penyalahgunaan obat (termasuk tembakau dan alkohol), sekaligus jajanan dari
lingkungan serta pekerjaan (yang termasuk padanan dermal dan inhalasi) juga ikut
menyebabkan terdapatnya substansi tersebut Dengan kadar yang membahayakan
di dalam ASI. Dengan demikian, segala upaya harus dilakukan untuk melindungi
ASI terhadapKontaminasi semacam itu. Bayi yang terpajan lewat ASI akan
menderita gangguan penyakit berat yang aku dan kroni, termasuk kelainan
neorologi, penurunan intelegensi, dan retardasi mental.
Selain kontaminasi kimia, ada yang membuktikan bahwa HIV- virus
penyebab dapat ditularkan melalui ASI. Berbagai penelitian yang dilakukan
sampai saat ini menunjukkan bahwa antara seperempat dan sepertiga jumlah bayi
66
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
yang lahir di seluruh dunia dari ibu yang menderita infeksi HIV dengan sendirinya
akan terjangkit oleh virus tersebut. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan
bahawa sekitar sepertiga dari bayi-bayi yang terinfeksi itu tertular melalui asi.
Oleh karena itu, Ibu menyusui harus benar-benar memperhatikan tentang manfaat
Asi untuk kesihatan bayinya.
67
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
sendiri dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah untuk memproduksi ASI
berkualitas dan cukup untuk bayinya. Selain itu, proses menyusui juga dapat
membantu ibu mengurangi berat badan dan menjadi langsing kembali.
Pembatasan diet ketat atau menahan lapar akan mengurangi produksi ASI. Namun
untuk dapat memberikan dan menghasilkan ASI dalam jumlah dan kualitas yang
maksimal tetap harus diperhatikan kebutuhan gizi ibu selama menyusui. Berikut
ini kebutuhan gizi ibu yang sedang menyusui dibandingkan kebutuhan wanita
dewasa yang tidak menyusui.
68
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Tabel 2.2 Perbedaan gizi ibu hamil dan menyusui
Kelompok makanan Jumlah porsi
Tidak Hamil Menyusui
hamil
Protein
- Hewani (60 gram) 1 2 2
- Nabati
1 2 2
Susu dan olahannya 2 4 4-5
Roti dan biji-bijian 4 4 4
Buah dan sayuran
- Buah kaya vitamin C 1 1 1
- Sayuran hijau tua 1 1 1
- Sayuran, buah lain 2 2 2
Taklah makan adalah salah satu penentu keberhasilan menyusui, untuk Itulah
Ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. beberapa
penelitian membuktikan ibu dengan DJ yang baik umumnya mampu menyusui
bayinya selama 6 bulan. sebaliknya, ibu yang kurang gizi Biasanya tak mampu
menyusui selama itu, bahkan tidak jarang air susunya tidak keluar. ada beberapa
syarat makanan bagi Ibu menyusui.
Jumlah dan mutu makanan yang dikonsumsi harus lebih baik dari wanita
yang tidak menyusui.
1. Makanan harus seimbang dan bervariasi.
2. Hendaknya tidak menggunakan Bahan makanan yang bersifat merangsang
seperti bumbu-bumbu yang terlalu pedas.
3. mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan buah-
buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
69
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
4. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk minum
susu.
Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui, dibutuhkan
tambahan sebanyak 800 kalori. Jadi jumlah energi yang dibutuhkan oleh Ibu
menyusui perhari adalah 2400 kalori. Sementara untuk enam bulan ke-2 dan
seterusnya dibutuhkan tambahan 550- dalam 800 call atau jumlah energi perhari
yang dibutuhkan menjadi 2450 kalori. Komposisi makanan juga mesti
diperhatikan untuk mendapatkan gizi seimbang. Komposisi gizi yang dianjurkan
adalah karbohidrat sebanyak 60- 67%, protein 12- 15%, dan lemak kurang lebih
sebesar 10- 20%. Agar berhasil mencapai jumlah energi yang dibutuhkan berhari,
per hari ibu Mia di menambah ferekuensi makanannya. Misalnya, dengan
mengonsumsi makanan selingan yang bergizi di antara dua waktu makan.
Tambahan energi sebanyak 500-550 kalori per hari dapat dicapai dengan
meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Perlu diingatkan jika jumlah
energ sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein, dan
lemah juga ikut terpenuhi. Ibu memerlukan 20 g tambahan protein ketika
menyusui. Kebutuhan ini hanya 16% tambahan dari 500 kalori yang dianjurkan.
Selama ibu menyusu di dianjurkan untuk minum 2-3 liter, baik dalam bentuk air
putih, susu, maupun syrup. Rasa haus merupakan indikator baik tentang
kebutuhan cairan selama menyusui hingga dianjurkan agar ibu minum satu gelas
air setiap habis menyusui.
Tabel 3.1 jenis makanan dan nilai gizi yang terkandung
No Makanan Jumlah energi
1. ¾ gelas nasi besar 100 g 175 kalori, 4g protein, dan 40g karbohidrat
2. 2 buah kentang berukuran 175 kalori, 4g protein, dan 40g karbohidrat
sedang 200g
3. 2 iris roti sebesar 80g 175 kalori, 4g protein, dan 40g karbohidrat
4. 5 biskuit renyah sebesar 175 kalori, 4g protein, dan 40g karbohidrat
70
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
50g
5. 1 potong daging ukuran 95 kalori, 10g protein dan 6g lemak
sedang 50g
5. 1 buah telur ayam negeri 95 kalori, 10g protein dan 6g lemak
50gr
7. 50g udang basah 95 kalori, 10g protein dan 6g lemak
8. 1buah tahu ukuran besar 80 kalori, 6g protein, 3g lamak, dan 8g
100g karbohidrat
9. 2 potong sedang tempe 80 kalori, 6g protein, 3g lamak, dan 8g
50g karbohidrat
10. 2 ½ sdm kacang hijauh 80 kalori, 6g protein, 3g lamak, dan 8g
25g karbohidrat
Sumber: proverawati Atikah & Siti Asfuah, 2011
Beberapa jadi gizi yang diperlu diperhatikan oleh ibu menyusui untuk
menjamin kesihatan dan bayinya dengan ASI yang cukup baik menjadi lebih
tahan terhadap infeksi bibit penyakit.
1. Energi
Kebutuhan energi ibu terdiri dari 60- 70% karbohidrat, 10- 20% protein, dan
20- 30% lemak. Kebutuhan energi ibu meningkat 500- 700 kalori, dengan
demikian bila ibu biasa makan 3 kali sehari bisa menjadi empat kali atau tetap tiga
kali dengan porsi yang ditambah. Meningkatnya kebutuhan kalori ini kerana dia
suntikan setiap 100cc ASI mampu memasak 67-77 kalori, sedangkan ibu harus
mengeluarkan 750cc ASI pada enam bulan pertama dan 600cc Asi pada bulan
berikutnya. Perhitungan ini menguatkan pendapat bahwa memberikan hati akan
membuat berat badan ibu kembali normal dan menepis isu bahwa menyusui dapat
menyebabkan kegemukan.
2. Protein
Menurut arisman (2004) setiap 100cc ASI mengandung mengandung 1,2
koma 2 gram protein, sehingga selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan
71
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
protein sebenarnya 20 gram per hari. Meningkatnya kebutuhan protein ini, untuk
membentuk protein susu, sintesis hormon prolaktin dan hormon yang
mengeluarkan asi( oksitosin). Sumber protein ini dapat diperoleh dari ikan, daging
ayam, daging sapi, telur, susu, dan juga tahu, tempe serta kacang-kacangan. jika
kebutuhan protein tidak terpenuhi dari makanan maka protein diambil dari protein
ibu yang berada di old town.
3. Lemak
Lemak tak jenuh janda diperlukan dalam pembentukan Asi karena asam
lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak dan pembentukan
retina. Asam lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh dari minyak jagung, minyak
biji kapas serta ikan salmon dan ikan laut lainnya yang kaya dengan Omega 6.
4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang sedikit. kebutuhan
vitamin dan mineral Ibu menyusui dapat dilihat pada tabel berikut ini.
72
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Vitamin yang perlu mendapatkan perhatian khusus di antaranya vitamin A dan
C dan vitamin B. Kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dengan mengonsumsi hati,
sayuran hijau tua atau pun sayuran berwarna kuning. Vitamin D diperoleh dari
sinar matahari, Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan mengonsumsi buah-
buahan. Vitamin dibutuhkan bayi sebagai regulator terjadinya metabolisme tubuh
dan menghasilkan energi bagi pertumbuhannya. Kebutuhan vitamin B bayi dapat
dipenuhi melalui ASI. Oleh kerana itu, ibu perlu mengonsumsi sayuran hijau tua
dan daging yang cukup mengandung vitamin B.
Mineral yang kebutuhannya perlu diperhatikan adalah zat besi, kalsium, dan
asam folat. Zat besi pada ASI lebih baik diserap dibandingkan zat besi yang
berasal dari susu formula. Ibu menyusui diharapkan mengkomsumsi makanan
sumber zat besi, siapa hati, telur, dan sayuran hijau tua.
Penambahan kalsium bagi ibu menyusui sebaiknya 400mg\hari. kekurangan
kalsium pada ibu menyusui dapat mengakibatkan kehilangan kalsium pada tulang
ibu, sekresi kalsium pada akhir andah, dan gangguan pembentukan tulang pada
bayi
5. Kebutuhan air
Kebutuhan air selama proses menyusui bertambah sekitar 200 cc berhari,
terlebih pada ibu yang sibuk dan gemuk. Biasakan minum 8-10 gelas per hari
dengan tambahan minum susu formula Khusus untuk menyusui minimal dua
gelas. Sangat dianjurkan bagi ibu menyusui untuk minum air yang hangat dan
cukup bulan sebelum menyusui.
73
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
c. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
d. Aktivitas.
74
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
d. Sosial ekonomi rendah.
e. Penyerapan zat besi dalam tubuh rendah.
f. Komposisi makanan kurang beraneka ragam.
g.Terdapat zat penghambat penyerapan zat besi, minum tablet besi
dengan tablet calsium sehingga zat besi tidak dapat diserap maksimal.
h. Defisiensi vitamin C.
i. Kebutuhan zat besi yang meningkat.
j. Kehilangan darah.
2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, vitamin A berperan penting untuk memelihara Kesehatan
ibu selama masa menyusui. Kondisi yang kerap terjadi karena kurang vitamin A
(KVA) adalah buta senja. Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilandan
menyusui berasosiasi dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian
suplementasi vitamin A setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada
masakehamilan serta setelah melahirkan akan menaikkan konsentrasi serum
retinolibu sehingga menurunkan penyakit rabun senja, serta menurunkan
mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40%. Pada bulan-bulan
pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat
dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup
vitamin A. Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko
lebih tinggi terkena Xeropthalmia. Cara untuk mengatasi defisiensi vitammin A
pada ibumenyusui dapat di lakukan dengan menambah asupan makanan yang
mengandung vitamin A diantaranya adalah wotel, pepaya, tomat. Sumber vitamin
A lain juga bisa didapatkan dengan suplementasi vitamin A 200.000 SI oleh
tenaga kesehatan setelah melahirkan dan kedua selambat-lambatnya 6 minggu
setelah mengonsumsi tablet yang pertama.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY)
GAKY adalah gangguan akibat kekurangan yodium yang mengakibatkan
terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme.
Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal otak
75
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dan sistem saraf pada bayi dan anak-anak. Pada ibu menyusui, kekurangan
yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak dan syaraf bayi
dan menghasilkan IQ lebih rendah. Asupan harian yodium ibu menyusui yang
harus dipenuhi adalah 250 mg per hari. Yodium dapat di peroleh dari makanan
yang mengandung yodium. Makanan yang mengandung yodium tinggi terdapat
pada makanan laut. Selain dari makakn laut yodium di peroleh dari
mengkonsumsi garam yang mengandung yodium. Mengkonsumsi makanan yang
mengandung yodium dapat mencegah GAKI pada ibu menyusui.
a. Kurang energi protein (KEP)/protein energi malnutrition (PEM)
Protein berfungsi sebagai zat gizi pembangun sel. Setelah melahirkan ibu
memerlukan protein untuk memulihkan keadaan pasca melahirkan. Protein
juga pembentuk hormon oksitosin dan prolaktin yang sangat berperan dalam
proses laktasi. KEP adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka
waktu yang cukup lama. Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil
(bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki). Pada tingkat berat dapat
mengakibatkan gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan
biokimiawi yang khas. Penyebab KEP adalah rendahnya asupan makanan
baik dar kuantitas maupun kualitas, gangguan sistem pencernaan atau
penyerapan makanan, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. KEP pada
ibu menyusui dapat menyebabkan penyembuhan bekas lahir yang lama,
kualitas dan kuantitas ASI yang menurun, ibu kehilangan berat badan. KEP
dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein
seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, daging, ikan, dan telur.
b. Kekurangan Kalsium dan vitamin D
Kebutuhan kalsium meningkat selama menyusui karena digunakan
untuk memproduksi ASI yang mengandung kalsium tinggi. Fungsi utama
vitamin D pada ibu menyusui adalah membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh
melalui sinar matahari dan makanan. Apabila asupan kalsium tidak mencukupi
maka ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gizi karena cadangan
76
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
kalsium dalam tubuh ibu di gunakan untuk produksi asi. Pada ibu menyusui
dianjurkan makan makanan hewani yang merupakan sumber utama vitamin D
dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati-ikan. Penyerapan kalsium akam maksimal jika ibu membiakan
diri berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari.
F. Komposisi ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam
garam organik yang di sekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Komposisi hati ini ternyata tidak konstan dan tidak
sama dari waktu ke waktu. Faktor-faktor yang memengaruhi komposisi ASI
adalah stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi, dan diet ibu. ASI menurut stadium
laktasi terdiri dari: kolestruml, ASI transisi atau peralihan, dan air susu matur
(matured). Komposisi ASI menurut Riksani (2011), memaparkan beberapa
kandungan ASI sebagai berikut:
a. Air
ASI mengandung 88,1% air sehingga ASI yang diminum bayi sudah
mencukupi kebutuhan dan sesuai dengan kesehatan bayi. ASI dengan
kandungan air yang lebih banyak biasanya akan keluar pada hari ketiga atau
keempat.
b. Karbohidrat
Karbohidrat terbanyak dalam ASI adalah laktosa yang berfungsi sebagai
salah satu sumber energi untuk otak. Laktosa juga berperan membantu
penyerapan kalsium yang berguna untuk pembentukan tulang. Kadar laktosa
yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang
ditemukan pada susu sapi atau susu formula.
c. Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri
dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari
77
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi
lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus
bayi. Jumlah protein casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding
susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). ASI juga
kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang
tersusun dari 3 jenis yaitu: basanitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding
dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit.
Nukleotida ini
mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus,
merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan
penyerapan besi dan daya tahan tubuh.
c. Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan sususapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkanuntuk mendukung
pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi.Terdapat beberapa perbedaan
antara profil lemak yang ditemukandalam ASI dan susu sapi atau susu
formula. Lemak omega 3 danomega 6 yang berperan pada perkembangan otak
bayi banyakditemukan dalam ASI. Di samping itu ASI juga
mengandungbanyak asam lemak rantai panjang diantaranya DHA dan ARA
yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retinamata. ASI
mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yangseimbang dibanding susu
sapi yang lebih banyak mengandung asamlemak jenuh. Seperti kita ketahui
konsumsi asam lemah jenuhdalam jumlah banyak yang lama tidak baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
d. Karnitin
Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang
diperlukan untuk mempertahankan metabolism tubuh. ASI mengandung kadar
karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di
dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi
78
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu
formula.
e. Mineral
Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebihbaik dan lebih
mudah diserap dibandingkan dengan mineral yangterdapat pada susu sapi.
Mineral utama yang terdapat di dalam ASIadalah kalsium yang mempunyai
fungsi untuk pertumbuhanjaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf
dan pembekuandarah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu
sapi,tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium
inidipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan
lemak.Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih
banyakditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkanbayi
yang mendapat ASI.
G. Kolostrum
Ada beberapa keunggulan dari kolestrum yaitu:
1. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan meconium dari usus
bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi
2. Kolestrol protein yang utama adalah globulin.
3. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan arti yang ma'thur,
dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan. Kadar karbohidrat
dan lemak rendah jika dibandingkan dengan ASI matur.
4. Mineral, terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan
dengan susun atur. Total energi level rendah jika dibandingkan dengan susun
atur, hanya 58 Kal\100 ml kolostrum.
5. Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan asing
matur, Sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih
rendah. Bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan asing mature tidak
menggumpal.
6. pH ( Keasaman) lebih alkalis dibandingkan ASI matur.
79
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
7. Lipidinya lebih banyak mengandung kolesterol dan lethicin dibandingkan
Hasim atur. terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolis protein di dalam usus
bayi menjadi kurang sempurna. hal ini akan lebih banyak menambah kadar
antibodi pada bayi. volumen sekitar 150-300ml\ 24 jam.
80
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
8. Sifat biokimia yang khas, kapasitas bufer yang rendah dan adanya faktor
bifidus.
9. Hormon-hormon.
J. Laktoferin
Merupakan suatu iron dinding protein yang bersifat bakterio statik kuat
terhadap escherichia coli dan juga menghambat pertumbuhan candida albicans.
Lactobacillus bifidus merupakan koloni kuman yang memetabolisir laktosa
menjadi asam laktat yang menyebabkan rendahnya pH sehingga pertumbuhan
kuman presiden akan dihambat. Imunoglobulin memberikan mekanisme
pertahanan yang efektif terhadap bakteri dan virus (terutama IgA) dan bergabung
dengan komplemen dan lisozim merupakan suatu antibakterial yang langsung
terhadap E coli. Faktor lisizim dan komplemen ini adalah suatu antibakterial
nonspesifik yang yang mengatur pertumbuhan flora usus. Faktor lekosit dan pH
ASI mempunyai pengaruh mencegah pertumbuhan kuman patogen (efek
bakteriostatik dicapai pada pH sekitar 7,20).
K. Jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui
Menurut bardosono ( 2006), ibu menyusui tidak ada pantangan dalam
mengonsumsi makanan, yang penting harus seimbang. Sekalipun tidak ada
pantangan, Tetapi beberapa bahan makanan yang harus dibatasi dalam
mengonsumsinya, antara lain:
a. Buah durian dan Nangka
Mengonsumsi buah-buahan tidak dilarang bagi ibu menyusui. konsumsi
buah-buahan yang rasanya sangat manis (durian dan nangka) banyak
mengandung kalori tinggi sehingga kadar gula akan disimpan dan sisa kalori
disimpan menjadi cadangan lemak perlu dibatasi. Akibat panjangnya proses
pencernaannya akan mengganggu sirkulasi jantung dan darah bayi. Selain itu,
durian dan nangka mengandung alkohol jika dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan bayi rewel, hiperaktif, atau menjadi lesu.
81
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
b. Kopi
Kopi boleh saja dikonsumsi, tetapi perlu dibatasi hingga tidak lebih dari
dua cangkir dalam sehari. Jika lebih dari itu dikhawatirkan zat kafein ikut
terminum oleh bayi melalui ASI. Kafein dapat menyebabkan metabolisme bayi
meningkat, akibatnya jantung bayi berdenyut lebih cepat, ginjal bekerja lebih
keras, dan air kencing lebih banyak.
c. Teh
Minum teh bagi ibu menyusui tidak bermasalah, meskipunDalam teh
mengandung tanin yang berefek penurunan pada penyerapan zat gizi bayi,
namun dianggap tidak terlalu membahayakan.
d. Tape
Hampir sama dengan durian dan nangka, makanan ini dikawatirkan
kandungan alkohol dan kalorinya.
e. Food alergen (makanan yang menyebabkan alergi)
Makanan yang menyebabkan alergi, biasanya makanan yang mengandung
protein tinggi seperti sea food (cumi-cumi, udang, dll). Jika setelah
mengonsumsi makanan ini, ASI yang diberikan kepada bayi menyebabkan
kulit bayi merah dan gatal, maka ibu harus menghentikan mengonsumsi
makanan tersebut.
f. Makanan yang pedas
Makanan pedas tidak bermasalah bagi ibu menyusui Karena rasa pedas
Tidak lagi keluar bersama ASI. Tetapi bila mengakibatkan bayi rewel karena
mulas dan mencret sebaiknya dihindari.
g. Makanan kaleng
Makanan dan minuman kaleng sebaiknya dihindari karena proses
pengawetan dapat menyebabkan kandungan zat gizi seperti protein berubah.
Zat protein yang sudah berubah ini memungkinkan bayi mengalami alergi.
h. Obat-obatan
Minum obat-obatan yang dapat menimbulkan ketergantungan dapat
Membahayakan bayi. Selain itu obat yang mengandung zat penenang dapat
82
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
menyebabkan bayi lesu dan mengantuk. Dengan demikian Ibu perlu berhati-
hati dalam mengonsumsi obat dan menjelaskan statusnya yang sedang
menyusui apabila berobat ke dokter.
i. Penggunaan suplemen
Menurut Robert and Willim (1993), Penggunaan suplemen tidak
diperlukan apabila Ibu makan dalam jumlah yang cukup dengan komposisi
seimbang. Biasanya hanya dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral,
sedangkan kebun gizi utama lain tetap tidak akan terpenuhi.
83
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
2. Pengaruh sosial budaya yang positi
Pengaruh sosial budaya yang positif dan turun mendukung ibu dalam proses
menyusui adalah:
a. Kebiasaan minum jamu merupakan dorongan yang kuat agar ibu dapat
menyusui dengan baik. Hal ini merupakan sebuah motivasi yang harus
didukung oleh konsumsi makanan yang bergizi.
b. Kepercayaan ibu untuk minum jamu dari dedaunan (katuk, bayam,
kangkung) agarproduksi ASI-nya meningkat merupakan sebuah motivasi
juga yang dapat memengaruhi produksi ASI.
c. Kepercayaan ibu untuk mencuci payudara setelah bepergian agar bayinya
tidak terkena angin jahat sebenarnya merupakan tindakan yang sesuai untuk
menjaga higinie dan kebersihan payudara ibu.
Kesimpulan
Proses menyusui sangat dipengaruhi oleh intraksi hormonal serta konsumsi
makanan ibu selama hamil dan menyusui. Kualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi
oleh asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh ibu selama hamil dan menyusui. Ibu
dengan kekurangan gizi kronis menghasilkan ASI dengan kualitas dan kuantitas
lebih rendah. Ibu menyusui harus menggonsumsi makanan dalam jumlah yang
cukup dengan susunan makanan yang seimbang, dan penggunaan jenis bahan
makanan yang beraneka ragam. Ibu menyusui tidak memiliki pantangan tertentu
dalam mengonsumsi makanan selama makanan yang dikonsumsi dalam jumlah
seimbang dan ibu tidak memiliki penyakit penyerta yang lain selama menyusui.
Perlu dukungan keluarga terutama suami terutama pada waktu malam hari, agar
kesehatan ibu segera pulih.
84
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 6
Bahan kajian 6 ini kita akan membahas tentang kebutuhan nutrisi pada bayi
dan balita. Bahan kajian 6 modul ini akan memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada dosen dan mahasiswa tentang kebutuhan nutrisi pada bayi dan
balita.
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan. Tentang :
1. Gizi seimbang pada masa pasca persalinan dan menyusui.
2. Prinsip gizi pada masa bayi dan balita.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu pada masa bayi dan balita.
4. Pengaruh status gizi pada bayi dan balita.
85
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Gizi merupakan unsur yang sangat penting bagi pembentukan tubuh manusia
yang berkualitas, maka dipelajari tentangcara pemberian makanan pada bayi dan
anak di mana golongan ini merupakan generasi yang akan mengisi masa depan.
Makanan bayi sejak di dalam kandungan sampai lahir, tumbuh dan kembang
secara normal memerlukan pemenuhan kebutuhan akan pangan dan zat-zat gizi di
samping pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lain.
Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum di
jumpai di negara-negara yang sedang berkembang termasuk indonesia. Salah satu
penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik itu
sendiri merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling berkaitan terutama
faktor ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Status gizi yang buruk pada bayi dan
anak dapat menimbulkan pengaruh yang sangat menghambat pada pertumbuhan
fisik, mental maupun kemampuan berpikir yang pada gilirannya akan menurunkan
produktivitas kerja.
Tumbuh kembang adalah suatu proses yang kontinu sejak dari konsepsi
sampai maturitas atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan. Faktor utama yang memengaruhi tumbuh kembang bayi secara
normal adalah asupan makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik. Hal tersebut,
sangat bermanfaat untuk proses pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga
kesehatan (upaya pencegahan berbagai penyakit atau masalah kesehatan).
B. Pengertian
Bayi adalah seorang anak yang berusia antara 0 (nol) bulan sampai umur 12
(dua belas) bulan. Gizi bayi merupakan zat-zat gizi yang terkandung dalam bahan
makanan, yang diperlukan bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan,
meningkatkan status kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit atau masalh
kesehatan lainya.
86
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan lain
selain ASI atau makanan pendamping ASI (MP-ASI), yaitu setelah bayi berusia 6
bulan. Makanan yang diperkenalkan seperti nasi tim atau tim saring dan tim biasa.
Peragaman pangan atau makanan disesuaikan dengan bahan makanan yang bisa
dikonsumsi sesuai umur. Untuk tetap sehat, gizi seimbang perlu diterapkan pada
usia sedini mungkin, yaitu setelah usia 6 bulan sampai usia lanjut. Pada tahap
awal kehidupan seorang anak, pemberian gizi yang baik sangatlah penting.
Banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat, antara lain
protein asam amino, AA-DHA, gangliosida (GA), kolin, dan zat gizi mikro
lainnya.
Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah gangliosida.
Gangliosida diperlukan untuk pembentukanmemori dan fungsi umum otak besar,
pertumbuhan dan perkembangan sel saraf, serta sebagai modulator yang
melakukan trasmisi informasi dan menyimpan data. Gangliosida secara alami
banyak terdapat pada ASI 6 minggu pertama menyusui. Oleh karena itu,
dianjurkan kepada seorang ibu untuk memberikan ASI kepada bayi atau buah
hatinya. Gangliosida juga dapat diperoleh dari makanan yang mengandung
gangliosida seperti susu, namun perlu diingat, kandungan dari susu tersebut tetap
terkalahkan oleh air susu ibu (ASI).
87
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap, baik
bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan dan pencernaan bayi.
Dalam keadaan darurat, bayi dan balita seharusnya mendapat makanan untuk
mencegah kekurangan gizi. Perlu ditambahkan vitamin dan mineral pada makanan
waktu akan dihidangkan. Variasi makanan untuk bayi penting karena tidak ada
satupun makanan yang cukup untuk kebutuhan bayi, variasi makanan yang
diberikan sejak bayi akan diingat hingga dewasa, karena variasi makan untuk
mengatasi bayi yang bosan makan.
Prinsif yang dapat digunakan dalam mengembangkan makanan pendamping
ASI untuk bayi setelah usia 6 bulan adalah sebagai berikut:
1. Tinggi nilai energi (kalori) maupun proteinnya.
2. Tinggi nilai vitamin dan mineralnya.
3. Penerimaanya baik.
4. Didapat dari bahan makanan yang alami dan masih segar
5. Mudah didapat, mudah disimpan dan praktis pengolahanya.
6. Ringkas akan tetapi maksimum nilai gizinya.
Kebutuhan akan zat gizi pada bayi baru lahir sudah cukup dengan diberikan
ASI sampai usia 6 bulan yang disebut dengan “ASI eksklusif”.
D. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu (ASI) saja, tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu,air teh, air putih, dan tampa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim
pada bayi hingga usia 6 bulan. Setelah bayi usia 6 bulan, ia harus mulai
diperkenalkan dengan makanan padat sedangkan ASI tetap diberikan sampai bayi
usia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sampai usia 6 bulan,
nilai gizinya tidak bisa dikalahkan makanan apa pun di dunia ini. Volume ASI
dalam keadaan normal diproduksi sebanyak 100 cc pada hari kedua, kemudian
produksi meningkat sampai 500 cc pada minggu kedua. Bayi sehat selanjutnya
88
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
mengonsumsi sejumlah 700-800 cc atau bahkan sebaliknya ada yang
mengonsumsi hampir 1 liter per 24 jam dan tetap menunjukkan tingkat
pertumbuhan yang sama. Tingkat kecukupan gizi pada ibu, baik pada waktu hamil
maupun menyusui memengaruhi valume ASI.
89
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Kebutuhan energy pada tahun pertama adalah 100-110 Kkal/kgBB/hr.
Penggunaan energi tersebut adalah sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5-10%
untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan 25% untuk aktifitas dan 10% terbuang
melalui feses. Adapun anjuran pemenuhan energy sehari diperoleh dari 50-60%
Karbo hidrat, 25-35% lemak dan 10-15% dari protein.
Tabel 4.1 Estimasi kebutuhan energi bayi (0 – 12 bulan)
Usia Jenis Kelamin Energi (Kkal/kgBB/hr
0-6 bulan Laki-laki 472-645
Perempuan 438-593
6-12 bulan Laki-laki 645-844
Perempuan 593-768
Sumber : Susetyowati 2013
2. Protein
Protein merupakan sumber asam amino essensial untuk pertumbuhan dan
pembentukan serum, haemoglobin, enzim, hormon dan antibodi, memelihara sel-
sel tubuh yang rusak, menjaga keseimbangan asam basa, cairan tubuh serta
sebagai sumber energi. Jenis protein yang disarankan adalah yang mengandung
asam amino essensial dalam jumlah yang cukup, mudah dicerna dan dan mudah
diserap oleh tubuh. Jenis protein ini adalah protein berkulitas tinggi dan biasanya
bersumber dari hewani. Selama 6 pulan pertama kebutuhan protein bayi dapat
dipenuhi dari ASI atau Pengganti ASI,
Selanjutnya ditambah dari susu formula dan Makanan Pendampin ASI. Protein
dalam tubuh bayi berfungsi sebagai :
a. Zat pengatur, pembangun dan memperbaiki jaringan seperti mata, kulit,
otot,jantung,paru-paru, otak dan organ lainnya.
b. Membentuk enzim, hormone, antibody dan komponen penting lainnya.
c. Membantu proses regulasi.
Tabel 3.2 Estimasi Kebutuhan Protein Bayi berdasarkan Berat Badan
Usia Kebutuhan Protein
0-6 bulan 2,2 g/KgBB/hr
6-12 bulan 2g/kgBB/hr
Sumber : Sustyowati 2013
90
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
3. Lemak
Lemak merupakan substansi yang terdiri atas lemak, minyak dan cholesterol.
Asam lemak merupakan bagian terbesar dari lemak dan harus tersedia dalam diet
sehari hari karena tidak dapat disintesa dalam tubuh. Asam lemak tersebut disebut
asam lemak esensial yang terdiri dari 2 jenis yaitu: asam linoleat dan asam (AL)
dan asam Alfa Linolenat (ALL). Kebutuhan akan lemak pada bayi 0-6 bulan dapt
dipenuhi seluruhnya dari ASI. Setelah usia 6 bulan bayi harus mendapatkan
tambahan lemak dari makanan. Fungsi lemak dalam tubuh adalah anatara lain:
a. Mensuplai hampir 50% energi untuk kebutuhan sehari, kondisi ini dapat
dipenuhi dariASI atau susu formula serta MP-ASI.
b. Memacu penyimpanan lemak tubuh untuk menjaga suhu tubuh dan
melindungi organ- organ penting tubuh.
c. Membantu penyerapan vitamin larur lemak.
d. Membantu menyediakan asam lemak esensial untuk perkembangan otak,
kesehatan kulit, rambut serta mata, serta melindungi dari penyakit.
e. Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak tetapidalam
proporsi yaitu 15-20% dari total energi pada usia 6 bulan pertamadan
selanjutnya meningkat maksimal 30-35% dari total energi sehari.
4. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah mensuplai energy untuk pertumbuhan, dan
aktifitas. Jenis Karbohidrat yang paling cocok untuk bayi adalah Laktosa yang
terdapat dalam ASI atau PASI. Untuk bayi yang mengalami lactos intoleran
dimana tidak dapat memetabolisme laktosa dan galaktosa dalam sistim
pencernaannya diberikan susu formula bebas laktosa seperti susu soya yang
mengandung karbohidrat dalam bentuk sukrosa, sirup jagung, tepung tapioka.
Setelah bayi berusia 6 bulan, bayi membutuhkan karbohidrat tambahan yang
diberikan berupa MP-ASI seperti sereal, produk tepung-tepungan dan buah-
buahan. Jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan
difermentasikan diusus bagian bawah, kondisi ini sering menyebabkan bayi
mengalami diare, sakit perut dan muntah, untuk itu bayi usia kurang dari 6 bulan
91
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi jus buah ataupun sayuran. Asupan
Karbohidrat sehari untuk bayi dianjurkan sekitar 40-60% total energi ehari.
F. Mikronutrien
Zat gizi mikro yang dibutuhkan bayi hampir semua terpenuhi dari ASI jika
konsumsi ASInya cukup. Namun kandungan vitamin D yang diperlukan untuk
penyerapan calsium dan pembentukan tulang dalam ASI tergolong rendah
sehingga perlu suplementasi pada kondis- kondisi khusus misak defisiensi.
Vitamin D juga perlu diberikan melalui paparan sinar matahari. Vitamin K pada
ASI juga lebih rendah daripada susu formula sehingga bayi yang kurang ASI akan
mengalami defisiensi vit K. Untuk ibu menyusui yang kurang mendapatan asupan
lauk hewani atau ibu menyusui yang menjalankan diet vegetarian asupan vit B 12
pada bayinya perlu diwaspadai.
92
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
d. Pada umur 12-24 bulan, frekuensi MP-ASI makanan utama(makanbesar)
diberikan 3-4 kali sehari dan juga 1-2 kali snack tambahan.
93
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
meningkatkan diet anak dari hanya diet susu menjadi konsumsi makanan dari
diet keluarga.
Kemampuan menelan muncul diawal kehidupan janin pada akhir trimester
pertama. Janin memiliki kesempatan yang cukup banyak untuk berlatih dengan
menelan cairan amnion bahkan sebelum terjadi perkembangan reflex menghisap,
yang muncul pada pertengahan trimester kedua. Setelah usia 3 bulan, refleks
menghisap menjadi kurang otomatis dan lebih terkendali. Refleks muntah muncul
pada trimester ketiga dan distimulasi oleh sentuhan pada dua pertiga bagian
posterior lidah. Refleks ini berkurang secara bertahap menjadi seperempat bagian
posterior lidah pada usia 6 bulan (Sharlin,2015).
Bayi memerlukan keterampilan motorik oral yang baru untuk transisi dari diet
cair berbahan susu ke diet makanan pendamping yang lebih padat. Diantara usia
6 dan 9 bulan, bayi dapat menerima bolus makanan tanpa mengeluarkannya dari
mulut secara refleks. Pada usia 12 bulan,mengunyah secara berputar terbentuk
dengan baik, disertai kemampuanmengizit yang terus-menerus dan terkontrol,
yang memungkinkan bayimengkonsumsi berbagai jenis makananan.
Ketika anak mengalami masa transisi ke berbagai jenis makanan keluarga,
kebutuhan untuk mandiri dan otonomi akan lebih jelas didalam hubungan
pemberian makan karena anak lebih banyak mengontrol makannya. Hubungan
pemberian makanan menggambarkan keseluruhan hubungan orangtua-anak, dan
usaha keras dalam pemberian makan menunjukkan kesulitan lain yang melibatkan
interaksi antara orangtua dan anak.
Pemberian makan merupakan area utama untuk saling memberi yang sering
terjadi sehari-hari antara orang tua dan anak, menggambarkan karakteristik orang
tua dan anak yang dapat mendukung atau menghambat perkembangan anak.
Pemberian makanan tidak sekedar menyediakan campuran yang tepat antara
kalori dan vitamin untuk menjamin gizi yang adekuat. Hubungan dalam
pemberian makanan merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
94
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Ketika bayi mulai berumur 7 bulan, bayi mulai diperkenalkan makanan selain
ASI. Makanan pertama diperkenalkan adalah makanan tim yang disaring,
pembuatan makanan tim saring sangatlah mudah jika mengetahui cara
pemuatanya. Berikut cara pembuatanya tim saring untu bayi:
1. Dengan blender.
Pemakaian alat ini membuat pekerjaan lebih mudah karena praktis dan cepat.
Makanan yang telah selesai dimasak dibiarkan hingga dingin dulu, lalu
dihaluskan menggunakan blender yang sudah disiapkan.
2. Dengan alat penyaring
Dengan alat penyaring khusus dari kawat. Alat ini bisa dibeli di pasar. Terbuat
sari saringan kawat stainless steel, dilengkapi alat penghalus tersebut dari
kayu dan bahan stainless steel yang harus diputar degan tangan.
95
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
dankacang-kacangan, Bayi yang alergi terhadap susu sapi dapat diberikansusu
kedelai atau soya.
2. Gizi Lebih (obesitas)
Bayi yang mengalami obesitas mempunyai kemungkinan obesitas lebihbesar
dimasa pubertas dan dewasanya. Penyebab obesitas ini bisa multifaktor antara lain
genetik, gaya hidup dan pola makan yang tidak baik.
3. Karies gizi
Gizi susu beresiko mengalami karies gizi yang diakibatkan oleh konsumsiASI,
Susu formula maupun makanan pendamping yang diberikan. Pemberian makanan
dan atau minuman manis untuk bayi melalui botol 3 kali/hr atau lebih dari 1 jam
saat makan/minum dapat menjadi penyebab kondisi ini.
4. Diare
Diare sering terjadi karena infeksi saluran cerna, bila hal ini sering terjadi akan
mengakibatkan dehidrasi sehingga memerlukan pengganti cairan dan elektrolit
yaitu dengan rehidrasi oral atau bila kondisi berlanjut lebih parah dimungkinkan
pemberian rehidrasi parenteral.
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Kekurangan yodium berakibat pada rendahnya tingkat intelegensia anak dan
proses tumbuh kembangnya, yaitu menjadi kerdil atau kretin, gangguan
pendengaran/tuli, retardasi mental, gangguan neuromotor, dan sebagainya.
Penyebab GAKY antara lain kurangnya asupan yodium, tingginya konsumsi
makanan goitrogenik, air minum kotor dan genetik.
96
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Usia ini kita dapat melihat bagaiman tingkat kecerdasan dari bayi itu sudah
bisa mulai berbicara, mengenal orang yang mana apabila kekurangan gizi akan
sangat mengganggu kegiatan psikomotornya.
3. Aktivitas fisik
Pada usia 7-12 bulan bayi sudah beraktivitas apabila terjadi gangguan akibat
kekurangan zat gizi makan akan mengganggu aktivitas fisik serta gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
Adapun indikator yang sensitif adalah:
1. Berat badan terhadap umur (BB/U).
Parameter yang baik, mudah melihat perubahan dalam waktu yang relatif
singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makaan dan kesehatan.
Memberikan gambaran status gizi sekarang dan jika dilakukan secara periodik
memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan. Karena hal ini, dapat
digunakan untuk mendiagnosa bayi dan untuk melihat laju pertumbuhan fisik
maupun status gizi.
2. Tinggi badan terhadap berat badan (TB/BB)
Parameter ini sangat penting untuk mengetaui keadaan yang telah lalu dan
sekarang, dengan parameter ini dapat menghubungkan berat badan terhadap
tinggi badan.serta foktor umur dapat dikesampingkan.
97
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
diabadikan. Pada saat sekarang, para ahli anak berpendapat bahwa hereditas
lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
Selian keadaan tersebut, berikut adalah beberapa keadaan atau kondisi yang
memengaruhi pemberian makanan.
a. Jenis kelamin
b. Ras atau bangsa
c. Keluarga
d. Umur
2. Faktor lingkungan prenatal
a. Gizi (defisiensi vitamin, yodium, dan lain-lain)
b. Mekanis (pita amniotik, ektopedia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidramnion).
c. Toksin kimia
d. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes meletus sering
menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali, dan hiperplasia
adrenal.
e. Radiasi (sinar rontgen, radium,dan lain-lain).
f. Infeksi rubella (german measles) dan bisa kemungkinan pula oleh infeksi
virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda
dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu tuli,
mikrosepali, retardasimental, dan kelianan kongenital jantung.
g. Imunitas (eritoblastosis fetalis, ikterus).
h. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta)
3. Faktor pascanatal
Keadaan atau kondisi setelah persalinan pun sangat memengaruhi pemberian
makanan pada bayi, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Gizi (masukan makanan baik dari segi kualitatif dan kuantitatif) termasuk
dalam hal ini adalah zat pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat,
lemak, mineral, dan vitamin.
b. Penyakit (penyakit kronis dan kalainan kongenital).
98
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
c. Kadaan sosial ekonomi.
d. Musim.
e. Dan lain-lain (banyak foktor lain yang ikut berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain: pengawasan medis,
perbaikan sanitasi pendidikan, foktor psiologis dan dll.
Faktor-faktor yang memengaruhi pemberian makanan pada bayi antara lain:
usia, berat badan, diagnosa, dan stadium penyakit, keadaan mulut sebagai alat
penerima makanan, kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidak sukaan,
keterjangkauan terhadap jenis makanan, toleransi bayi terhadap makanan yang
diberikan, serta kapan saat yang tepat untuk pemberian makanan.
99
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Kesimpulan
Pertumbuhan bayi tidak terlepas dari gizi ibu selam hamil, karena keadaan gizi
ibu baik kurang maupun lebih, akan mempenaruhi tumbuh kembang bayi, baik
bayi masih dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.
ASI adalah makanan utama bayi, yang mengandung unsur gizi yang lengkap
dan dapat memenuhi gizi bayi. ASI mudah dicerna, mengandung zat gizi yang
sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. ASI merupakan makanan yang
aman dan terjamin kebersihanya karena langsung diberikan kepada bayi dalam
keadaan segar.
Bahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) juga harus mengandung zat gizi
yang lengkap dan seimbang, serta tetap memerhatikan kebiasaan keluarga,
ssehingga tidak menjadi beban tambahan bagi ekonomi keluarga. Bahan MP-ASI
harus memiliki tekstur yang halus, licin, dan sesuai dengan selera bayi. Frekuensi
dan banyaknya harus di sesuaikan dengan bayi.
100
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 7
Bahan kajian 7 ini kita akan membahas tentang pendidikan kesehatan tentang
gizi kepada wanita sepanjang daur kehidupannya. Bahan kajian 7 modul ini akan
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada dosen dan mahasiswa tentang
Pendidikan kesehatan tentang gizi kepada wanita sepanjang daur kehidupannya..
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan. Tentang :
1. Menganalisis jurnal kebidanan terkait upaya preventif dalam kebidanan.
2. Pendidikan kesehatan tentang gizi meliputi:
a. Menyusun menu
b. Memilih bahan makanan
c. Mengolah bahan makanan dan menu
d. Menyajikan makanan
101
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahuan
Balita adalah anak usia kurang dari lima tahun. Bayi dibawah 1 tahun juga
termasuk golongan ini, namun karena faal bayi (kerja organ tubuh semestinya)
usia dibawah satu tahun berbeda dengan anak usia diatas satu tahun, banyak
ilmuwan membedakannya. Kebutuhan nutrisi balita merupakan prioritas utama
dalam mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari.
Masa Balita merupakan di mana masa transisi di usia 1-2 tahun, dan untuk
memenuhi nutrisi balita dimulai dengan makan makanan padat, menerima rasa
serta tekstur yang baru ia coba. Pertumbuhan balita tentunya sangat ditunjang
dengan asupan nutrisi yang sehat dan bergizi dari berbagai makanan Bagi usia
Balita dibutuhkan 1000-1400 kal/hari, namum tergantung dari usia, besar tubuh,
serta tingkat aktifitas si Balita.Jumlah kebutuhan nutrisi balita pada setiap anak
tentu saja berbeda-beda dan tidak perlu menyesuaikan dengan jumlah yang
dibutuhkan.
102
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
makanan perlu diberikan agar anak tidak kekurangan variasi gizi. Buatlah
kombinasi makanan agar komposisi gizi tercukupi. Usahakan untuk membatasi
konsumsi permen, coklat, makanan, dengan pemanis buatan, pengawet, serta
penyedap kimiawi.
103
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
104
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Untuk pertumbuhan dan perkembangan, balita memerlukan enam zat gizi
utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi
tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Agar balita
dapat tumbuh dan kembang dengan baik, maka makanan yang dikonsumsinya
tidak boleh hanya sekedar mengenyangkan perut. Makanan yang dikonsumsi
balita seharusnya mencakupi beberapa kriteria berikut.
1. Beragam jenis makanannya.
2. Jumlah atau porsinya (tidak kurang atau tidak lebih).
3. Bersih dan aman (bebas dari kotoran dan bibit penyakit serta
tidakmengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan).
4. Makan secara teratur.
5. Makan dilakukan dengan cara yang baik.
Keenam zat gizi utama digunakan oleh tubuh anak untuk tiga hal berikut:
1. Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh balitauntuk melakukan berbagai
kegiatan, seperti belajar, berolahraga, bermain, dan beraktivitas lain (disebut
zat tenaga). Zat yang merupakan sumber tenaga utama adalah karbohidrat dan
lemak. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah beras, jagung,
singkong, ubi jalar, kentang, talas, gandum, dan sagu. Makanan yang banyak
mengandung lemak seperti lemak hewan (gajih), mentega, minyak goreng,
kelapa, dan keju.
2. Membagun jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak, disebut zat
pembagun. Zat makanan yang merupakan zat pembagun adalah protein.
Makanan yang mengandung protein seperti tahu tempe, oncom, kacang-
kacangan, telur, daging, ikan, udang, dan kerang.
3. Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh desebut zat pengatur.
Zat makanan yang merupakan zat pengatur adalah vitamin, mineral, dan air.
Makanan yang banyak mengandung vitamin, mineral, dan air adalah sayur-
sayuran dan buah-buahan.
Kebutuhan zat gizi tubuh pada balita akan keenam macam gizi untuk
melakukan tiga fungsi tersebut tidak bisa dipenuhi hanya dari satu macam
105
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
makanan saja karena tidak ada satupun makanan dari alam yang mempunyai
kandungan gizi lengkap. Jika makanan anak beragam, maka zat gizi yang tidak
terkandung atau kurang dalam satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi
yang berasal dari makanan jenis lain. Kita harus selalu ingat bahwa makanan yang
dimakan anak harus mengandung zat tenaga, zat pembagun, dan zat pengatur,
sehingga diperlukan beragam jenis makanan. Ketiga zat gizi ini dapat berasal dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Tabel. Takaran Konsumsi Makanan Sehari
Kel. Umur Bentuk Makanan Frekuensi Makan
0-4 bulan ASI eksklusif Sesering mungkin
4-6 bulan Makanan lumat 2 x sehari
2 sendok makan setiap kali
6-12 bulan Makanan lemak 3 x sehari
Plus 2 x makan selingan
1-3 tahun Makanan keluarga 3 x sehari
1-11/2 piring nasi/pengganti
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1 gelas susu
4-6 tahun 1-3 piring nasi/pengganti 3 x sehari
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
1-1½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1-2 gelas susu
106
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
D. Aturan Pemberian Gizi pada Balita
1. Gula & garam
Anak masih dalam fase balita, tidak dianjurkan untuk memberikan gula dan
garam pada menu bayi. apabila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam
jumlah sedikit. Adapun aturan konsumsi garam untuk balita yaitu tidak lebih dari
1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. dan Pilihlah
garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Selain itu, bila membeli makanan
dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
2. Porsi makan
Mengingat pada fase ini mereka membutuhkan asupan gizi untuk
pertumbuhan dan perkembangan kan, maka dibutuhkan makanan yang menjadi
sumber energi lengkap gizi dan diberikan sedikit demi sedikit namun sering.
3. Kebutuhan energi & nutrisi
Setiap hari, anak butuh mengkonsumsi karbohidrat, protein, lemak serta
vitamin, mineral, dan serat.
4. Susu pertumbuhan
Susu sebagai salah satu sumber kalsium, penting dikonsumsi balita sedikitnya
350 ml/ 12oz Mas per hari. Jika di runut, pola makan pada balita dapat di susun
setiap hari. Selain 4 poin barusan, ada pula sejumlah makanan yang harus
dihindari pada usia 1- 15 tahun, seperti makanan yang terlalu berminyak, junk
food, dan makanan berpengawet. akan lebih baik jika sumber makanan berasal
dari yang segar dan alami.
107
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
untuk menilai pertumbuhan linier dan adiposit yang ditunjukkan dengan tebal
lemak bahwa kulit. Pertumbuhan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
yang berhubungan dengan perkembangan bentuk dan dan fungsi yang diukur
dengan panjang, berat, dan komposisi kimia. Oleh karena itu, pertumbuhan
membutuhkan zat gizi untuk menghasilkan simpanan energi, pembelaan sel, dan
penggunaan skeletal. Berdasarkan hal ini pertumbuhan meliputi pertumbuhan
tubuh secara keseluruhan, pertumbuhan organ, replikasi sel, pergantian dan
perbaikan jaringan, dan kematian sal (apoptosis).
Beberapa ahli mengemukakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan
(faktor prenatal dan postnatal). Faktor prenatal (sebelum lahir) terdiri atas tas ibu-
ibu pada saat hamil, mekanik, toksin/ kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stres,
imunitas, dan anoksia embrio, Dan faktor postnatal (setelah lahir) terdiri atas:
1. lingkungan biologis, yaitu ras, jenis kelamin, umur, gizi, kesehatan, fungsi
metabolik dan hormon.
2. lingkungan fisik, yaitu cuaca, sanitasi, keadaan rumah, dan orang tua.
3. Psikososial, yaitu simulasi, motivasi, stress, dan kualitas interaksi anak dengan
orang tua.
4. Faktor keluarga dan adat istiadat, yaitu pendapatan keluarga, pendidikan,
jumlah saudara, norma, agama, dan urbanisasi.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah Penyebab langsung,
penyebab tidak langsung, dan penyebab dasar. Sebab langsung meliputi
kecukupan pangan dan keadaan kesehatan, sebab tidak langsung meliputi
ketahanan pangan keluarga, pola asuh anak, pemanfaatan pelayanan kesehatan
dan sanitasi lingkungan, dengan penyebab dasar struktur ekonomi. Berikut adalah
penjelasanDari 10 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
1. Genetik
Genetik dan lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
108
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
2. Saraf
Pusat pertumbuhan dalam otak adalah hipotalamus yang menjaga
pertumbuhan anak untuk mengikuti kurva pertumbuhan normal.
3. Hormon
Hormon yang dihasilkan oleh eh kelenjar endokrin dapat memengaruhi
pertumbuhan.
4. Gizi
Kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai dengan tahap perkembangan. pada
tahun pertama, bayi membutuhkan kalori dua kali dibandingkan pria dewasa
dengan aktivitas sedang.
5. Kecenderungan seluler
Usia anak- anak mempunyai kecenderungan tumbuh yang lebih tinggi
dibandingkan dengan era sebelumnya. kecenderungan seluler pada usia balita
adalah kecenderungan penambahan jumlah dan diferensiasi.
6. Status sosial ekonomi
Berdasarkan hasil pengamatan di Inggris didapatkan bahwa usia 3 tahun dari
status ekonomi memiliki badan lebih tinggi 2,5 cm dibandingkan anak lain
seusianya. Faktor ekonomi berhubungan dengan penyediaan paman di rumah
tangga secara teratur, cukup, dan seimbang.
7. Cuaca dan iklim
Pertumbuhan dalam panjang badan lebih cepat 2-2,5 kali pada musim semi
dari pada musim gugur.
8. Tingkat aktivitas
Anak-anak dengan tingkat aktivitas sedikit serta mempunyai unsur genetik
dimana kandungan lemak di dalam tubuhnya besar dan banyak, berisiko
mengalami obesitas.
9. Penyakit
Dampak penyakit yang diderita pada anak sama dengan dampak kekurangan
gizi.
109
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
10. Cacat lahir
Anak yang lahir dari pecandu alkohol mempunyai karakteristik abnormal dari
sindrom alkohol Fetal. konsumsi alkohol sering berhubungan dengan
konsumsi tembakau dan terdapat bukti bahwa ibu yang merokok selama hamil
menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
110
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Kesimpulan
Kebutuhan zat gizi tubuh pada balita yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air untuk melakukan tiga fungsi yaitu: menghasilkan tenaga,
membagun jaringan tubuh, dan sebagai zat pengatur. Kebutuhan ini tidak bisa
dipenuhi hanya dari satu macam makanan saja karena tidak ada satu pun makanan
dari alam yang mempunyai kandungan gizi lengkap. Jiks makanan anak beragam,
maka zat gizi yang tidak terkandungatau kurang dalam satu jenis makanan akan
dilengkapi oleh zat gizi yang berasal dari makanan jenis lain. Agar makanan yang
dimakan anak beragam, maka kita harus selalu ingat bahwa makanan yang
dimakan anak harus mengandung zat tenaga, zat pembagun, dan zat pengatur.
111
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
MODUL
BAHAN KAJIAN 8
Bahan kajian 8 ini kita akan membahas tentang Pendidikan kesehatan tentang
gizi kepada wanita sepanjang daur kehidupannya. Bahan kajian V modul ini akan
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada dosen dan mahasiswa tentang
Pendidikan kesehatan tentang gizi kepada wanita sepanjang daur kehidupannya..
Capaian pembelajaran yang diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan. Tentang :
1. Menganalisis jurnal kebidanan terkait upaya preventif dalam kebidanan.
2. Pendidikan kesehatan tentang gizi meliputi:
a. Menyusun menu
b. Memilih bahan makanan
c. Mengolah bahan makanan dan menu
d. Menyajikan makanan
112
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
TEORI PEMBELAJARAN
A. Pendahualuan
Konteks pendidikan kesehatan tentang gizi pada umumnya dapat dipahami
melalui pendekatan keluarga. Pentingnya gizi (dalam hal ini adalah pangan)
sebagai makanan pokok dalam keluarga, harus dapat diterapkan secara
proporsional, khususnya dalam kaitan pengolahan sumber daya keluarga serta
aktivitas keluarga. Kedudukan pangan keluarga sebagai salah satu kebutuhan
pokok dalam keluarga jangan sampai dikalahkan oleh eh gengsi keluarga,
misalnya hal-hal yang berhubungan dengan gizi secara umum biasanya dipandang
yang telah diketahui oleh semua orang. Berkaitan dengan hal tersebut,
pengetahuan umum tentang gizi meliputi: Fungsi makanan, Susunan makanan,
kombinasi makanan yang dapat menghindari pemborosan, pengolahan, serta
memilih dan menilai kesehatan yang berhubungan dengan faktor gizi, harus
benar-benar diketahui oleh keluarga.
Pendidikan juga didapatkan melalui keaktifan anggota keluarga mengikuti
penyuluhan-penyuluhan yang oleh suatu. Penyuluhan tersebut tidak hanya
menyampaikan tentang pengetahuan, anne-marie juga tentang konseling kepada
klien untuk membantu menciptakan perubahan dalam perilaku makan. beberapa
intervensi yang memudahkan penyuluhan kepada klien dan keluarga antara lain
sebagai berikut:
1. Dengarkan masalah dan ide klien.
2. Dorong keterlibatan keluarga.
3. Tekan kan pentingnya mendapat nutrisi yang adekuat.
4. Bantu klien untuk memilih makanan yang tepat.
5. Beritahu klien tentang interaksi obat-nutrien.
6. Hindari Penggunaan istilah diet.
7. Tekan kan hal- hal-hal yang dilakukan, bukan hal yang tidak perlu dilakukan.
8. Pertahankan penyampaian pesan yang mudah dipahami.
9. Kaji ulang pemahaman klien.
113
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
10. Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang tidak dapat ditoleransi.
Makanan diperlukan untuk kesehatan dan untuk melaksanakan semua aktivitas
hidup. kita harus mengetahui Susunan makanan yang memenuhi syarat yang
disebut makanan bergizi seimbang. Kita juga harus mengetahui bahan makanan
manakah yang dapat dikombinasikan untuk memberikan hidangan yang bergizi
tersebut tanpa pemborosan biaya. Cara pengolahan dan memasak bahan makanan,
serta memilih bahan makanan yang baik untuk dimasak merupakan kebutuhan
yang tidak dapat diabaikan oleh setiap anggota keluarga
B. Pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, an menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungan dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan bisa juga merupakan
gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip
belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara
kelompok dan meminta pertolongan.Adapun tujuan dari penyuluhan gizi adalah:
1. Untuk membentuk sikap positif terhadap gizi.
2. Menambah pengetahuan tentang gizi.
3. Menyimpulkan motivasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gizi.
4. Agar terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik.
Sasaran penyuluhan tersebut bisa berasal dari individu, keluarga, kelompok
apa masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan kan di
rumah sakit, klinik, Puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat
binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko
tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan sosial
ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan
114
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya. Penyuluhan pada sasaran
kelompok dapat dilakukan pada, kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang
mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah
kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok anak sekolah, pekerja dalam
perusahaan dan lain-lain.Penyuluhan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan
pada: Masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan,
dan masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain. Aspek yang perlu diperhatikan
tenaga kesehatan dalam penyuluhan antara lain:
1. Materi atau Pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang disampaikan dapat
dirasakan langsung manfaatnya.
2. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam
penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk
mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran.
D. Upaya Promotif.
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah
115
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu
meningkatkan kesehatannya. Dalam suatu survey di negara-negara berkembang,
dalam suatu populasi hanya terdapat antara 80%-85% orang yang benar-benar
sehat.
Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana
memelihara kesehatan,maka kelompok ini akan menurun jumlahnya, dan
kelompok orang yang sakit akan meningkat.
Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting
untuk mengurangi AKI, AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil
merupakan upaya kesehatan yang pari purna dan berkesinambungan melalui
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak
awal kehamilan sampai dekat persalinan,deteruskan oleh upaya penyembuhan
(kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat
risikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi /
pemberian ASI dan Keluarga Berencana (KB). Upaya pemeliharaan kesehatan ibu
hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga perlu
diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil. Lingkup promosi kesehatan
dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
2. Anak balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Ibu nifas
7. Ibu menyusui
8. PUS/WUS
9. Klimakterium/ menopause.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah
dengan mencegah adanya anemia dalam kehamilan melalui penyuluhan-
penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lain. Anemia dalam kehamilan memberi
116
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun persalinan.
Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematurus,
syok, dan lain-lain. Karena itulah usaha promotif dalam peningkatan gizi ibu
hamil sangat dipentingkan untuk mengurangi angka kehamilan dengan anemia
untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Adapaun usaha promotifnya
adalah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pencegahan
anemi dengan perbaikan gizi yaitu dengan menjelaskan dan menginformasikan
mengenai pola nutrisi yang baik bagi ibu hamil untuk menunjang kesehatan ibu
dan pertumbuhan janin yang baik.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang
pemberian imunisasi, yaitu menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan yang
didapat setelah pemberian imunisasi, serta bahaya apabila imunisasi tersebut tidak
diberikan. Selain itu juga menjelaskan mengenai gizi seimbang yang baik untuk
diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
maksimal serta menghindari terjadinya gizi buruk pada anak. Pentingnya usaha
pelayanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak dengan berbagai upaya dengan
penyuluhan, ataupun kegiatan promotif lainnya agar angka gizi buruk dapat terus
berkurang agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung dengan
baik. Adapun bentuk usaha promotifnya adalah dapat berupa berbagai penyuluhan
ataupun kegiatan lainnya yang biasa dilakukan di posyandu-posyandu bayi dan
balita.
Contoh upaya promotif yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan:
¶ Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang
pemenuhan dan peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya.
¶ Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi,
informasi tersebut meliputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi dan
akiba jika tidak dilakukan imunisasi pada bayi
¶ Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi tentang pemantauan
tumbuh kembang balita pada ibu-ibu yang memiliki balita.
117
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
¶ Pemeriksaan kesehatan reproduksi pada usia pranikah untuk mengetahui
keadaan organ reproduksinya.
¶ Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil.
¶ Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu
mengalami peningkatan kebutuhan gizi dan ibu harus memenuhi gizi tersebut.
¶ Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil
agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda
tersebut.
¶ Memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai
persiapan untuk masa laktasi nantinya
¶ Memberikan informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan
¶ Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi,
kebutuhan hygiene, perawatan bayi, dan lain-lain
¶ Memberikan informasi tentang diet yang tepat pada masa lansia
¶ Memberikan informasi tentang menopause pada lansia
¶ Memberikan informasi tentang pentingnya olahraga dan istirahat yang cukup
pada masa lansia
¶ Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada ibu
yang baru melahirkan.
E. Upaya Preventif
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit. Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care,
postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini
adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high risk), misalnya kelompok
ibu hamil dan menyusui,BBL, para perokok, obesitas (orang-orang kegemukan),
para pekerja seks (wanita atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi
kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena
penyakit (primary prevention). Upaya preventif adalah sebuah usaha yang
dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
118
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang
sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam
pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja
dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
Contoh upaya preventif yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan:
a. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, Lansia, dll)
melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
c. Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
d. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun
dirumah
e. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
f. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
g. Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan
sirkulasi ibu
Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
Pencegahan komplikasi pada saat nifas
Pemeriksaan secara rutin dan berkala pada lansia
F. Upaya Kuratif
Upaya kuratif dalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit
menjadi lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit
(pasien) terutama penyakit kronis sperti asma, DM, TBC, rematik, hipertensi dan
sebagainya. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
Upaya kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara individual,
kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak antara
petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan, dan sebagainya) dengan pasien atau
sasaran cenderung jauh. Upaya kuratif cenderung bersifat reaktif, artinya
119
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti misalnya
dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas atau tempat praktek. Kalau
tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah, maka selesailah tugas mereka,
bahwa masalah kesehatan adalah adanya penyakit. Upaya kuratif cenderung
melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada sistem biologis manusia
atau pasien hanya dilihat secara parsial, padahal manusia terdiri dari kesehatan
bio-psikologis dan sosial, yang terlihat antara aspek satu dengan yang lainnya.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah “Health program
for survival”. Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan melalui kuratif.
Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan kesehatan.
Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum maupun
penyakit akibat kerja. Terapi PAK dengan terapi kasual/utama & terapi
simtomatis.
a. Bayi Mandiri:
Pemberian vitamin K
Obat tetes mata.
b. Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus asfiksia berat
Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore
Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial
Pengobatan path kasus hipoglikemia
Pengobatan Dada penyakit-penyakit infeksi lainnya seperti ISPA. diare dll.
Contoh: Pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe (ibu menderita gonore)
dilakukan kolaborasi untuk pemberian terapi pengobatan antibiotika.
G. Menyiapkan makanan
Menyusun menu
Menu yang disusun menggunakan semua golongan makanan dan
penggantinya sehingga Susunan makanan tersebut lengkap dan memenuhi
kebutuhan akan semua zat gizi untuk mencapai kesehatan yang optimal.
120
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
pemberian makanan yang baik harus memperhatikan kondisi sistem pencernaan,
umur, jenis kelamin, serta kondisi tertentu seperti sakit, hamil, dan menyusui
secara alami, komposisi zat gizi untuk setiap makanan memiliki kelemahan dan
keunggulan tertentu. beberapa makanan mengandung karbohidrat tinggi tetapi
kurang mineral dan vitamin. beberapa makanan lain banyak mengandung vitamin
A A tapi tidak atau kurang mengandung vitamin C. dengan mengonsumsi
makanan sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis
makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan zat gizi pada jenis makanan
lain, sehingga akan tetap mendapatkan asupan zat gizi yang seimbang.
Langkah-langkah merencanakan menu untuk kesehatan reproduksi dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Inventarisasi sebanyak mungkin jenis hidangan\ masakan untuk makan pagi,
siang, dan malam dan selingan untuk memperoleh variasi menu yang lebih
banyak. Tetapkan siklus menu misalkan menu untuk 5 hari, sehingga tidak
harus sesak ayah memikirkan menu makan setiap hari.
2. apabila diperlukan, variasi menu dapat ditukar setiap enam bulan sekali.
sebagai gambaran penyusunan menu untuk kesehatan reproduksi.
121
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
untuk jangka waktu lama, hasil panen diusahakan dikeringkan berdasarkan
persyaratan yang benar.
2. Pengangkutan
Berbagai jenis makanan memerlukan cara pengemasan tertentu, misalnya
secara curah, dikemas dalam dus, kaleng, dan sebagainya
3. Penyimpanan
Penyimpanan bahan makanan harus memenuhi syarat tertentu. beberapa
makanan yang mudah rusak karena kondisi dalam gudang tidak cukup
ventilasi, bercampur-baur tersimpan dalam tempat yang sama, bercampur
dengan bahan-bahan beracun.
4. Warna
Beberapa bahan makanan memberi warna tertentu jika terjadi penurunan
kualitas, misalnya daging sapi yang seharusnya berwarna merah segar menjadi
kebiruan karena kandungan zat gizinya sudah rusak. Demikian juga ikan laut
yang sudah lama akan berubah warnanya, mulai dari insang yang seharusnya
merah menjadi pucat, matanya yang bening menjadi merah buram.
5. Bau
Bahan makanan yang berkualitas baik akan memberi aroma yang enak, seger
dan terbang. Makanan yang sudah mengeluarkan bau yang tidak segar atau
berbau busuk, kandungan zat gizinya sudah rusak, serta dapat menimbulkan
keracunan karena sudah terkontaminasi oleh bakteri. Untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan akibat makanan yang tidak layak lagi dikonsumsi,
maka sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih makanan, jangan tertarik harga
yang murah tetapi yang paling penting adalah kualitasnya.
122
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
menjadi mudah dicerna sehingga memudahkan penyerapan zat-zat makanan untuk
dipergunakan tubuh. beberapa vitamin mudah larut dalam air mencuci sehingga
terbuang dan beberapa bagian lagi dapat rusak oleh pemanasan sinar matahari.
Hal ini perlu diperhatikan sewaktu mempersiapkan makanan. Penanganan bahan
makanan sebelum dimasak yaitu membuang bagian yang tidak dapat dimakan
seperti bongkol jagung, kulit, biji-biji tertentu, kemudian dicuci, lalu dipotong-
potong. Cara memasak dapat menjadi penyebab distribusi makanan tidak merata,
misalnya bahan makanan yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan Anak sering
dimasak terlalu pedas sehingga tidak dapat dikonsumsi. Sebaiknya jatah untuk
anak-anak dipisahkan terlebih dahulu sebelum ditambahkan cabe atau Bumbu
pedas. Dengan demikian, pengolahan makanan pada akhirnya harus dapat
menjamin bahwa zat gizi yang terkandung tidak banyak yang terbuang dan
mempermudah penyerapan zat gizi tersebut dalam tubuh.
J. Menyajikan makanan
Penyusunan hidangan diatas meja di masyarakat awam ditentukan oleh
budaya atau kebiasaan yang turun menurun dengan menurut kebutuhan kepuasan
psikologis. Makanan yang telah dimasak dihidangkan untuk para anggota
keluarga. Cara menghindangkan harus menarik sehingga yang menyantap merasa
senang dan dengan demikian meningkatkan selera dan gairah untuk makan.
Makanan yang dihidangkan diharapkan dapat merangsang dan menarik sebanyak
mungkin panca indra agar menyenangkan dan meningkatkan nafsu makan.
Pemberian makanan di antara anggota keluarga ada yang dijatah tetapi ada
pula yang memiliki secara bebas makanan yang disukainya sendiri pada
umumnya, anak-anak balita mendapat makanan yang di Jakarta oleh ibunya, tidak
memilih dan mengambil sendiri makanan yang disukainya. Masyarakat awam
yang tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang zat gizi akan memilih
makanan yang paling menarik panca indra dan tidak menyeleksinya berdasarkan
kandungan zat gizi. Bagi masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan
tentang nilai gizi lebih banyak mempergunakan pertimbangan rasional dan
123
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologis lebih
menonjol dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan psikologis. Namun biasanya
akan terjadi kompromi antara kebutuhan psikologis dan kebutuhan fisiologis
tubuh, sehingga terdapat komposisi hidangan yang memenuhi kedua kebutuhan
kepuasan tersebut. Selain lezat, hidangan juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Di
Indonesia dikenal susunan hidangan menu seimbang dengan slogan ‘4 sehat 5
sempurna’ dengan penambahan susu.
124
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
cucilah sayuran mentah, atau bungkuslah dengan baik.
4. Setelah cuci tangan sebelum menyiapkan makanan.
mencuci tangan yang bersih dengan langkah yang benar merupakan tindakan
awal untuk hidup sehat, demikian juga halnya dengan menjaga makanan tetap
sehat diawali dari mencuci tangan secara benar terlebih dahulu.
5. Ingatlah bahwa binatang dan dapur tidak bercampur.
jauhkan binatang peliharaan dari meja dan permukaan tempat kerja.
6. Jagalah permukaan kerja, taplak meja, dan perlengkapan lain bersih dengan
seksama.
7. Hentikan perkembangbiakan kuman pada makanan.
8. Makanan yang telah dimasak.
9. Hati-hati dengan penyimpanan daging merah.
10. Matikan kuman apapun dalam makanan.
11. masaklah daging dan unggas dengan seksama.
12. Makanlah makanan segera setelah dimasak
Kesimpulan
Pendidikan gizi Diartikan sebagai upaya membuat seseorang atau
sekelompok masyarakat sadar akan pentingnya gizi bagi kehidupan. pendidikan
gizi adalah proses belajar mengajar tentang Apa itu gizi.Bagaimana memilih
makanan bergizi, manfaat gizi bagi kehidupan, dan sebagainya. Pendidikan gizi
mempunyai tujuan akhir mengubah sikap dan tindakan ke arah kesadaran untuk
melakukan pemenuhan kebutuhan gizi agar hidupnya sehat.
Seorang tenaga kesehatan dituntut untuk dapat memberikan kesehatan, dalam
hal ini pendidikan gizi kepada masyarakat maupun individu, untuk dapat berperan
serta dalam mengatasi masalah kesehatan dan gizi, serta memperbaiki pola hidup
masyarakat. Dengan adanya peran tenaga kesehatan dalam memberikan
pendidikan gizi dalam masyarakat, diharapkan dapat membantu memperbaiki
status kesehatan masyarakat, khususnya melalui berbagai upaya preventif (
pencegahan).
125
Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
126
PENERBIT
CV. SUPER SMART INTERNATIONAL