Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM FITOKIMIA

TUGAS 3

Dosen Pengampu : apt. Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka, M.S.Farm.

OLEH KELOMPOK 1 KELAS 4C


I Komang Dresta Sasmitha Vikrama (2009482010079)
Putu Diah Pradnyandari (2009482010080)
Made Rizky Dharma Saputra (2009482010081)
Corina Bilkisti (2009482010082)
I Made Darma Sukla Sari (2009482010083)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2022
1. Jelaskan ekstraksi yang digunakan pada penelitian pada artikel “Pengaruh Cara
Ekstraksi Terhadap Kadar Sari dan Kadar Sylimarin dalam Biji Silybum
marianum (L.) Gaertn!
Jawab :
Teknik ekstraksi dengan cara menambahkan air mendidih
Seduh ke dalam gelas beaker berisi serbuk sampel disertai dengan
pengadukan.
Teknik ekstraksi dengan cara perendaman sampel dengan
Maserasi pelarut yang sesuai selama 24 jam dengan pengadukan
secara berkala.
Teknik ekstraksi dengan cara memanaskan ekstrak dan
Infusa akuades dalam panci infusa selama 15 menit (dihitung
sejak air dalam panci mendidih).
Teknik ekstraksi dengan cara memanaskan ekstrak dan
Dekokta akuades dalam panci selama 30 menit (dihitung sejak air
dalam panci mendidih).

2. Manakah metode ekstraksi yang terbaik? Jelaskan jawaban anda!


Jawaban : Metode ekstraksi yang terbaik adalah metode dekokta. Hal ini
disebabkan pada grafik persentase kadar sari biji Silybum marianum tidak terdapat
perbedaan yang bermakna dari setiap metode ekstraksi, metode dekokta
menghasilkan kadar sari tertinggi nomer 2 yaitu sebesar 16,379 ± 0,847 %. Tetapi
pada persentase kadar silymarin Silybum marianum metode dekokta memiliki
perentase kadar tertinggi yaitu 0,437 ± 0,05%. Hal ini dipengaruhi adanya proses
pemanasan yang dilakukan dan waktu pemanasan, dimana dekokta merupakan
salah satu ekstraksi menggunakan panas dengan waktu pemanasan paling lama.

Anda mungkin juga menyukai