Anda di halaman 1dari 2

Teknologi sediaan steril

1.definisi dan keuntungan ampul slide 3 dan 4


 Definisi ampul
Ampul adalah wadah gelas yang disegel (ditutup rapat-rapat biasanya diadakan dalam dosis tunggal obat-obatan bentuk
padat atau larutan jernih atau tipe suspensi yang dimaksudkan untuk penggunaan parenteral.
Volume ampul biasanya kecil sekitar 1-50 ml, tetapi dapat juga kapasitas 100 ml atau lebih dalam kasus khusus tertentu.
 Keuntungan ampul
1.Bekerja cepat, misalnya injeksi adrenalin pada syok anafilaktik.  2. Kemurnian dan takaran zat khasiat lebih terjamin.
3.Dapat digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan lambung, merangsang jika masuk ke cairan lambung atau
tidak diabsorpsi baik oleh cairan lambung.
 Kerugian ampul
1.Karena bekerja cepat, jika terjadi kekeliruan sukar dilakukan pencegahan. 2.Cara pemberian lebih sukar, harus
memakai tenaga khusus. 3.Kemungkinan terjadinya infeksi pada bekas suntikan. 4. Secara ekonomis lebih mahal
dibandingkan dengan sediaan yang digunakan per oral. 5.Kemungkinan terkontaminasi pada waktu pengambilan
obat berulang.

2.faktor faktor yg mempengaruhi vial slide 22-24


=FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI OBAT YANG DIINJEKSIKAN SECARA SUBKUTAN ATAU
INTRAMUSKULAR KE DALAM SIRKULASI SISTEMIK
 Kelarutan Obat Obat dalam bentuk sediaan larutan, kelarutannya dalam cairan pada jaringan subkutan atau otot
tergantung pada koefesien partisi dan derajat ionisasi yang ditandai oleh pH cairan yang ada pada daerah yang
disuntikkan.
 Koefesien Partisi Obat Kelarutan dalam lemak rendah dari obat, lebih rendah koefesien partisinya, dan lebih
lambat kecepatan absorpsinya ke dalam aliran darah dari tempat yang diinjeksikan.
 Kecepatan Aliran Darah Pada Daerah Yang Disuntikkan Aliran darah yang lebih besar dalam jaringan kapiler ke
dan dari tempat dimana ia diinjeksikan, maka akan semakin tinggi kecepatan absorpsi dari obat.
 Degradasi Obat Pada Daerah Yang Diinjeksikan Distribusi dari bahan aktif obat secara biologis dikurangi jika obat
dimetabolisme atau dalam cara lain didegradasi pada daerah terinjeksi.
 Ukuran Partikel Dari Obat Ukuran partikel yang lebih besar, kecepatan disolusi lebih lambat, luas permukaan
obat kurang tersedia untuk interaksi dengan cairan tubuh.
 Bahan-bahan Formulasi Bahan-bahan yang ditambahkan untuk formulasi sediaan obat untuk dapat
disuspensikan kembali (seperti derivate selulosa), untuk melarutkan (seperti gliserin) dan untuk peningkatan
kestabilan (antioksidan) yang secara potensial dapat mempengaruhi distribusi obat dari daerah pemberian.
Demikian efek-efek ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai cara, seperti kompleksi yang mengurangi kecepatan
disolusi obat, dan sebagai peningkat viskositas, yang mengurangi transport obat dari daerah injeksi ke sistem sirkulasi.

3.syarat obat tetes mata slide 4 dan 5


 =SYARAT-SYARAT TETES MATA
a) Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan
b) Sterilitas akhir dari collyrium dan kehadiran bahan antimikroba yang efektif untuk menghambat pertumbuhan
dari banyak mikroorganisme selama penggunaan dari sediaan
c) Isotonisitas dari larutan
d) pH yang sesuai dalam pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang optimum
 SIFAT- SIFAT PENTING PADA SEDIAAN MATA
a) Seharusnya steril ketika dihasilkan.
b) Seharusnya bebas dari partikel-partikel asing.
c) Seharusnya bebas dari efek mengiritasi.
d) Seharusnya mengandung pengawet yang cocok untuk mencegah pertumbuhan dari mikroorganisme yang dapat
berbahaya yang dihasilkan selama penggunaan.
e) Seharusnya isotonis dengan sekresi lakrimal konsentrasi ion hidrogen sebaliknya cocok untuk obat khusus, dan
idelanya tidak terlalu jauh dari netral
f) Seharusnya stabil secara kimia.
4.definisi salep mata, keuntungan kerugian salep mata slide 3,5,6
 =Definisi salep mata
Sediaan steril yang mengandung bahan kimia yang terdispersi homogen dalam basis salep yang cocok pada mata dimana
dapat mempertahankan kontak obat dengan mata dan jaringan disekelilingnya tanpa tercuci oleh cairan air mata yang
memerlukan perhatian khusus dalam pembuatannya yaitu dicampur secara aseptis dengan obat dan bahan tambahan
yang steril.
 KEUNTUNGAN SALEP MATA
a) Salep mata dapat mempertahankan kontak lama dengan mata dan jaringan disekelilingnya tanpa tercuci oleh air
mata.
b) Salep mata memberikan keuntungan waktu kontak yang lebih lama dan bioavailabilitas obat yang lebih besar
dengan onset dan waktu puncak absorbsi yang baik. Tempat kerjanya yaitu pada kelopak mata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris.
c) Keuntungan utama suatu salep mata daripada larutan untuk mata adalah penambahan waktu hubungan atau
kontak antara obat dengan mata. Penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak antara obat dengan mata, 2 – 4
kali lebih besar apabila menggunakan salep dibandingkan jika menggunakan larutan garam.
d) Dari sisi positif adalah kurang atau tidak terjadinya iritasi pada penggunaan salep mata, pergerakan lebih lambat
kedalam ductus lakrimal yang menyebabkan waktu kontak yang lebih panjang dan efek yang lebih lama,
stabilitas penyimpanan lebih besar, dan masalah kontaminasi yang kurang.
e) Sebagai tambahan, untuk obat-obat yang tidak larut air, ada cara untuk meningkatkan konsentrasi obat terlarut
dalam sistem dosis dengan memilih pembawa berminyak dimana obat tersebut dapat larut.
 KERUGIAN SALEP MATA
a) Salep mata akan mengganggu penglihatan kecuali jika digunakan pada waktu tidur.
b) Satu kekurangan pada penggunaan salep mata yaitu kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep
meleleh dan menyebar pada lensa mata.
c) Salep mata dapat mengganggu bila dimasukkan secara keras pada sel epitel kornea yang baru.
d) Pada basis yang normal, dapat menyebabkan masalah-masalah pencampuran antara pembawa salep dengan
cairan mata dan termasuk parameter partisi untuk obat antara salep dengan lapisan air mata.

5.jenis jenis sediaan obat tetes hidung slide 9,15,17


 Jenis jenis dan contoh sediaan obat tetes
= Larutan (spray, tetes hidung, collunaria).
Spray hidung saline. Spray hidung kortikosteroid. Spray hidung antihistamin, Spray hidung anti-drip antikoligernik
= Salep dan Jelly.
vasokontriktor (Jelly efedrin) atau anestesi lokal (jelly Pramoxine
= Inhalan
(Benzedrex inhaler).
=Inhaler Hidung Bertekanan
kortikosteroid
 Beberapa produk inhaler bertekanan tersedia untuk penggunaan kortikosteroid untuk membran hidung.
Farmasis hendaknya secara hati-hati menginformasikan kepada pasien dalam penggunaan dosis tetes hidung untuk
memastikan keefektifan dan kelengkapan. Inhaler dimasukkan ke hidung, kepala dimiringkan ke belakang dan potongan
plastik nasal (nozzle) secara hati-hati dimasukkan ke dalam satu nostril, Lubang hidung yang satu ditutup menggunakan
tekanan jari. Sementara bernafas perlahan melalui nostril. Canister ditekan ke bawah secara hati-hati antara jari dan
jempol untuk membebaskan dosis obat. Kemudian pasien hendaknya bernafas melalui mulut. Prosedur ini diulang untuk
lubang hidung lain. Untuk memastikan sediaannya dengan mengocok lagi inhaler sebelum digunakan.
 SYARAT OBAT TETES HIDUNG
1.Steril . 2.Isotonis. 3.Sebaiknya digunakan pelarut air . 4. Jangan menggunakan obat yang cenderung akan
mengerem fungsi rambut getar epitel . 5. pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar pH tersebut
stabil hendaknya ditambahkan dapar (buffer) 6.Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat
diusahakan penambahan bahan yang menaikkan viskositasnya agar mendekati secret lendir hidung

Anda mungkin juga menyukai