skenario 3
“Wajahku Nyeri”
DEFINISI
Rinosinusitis Kronik (RSK) adalah Rinosinusitis Kronik merupakan
sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan pada mukosa hidung
gejala inflamasi dari mukosa hidung dan dan sinus paranasal yang terjadi
sinus paranasal yang menetap berupa lebih dari 12 minggu yang dapat
hidung tersumbat, lendir hidung disebabkan karena kerusakan
mukopurulen, nyeri wajah, gangguan mukosiliar, infeksi (bakteri), alergi,
menghidu atau batuk selama lebih dari polusi lingkungan dan
12 minggu pembengkakan mukosa karena
variasi anatomi di kavum nasi atau
sinus paranasal.
D E M I O LO
I
EP
GI
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang disebabkan
bakteri gram negatif dapat menjadi faktor risiko terjadinya
RSK, dan demikian juga ISPA yang disebabkan oleh virus dapat
berkontribusi pada eksaserbasi RSK. Kejadian ISPA di
Indonesia cukup tinggi, dari data yang diambil dari Riskesdas
tahun 2018, dijumpai prevalensi ISPA di Indonesia yang
terdiagnosis oleh dokter mencapai 4,4%. Dua belas persen dari
populasi di Amerika Serikat atau sekitar 1 dari 8 orang dewasa
dilaporkan menderita rinosinusitis dalam 12 bulan pada survei
kesehatan nasional tahun 2012. Di Asia sendiri, survei
kesehatan populasi di Korea memperkirakan prevalensi RSK
sebanyak 6,95%.
Jenis terapi medikamentosa yang digunakan rinosinusotis kronik tanpa polip nasal
pada orang dewasa antara lain :
1. ANTIBIOTIKA