Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum sanitasi merupakan usaha dalam pencegahan at

au pengawasan yang dilakukan manusia untuk mewujudkan serta men

jamin kondisi lingkungan terutama lingkungan fisik seperti air, udara da

n tanah agar memenuhi syarat-syarat kesehatan. Sanitasi menurut Wo

rd Health Organization (WHO) adalah suatu usaha untuk mengawasi b

erupa faktor-faktor lingkungan fisik yang memberikan konsekuensi terh

adap dapat manusia sehingga dapat merugikan perkembangan fisik, k

esehatan, dan kelangsungan hidup (Ikhtiar 2017).

Menurut WHO tahun 2015 bahwa Indonesia menduduki peringk

at ke-2 di dunia sebagai Negara dengan sanitasi terburuk setelah India

Hal ini sangat ironis dibandingkan dengan Negara-negara di kawasan

Asia Tenggara seperti Singapura & Malaysia yang cakupan layanan sa

nitasinya diatas 90 persen. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan ti

mbulnya berbagai macam penyakit. Buruknya akses terhadap fasilitas

sanitasi berkaitan erat dengan penularan berbagai macam penyakit m

enular seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus dan polio. Sanita

si yang tidak memadai diperkirakan menyebabkan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SANITASI DASAR

Sanitasi dasar merupakan syarat kesehatan dengan cara memelihara

dan melindungi kebersihan lingkungan untuk memenuhi keperluan sehari-hari

misalnya penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana

pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah (Primadi,2013).

B. Tinjauan Umum Tentang Air Bersih

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi

perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berl

angsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan u

tama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dal

am kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (Sumantri, 2010).

Menurut Chandra (2007), ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarak

at, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyara

kat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya peny

akit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari ber

kisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air


BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Pulau adalah tanah atau daratan yang dikelilingi air dengan luas

lebih kecil dari benua dan lebih besar dari terumbu karang. Konvensi PBB

tentang hukun laut internasional tahun 1982 ( UNCLOS ’82) pasal 121

mendefinisikan pulau sebagai daratan yang terbentuk secara alami dan di

kelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik

tertinggi.

Sanitasi dasar merupakan syarat kesehatan dengan cara

memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan untuk memenuhi

keperluan sehari-hari misalnya penyediaan air bersih, sarana jamban

keluarga, sarana pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah

(Primadi,2013).

Air bersih adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Penyediaan ai

r bersih selain kuantitas yang terpenuhi, kualita air juga harus terpenuhi menc

akup fisik, kimia, bakteriologi, dan raioaktif yang memenuhi standar baku mut

u air (permenkes Nomor 32 Tahun 2017). Menurut Permenkes No.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah obervasional analitik

dengan pendekatan cross sectional karna pengamatan terhadap

variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada saat bersamaan.

Pendekatan cross sectional yaitu pengukuran yang dilakukan

pengamatan sesaat dalam priode tertentu dan setiap subjek studi

hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pulau Lae-Lae Kecamatan

Ujung Pandang Kota Makassar.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini terbagi atas 2 tahap, yaitu sebagai

berikut:

Tahap persiapan untuk kepentingan penyusunan proposal yang

dilaksanakan pada bulan Desember 2021 s/d Januari 2022.


a. Tahap penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei

2022.

Anda mungkin juga menyukai