2
dengan potensinya, baik
diranah kognitif, efektif,
maupun
psikomotorik,sehingga
dapat menumbuhkan rasa
percaya diri bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan
dari makalah ini,
mengingat kurangnya
pengetahuan
dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik
dan saran yang
membangun
3
sangat penulis harapkan.
Terima kasih.
Pamulang, 16 September
2022
Penyusun,
Kelompok
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan
karunianya sehingga
kami dapat menyusun
makalah yang berjudul
“Neraca
4
Pembayaran
Internasional”.
Pertimbangan
penyusunan makalah ini,
untuk
menyelesaikan tugas mata
kuliah Ekonomi
Internasional dan ingin
mengantarkan
para pembaca agar lebih
mengenal
tentangbagaimana
penerapan neraca
pembayaran internasional
didalam pelaksanaan
5
perdagangan
internasional.
Melalui makalah ini kami
harap dapat meningkatkan
kemampuan pembaca
sesuai
dengan potensinya, baik
diranah kognitif, efektif,
maupun
psikomotorik,sehingga
dapat menumbuhkan rasa
percaya diri bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan
dari makalah ini,
6
mengingat kurangnya
pengetahuan
dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik
dan saran yang
membangun
sangat penulis harapkan.
Terima kasih.
Pamulang, 16 September
20
TUGAS MAKALAH PERILAKU ORGANISASI
7
Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas : Management 11/K
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
8
Neraca pembayaran
merupakan suatu catatan
sistematis mengenai
transaksi ekonomi antara
penduduk suatu negara dan
penduduk negara lainnya
dalam suatu periode
tertentu. Transaksi
tersebut diklasifikasikan
ke dalam
transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu
lintas moneter. Transaksi
berjalan
9
terdiri atas ekspor ataupun
impor barang dan jasa,
sedangkan transaksi
modal
terdiri atas arus modal
sektor pemerintah
ataupun swasta, baik
yang bersifat
jangka pendek maupun
jangka panjang. Lalu lintas
moneter adalah
perubahan
dalam cadangan devisa.
Dengan demikian,
10
neraca pembayaran
memberikan
gambaran arus penerimaan
dan pengeluaran devisa
serta perubahan neto
cadangan
devisa. Kebijaksanaan
neraca pembayaran yang
serasi dan terpadu
dengan
kebijaksanaan
pembangunan lainnya
merupakan faktor penting
dalam pencapaian
11
sasaran pembangunan.
Kondisi neraca
pembayaran yang mantap
mendorong arus
perdagangan luar negeri,
meningkatkan lalu lintas
modal luar negeri
untuk
kepentinganpembangunan
nasional, serta mendukung
pertumbuhan yang
berlanjut
dari perekonomian
nasional. Sistem devisa
12
bebas yang merupakan
kebijaksanaan
mendasar di bidang
neraca pembayaran
merupakan prasyarat
dan perangkat
ekonomi pokok bagi
terciptanya efisiensi
perekonomian nasional
dalam
berinteraksi dengan
perekonomian
internasional
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
13
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.........................................................................................................7
2.1 Pengertian Komunikasi......................................................................................7
2.2 Unsur – Unsur dan Proses Komunikasi..............................................................9
2.3 Jenis Komunikasi.............................................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
3.1 PT. Sumi Rubber Indonesia..............................................................................15
3.2 Perilaku Buruk.................................................................................................17
3.3 Komunikasi Yang efektif.................................................................................20
3.4 Konflik Organisasi...........................................................................................24
3.5 Jenis - Jenis Konflik.........................................................................................26
3.6 Dampak konflik................................................................................................27
BAB IV............................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
4.1 Kesimpulan......................................................................................................31
4.2 Saran................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................34
14
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis kehadirat Allah SWT beserta junjungan Nabi Besar
Muhammad Saw yang telah memberikan rahmat berupa kekuatan,
kemudahan,dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “ Efektifitas Komunikasi dan Perilaku Baik Dalam Manajemen Konflik ”
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
penulis. Oleh karean itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima
dengan senang hati perbaikan makalah selanjutnya.
Penulis,
15
BAB I
PENDAHULUAN
16
Perilaku buruk yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam sebuah
organisasi akan menghambat komunikasi yang terjadi antar anggotanya. Di
departemen Purchasing PT. Sumi Rubber Indonesia terdapat beragam perilaku
buruk yang ditemukan, diantaranya adalah agresi kejahatan, penipuan,
ketidaksopanan, sabotase dan pencurian. Komunikasi berarti memberikan
informasi dan mendistribusikannya kepada para anggota organisasi, jika distribusi
tersebut terhambat karena adanya perilaku buruk yang dilakukan oleh seseorang
maka komunikasi yang terjalin menjadi tidak efektif. Dalam jangka panjang
komunikasi yang tidak efektif tersebut akan mengakibatkan timbulnya
kesalahpahaman penafsiran sehingga menimbulkan prasangka dan akhirnya
berujung pada konflik dalam internal perusahaan atau organisasi. Peran
manajemen sangat dibutuhkan untuk mengatasi konflik yang terjadi karena
dampak dari konflik tersebut akan berimbas pada kinerja dan efektifitas pekerjaan
diperusahaan khususnya di PT. Sumi Rubber Indonesia.
17
5. Mengukur efektifitas komunikasi organisasi dan kinerja karyawan pada
PT. Sumi Rubber Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI
18
Komunikasi membantu perkembangan motivasi, dengan menjelaskan
kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan
baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika dibawah
standar.
3) Pengungkapan Emosional
4) Informasi
19
2.2 Unsur – Unsur dan Proses Komunikasi
1. Komunikator
Dalam proses komunikasi komunikator berperan penting karena
mengerti atau tidaknya lawan bicara tergantung cara penyampaian
komunikator. Dalam hal ini, seorang pengirim pasti memiliki beberapa
jenis informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya, suatu
perintah, pertanyaan, ide (gagasan), pendapat, atau pernyataan. Persamaan
makna dalam proses komunikasi sangat bergantung pada komunikator,
maka dari itu terdapat syarat-syarat yang diperlukan oleh komunikator,
diantaranya:
a. Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya.
b. Kemampuan berkomunikasi.
c. Mempunyai pengetahuan yang luas.
d. Sikap.
e. Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri
komunikan.
2. Pesan/Simbol/Isyarat
20
Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah
suatu informasi yang akan dikirmkan kepada si penerima. “pesan ini dapat
berupa verbal maupun noverbal. Pesan verbal dapat secara tertulis seperti:
surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa
percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio, dan
sebagainya. Pesan non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan dan
ekspresi muka dan nada suara.
Media yaitu sarana atau alat yang digunakan oleh kominkator untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau sarana yang
digunakan untuk memberikan feedback dari komunikan kepada komunikator.
4. Penerima
21
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi.. Komunikasi yang efektif jika
komunikan mampu mendengarkan dan memahami pesan yang disamaikan.
Begitu pula sebaliknya komunikator harus mampu menyampaikan pesan yang
baik.
5. Balikans/Efek/Feedback
22
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata).
b. Racing (kecepatan).
c. Intonasi suara
d. Humor
e. Singkat dan jelas.
f. Timing (waktu yang tepat)
Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. Komunikasi non
verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk
komunikasi non verbal:
a. Ekspresi wajah
b. Kontak mata
d. Sound (Suara)
23
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya
sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
e. Gerak isyarat
24
BAB III
STUDI KASUS EFEKTIFITAS KOMUNIKASI DAN
PERILAKU BAIK DALAM MANAJEMEN KONFLIK DI PT.
SUMI RUBBER INDONESIA
25
inilah yang menimbulkan konflik internal dengan berawal dari beberapa perilaku
buruk dari karyawannya diantaranya penipuan, pencurian, sabotase harga barang
yang tidak sesuai, pencurian/penyalahgunaan atas barang yang dipesan, agresi dan
kejahatan.
26
rusaknya relasi pihak pihak yang terlibat tersebut. Sedangkan penyebab konflik
( Zalabak, 2006: 310)
Berikut jenis agresi tempat kerja yang ada di PT. Sumi Rubber Indonesia :
Dimensi Dimensi
Fisik & Aktif & Dimensi langsung & tidak langsung
Verbal Pasif
27
Fisik Aktif Langsung Tidak langsung
-Menganggu orang lain ketika -Pencurian
bekerja -Sabotase
-Mengahancurkan properti
-Mengonsumsi sumber daya yang
diperlukan
Pasif -Melambatkan kerja dengan -Datang terlambat rapat
sengaja -Menunda pekerjaan untuk
-Menolak menyediakan sumber membuat target tampak buruk
daya yang diperlukan -Menyebabkan orang lain
-Meninggalkan wilayah kerja menunda tindakan
ketika target masuk
Verbal Aktif -Ancaman -Menyebarkan gosip
-Teriakan -Mengadu
-Hinaan dan sarkasme -Berbicara dibelakang
-Memamerkan status -Merendahkan pendapat
-Evaluasi kinerja yang tidak -Mengirimkan informasi yang
adil menolak
Pasif -Gagal membalas panggilan -Gaagal mengirimkan informasi
telepon -Gagal menyangkal gosip yang
-Mendiamkan target salah
-Menolak permintaan target -Gagal membela target
-Gagal memperingatkan bahaya
yang akan muncul
2. Ketidaksopanan
Ketidaksopanan ditempat kerja berhubungan dengan tindak tanduk kasar,
tidak sopan atau merendahkan orang lain. Di departemen Purchasing
bentuk ketidaksopanan tersebut berupa memberikan komentar yang
merendahkan, berperilaku menganggu dalam rapat, mengabaikan orang
lain, menghina orang lain, berbicara dengan emosi yang meledak dengan
tiba tiba, memberikan kontak mata negatif, tidak menjawab ketika ditanya,
28
menolak untuk mengucapkan terimasih atau tolong, menyela orang lain
yang sedang berbicara. Bentuk pengurangan tindakan tersebut adalah
pemberian teguran langgsung dari atasan maupun pihak manajemen.
Dampak dari sikap ketidaksopanan tersebut akan memengaruhi
kenyamanan dalam bekerja sehingga dapat menimbulkan konflik.
3. Penipuan
Penipuan didefinisikan sebagai tindakan yang disengaja untuk
mengalihkan atau menyalahartikan informasi yang berharga.Penipuan
merupakan kombinasi dari motif dan kesempatan. Bentuk penipuan yang
ada contohnya adalah memanipulasi harga pembelian barang dari supplier
untuk mendapatkan keuntungan pribadi, memberikan laporan harga barang
dan transaksi palsu. Bentuk perilaku buruk ini akan merugikan perusahaan
karena mencuri dana atau uang secara sistem atau data. Kesempatan untuk
melakukan penipuan dapat dibatasi dengan sistem kontrol internal dengan
adanya check dan balances yang sesuai, maka akan lebih sulit melakukan
kecurangan terhadap organisasi sehingga dapat meminimalisir konflik
yang terjadi.
4. Sabotase
Sabotase merupakan sikap merusak atau menghancurkan peralatan, tempat
kerja atau data rekan kerja atau organisasi. Sabotase karyawan mulai dari
perilaku seperti gurauan sederhana hingga bentuk vandalisme. Sabotase
merupakan bentuk kejahatan yang ekstrem karena memasukkan sedikit
unsur balas dendam. Terdapat tiga jenis sabotase yaitu meliputi orang,
peralatan dan operasi. Kategori sabotase orang bertujuan untuk
menghancurkan karir, kemajuan, reputasi atau bidang kerja seseorang.
Sedangkan sabotase peralatan dan operasi melibatkan perusakan secara
fisik dengan merusak barang yang akan dijadikan tender dari beberapa
supplier sehingga barang yang akan diorder sengaja dialihkan ke supplier
lain yang dia kehendaki karena berniat untuk mendapatkan keuntungan.
Usaha untuk meminimalisir sabotase antara lain melakukan kontrol atas
supplier yang diindikasikan melakukan tindakan kecurangan dan meminta
29
surat rekomendasi dari departemen masing masing atas barang yang rusak
dengan ketentuan bahwa barang yang sudah dibeli atau diroder tidak
memenuhi syarat..
5. Pencurian
Pencurian didefinisikan sebagai pengambilan, konsumsi atau transfer uang
atau barang tanpa izin dari organisasi. Pencurian menyebabkan hilangnya
banyak uang sehingga menjadi persoalan serius dalam sebuah organisasi
yang harus ditangani oleh manager. Beberapa perangkat fisik yang mudah
menjadi bahan curian diantaranya adalah Alat Tulis dan Kantor (ATK),
Perangkat IT ( hardisk, flasdisk, ram ), Equipment ( Kunci, baut, bering
dll). Sedangkan dalam bentuk uang adalah tindakan penerimaan bonus
atau fee dari supplier atas tender yang dimenangkan salah satu supplier
dan pemberian uang sebagai bentuk balas jasa ketika pemesanan barang
sudah dilaksakan. Pihak manajemen berusaha mengendalikan masalah
pencurian dengan program pengawasan yang dilakukan seperti
penggunaan pengintai elektronik, alat detector, pemeriksaan lansgung
ketika jam pulang kerja oleh security dan audit rekening serta harta
karyawan.
30
khususnya departtemen Purchasing ini adalah Faktor kemampuan individu dalam
berkomunikasi, tingkat pendidikan yang berbeda dari mulai D3 hingga S2, serta
ketidaknyaman dalam bekerja karena perilaku buruk yang kerap terjadi. Hal yang
paling penting adalah kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh setiap individu
karena itu merupakan faktor penentu kesuksesan setiap individu maupun
organisasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Kemampuan komunikasi
seseorang dalam organisasi diperlukan dalam membangun tim kerja dan dalam
aktivitas organisasi. Dengan melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi,
maka efektifitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
31
kepribadian yang berkarakter positif dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan
berkembang menuju kesuksesan secara bersama-sama. Dalam komunikasi
organisasi, komunikasi terjadi secara formal maupun infromal, namun pada
prinsipnya membahas masalah masalah yang berhubungan dengan kedinasan.
Penyebab komunikasi tidak efektif juga adalah karena kesalahpahaman dan
ketidakpahaman individu dalam memahami informasi yang diterima.
Kesalahapahaman tersebut menandakan adanya suatu yang menganggu, baik dari
penyampaian pesan yang disampaikan, maupun semua unsur komunikasi itu
sendiri (Somad, 2014:135).
32
5. Rendah hati ( humble ) : sikap yang merupakan unsur terkait dengan
membangun rasa menghargai orang lain yang didasarkan oleh sikap
rendah hati yang kita miliki.
33
3.4 Konflik Organisasi
Organisasi adalah sebuah kumpulan atau sistem indvidual yang melalui
suatu hierarki atau jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan (Soyomukti (2010: 178). Sedangkan pengertian komunikasi organisasi
menurut Zalabak (2006: 16) “ Process through which organizations create and
shape events, The process can be understood as a combination of process, people,
messages, meaning and purpose”.
34
Dalam setiap terjadinya konflik pasti memiliki latar belakang
penyebabnya. Konflik menurut Zalabak ( 2006 : 308)
35
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering
diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga
berasal dari adanya konflik antar peranan dan tugas (seperti antara manajer
dan bawahan).
3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan era
individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh
kelompok kerja mereka.Sebagai contohnya adalah bentuk tekanan kepada
karyawan yang baru saja mengawali karirnya dengan memberikan jobdesk
pekerjaan yang overload sehingga membebani karyawan tersebut sehingga
timbul konflik yang akhirnya akan menganggu kinerja pekerjaan dalam
satu departemen tersebut.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi
pertentangan antar kelompok. Departemen Purchasing seringkali timbul
pertentangan dengan departemen lain dalam hal pemesanan barang dan
kecocokan harga. Departemen yang terkait biasanya memesan barang
dengan kualitas barang yang bagus namun dengan branch ternama
sedangkan departemen purchasing sendiri menginginkan harga yang
murah serta kuliatas yang bagus dan tidak harus dari brand ternama.
5. Konflik antar organisasi, timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dan sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan
timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga
lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien. Konflik ini
biasanya muncul ketika berhubungan dengan supplier dan customers.
36
waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif,
hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat
dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis
pekerjaan masing-masing.
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat
antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat
dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi,
loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat
membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini
karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan
diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa
mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.
5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai
dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education),
pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi
tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan
karyawan terjamin.
b. Dampak Negatif Konflik
1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan
mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya
ngobrol berjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan
mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di
tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai
alasan yang tak jelas.
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman
kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan
tanggung jawab. Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang
37
bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat
mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam
pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak
oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya,
timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan
darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila
memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase
terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau
peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat
intrik-intrik yang merugikan orang lain.
5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini
disebut labor turnover. Kondisi semacam ini bisa menghambat
kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena
produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita
hanya untuk kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat
muncul pemborosan dalam cost benefit.
38
pada pendekatan mengenai isu yang dihadapai, menjabarkan perilaku dan dampak
untuk dihindari selama konflik berlangsung, menunjukkan kepedulian terhadap
data yang diperoleh dan perasaan dari karyawan, menawarkan bentuk komproni
jabatan atau posisi yang tetap.
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam suatu organisasi pasti diisi oleh berbagai jenis manusia, dengan
memiliki pemikiran dan sifat yang berbeda-beda. Untuk mewujudkan organisasi
yang maju dan berkembang, diperlukan suatu interaksi antara satu sama lain.
Proses interaksi itulah yang dapat disebut juga sebagai proses berkomunikasi.
Jenis komunikasi :
40
4.2 Saran
Mengelola perilaku buruk perlu dilakukan seseorang dalam internal
organisasi atau perusahaan agar komunikasi yang terjadi menjadi efektif sehingga
dapat meminimaliisir kesalahpahaman dan penafsiran yang salah. Dengan
penggunaan prinsip REACH ( respect, empathy, audible, clarity dan humble)
tujuannya adalah agar komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mampu
meraih perhatian, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif.
Komunikasi yang efektif pada akhirnya akan mengurangi konflik yang terjadi
dalam internal perusahaan dan manajemen memiliki peran dalam menngurangi
dan menyelesaikan konflik yang terjadi.
41
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Website
https://mediaindonesia.com/humaniora/441010/apa-sih-yang-dimaksud-dengan-
komunikasi
https://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-fungsi-komunikasi-
dalam.html
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/31/090000269/7-unsur-komunikasi-
beserta-penjelasannya?page=all
https://romeltea.com/proses-komunikasi/
https://akatelkom-bogor.ac.id/2022/08/02/jenis-jenis-komunikasi/
https://manufakturindo.com/company/detail/pt-sumi-rubber-indonesia.html
42
43