SKRIPSI
Disusun Oleh :
LANDO JULITRA
NPM : 1710602010022
Dengan demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar, agar
dapat dipergunakan seperlunya.
Materai 6000
LANDO JULITRA
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku dalam ujian komprehensif dan ujian skripsi pada tanggal
24 Oktober 2021.
Pembimbing I Pembimbing II
i
i
Hari : Rabu
TIM PENGUJI
pada :
i
ii
IN MUARO JAMBI REGENCY
YEAR 2011-2020
LANDO JULITRA
ABSTRACT
This study uses a type of causality research that belongs to the quantity
approach. This study uses secondary data, and uses the independent variable,
namely DRB ADHK (X1), Total Unemployment (X2) and the dependent variable,
namely the Poverty Line (Y) in Muaro Jambi Regency for 10 years starting from
2011-2020. The time used in this research is 3 months (July-September) 2021.
From the results of the analysis and discussion, it can be concluded as follows: 1.
Simultaneously the GDP of Adhk and the number of unemployed have a
significant effect on the poverty line in Muaro Jambi Regency in 2011 -2020 with t
count > t table and F count > F table. Partially, ADHK's GRDP has a significant
effect on the poverty line in Muaro Jambi Regency in 2011-2020 because the
value of -t-count > -t-table. While the number of unemployed partially does not
significantly affect the poverty line in Muaro Jambi Regency in 2011-2020
because the value of t-count > t-table. 2. The magnitude of the simultaneous
influence between the variables of GDP adhk and the number of unemployed on
the poverty line in Muaro Jambi Regency in 2011-2020 is 82.9% while the
remaining 17.1% is influenced by other factors not examined in this study. While
partially the influence of the GDP of Adhk on the poverty line in Muaro Jambi
Regency in 2011-2020 is 83.356% and the magnitude of the influence of the
variable number of unemployed on the poverty line in Muaro Jambi Regency in
2011-2020 is -0,4752%.
i
v
TAHUN 2011-2020
LANDO JULITRA
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam
Kerinci. Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
1. Bapak Gampo Haryono, S.E., M.M selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
2. Bapak H. M. Afdhal Chatra. P, S.E., M.Ec. Dev. selaku Wakil Ketua I (Satu)
3. Ibu Dona Elvia Desi, S.E., M.M Selaku Wakil Ketua II (Dua) Sekolah Tinggi Ilmu
4. Bapak Dr. Indra Budaya, S.E., M.M Selaku Wakil Ketua III (Tiga) Sekolah Tinggi
5. Ibu Heppi Syofya, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
6. Ibu Osi Hayuni Putri, S.E.,M.E selaku pembimbing utama yang telah membimbing
penulis.
membantu penulis.
v
i
8. Kedua orang tua saya yang tercinta yang telah memberi segala dorongan, arahan,
dengan baik.
9. Teman-teman di Sekolah Tinggi Imu Ekonomi (STIE) Sakti Alam Kerinci yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari segala kekurangan, untuk
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
perbaikan kedepannya.
Penulis
LANDO JULITRA
NPM : 1710602010022
DAFTAR ISI
v
ii
Halaman
ABSTRACT ................................................................................................................iv
ABSTRAK .................................................................................................................v
HIPOTESIS ……………………………………………...………....…. 11
v
iii
2.1.3.3. Garis Kemiskinan ........................................................15
Kemiskinan ................................................................ 32
i
x
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 43
x
4.3.4.1 Hipotesis Uji F .......................................................... 62
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ..............................................................................................................73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Garis Kemiskinan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2010-2019 ............ 5
Tabel 1.2. PDRB ADHK, di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2010-2020 ................. 6
Tabel 1.3. Jumlah Pengangguran di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2010-2019 ...... 7
Tahun 2011-2020....................................................................................... 57
x
i
Tabel 4.7 Besar Pengaruh Secara Simultan .............................................................. 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Lampiran 3. t Tabel.................................................................................................... 77
Lampiran 4. F Tabel................................................................................................... 78
x
ii
x
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sosial ekonomi. Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat
bergerak maju atau kekuatan sendiri tergantung kepada manusia dan struktur
otonomi daerah.
dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola
semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar
Pertumbuhan ekonomi atau peningkatan PDRB merupakan salah satu ukuran dan
1
2
PDRB tidak menjamin bahwa seluruh penduduk disuatu wilayah telah menikmati
masyarakat.
Semakin tinggi PDRB suatu daerah, maka semakin besar pula potensi sumber
daerah tersebut. Hal ini berarti juga semakin tinggi PDRB semakin sejahtera
penduduk suatu wilayah. Dengan kata lain jumlah penduduk miskin akan
tambah yang tercipta akibat proses peroduksi baik barang ataupun jasa di suatu
wilayah/region pada satu periode tertentu, biasanya setahun atau triwulan tanpa
lapangan baru. Semua akan bermuara pada peningkatan pendapatan para pekerja.
NonMakanan (GKNM).
situasi yang serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang yang
oleh seseorang, sebuah keluarga, sebuah komunitas, atau bahkan sebuah negara
hak dan keadilan, terancamnya posisi tawar (bargaining) dalam pergaulan dunia,
hilangnya generasi, serta suramnya masa depan bangsa dan negara. Negara-negara
4
maju yang lebih menekankan pada “kualitas hidup” yang dinyatakan dengan
mengurangi bahkan justru menambah tingkat polusi udara dan air, mempercepat
tinggi pada tahun 1960 sedikit sekali pengaruhnya dalam mengurangi tingkat
ekonomi dengan baik. Akan tetapi yang masih menjadi masalah dalam
pembangunan ekonomi ini adalah apakah pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada
ekonomi yang tinggi akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
Menurut Sharp et al. dalam Kuncoro (2004:7) terdapat tiga penyebab kemiskinan
jika dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro kemiskinan muncul
daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua, kemiskinan muncul
akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya
kualitas sumber daya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang
5
ketika kenaikan PDRB tanpa memandang kenaikan itu lebih besar maupun lebih
berkurang makan banyak rumah tangga yang menjadi miskin yang berakibat pada
perubahan pola makanan pokok nya menjadi bahan pokok yang murah dan
maka masalah lain yaitu kemiskinan akan muncul. Pada tabel berikut ini dapat
Tabel 1.1.
Garis Kemiskinan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2020
Garis Kemiskinan
Tahun
(Rupiah)
2011 2.611.908
2012 2.702.028
2013 2.805.276
2014 2.863.404
2015 2.941.476
2016 3.071.016
2017 3.551.796
2018 4.242.996
2019 4.504.464
2020 4.909.248
Sumber : BPS, Muaro Jambi 2021.
6
peningkatan selama periode tahun 2011-2020, dimana pada tahun 2011 penduduk
yang berada dibawah garis kemiskinan sebesar Rp. 2.611.908 mampu meningkat
peningkatan setiap tahun seperti yang terlihat pada tabel 1.2. berikut.
Tabel 1.2.
PDRB ADHK, di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2020
PDRB ADHK
Tahun
(Milyar Rupiah)
2011 10.134,02
2012 10.866,52
2013 11.643,60
2014 12.578,25
2015 13.238,01
2016 13.964,19
2017 14.655,06
2018 15.389,57
2019 16.151,72
2020 16.194,86
Sumber : BPS, Muaro Jambi 2021.
perkembangan yang positif selama periode penelitian, meskipun pada tahun 2020
pandemi Covid-19, namun hal ini tidak begitu berdampak dengan perekonomian
di Kabupaten Muaro Jambi dengan PDRB ADHK yang tetap meningkat meski
tidak begitu tinggi yaitu dari Rp. 16.151,72 Milyar tahun 2019 menjadi Rp.
7
terjadi tiap tahunnya, sementara itu penyerapan tenaga kerja tidak bertambah.
Selain itu adanya industri yang bangkrut sehingga harus merumahkan tenaga
kerjanya. Hal ini berarti, semakin tinggi jumlah pengangguran maka akan
Tabel 1.3.
Jumlah Pengangguran di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2020
Jumlah Pengangguran
Tahun
(Jiwa)
2011 10.452
2012 3.614
2013 4.305
2014 7.429
2015 9.510
2016 10.184
2017 10.276
2018 9.464
2019 10.302
2020 11.184
Sumber : BPS, Muaro Jambi 2021.
berfluktuasi setiap tahun dengan angka tertinggi terjadi di tahun 2020 sebanyak
11.184 jiwa dan angka terendah di tahun 2012 sebesar 3.614 jiwa.
8
Dapat dilihat dari tabel 1.1 sampai 1.3. di atas, terdapat fenomena yang terlihat
peningkatan diikuti dengan kenaikan PDRB ADHK. Kondisi lain terjadi pada
malah pada saat garis kemiskinan dan PDRB meningkat justru jumlah
pengangguran juga meningkat seperti yang terjadi pada tahun 2017-2020. Dimana
pada saat garis kemiskinan dan PDRB ADHK meningkat pengangguran juga
meningkat dari 10.276 jiwa tahun 2017 meningkat menjadi 11.184 jiwa tahun
2020.
Dari data-data diatas menjadi fenomena yang akan diteliti lebih lanjut
dalam penelitian ini, dimana secara teori adanya hubungan dari variabel PDRB
2011-2020”.
1. Manfaat Akademis
ini menjadi bahan referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
yang sama
b. Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
2. Manfaat Praktis
penelitian ini.
10
BAB II
panjang yang disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan
tersebut akan memberikan perubahan pada masyarakat, baik itu dari sisi teknologi,
tingkat hidup, harga diri, dan kebebasan. Tujuannya adalah usaha-usaha untuk
mencapai arah yang lebih baik dimasa yang akan datang dan proses transformasi
struktural yaitu suatu proses dari pembangunan yang dilakukan oleh manusia dari
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier menjadi kebutuhan pokok dalam arti
kebutuhan suatu barang yang semula dianggap mewah menjadi kebutuhan biasa.
berada dalam keadaan statis untuk jangka waktu yang lama, untuk menghasilkan
12
Menurut Badrudin (2009 : 28) pengertian pembangunan dijabarkan oleh para ahli
yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa (nation building).
yaitu sebagai suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang
pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai suatu proses yang
jangka panjang.
didasarkan pada data-data pada fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan
yang bersifat fisik (material) maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam rangka
suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka
2.1.3. Kemiskinan
kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan (GK), yang diperoleh dari hasil survei
(sampel). Angka kemiskinan yang dirilis BPS merupakan data makro dan
dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
kemiskinan ditentukan oleh pemerintah dan disesuaikan sekitar setiap tahun untuk
menjelaskan perubahan pada tingkat harga dan tergantung pada ukuran keluarga.
referensi ini didefinisikan sebagai penduduk kelas marjinal, yaitu mereka yang
Garis Kemiskinan merupakan representasi dari rupiah yang diperlukan atau harga
yang dibayarkan agar penduduk dapat hidup layak secara minimum yang
14
materi dan fisik untuk mencukupi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
kemiskinan. Yang terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM), dan garis
hitung dalam 2.100 kalori perkapita per hari, sedangkan garis kemiskinan non
Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang
dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis
komoditi di pedesaan.
Rumus Penghitungan :
GK = GKM + GKNM
15
Dimana :
umum (IHK). Dari penduduk referensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan
mengacu pada hasil Widyakarya Pangan dan Gizi 1978. Penyetaraan nilai
secara umum adalah tingkat upah pendapatan, konsumsi, mortalitas anak usia
balita, imunisasi, kekurangan gizi anak, tingkat fertilitas, tingkat kematian ibu,
harapan hidup rata-rata, tingkat penyerapan anak usia sekolah dasar, proporsi
2. Malas bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau berstandar pada nasip) menyebabkan
seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk berkerja
Suatu masnyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi
masyarakat, karena banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap oleh lapagan
5. Keterbatasan modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat
6. Beban keluarga
Penduduk miskin di daerah pedesaan pada tahun 2006 diperkirakan lebih tinggi
masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Penyebab yang lain adalah
seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi
buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama
oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai.
rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan
jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai.
18
2.1.4. PDRB
Menurut BPS (2011 : 38) PDRB adalah nilai tambah bruto yang timbul dari
perekonomian daerah.
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode
tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
BPS (2011 : 38) PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
perkembangan produksi riil barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
PDRB ADHK digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari
tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor
harga.
oleh penduduk suatu daerah serta menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai
tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian
di suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi
faktor produksi dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai
tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto
sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi
menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, PDRB menurut harga
tersebut.
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh unit usaha atau merupakan jumlah
seluruh nilai barang dan jasa oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah.
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu ialah menggunakan data Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), dapat menggunakan atas dasar harga berlaku
ataupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dan
jasa dalam suatu wilayah, menerapkan jumlah seluruhnilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan seluruh unit ekonomi. PDRB sendiri dapat diartikan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan
jumlah seluruh nilai barang dan jasa oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.
Sjafrizal (2014:56) semakin tinggi nilai PDRB suatu daerah maka ini
penentupenentu endogen (faktor dari dalam daerah) maupun eksogen (faktor dari
untuk pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dilihat dari pertumbuhan angka PDRB.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil
Bruto (PDRB) telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2000
menjadi tahun 2010. Tahun dasar ini dilakukan perubahan karena selama sepuluh
tahun terakhir telah terjadi banyak perubahan baik tatanan global maupun lokal
penyusunan ukuran aktivitas ekonomi yang sesuai dengan standar neraca baku
perekonomian daerah setiap tahunnya ialah data PDRB. Dari data PDRB ini
berguna untuk :
daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Nilai PDRB yang besar akan
sebaliknya
2. PDRB atas dasar harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju
tahun Dalam distribusi PDRB atas dasar harga berlaku berdasarkan lapangan
dalam suatu daerah. Lapangan usaha sendiri memiliki peran besar dalam
3. Dalam PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
4. Dalam PDRB per kapita atas dasar harga konstan bermanfaat untuk
daerah.
Kemiskinan
distribusi pendapatan telah menyebar ke lapisan masyarakat serta siapa yang telah
pada kualitas dan pada konsumsi rumah tangga. Dan apabila tingkat pendapatan
penduduk sangat terbatas, banyak rumah tangga miskin terpaksa merubah pola
berkurang.
ekonomi tinggi yang mereka rasakan kurang dapat memberikan manfaat kepada
yang terjadi tanpa penurunan kemiskinan, maka distribusi harus lebih setara.
2.1.5. Pengangguran
serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk
menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak
lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan
berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang
diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja. Pada
Jumlah pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja atau aktif mencari pekerjaan.
seseorang yang tidak sama sekali mempunyai sebuah pekerjaan, sedang mencari
pekerjaan, mempersiapkan usaha sendiri, ataupun orang yang sedang sengaja tidak
yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan
lapangan pekerjaan.
Tingkat pengangguran adalah persentase mereka yang ingin bekerja, namun tidak
nasional bruto (PNB, GNP) dan pendapatan per kapita suatu negara. Di
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik
yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Menurut
adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun sampai 65 tahun. Namun, tidak
semua penduduk yang memasuki usia tadi disebut angkatan kerja. Sebab
penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam
kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa, serta
pula oleh struktur penduduk berdasarkan: jenis kelamin, usia penduduk, dan
tingkat pendidikan.
penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
di Indonesia yaitu :
1. Teori Klasik
26
diatasi dengan mekanisme harga. Tohar (2000:18) dalam Teori Klasik jika
terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja maka upah akan turun dan hal
2. Teori Keynes
mengatakan hal yang berlawanan dengan Teori Klasik, menurut Teori Keynes
rendahnya produksi akan tetapi rendahnya konsumsi. Menurut Keynes, hal ini
meningkat, upah akan turun hal ini akan merugikan bukan menguntungkan,
sementara penyedia lapangan kerja adalah sektor wisata. Hal ini memiliki
tidak sekaku semula, hanya saja dia berkata bahwa penduduk cenderung
tumbuh secata tidak terbatas hingga mencapai bata persediaan makanan. Dari
manusia”. Apabila ditelaah lebih dalam toeri Malthus ini yang menyatakan
makanan, dengan persaingan ini maka akan ada sebagian manusia yang tersisih
serta tidak mampu lagi memperoleh bahan makanan. Pada masyarakat modern
tenaga kerja yang semakin banyak pula, namun hal ini tidak diimbangi dengan
28
kesempatan kerja yang ada. Karena jumlah kesempatan yang sedikit itulah
maka manussia saling bersaing dalam memperoleh pekerjaan dan yang tersisih
Berawal dari analisis Marx pada awal abad 20 tentang struktur dan proses
Industri kapitalis yang ada pada zaman itu tergolong masih kecil dan belum
Marx yakin pada suatu saat apabila kapitalisme sudah muncul dengan
monopoli modal ini maka akan ada satu perusahaaan besar yang akan
Dalam pengembangan analisis Marx yang dianut oleh para penganut Marxian
yang baru ini konsep “kelas buruh “ tidak mendeskripsikan sekelompok orang
penjualan tenaga kerja. Para tenaga kerja tidak mempunyai alat produksi sama
seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan
tetapi belum mendapatkannya. Seseorang yang tidak bekerja namun tidak secara
aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran. Faktor utama yang
tersebut dapat menjual barang dan jasa yang mereka produksi. Semakin besar
permintaan, semakin besar pula barang dan jasa yang mereka wujudkan. Kenaikan
tenaga kerja.
ini dapat dengan jelas dilihat dari berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi
pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula upah yang diterima oleh para
maka semakin tinggi pula investasi suatu Negara, semakin tingginya investasi,
Kemiskinan
Menurut Sharp et al. dalam Kuncoro (2004:7) terdapat tiga penyebab kemiskinan
jika dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro kemiskinan muncul
daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua, kemiskinan muncul
akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya
kualitas sumber daya manusia ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang
31
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diukur dari nilai PDRB selama ini
oleh sebagian kecil orang di Indonesia. Hal itu akan menimbulkan kemiskinan
oleh sebagian kecil orang kaya, sementara sebagian besar masyarakat tetap
miskin.
32
Keadaan ini sesuai dengan teori “trade-off between growth and equity” yang
Dari beberapa teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara teori adanya
pengaruh antara variabel PDRB ADHK dan jumlah pengangguran terhadap garis
kerja yang menganggur tidak dapat terserap yang pada akhirnya akan menambah
jumlah penduduk miskin akibat pendapatan yang rendah begitu pula sebaliknya.
Barat, oleh Cut Laila. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini
koefisien determinasi adjusted (R2 )yaitu sebesar 0,922. Hal ini menunjukkan
sedangkan sisanya sebesar 7,8 persen ini dipengaruhi oleh variabel yang terdapat
diluar model regresi penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial jumlah penduduk dan PDRB tidak berpengaruh secara nyata terhadap
Bogor), oleh Widia Astuti. Secara Khusus penelitian ini bertujuan untuk
banyak aspek karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf,
derajat kesehatan yang rendah dan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta
pengangguran. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta browsing website internet
34
ini adalah metode analisis regresi linier. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel PDRB berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat
Parung.
D.I.Yogyakarta Periode 2010-2017, oleh Suripto dan Lalu Subayil. Hasil dalam
Penelitian Saharuddin (2016) dan ferri Fauzi (2016) dengan judul Pengaruh
Tabel 2.1
Mapping Penelitian Terdahulu
No. Nama Publikasi Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Peneliti X Y
1. Cut Laila JESP. Vol. 1 Pengaruh Jumlah Jumlah Tingkat Secara parsial jumlah penduduk
No. 1, Tahun Penduduk, Produk Penduduk Kemiskinan dan PDRB tidak berpengaruh
2015 Domestik Regional (X1) secara nyata terhadap tingkat
Bruto (PDRB) dan kemiskinan, sedangkan
Pengangguran PDRB (X2) pengangguran berpengaruh secara
Terhadap Tingkat nyata terhadap tingkat kemiskinan.
Kemiskinan di Pengangguran
Kabupaten Aceh Barat (X3)
2. Widia Jurnal Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Kemiskinan PDRB berpengaruh negatif tetapi
Astuti Progres PDRB, Tingkat PDRB (X1) tidak signifikan terhadap tingkat
Ekonomi Pendidikan Dan kemiskinan, variabel pendidikan
yang diproksi dengan angka melek
Pembangunan Pengangguran Tingkat
huruf berpengaruh negatif
Volume 1, Terhadap Kemiskinan Pendidikan
signifikan terhadap tingkat
Nomor 1, (Study Kasus Wilayah (X2)
kemiskinan, variabel pengangguran
2016 e-ISSN Desa Parung Kab. berpengaruh negatif serta signifikan
Bogor) Pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di
: 2502-5171
(X3) Parung.
41
3. Suripto dan Jurnal Pengaruh Tingkat Tingkat Kemiskinan (1) Variabel Tingkat Pendidikan
Lalu Ekonomi Pendidikan, Pendidikan tidak berpengaruh signifikan
Subayil Berkala Pengangguran, (X1) terhadap kemiskinan; (2) variabel
Ilmiah Pertumbuhan Ekonomi pengangguran tidak berpengaruh
Efisiensi Dan Indeks Pertumbuhan terhadap kemiskinan; (3) Variabel
Pembangunan Manusia Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi memiliki
Volume 17 Terhadap Kemiskinan (X2) pengaruh negatif dan signifikan
No. 01 Di D.I.Yogyakarta terhadap kemiskinan; (4) Variabel
Tahun 2018 Periode 2010-2017 IPM (X3) Indeks Pembangunan Manusia
memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan
4. Saharuddin, E-Jurnal EP Pengaruh Jumlah Jumlah Kemiskinan Jumlah Penduduk (X1)
Ferri Fauzi Unud, 7 [11] : Penduduk, Pendidikan, Penduduk (Y) berpengaruh negatif secara
2461-2489 dan Pertumbuhan (X1) signifikan terhadap Kemiskinan (Y)
ISSN: Ekonomi Terhadap di Kebupaten Lebak. Pendidikan
23030178 Kemiskinan di Pendidikan (X2) berpengaruh negatif secara
Kabupaten Lebak signifikan terhadap Kemiskinan (Y)
(X2)
di Kabupaten Lebak. Dan
pertumbuhan Ekonomi (X3)
Pertumbuhan berpengaruh negatif dan signifikan
Ekonomi terhadapa Kemiskinan (Y) di
(X3) Kabupaten Lebak
37
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya dianalisis secara
data-data yang di peroleh data website BPS Kabupaten Muaro Bungo yang terdiri
dari data produk domestik regional bruto, pengangguran dan kemiskinan. Berikut
PDRB ADHK
(X 1)
Garis K emiskinan
(Y )
Jumlah Pengangguran
(X 2)
Keterangan :
Pengaruh Parsial ::
Pengaruh Simultan : .
38
2.4.Hipotesis
20112020.
20112020.
tahun 2011-2020.
METODE PENELITIAN
menggunakan variabel bebas yaitu DRB ADHK (X1), Jumlah Pengangguran (X2)
dan variabel terikat yaitu Garis Kemiskinan (Y) di Kabupaten Muaro Jambi
selama 10 tahun terhitung mulai dari 2011-2020. Waktu yang digunakan dalam
informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder
industri oleh media, situs web, internet dan seterusnya. Jenis data yang
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Badan
44
Berdasarkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka dapat diuraikan
PDRB ADHK adalah total PDRB ADHK di Kabupaten Muaro Jambi tahun
Kabupaten Muaro Jambi tahun 2011-2020 yang dihitung dengan satuan jiwa.
1. Deskriptif kualitatif
Adalah yang mana diuraikan secara menyeluruh tentang keadaan yang akan
2. Deskriptif kuantitatif
sebagai berikut :
41
Sugiono (2005:176) analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis
peramalan nilai pengaruh sua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat
untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh fungsi atau pengaruh kausal
antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Dalam penelitian
ini teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan
Y = a +b1X1+b2X2+e .................................................................................(1)
Keterangan :
X1 = PDRB (Rupiah)
e = error.
Karena satuan tidak sama masing-masing variabel maka terlebih dahulu data
2. Koefisien Determinasi
A. Secara Parsial
B. Secara Simultan
KD = r² x 100% ........................................................................................(4)
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
r² = Koefisien Korelasi.
4. Uji Hipotesis
(2005:183) :
F= r² /(k-1) ...........................................................................................(5)
(1-r) /(n-k)
Keterangan :
R = Nilai koefisien korelasi
K = Jumlah variabel
N = Jumlah sampel
2. Jika F hitung < F tabel : Maka Ho diterima Ha ditolak artinya tidak ada
Uji t adalah uji statistik yang merupakan uji koefisien parsial yang digunakan
2005:186):
t = r√n-2 ................................................................................................(6)
√1-r²
Dimana :
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi
Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten pemekaran dari
11 kecamatan, 150 desa dan 5 kelurahan. Pada tahun 2020, jumlah penduduk
Muaro Jambi sebanyak 397.351 jiwa dengan tingkat pertumbuhan 3,93 persen per
tahun. Kabupaten ini mengelilingi wilayah Kota Jambi yang merupakan ibukota
Provinsi Jambi. Pusat Pemerintahan di Kota Sengeti sebagai ibu Kota Kabupaten
sampai dengan 1040 301 Bujur Timur. Kabupaten Muaro Jambi Termasuk daerah
yang beriklim tropis dengan curah hujan merata sepanjang tahun rata-rata 186 mm
per hari dengan Intensitas hujan rata-rata 16 hari hujan. Temperatur rata-rata 32 C
dengan variasi Temperatur antara musim hujan dengan kemarau relatif kecil.
strategis berada di hinterland Kota Jambi, hal ini memberikan keuntungan bagi
Kabupaten Muaro Jambi karena Kabupaten ini memiliki peluang yang cukup
besar sebagai daerah pemasok kebutuhan kota Jambi, seperti pemasaran untuk
50
4.1.2. Letak Administratif KabupatenMuaro Jambi
Kecamatan, 150 Desa dan 5 Kelurahan, seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1.
Jumlah Desa dan Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Muaro
Jambi Tahun 2020
Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah Desa
Bahar Selatan - 10
Bahar Utara - 11
Kumpeh 1 16
Kumpeh Ulu - 18
Maro Sebo 1 11
Mestong 1 14
Sekernan 1 15
Sungai Bahar - 11
Sungai Gelam - 15
Taman Rajo - 10
Total 5 150
Sumber : BPS Muaro Jambi, Tahun 2021.
46
Utara dan Kecamatan Sungai Bahar Selatan, Kecamatan Maro Sebo dimekarkan 1
Kecamatan yaitu Kecamatan Taman Rajo dan pada Tahun 2011 ada beberapa
baru yaitu Desa Kasang Kota Karang (Perda Nomor 06 Tahun 2011), di
kecamatan Sungai Gelam 2 Desa Baru yaitu Desa Sido Mukti (Perda Nomor 06
Kota dibentuk 2 Desa Baru yaitu Desa Mendalo Indah dan Desa Pematang Gajah
(Perda Nomor 06 Tahun 2011). Hal ini dilakukan dalam upaya percepatan
optimal, sedangkan untuk kelurahan dari 4 kelurahan pada tahun 2007 menjadi 5
kelurahan pada tahun 2008, bertambah 1 kelurahan yaitu kelurahan Jambi Kecil
1. TERTIB :
2. UNGGUL :
Terwujudnya kualitas sumber daya manusia dan daya saing daerah. Dalam artian
informasi. Sumber daya manusia yang produktif, sehat, mandiri, dinamis, kreatif
dan inovatif. Sumber daya manusia yang sejahtera, jujur, beretika dan mempunyai
dapat meningkatkan nilai tambah (value added) dan rantai nilai (value chain) dari
produk daerah dan sumber daya alam dan pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3. NYAMAN :
kehidupan masyarakat yang agamis, sosial dan politik masyarakat yang santun,
serta memiliki rasa keyakinan yang tinggi terhadap amanah pembangunan kepada
nuansa yang demokratis dilandasi supremasi hukum dan HAM. Artinya, sikap
kemanusiaan dan harga diri sehingga berada pada tatanan kehidupan masyarakat
yang mulia.
4. TENTERAM :
kerukunan masyarakat dengan rasa aman dan tentram. Tercermin dari pelaksanaan
dan HAM.
5. ADIL :
pembangunan agraria yang lebih adil bagi rakyat. Pelayanan informasi publik
pembangunan yang adil dan merata, tanpa diskriminasi, baik antar golongan
6. SEJAHTERA :
lebih baik yang tergambar dari laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata,
laju inflasi yang terkendali sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi yang
mendorong permintaan barang dan jasa dan pada gilirannya produksi meningkat
kearifan lokal akan mendorong terjaganya kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Misi Pembangunan :
49
melayani masyarakat.
pelayanan sosial dasar bagi masyarakat agar lebih produktif serta berdaya saing
Infrastruktur Wilayah Dan Utilitas Lainnya Sesuai Dengan Tata Ruang Yang
aksesibilitas pelayanan umum dan utilitas lainnya yang memiliki daya dukung
dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial serta berkeadilan
lingkungan hidup.
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari BPS Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2021, dimana terdiri dari data PDRB ADHK, jumlah pengangguran
Tabel 4.2.
Pertumbuhan PDRB ADHK di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2020
PDRB ADHK Pertumbuhan
Tahun
(Rupiah) (%)
2011 10.134.020.000.000 -
2012 10.866.520.000.000 7,23
2013 11.643.600.000.000 7,15
2014 12.578.250.000.000 8,03
2015 13.238.010.000.000 5,25
2016 13.964.190.000.000 5,49
2017 14.655.060.000.000 4,95
2018 15.389.570.000.000 5,01
2019 16.151.720.000.000 4,95
2020 16.194.860.000.000 0,27
Rata-rata 5,37
Sumber : BPS, Muaro Jambi 2021.
Pertumbuhan PDRB ADHK tertinggi selama periode penelitian terjadi pada tahun 2014
tahun 2020 yang secara umum dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang hampir
Tabel 4.3.
Pertumbuhan Jumlah Pengangguran di Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2011-2020
52
Jambi sebesar 7,09% setiap tahun. Pada tahun 2016 data jumlah pengangguran
tidak tersedia mulai dari level provinsi hingga ke daerah karena memang tidak
dilakukan survey statistik pada tahun tersebut. Sehingga dari data yang tidak
Tabel 4.4.
53
rata-rata sebesar 6,67%. Dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018
Dari data-data pada tabel diatas terlihat bahwa satuan dari masing-masing data yang
diperoleh tidaklah sama, sehingga untuk menyamakan satuan dari semua variabel
tersebut dalam bentuk logaritma seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5.
Log X1, Log X2 dan Log Y
Tahun Log X1 Log X2 Log Y
2011 13,01 4,02 6,42
2012 13,04 3,56 6,43
2013 13,07 3,63 6,45
54
Jambi Tahun 2011-2020, maka dapat dijelaskan pada tabel hasil perhitungan
Tabel 4.6.
Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zeroorde
Model B Error Beta T Sig. r Partial Part
1 (Constant) -10,301 3,313 -3,109 ,017
PDRB ADHK 1,283 ,270 ,916 4,745 ,002 ,910 ,873 ,742
Jumlah
-,005 ,111 -,009 -,046 ,965 ,528 -,017 -,007
Pengangguran
a. Dependent Variable: Garis Kemiskinan
Dari tabel di atas 4.6 dapat di jelaskan persamaan regresi berganda sbb :
55
Penjelasan :
sebesar -10,301.
2. Nilai koefisien PDRB ADHK (X1) sebesar 1,283, artinya setiap peningkatan
Kabuapaten Muaro Jambi tahun 2011-2020 akan menurun sebesar Rp. 0,005.
Tahun 2011-2020 dapat dilihat dari koefisien determinasi R square pada tabel
berikut.
56
Tabel 4.7
Besar Pengaruh Secara Simultan
Model Summaryb
Jambi Tahun 2011-2020 dengan angka 0,829, yang merupakan kuadratan dari
koefisien korelasi (0,911). Artinya besar pengaruh variabel PDRB ADHK Dan
pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti di dalam penelitian ini.
Pengaruh secara parsial antara variabel Pengaruh PDRB ADHK Dan Jumlah
2011-2020 dapat dilihat dari nilai zero order pada tabel 4.6 di atas, yaitu :
1. Nilai zero-order variabel pdrb adhk (X1) sebesar 0,581 maka KD = (0,916 x 0,
sebesar 83,356%.
Untuk melihat uji Hipotesis secara simultan Pengaruh PDRB ADHK Dan
Tabel 4.8.
Hasil Analisis F Hitung
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2 ,038 16,974 ,002b
,075
Residual 7 ,002
,016
Total ,091 9
a. Dependent Variable: Garis Kemiskinan
b. Predictors: (Constant), Jumlah Pengangguran, PDRB ADHK
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dari uji Anova atau F tes ternyata di
dilihat sebagai berikut : di mana F-hitung F-tabel atau 16,974 5,99 (Df regresi
=2, Df residual = 6) atau dapat dilihat dari uji signifikansi yaitu 0,002 < 0,050,
secara simultan antara PDRB ADHK dan jumlah pengangguran terhadap garis
masing variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat dilihat seperti
Std. Zeroorde
Model B Error Beta T Sig. r Partial Part
1 (Constant) -10,301 3,313 -3,109 ,017
PDRB ADHK 1,283 ,270 ,916 4,745 ,002 ,910 ,873 ,742
Jumlah
-,005 ,111 -,009 -,046 ,965 ,528 -,017 -,007
Pengangguran
a. Dependent Variable: Garis Kemiskinan
Dari tabel 4.9. di atas dapat dilihat besarnya pengaruh parsial yaitu :
sebesar 4,745 hal ini berarti bahwa t-hitung > t-tabel atau 4,745 > 2,44691 (α =
0,05 : Df residual = 6), serta dari uji signifikansi yaitu 0,002 < 0,050, maka H1 di
terima dan H0 tolak di dengan demikan dapat dikatakan bahwa PDRB ADHK
t-hitung sebesar -0,046 hal ini berarti bahwa -t-hitung > -t-tabel atau -0,046 > -
2,44691 (α = 0,05 : Df residual = 6), serta dari uji signifikansi yaitu 0,965 > 0,050,
maka H0 diterima dan H1 ditolak dengan demikan dapat dikatakan bahwa jumlah
59
> t-tabel atau 4,745 > 2,44691, serta dari uji signifikansi yaitu 0,002 > 0,050.
ADHK yang diikuti oleh upaya penyediaan lapangan pekerjaan, sehingga jika
kemiskinan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori menurut Sukirno (2000:122) mengatakan
memandang kenaikan itu lebih besar maupun lebih kecil. Sehingga ketika
rumah tangga yang menjadi miskin yang berakibat pada perubahan pola
makanan pokok nya menjadi bahan pokok yang murah dan dengan jumlah
yang berkurang.
60
thitung > -t-tabel atau -0,046 > -2,44691, serta dari uji signifikansi yaitu 0,965
< 0,050. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori menurut Sukirno
telah tercapai. Semakin turun tingkat kemakmuran, maka masalah lain yaitu
garis kemiskinan.
dibuktikan dengan hasil uji F-hitung F-tabel atau 16,974 5,99 (Df 1 =2, Df
2 = 6) atau dapat dilihat dari uji signifikansi yaitu 0,002 < 0,050. Hasil
penelitian ini sejaan dengan teori menurut Dartanto dan Nurkholis (2013:12)
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dengan judul Pengaruh
20102017, oleh Suripto dan Lalu Subayil. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dengan alat analisis data panel, yang terdiri dari data deret waktu selama
periode 2010-2017 dan data cross section 5 Kabupaten / kota di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengestimasi model regresi data panel adalah dengan menggunakan model efek
.
62
BAB
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analsis dan pembahasan tentang pengaruh pdrb adhk dan jumlah
20112020 dengan t hitung > t tabel dan F hitung > F tabel. Secara parsial
2. Besar pengaruh secara simultan antara variabel variabel pdrb adhk dan jumlah
faktor lain yang tidak di teliti di dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial
Muaro Jambi tahun 2011-2020 adalah sebesar 83,356% dan besarnya pengaruh
69
5.2. Saran
Investasi yang dimaksud adalah investasi padat karya, bukan padat modal.
DAFTAR PUSTAKA
Bagoes, Ida Mantra. 2004. Filsafat Penelitian & Metode Penlitian Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia Tahun 2001. Jakarta Pusat : Badan
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2016. Booklet Indeks Pembangunan Manusia Metode Baru.
Jakarta. Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro di Indonesia.
Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik.
Gilarso, T., 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Edisi Revisi, Kanisius,
Yogyakarta.
65
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta:
PT. Grafindo Persada.
Santoso, Budi dan Susilo, Y. Sri. 2002. Bank dan Lembaga kepada Sektor UMKM
di Indonesia. Buletin Studi.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For Business (Metode Penelitian Untuk.
Bisnis). Jakarta.
Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Bina Aksara Jakarta.
Sjafrizal. 2009. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Baduose Media, Cetakan
Pertama. Padang.
Thamrin, 2001. Analisis Potensi Pendapatan Asli Daerah. UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Whisnu, Adhi Saputra. 2011. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, IPM,.
Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa
Tengah. (Skripsi).
67
LAMPIRAN
68
DATA SPSS
Jumlah Garis
Tahun Pengangguran Kemiskinan
PDRB ADHK (Jiwa) (Rupiah)
(Rupiah)
2011 10.134.020.000.000 10.452 2.611.908
2012 10.866.520.000.000 3.614 2.702.028
2013 11.643.600.000.000 4.305 2.805.276
2014 12.578.250.000.000 7.429 2.863.404
2015 13.238.010.000.000 9.510 2.941.476
2016 13.964.190.000.000 10.184 3.071.016
2017 14.655.060.000.000 10.276 3.551.796
2018 15.389.570.000.000 9.464 4.242.996
2019 16.151.720.000.000 10.302 4.504.464
2020 16.194.860.000.000 11.184 4.909.248
COMPUTE x1=LG10(x1).
EXECUTE.
COMPUTE x2=LG10(x2).
EXECUTE.
COMPUTE y=LG10(y). EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
69
/DEPENDENT y
/METHOD=ENTER x1 x2.
Regression
Notes
Comments
DataSet0
Input Active Dataset
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y
/METHOD=ENTER x1 x2
/RESIDUALS DURBIN.
Resources Processor Time 00:00:00,03
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
1 Jumlah Pengangguran,
PDRB ADHKb . Enter
a. Dependent Variable: Garis Kemiskinan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Durbin-
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Watson
ANOVAa
Total ,091 9
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zeroorde
Model B Error Beta T Sig. r Partial Part
1 (Constant) -10,301 3,313 -3,109 ,017
Tabel Distribusi T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
72
Tabel Distribusi F
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01
Data Garis Kemiskinan
Kemiskinan Kabupaten Muaro Jambi
Kemiskinan 2011
Garis Kemiskinan (Rupiah) 217 659,00
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) 17,59
Persentase Penduduk Miskin (P0)) 4,98
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 0,43
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,07
Source Url: https://muarojambikab.bps.go.id/indicator/23/195/4/kemiskinan-kabupaten-muaro-jambi.html
Access Time: June 1, 2021, 9:50 am
Sektor PDRB PDRB SERI 2010 ADHK MENURUT LAPANGAN USAHA (Milyar Rupiah)
2018 2019 2020
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6 402,61 6 720,67 6 814,75
B. Pertambangan dan Penggalian 1 979,83 2 059,44 2 094,47
C. Industri Pengolahan 2 554,23 2 645,82 2 644,25
D. Pengadaan Listrik dan Gas 5,31 5,70 6,06
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 14,37 14,97 15,71
F. Konstruksi 852,24 917,74 898,41
G. Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 784,94 834,74 799,09
H. Transportasi dan Pergudangan 537,73 566,75 517,96
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 99,74 105,93 98,43
J. Informasi dan Komunikasi 387,75 409,38 447,80
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 260,08 267,80 282,36
L. Real Estate 188,38 204,84 202,11
M,N. Jasa Perusahaan 187,33 194,90 175,66
O. Administrasi Pemerintahan , Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 477,96 503,07 486,22
P. Jasa Pendidikan 282,15 304,81 311,01
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 157,86 168,89 180,55
R,S,T,U. Jasa Lainnya 217,06 226,25 220,01
PDRB Muaro Jambi 15 389,57 16 151,72 16 194,86
Sumber: Badan Pusat Statistik Source: Statistics Indonesia
Source Url: https://muarojambikab.bps.go.id/indicator/52/146/1/pdrb -seri-2010-adhk-menurut-lapangan-usaha.html Access
Time: June 1, 2021, 9:36 am