Anda di halaman 1dari 22

UJIAN AKHIR SEMESTER

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

Kelompok 05
Shift GL- C
----------------------------------------------
Alif Yusfi Rivellino P. R. (101216003)
Walada Prima Anasa (101216007)
Wulan Sari Puspita Ningrum (101216022)
Ananda Putri Ardini (101216051)
Geo Tirta Bayu Prawoto (101216074)

BOX 6

LABORATORIUM GEOLOGI DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Paleontologi adalah ilmu studi mengenai kehidupan masa lampau seperti


interaksi antar organisme dan wujud evolusi dari organisme itu sendiri beserta
lingkungan kehidupannya (paleoekologi) yang diukur menggunakan skala waktu
geologi, selain dari fosil suatu organisme, paleontologi juga mewakili jejak
organisme yang terawetkan didalam lapisan kerak bumi dan terawetkan pula karena
adanya proses-proses alami.

Fosil adalah sisa-sisa tentang adanya bukti kehidupan dari waktu geologi
lampau/purba yang berumur holosen (lebih dari 10.000 tahun lalu). Umumnya,
fosil memberikan petunjuk tentang kehidupan serta dunia lampau, sehingga fosil
sangat membantu dalam proses penyusunan skala waktu geologi. Syarat organisme
disebut sebagai fosil diantaranya adalah, berumur lebih dari 10.000 tahun,
mengandung kadar oksigen yang sedikit, penguburan cepat, terawetkan pada
batuan sedimen berbutir halus, bebas dari baktei pembusuk, terdapat bagian yang
keras. Fosil terbagi menjadi dua jenis, yakni fosil tubuh dan fosil jejak. Fosil tubuh
(body fossil) didefinisikan sebagai fosil yang terdiri dari sisa berbagai material
organisme aslinya seperti gigi, tulang, dan cangkang. Sedangkan fosil jejak (trace
fossil) merupakan fosil yang dibentuk oleh adanya aktivitas organisme pada jaman
dulu, seperti sarang, koprolit (fosil kotoran organisme), jalur, jejak, liang,
pengerekan.

Proses tejadinya dan pembentukan fosil disebut fosilisasi. Fosilisasi pada


tubuh hewan terbagi menjadi empat cara, yakni permineralisasi, replacement, mold,
dan cast. Permineralisasi adalah pengendapan suatu mineral, umumnya berupa
mineral kalsit atau silika yang terlarut dalam air dan mineral tersebut mengisi
bagian keras hewan yang berpori, lalu ada replacement, yang merupakan
penggantian seluruh tubuh organisme (animalia) oleh mineral. Fosilisasi
selanjutnya adalah mold, merupakan cetakan dari tubuh organisme yang terbentuk
oleh adanya pelarutan material asli dari bagian keras organisme yang terjadi ketika
proses litifikasi matriks sedimen berlangsung, dan terbagi lagi menjadi dua,
pertama adalah internal mold. Internal mold merupakan cetakan permukaan dalam
dari bagian keras organisme, lalu kedua adalah external mold, yang merupakan
cetakan permukaan luar bagian keras organisme. Proses fosilisasi lainnya yaitu
cast, yang merupakan pengisian matriks sedimen pada mold. Pada tumbuhan
umumnya terjadi fosilisasi dengan proses yang sama seperti animalia, hanya saja,
untuk permineralisasi, di tumbuhan menggunakan istilah histometabasis, dan untuk
replacement, digunakan istilah petrifikasi.

Keberadaan fosil sangat penting digunakan untuk menentukan umur relatif


dari batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk bersamaan rentang waktu
kehidupan organisme. Lalu, digunakan sebagai fosil indeks, yakni fosil dengan
rentang waktu hidup yang sangat pendek, memiliki penyebaran yang luas dan
dengan cepat mengalami pemusnahan dan terawetkan dengan baik pada batuan,
yang diperlukan sebagai penentuan umur batuannya.
BAB II

IDENTIFIKASI FOSIL

1. Fosil FS-191

Deskripsi:
Fosil kode FS-191 merupakan jenis fosil karena warna dari spesimen
kusam, jenis fosilisasinya adalah replacement karena masih terlihat bentuk asli dari
sampel tersebut, namun bagian tubuh bukan merupakan organ yang asli yang telah
digantikan oleh sedimen dan merupakan jenis fosil brachiopoda. Secara umum fosil
masih terlihat utuh, dengan morfologi yang terlihat jelas seperti sulcus, fold, costae,
umbo, hinge-line, dan plication.

Taksonomi:

Kingdom: Animalia
Filum: Brachiopoda
Subfilum: Rhynchonelliformea
Kelas: Rhynchonellata
Ordo: Spiriferida
Famili: Mucrospiriferida
Genus: Mucrospirifer
Spesies: Mucrospirifer mucronata

Umur: Devonian

Lingkungan Hidup: Hidup di substrat sedimen yang halus dan berlumpur


Referensi Taksonomi:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=113755&src=0

Referensi Umur dan Lingkungan Hidup:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

2. Fosil MG-CC-2

Deskripsi:
Sampel merupakan filum coelenterata yang merupakan non fosil karena
warnanya masih segar dan masih seperti organisme aslinya. Termasuk ke dalam
ordo scleractinia dengan rangka yang tersusun atas kristal aragonit. Secara umum
sampel merupakan potongan dari satu bagian utuh koral yang berbentuk seperti
otak, terlihat morfologi corallite dan dindingnya dan septa.
Taksonomi:

Kingdom: Animalia
Filum: Cnidaria
Subfilum: Anthozoa
Kelas: Anthozoa
Ordo: Scleractinia
Famili: Faviidae
Genus: Colpophyllia
Spesies: Colpophyllia stellata

Umur: Eosen – Resen

Lingkungan Hidup: Laut dangkal zona neritik

Referensi Taksonomi:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=12023

Referensi Umur dan Lingkungan Pengendapan:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc
3. Fosil 8

Deskripsi:

Sampel termasuk jenis fosil dikarenakan warnanya yang telah kusam dan
beberapa bagian tubuhnya tertutup oleh sedimen. Jenis fosilisasinya adalah
replacement karena bagian tubuhnya masih berbentuk seperti bagian tubuh aslinya
namun telah tergantikan oleh sedimen. Secara umum sampel merupakan sampel
utuh, terlihat morfologi genital plate yang tertutup sedimen dan beberapa bagian
ambulacrum yang tertutup sedimen.

Taksonomi:

Kingdom: Animalia
Filum: Echinodermata
Subfilum: Eleutherozoa
Kelas: Echinoidea
Ordo: Spatangoida
Famili: Schizasteridae
Genus: Linthia
Spesies: Linthia sudanensis

Umur: Paleosen

Lingkungan Hidup: hidup secara Infaunal pada substrat sedimen berbutir halus
Referensi Taksonomi:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

The Taxonomicon. Taxon: Family Schizasteridae.


http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=41236&src=0 [Accessed 12
December 2017]

Referensi Umur dan Lingkungan Pengendapan:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

4. SK-KEN-61

Deskripsi:
Sampel merupakan filum moluska kelas gastropoda, sampel merupakan non
fosil karena kenampakan sampel yang masih menyerupai organisme aslinya,
dengan warna yang masih segar. Secara umum morfologi dapat terlihat jelas karena
cangkang yang masih utuh. Telihat bagian whorl, sutura, apex pada bagian dorsal,
dan aperture, siphonal canal, oblique lip pada bagian ventral. Tubuhnya tersusun
oleh mineral aragonit.
Taksonomi:

Kingdom: Animalia
Filum: Mollusca
Subfilum: Conchivera
Kelas: Gastropod
Ordo: Vetigastropoda
Famili: Trochidae
Genus: Calliostoma
Spesies: Calliostoma nodulosum

Umur: Kapur awal- Resen


Lingkungan Hidup: Pantai berbatu, pada zona neritik
Referensi Taksonomi:

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc

The Taxonomicon. Taxon: Genus Calliostoma, W.A. Swainson, 1840.


http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=34729&src=0 [Accessed 12
December 2017]

Referensi Umur dan Lingkungan Hidup:


Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc
5. FS-101

Deskripsi :
Sampel dengan kode FS D51 merupakan fosil, dengan fosiliasasi berupa
permineralisasi. Hal ini dikarenakan terdapat material atau mineral lempung yang
masuk ke dalam tubuh fosil tanpa merubah apapun dari fosil. Morfologi yang
terlihat dari sampel berupa adanya whorl, spike, dan apex.

Taksonomi :

Kingdom : Animalia

Filum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Subkelas : Heterodonta
Ordo : Cardiida
Family : Cardiidae 
Subfamily : Tridacninae
Genus : Tridacna
Spesies : Tridacna squamosal

Lingkungan Hidup : Laut


Umur : 2,59 juta tahun lalu

Referensi Taksonomi dan Lingkungan Hidup :


Poorten, T., Johan, J. (2014). Tridacna squamosa Lamarck, 1819. Available from :
http://www.marinespecies.org/ [Accessed 27 November 2017]
Referensi Umur :
Paleodb. (2015). Tridacna squamosa Fluted Giant Clam. Available from :
http://eol.org/pages/ [Accessed 12 December 2017]

6. FS-151

Deskripsi :

Sampel dengan kode FS-151 merupakan fosil, dengan fosilisasi berupa


imprint. Imprint terlihat dari adanya jejak berkas daun pada batuan sampel.

Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Cyatheales
Family : Dicksoniaceae
Genus : Thyrsopteridaceae
Spesies : Coniopteris sp

Umur :Jurassic.
Lingkungan Hidup : Flood plain
Referensi Taksonomi :
Paleodb. (2016). Coniopteris. Available from : http://eol.org/pages/ [Accessed 12
December 2017]
Referensi Umur :
Deng, S., Zhao, Y., Zheng, Y., Shang, P., Fan, R., Li, X., Dong, X., Liu, L. (2017).
Plant Fossils From The Lower Jurassic Coal-Bearing Formation Of Central Inner
Mongolia Of China And Their Implications For Palaeoclimate. Palaeoworld
S1871-174X(17)30006-9. Available from :
https://doi.org/10.1016/j.palwor.2017.01.003 [Accessed 12 December 2017]

7. FS-D51

Deskripsi :
Sampel dengan kode FS D51 merupakan fosil, dengan fosiliasasi berupa
permineralisasi. Hal ini dikarenakan terdapat material atau mineral lempung yang
masuk ke dalam tubuh fosil tanpa merubah apapun dari fosil. Morfologi yang
terlihat dari sampel berupa adanya whorl, spike, dan apex.

Taksonomi :
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Subkelas : Caenogastropoda
Ordo : Neogastropoda
Superfamily : Muricoidea
Family : Muricidae
Subfamily : Muricopsinae
Genus : Murexsul
Spesies : Murexsul octogonus 
Lingkungan Hidup : Laut dalam
Umur : Pliosen akhir
Referensi Taksonomi dan Lingkungan Hidup :
Marshall, B. (2013). Muricopsis octogonus (Quoy & Gaimard, 1833). Available
from : http://www.marinespecies.org/ [Accessed 12 December 2017]
Referensi Umur :
Merle, D., Houart, R. (2003). Ontogenetic changes of the spiral cords as keys
innovation of the muricid sculptural patterns: the example of the Muricopsis–
Murexsul lineages (Gastropoda: Muricidae: Muricopsinae). Science Direct 2 (2003)
547–561. Available from : www.sciencedirect.com/ [Accessed 12 December 2017]

8. Fosil FS-083

3.5 cm

2 cm

Deskripsi:
Sampel dengan kode FS 083 merupakan fosil, dengan fosiliasasi berupa
permineralisasi karena gigi sangat sulit untuk bisa terombak seluruhnya sehingga
biasanya hanya sebagian kecil yg terombak dan diisi oleh mineral silika maupun
mineral lempung. Fosil ini merupakan bagian dari gigi Crocodillus sp.
Taksonomi:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodilia
Family : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus sp. 
Umur: Pliosen awal - sekarang
Lingkungan Hidup: Rawa, Sungai
Referensi Taksonomi :
The Taxonomicon. Taxon: Genus Crocodylus, Laurenti, 1768. Available from
http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=50627 [Accessed 13
December 2017]
Referensi Umur dan Lingkungan Hidup :
Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc.
http://www.crocodilian.com/ [Accessed 12 December 2017]

9. Fosil FS-009
Deskripsi :
Sampel dengan kode FS-009 merupakan fosil cephalopoda, dengan
fosilisasi berupa internal mold, karena terlihat masuknya mineral lempung dan
material lain ke dalam tubuh organisme tanpa menghilangkan struktur dan material
penyusun aslinya. Terlihat morfologinya terdapat whorl, sutura, dan apperture.
Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Cephalopoda
Subkelas : Ammonidae
Ordo : Ammonitida
Family : Phylloceratidae
Subfamily : Phylloceratinae
Genus : Phylloceras
Spesies : Phylloceras sp.

Umur: Awal Jurassic – Akhir Cretaceous


Lingkungan Hidup : Laut dangkal, zona neritik
Referensi Taksonomi :
The Taxonomicon. Taxon: Genus Phylloceras, Suess, 1865. Available from
http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=50627 [Accessed 13
December 2017]
Referensi Umur dan Lingkungan Hidup :
Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc.

\
10. Fosil FS-217

3,5 cm

pygidium thorax

chepalon

Deskripsi :
1,5 cm

axial ring

Deskrpsi:
Sampel dengan kode FS-217 merupakan fosil trilobite, dengan fosilisasi
berupa cast, karena terlihat seperti cetakan dari sebuah mold dan bagian asli dari
organisme tersebut sudah hilang. Terlihat bagian lengkap dari trilobite yaitu adanya
cephalon, torax, dan pygidium. Thoraxnya terdiri dari 1o axial ring. Merupakan
tipe subisopygous jika dilihat dari perbandingan cephalon dan pygidiumnya.

Taksonomi:

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Trilobita
Ordo : Phacopida
Family : Phacopidae
Genus : Phacops
Spesies : Phacops sp.

Umur: Mid Cambrian


Lingkungan Hidup : Laut dangkal
Referensi Taksonomi :
The Taxonomicon. Taxon: Genus Phacops, Emmrich. Available from
http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=15916&src=0 [Accessed 13
December 2017]
Referensi Umur dan Lingkungan Hidup:
Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.)
Fossils. Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc.
BAB III
SKEMA INTERPRETASI LINGKUNGAN HIDUP

FS 083
SK-EN-61 FS 151 Crocodylus sp.
Calliostoma Nodulosom Coniopteris
sp.

MG-CC-2
Gambar 1.FS 191
Interpretasi Colpophyllia
skema lingkungan hidup fosil FS-191, FS-083, FS-151, MG-CC-2,
Mucrospirifer Mucronata Stellata
dan SK-EN-61.

Tridacna squamosal Murexsul octogonus


Linthia sudanensis Phylloceras sp.
Phacops sp.
Gambar 2. Skema interpretasi lingkungan hidup fosil FS-151, FS -101, FS-009,8,FS-217
berlingkungan hidup laut.

BAB IV

REFERENSI
Daftar Pustaka

Bieler, R., Carter, J.G. & Coan E.V. (2010). Classification of Bivalve families. Pp. 113-
133, in: Bouchet P. & Rocroi J.-P. (2010), Nomenclator of Bivalve
Families. Malacologia 52(2): 1-184. 

Deng, S., Zhao, Y., Zheng, Y., Shang, P., Fan, R., Li, X., Dong, X., Liu, L. (2017). Plant
Fossils From The Lower Jurassic Coal-Bearing Formation Of Central Inner Mongolia
Of China And Their Implications For Palaeoclimate. Palaeoworld S1871-
174X(17)30006-9. Available from : https://doi.org/10.1016/j.palwor.2017.01.003
[Accessed 12th December 2017]

Merle, D., Houart, R. (2003). Ontogenetic changes of the spiral cords as keys innovation of
the muricid sculptural patterns: the example of the Muricopsis–Murexsul lineages
(Gastropoda: Muricidae: Muricopsinae). Science Direct 2 (2003) 547–561. Available
from : www.sciencedirect.com/ [Accessed 12th December 2017]

Noor, D. (2012). Pengantar Geologi. Yogyakarta, Deepublish. Available from:


https://books.google.co.id/books?id [ Accessed 26 th November 2017]

Spencer, H.G., Marshall, B.A. & Willan, R.C. (2009). Checklist of New Zealand living
Mollusca. Pp 196-219. in: Gordon, D.P. (ed.) New Zealand inventory of biodiversity.
Volume one. Kingdom Animalia: Radiata, Lophotrochozoa, Deuterostomia. Canterbury
University Press, Christchurch.

Walker, C. & Ward, D. (2002) Invertebrate. In: Behar, S. & Metcalf, J. (eds.) Fossils.
Smithsonian Handbooks, Great Britain, Dorling Kindersley, Inc.

Website

http://www.crocodilian.com/ [Accessed 12 th December 2017]


http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=113755&src=0 [Accessed 26 th
November 2017]

http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=12023 [Accessed 26 th
November 2017]

http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=41236&src=0 [Accessed 26 th
November 2017]

http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=34714&src=0 [Accessed 26th


November 2017]

http://data.allenai.org/tqa/introduction_to_the_oceans_L_0017/ [ Accessed 12 th Desember


2017]

Marshall, B. (2013). Muricopsis octogonus (Quoy & Gaimard, 1833). Available from :


http://www.marinespecies.org/ [Accessed 12th December 2017]

Ebay, F. (2016). Fosil/Definisi, Jenis dan Proses Pembentukan. Available from:


http://www.efbumi.net/2016/08/mengenal-fosil-apa-itu-fosil-jenisnya.html [Accessed
26 th November 2017]

Poorten, T., Johan, J. (2014). Tridacna squamosa Lamarck, 1819. Available from :


http://www.marinespecies.org/ [Accessed 27th November 2017]

Paleodb. (2015). Tridacna squamosa Fluted Giant Clam. Available from :


http://eol.org/pages/ [Accessed 12th December 2017]

Paleodb. (2016). Coniopteris. Available from : http://eol.org/pages/ [Accessed 12th


December 2017]

Tukang Batu. (2015). Kegunaan Fosil dalam Geologi. Available from:


http://www.tukangbatu.com/2015/12/kegunaan-fosil-dalam-geologi.html [Accessed 26
th November 2017]

The Taxonomicon. Taxon: Genus Phacops, Emmrich. Available from


http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=15916&src=0 [Accessed 13th
December 2017]
The Taxonomicon. Taxon: Genus Phylloceras, Suess, 1865. Available from
http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=50627 [Accessed 13th
December 2017]

The Taxonomicon. Taxon: Genus Crocodylus, Laurenti, 1768. Available from


http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?src=0&id=50627 [Accessed 13th
December 2017]

Anda mungkin juga menyukai