MIFTAHORRACHMAN
ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk mengetahui sistem pembungaan pada tanaman kelapa Genjah Salak
agar dapat ditentukan sistem persilangan yang tepat sehingga mampu meningkatkan produksi
buah. Empat perlakuan diuji pada populasi kelapa Genjah Salak di Kebun Percobaan Kima
Atas, Manado, Sulawesi Utara (umur tanaman 19 tahun), yaitu (A) tandan dikerodong tanpa
emaskulasi bunga jantan; (B) tandan dikerodong dan diemaskulasi bunga jantan; (C) tandan
tanpa kerodong dan diemaskulasi bunga jantan; (D) kontrol, tandan tanpa dikerodong dan
tanpa emaskulasi bunga jantan. Perbedaan antar perlakuan dianalisis dengan analisis sidik
ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan adanya
perbedaan dalam perlakuan, selanjutnya hasil uji BNT memperlihatkan bahwa perlakuan A dan
B berbeda nyata dengan perlakuan C dan D, sedangkan perlakuan C dan D tidak berbeda. Hasil
pengamatan buah jadi umur 2 bulan memperlihatkan perlakuan B memiliki persentase jumlah
buah jadi paling kecil (2.84%). Kelapa GSK cenderung memiliki sistem penyerbukan silang.
ABSTRACT
Dari Tabel 2 dan Gambar 1, dapat oleh lebah madu karena paling seringnya
diduga bahwa pada kelapa Genjah Salak serangga ini berkunjung ke bunga kelapa
terjadi penyerbukan antara bunga betina terutama dibagian pistil dan stamen
dan bunga jantan dalam spadix yang bunga. Sebaliknya semut yang berada di
berbeda dan pohon yang berbeda. bunga kelapa pada siang maupun malam
Sementara penyerbukan sendiri cukul hari pengaruhnya sangat kecil pada
proses penyerbukan. Hal ini terbukti Observasi Masa Subur Bunga Betina
juga dari hasil pengamatan di lapang, Kelapa GSK
pembuahan pada tandan bunga yang
Setelah diketahui sistem penyer-
dikerodong dan diemaskulasi (perlakuan
bukan kelapa GSK, hal lain yang juga
B) kecil persentase buah jadinya,
penting adalah mengetahui karakteristik
sekalipun terdapat semut di dalamnya.
bunga betina terutama kapan masa
Menurut Narayana (2007), tidak ber-
suburnya, sehingga memudahkan dalam
perannya semut dalam proses penyer-
menentukan kunjungan untuk persi-
bukan pada tanaman kelapa disebabkan
langan buatan. Hasil Observasi terhadap
oleh sekresi nectar pada stigma bunga
32 pohon, terdapat hal yang menarik dari
betina kelapa yang belum reseptif. Kelen-
karakteristik pembungaan kelapa GSK
jar ini yang mencegah semut mencapai
bila dibandingkan dengan salah satu tipe
stigma. Situasi ini juga terjadi di kelapa
kelapa Genjah lainnya misalnya Genjah
Genjah Salak (Gambar 2b), dimana telah
Kuning Nias (GKN).
terdapat cairan nectar pada permukaan
stigma sementara stigma belum mem-
buka penuh, tapi 3 buah sepal telah
mulai merekah. Selanjutnya menurut
Narayana (2007), nektar keluar melalui
permukaan stigma dan sebelumnya
melalui 3 sepal yang keluar melalui
saluran dibawah stigma.
63 134
73
135
64 72
65 136
71
137
Gambar 1. Skema sistem pembungaan kelapa Genjah Salak: No. 72 kelapa utama yang diemaskulasi; No. 63,
64, 65, 71, 73, 134, 135, 136, 137 kelapa penyanggah. Warna cokelat menandakan bunga jantan
pohon-pohon tersebut menyerbuki bunga betina kelapa utama, sedangkan yang warna putih bunga
jantannya tidak ada/seludangnya belum pecah. Jarak tanam 8.5 x 8.5 m segitiga.
Figure 1. Scheme of pollination system of Salak Dwarf: No. 72 is emascullated main tree (female tree); No.
63, 64, 65, 71,73, 134, 135, 136, 137 are buffer trees (male tree). Brown color noted as male tree
that pollinated main tree/female tree (green color). White color are male trees that have not opened
spadix.
Gambar 2a. Bunga jantan telah gugur sekitar 90 Gambar 2b. Nectar yang keluar dari stigma bunga
persen, sementara bunga betina belum yang belum reseptif.
reseptif Figure 2b. Secretion of nectarines from unopened
Figure 2a. Male flower aborted 90 percent, while stigma.
female flowers have not reseptive
14
12
10
8
bunga…
6
4
2
0
2 7 8 9 10 11 13 15 17 22
Gambar 3. Perkembangan bunga reseptif kelapa GKN di KP. Paya Gajah, Nangro Aceh
Darussalam (Ferry dan Rusli, 1993)
Figure 3. Development of receptive female flowers of Nias Yellow Dwarf at Paya Gajah
Experimental Garden, Nangro Aceh Darussalam (Ferry and Rusli, 1993)
45
40
35
30
25 bunga …
20
15
10
5
0
14 15 17 18
Gambar 4. Perkembangan bunga reseptif kelapa GSK di KP. Kima Atas, Sulawesi
Utara
Picture 4. Development of receptive female flowers of Salak Dwarf coconut at Kima Atas
Experimental Garden, North Sulawesi
Novarianto H dan Rompas T. 1990. Ramirez VM, Tobla VP, Kevan PG,
Pertumbuhan kelapa Genjah Salak Morillo IR, Harries H, Barrera MF,
di Kebun Percobaan Kima Atas, Villareal DZ. 2004. Mix mating
Sulawesi Utara. Buletin Balitka. strategies and pollination by insects
No. 12. September 1990. Hal. 18-20. and winds in coconut pollen (Cocos
Novarianto H dan Tulalo M. 2005. Status nucifera L.): importance in product-
Plasma Nutfah Tanaman Kelapa ion and selection. Agricultural and
(Cocos nucifera L.). Buku Pedoman Forest Entomology. Vol. 6, Issue 2,
Pengelolaan Plasma Nutfah Per- Page 155-163.
kebunan. Pusat Penelitian dan Sadakathula S. 1993. Evaluation of
Pengembangan Perkebunan. honeybee visits on cocout geno-
Badan Penelitian dan Pengem- types. Cocos (1991-1993), a.47-50.
bangan Pertanian. 2005. Hal. 259- Printed in Sri Lanka Coconut
284. Research Station, Vepponkulam-
614906.