TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 Islami Birnata Sasmita
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 Islami Birnata Sasmita
DISUSUN OLEH :
Nama : Islami Birnata Sasmita
NIM : S20020
Dosen Pengampu : Ns. Rufaida Nur Fitriana, M.Kep
a. Diagnosa keperawatan :
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kekeliruan mengikuti anjuran dibuktikan
dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru
terhadap masalah (D.0111)
Terapeutik :
1. Jadwalkan cek darah rutin
sesuai kesepakatan
Edukasi :
1. Anjurkan factor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
:2746-797X
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENYULUHAN DAN EDUKASI TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI
A
B
S
T
R
A
K
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah baik sitolik maupun diastolic. Hipertensi di
kenal dengan the heterogeneous group of disease dan the killer diasease. Hipertensi
merupakan factor risiko yang menyebabkan kematian dini, serta terjadinya gagal
jantung dan penyakit gangguan otak. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar
1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, yang berarti 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnosis hipertensi. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan
pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, menurut
perkiraan ada 10,44 juta orang akan meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya di
setiap tahun. Factor usia, sosial dan ekonomi dapat terserang hitertensi. Dengan
bertambahnya usia, risiko hipertensi menjadi lebih besar, ini disebabkan adanya
perubahan strukur pada pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi sempit dan
dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku dan tekanan darah sistolik meningkat.
Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan penyuluhan dan mengedukasi
masyarakat tentang penyakit hipertensi. Metode yang dilakukan dengan mengunjungi
serta memberikan edukasi di sertai diskusi kepada masyarakat dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah. Pengabdian masyarat ini dilakukan pada tanggal 9, 10 13
dan 23 Januari 2021di kecamatan bungus teluk kabung. Dengan memberi penyuluhan
tentang penyakit hipertensi , memberi brosur untuk mengedukasi masyarakat serta
melakukan pemeriksaan tensi.
Kata Kunci: edukasi, penyuluhan , hipertensi
A
B
S
T
R
A
C
T
Hypertension is increasing and diastolic blood pressure both sitolik.Hypertension in
know the heterogeneous group of disease and the killer diasease.Hypertension is a
risk of causing, early death and the occurrence of heart failure. brain disorders and
diseasesThe who data years 2015 1,13 demonstrated about billion people around the
world bears, hypertension which means 1 3 people around the world from an
undiagnosed. hypertensionThis number will continue to increase annually, it is
estimated that in 2025 1,5 there will be billion people affected, hypertension and
according to estimates there are million who will 10,44 died of hypertension and
komplikasinya. in every yearOf, age social and economic hitertensi. can developWith
age, the risk of hypertension is greater, is due to the change strukur on the veins of
the large lumen become narrower in the walls of veins and become more rigid and.
increase systolic blood pressure. The purpose of this community devotion to provide
counseling and educate people about disease hypertension .A method that done by
visiting and give education in sertai discussion to the people and to check blood
pressure .Devotion masyarat is done on june 9 , 10 and 13 in 23 january 2021di
bungus kabung bay .To provide information about diseases hypertension , give
brochures to educate the people and have a tension .
Keywords: education , counseling , hypertension
I
METODE
Metode dalam penyuluhan dan edukasi penyakit hipertensi dengan cara berikut
Tujuan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat tentang penyakit hipertensi
ABSTRAK
Hypertension is a degenerative disease that becomes an important health problem can cause various
complications for the sufferer of one of the stress factors that affect through through the activation of
hypotalamic-pituitary axis. Music therapy is one of the non-pharmacological techniques that has the effect
of relaxation, which can affect the hypothalamic-pituitary-and adrenal mechanisms. Degung sunda one of
the traditional musical instruments has a regular rhythm and rhythm that has a meditative impact. The
objective of the study was to identify the effectiveness of Sundanese music therapy on the decrease of blood
pressure in hypertensive patients in Pancalang sub-district, Kuningan Regency. Types of quasi
experimental research with nonequivalent control group design. Sampling by purposive sampling technique
50 people with paired t-test data analysis. The results of music therapy therapy degu sunda can lower
blood pressure, especially in systolic blood pressure (p value 0.02). There was a significant mean
difference between systolic blood pressure in the control group and the intervention and no significant
difference in mean diastolic blood pressure in the control group and intervention, Sundanese music therapy
can lower blood pressure, especially in systolic blood pressure. The need for improved preventive health
services in the form of counseling and health education with the provision of degener music intervention in
patients with hypertension.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini, hipertensi merupakan Berdasarkan data World Health Organization
masalah kesehatan yang cukup penting bagi (2012)1, penyakit
pelayanan kesehatan. Banyak individu yang kardiovaskuler membunuh 17,5 juta orang
menderita hipertensi namun tidak menyadari pada tahun 2012, dari jumlah tersebut, 7,4
bahwa penyakit tersebut perlu dilakukan juta orang meninggal karena penyakit jantung
penanganan secara serius dan banyak iskemik dan 6,7 juta karena stroke.
penderita hipertensi tidak menyadari akan Berdasarkan data Kementrian Kesehatan
bahaya yang ditimbulkan ketika penderita Republik Indonesia (2013)2 jumlah klien
tidak mampu mengontrol, oleh sebab itu, hipertensi di Indonesia mencapai 17-21%
hipertensi sering dijuluki silent killer karena dari jumlah penduduk di Indonesia yang
sering terjadi kematian yang tidak berjumlah 250 juta jiwa dan merupakan
menimbulkan gejala. penyebab kematian urutan ketiga setelah
Terdapat beberapa penyakit yang stroke dan tuberculosis, yaitu mencapai 6,7%
diakibatkan oleh hipertensi dan merupakan dari populasi kematian pada semua umur di
10 besar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Di Jawa Barat ada 20% dari
dunia yaitu penyakit kardiovaskuler 4.497.175 jiwa yang menderita hipertensi3.
menempati urutan pertama setelah itu Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
penyakit stroke pada urutan kedua. Kabupaten Kuningan (2013)4
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 06 NO. 02 JULI-DESEMBER 2017• 2
adalah uji analisis komparatif (uji beda
mean) uji paired T test. Hasil analisis disajikan pada tabel 1-5
sebagai berikut;
HASIL
Tabel 1. Perbedaan Rata-Rata Sistolik dan Diastolik Tekanan darah Pada Kelompok Kontrol
Tabel 2. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolic pada kelompok Kontrol
Kelompok Perbedaan Rerata Simpang deviasi P IK 95%
Kontrol
Sistolik -1.87 15.19 0.64 -10.28 – 6.55
Diastolik -0.4 13.22 0.91 -7.72 – 6.922
Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Sistolik dan Diastolik Tekanan darah Pada Kelompok
intervensi
Kelompok Rerata Simpang Deviasi Minimum- Range
kontrol maksimum
Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Pre 161.8 92.8 17.7 9.89 141 – 200 70 -105 59 35
Post 150.13 90.73 16.26 8.23 128 – 190 74 – 101 62 27
Tabel 4. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolic pada kelompok Intervensi
Kelompok Intervensi Perbedaan Rerata Simpang Baku P IK 95%
Sistolik 11.67 7.23 0.000 7.66 – 15.68
Diastolik 2.07 3.51 0.039 0.12– 4.01
Tabel 5. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolic pada kelompok Kontrol dan
Intervensi
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 06 NO. 02 JULI-DESEMBER 2017• 3
PEMBAHASAN sehingga akan mengurangi stress dan
depresi yang dialami.
Berdasarkan hasil penelitian Rangsangan musik mampu
ditemukan bahwa hasil penilaian pre dan mengaktivasi system limbik yang
post tes tidak ada perbedaan yang berhubungan dengan emosi, saat system
signifikan tekanan darah baik sistolik limbik teraktivasi maka individu tersebut
maupun diastolic pada kelompok control menjadi rileks. Selain itu, alunan musik
dengan p value 0.91. sementara pada dapat menstimulasi tubuh untuk
kelompok intervensi ditemukan adanya memproduksi molekulnitric oxide (NO).
perbedaan yang signifikan pada tekanan Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh
sistolik maupun diastolic dengan p value darah yang dapat menurunkan tekanan
0.000 untuk tekanan sistolik dan p value darah11.
0.039 untuk tekanan diastolic. Hasil . Gelombang suara musik yang
analisis antara kelompok control dan dihantarkan ke otak berupa energi listrik
intervensi ditemukan terdapat perbedaan melalui jaringan syaraf, akan
rata – rata tekanan diastolic sebesar 16.07 membangkitkan gelombang otak yang
dengan nilai P 0.02, dan perbedaan rata- dibedakan atas frekuensi alfa, beta, tetha,
rata tekanan diastolic sebesar 2.47 dengan dan delta. Gelombang alfa membangkitkan
nilai p 0.51. relaksasi, relaksasi psikologis dapat
Sejalan dengan penelitian meta menyebabkan penurunan tekanan darah
analisis yang dilakuakan oleh Loomba et.al tinggi11. Musik dapat memiliki efek
(2012)8, yang menyatakan bahwa terdapat terapeutik pada pikiran dan tubuh manusia.
penurunan yang signifikan pada tekanan Efek suara tubuh dapat mempengaruhi
sistolik sebelum dan sesudah diberikan keseluruhan fisiologis dengan aktivitas
terapi musik (perbedaan rata-rata, −2.629, sekunder lebih dalam pada neokorteks dan
confidence interval (CI), −3.914 to −1.344, beruntun ke dalam sistem limbik,
P < 0.001) dan perbedaan signifikan pada hipotalamus, dan sistem saraf otonom.
tekanan diastolic (perbedaan rata-rata Saraf vestibulokoklear (saraf kranial
−3.422, CI, −5.032 to −1.812, P < 0.001). kedelapan) membawa impuls ke otak
Hasil penelitian lain yang sejalan kemudian dilanjutkan ke saraf vagus (saraf
adalah penelitian yang dilakukan oleh kranial kesepuluh) yang mengatur regulasi
Supriadi dkk (2015)9, yang menyatakan kecepatan jantung dan respirasi12.
bahwa terapi musik tradisional kecapi Sistem tubuh lain yang dipengaruhi
suling sunda efektif dalam penurunan musik adalah sistem neuroendokrin, yang
tekanan darah pada lansia di PSTW Budi bertanggungjawab dalam memelihara
Pertiwi Bandung. Hasil penelitiannya keseimbangan tubuh melalui sekresi
menunjukkan bahwa ada perbedaan hormon-hormon oleh zat kimia ke dalam
tekanan darah sistolik (p value 0,0001) dan darah. Pada saat musik didengarkan, sistem
diastolik (p value 0,001) sebelum dan neuroendokrin, membuat pengurangan
setelah diberikan terapi musik tradisional katekolamin seperti epinefrin dan
Kecapi suling Sunda. Penelitian lain yang norepinefrin, sehubungan dengan
dilakukan Supriadi (2015)10, tentang terapi penurunan katekolamin tersebut maka
Musik Instrumental Classic: Penurunan terjadi penurunan laju nadi dan tekanan
Tekanan Darah pada Pasien Stroke, darah.
menunjukan bahwa ada pengaruh terapi Bernatzy et. al (2011)13,
musik instrumental classic terhadap mengungkapkan bahwa mendengarkan
penurunan tekanan darah. Mendengarkan musik dapat secara efektif mengurangi
terapi musik classic merupakan pilihan kecemasan pra-operasi dan nyeri pasca
alternatif untuk mencapai keadaan relaks operasi. Musik berisikan ketukan dan
melodi yang menyenangkan sehingga dapat
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 06 NO. 02 JULI-DESEMBER 2017• 4
membantu individu yang ingin mencapai tekanan darah. Perubahan siklik pada
keadaan damai; Tujuannya adalah untuk ventilasi memiliki efek mekanis melalui
memudahkan ketidaknyamanan pasien dan perubahan tekanan intrathoracic, dan
menjaga serta meningkatkan kesehatan dengan demikian terjadi pada vena balik
tubuh dan pikiran. Musik terdiri dari nada, dan pada afterload di ventrikel kiri, yang
ritme, dan warna timbre atau tone. menyebabkan kenaikan dan penurunan
Berbagai jenis musik memiliki efek reguler. dalam tekanan darah melalui
berbeda pada stres. Mendengarkan musik perubahan volume stroke. Perubahan
klasik terasa lebih rileks sehingga lebih tekanan transmural pembuluh darah
cocok untuk terapi musik. intrathoracic dan ruang jantung
Terapi musik dengan jenis musik menyebabkan perubahan frekuensi
klasik dapat memberikan efek relaksasi pelepasan reseptor vaskular intrathoracic,
pada pendengarnya. Degung sunda yang pada gilirannya menyebabkan
merupakan salah satu musik tradisional perubahan refleks pada aktivitas simpatis
yang menyatukan suara gamelan sunda dan ketahanan perifer total.
dengan bonang dan suling yang dapat Perubahan gas darah memiliki
memberi kesan klasik dan damai. Ketika kontribusi langsung terhadap resistensi
mendengar suara musik ini, akan terbayang vaskular perifer dan efek refleks pada
suasana tenang pesawahan yang hijau dan sirkulasi jantung dan perifer melalui
kedamaian yang hakiki tentang suasana perubahan pada perangkat aktivitas
zaman dulu. Hal ini yang akan membuat kemoreseptor arterial. Akhirnya,
orang mengingat kembali kenangan- mekanisme saraf yang mempengaruhi
kenangan masa dulu yang tenang sehingga pembuluh jantung dan perifer termasuk
menimbulkan efek damai, tenang dan pengaruh yang berasal dari pusat
rileks. pernapasan dan pengaruh refleks yang
Saat mendengarkan musik degung berasal dari reseptor pereda
sunda, suara masuk ke telinga melewati kardiopulmoner dan baroreseptor arteri.
telinga bagian luar, bagian tengah dan Perlu ditekankan bahwa modulasi refleks
bagian dalam. Gelombang suara dari musik pernapasan yang diinduksi pernafasan dari
degung sunda ini dirubah menjadi impuls aktivitas simpatis dan resistensi perifer
listrik yang akan disampaikan ke otak sangat penting dipengaruhi oleh tingkat
melalui syaraf auditorius. Saat suara pernapasan [Eckberg dalam Akiyama
tersebut dipersepsikan maka tubuh akan 2010]. Mengurangi tingkat pernapasan dari
melakukan pelepasan katekolamin ke 15 sampai 10 atau bahkan 6 kali/menit
dalam pembuluh darah, sehingga menyiratkan peningkatan volume tidal,
konsentrasi katekolamin dalam plasma yang mengarah pada stimulasi reseptor
menjadi rendah. Hal ini membuat tubuh resistansi kardiopulmoner yang lebih besar,
mengalami relaksasi, denyut jantung yang pada gilirannya menentukan
berkurang dan tekanan darah menjadi pengurangan pengeluaran eferen simpatis
turun14. dan vasodilatasi16.
Parati et al (2002)15
mengungkapkan bahwa musik dapat SIMPULAN DAN SARAN
menginduksi perubahan penting pada
tingkat tekanan darah, dan mempengaruhi Simpulan
aktivitas mekanisme kontrol Terdapat perbedaan rata-rata yang
kardiovaskular. Ketika tubuh sudah signifikan antara tekanan darah sistolik
mengalami fase relaksasi iramapernafasan pada kelompok kontrol dan intervensi (p
lebih teratur dan melambat. Faktor value 0,02) dan tidak terdapat perbedaan
pernafasan merupakan salah satu factor rata-rata yang sinifikan antara tekanan
yang terlibat dalam menentukan efek darah diastolik pada kelompok kontrol dan
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 06 NO. 02 JULI-DESEMBER 2017• 5
intervensi (0,51) dengan kata lain terapi Tradisional Kecapi Suling Sunda
musik degung sunda dapat menurunkan terhadap Tekanan Darah pada Lansia
tekanan darah, terutama pada tekanan dengan Hipertensi. Jurnal Skolastik
darah sistolik. Keperawatan. Vol. 1, No.
10. Supriadi, Dedi, Evangeline Hutabarat,
Saran and Vera Monica. "Pengaruh Terapi
Perlunya peningkatan pelayanan kesehatan Musik Tradisional Kecapi Suling Sunda
preventif berupa penyuluhan dan Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
pendidikan kesehatan bagi masyarakat Dengan Hipertensi." Jurnal Skolastik
dalam upaya mencegah dan mengurangi Keperawatan 1.2 (2015): 29-35.
angka kejadian hipertensi di kecamatan 11. Gusti Ayu Putri (2012) musik dapat
Pancalang khususnya dan di Kabupaten menstimulasi tubuh untuk memproduksi
Kuningan pada umumnya dan molekulnitric oxide (NO).
merencanakan program pencegahan dan 12. Setyowati et al. (2017). Pengaruh Terapi
penanganan hipertensi di masyarakat Murottal Al-Quran terhadap Tekanan
dengan meningkatkan kualitas asuhan Darah Pasien Pre Operasi Katarak
keperawatan berbasis hasil penelitian dengan Hipertensi di Ruang Tulip
terkini, salah satunya dengan pemberian Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi
intervensi musik degung pada penderita Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan,
hipertensi. vol 5 (no 1).
13. Bernatzky, G., et al., Emotional
KEPUSTAKAAN foundations of music as a non-
pharmacological pain management tool
1. World Health Organization. Top ten in modern medicine. Neurosci.
causes of death. (2012). Artikel. diunduh Biobehav. Rev. (2011),
15 Februari 2015; doi:10.1016/j.neubiorev.2011.06.005
http.//www.who.in/medicentre/ 14. Sherwood. L. (2011). Fisiologi
factsheets/ fs310/ en/ indx2.html. Manusia. Jakarta: EGC
2. Kementrian Kesehatan (2013), Profil 15. Parati G, Glavina F, Ongaro G,
Kesehatan Indonesia Maronati A, Gavish B, Castiglioni P, et
3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. al. (2002), Music-guided slow
(2013). breathing: acute effects on
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan. cardiovascular parameters and
(2013). baroreflex sensitivity in normal subjects.
5. Lestari. E. (2012). Konsep Omoiyan J Hypertens ; 20:S174.
Dalam Lagu Yukki No Hana. Skripsi. 16. Umeda, S., et al. "Combined therapy of
Jakarta: Universitas Bina Nusantara re-coarctation of the aorta and coronary
6. Astuti, Dewi. (2009) Lagu dan Alat heart disease." Kyobu geka. The
Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat. Japanese journal of thoracic
Bandung: Sarana Panca Karya Nusa surgery 42.6 (1989): 463-465.
7. Herawan, D. (2002). Etnomusikologi,
Beberapa Permasalahan Dalam Musik
Sunda. Bandung; STSI Press.
8. Loomba, Rohit S., et al. "Effects of
music on systolic blood pressure,
diastolic blood pressure, and heart rate:
a meta-analysis." Indian heart
journal 64.3 (2012): 309-313.
9. Supriadi D, Hutabarat E, Monica Vera.
(2015). Pengaruh Terapi Musik
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA KUNINGAN - VOL. 06 NO. 02 JULI-DESEMBER 2017• 6