Anda di halaman 1dari 47

REVISI TAMAN PENITIPAN ANAK

(TPA)

Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata


Kuliah Pengembangan Program Kegiatan RA
Oleh :
Kelompok 1
Nurani ( 1532710010)
Pramesti Hardika (1532710013)
Putri Stela Aprianti (15327100)15)
Ratih Wahyuni (1532710017)

PIAUD 1 Semester 6

Dosen Pengampu:
Lidya Oktamarina, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengembangan Program Kegiatan RA. Sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lidya
Oktamarina, M .Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan Program Kegiatan
RA atas bimbingannya kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah yang
kami rangkum dari berbagi sumber baik melalui buku penunjang maupun dari
sumber-sumber lainnya. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca
untuk kebaikan dunia dan akhirat. Amin

Palembang, Maret 2018

Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………….. ii

Daftar Isi…………………………………………………………… iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………… 1

1. Latar Belakang…………………………………………… 1

2. Rumusan Masalah……………………………………….. 1

3. Tujuan……………………………………………………. 2

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………… 3

A. PENGERTIAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)…. 3


B. KARAKTERISTIK TAMAN PENITIPAN ANAK
(TPA)………………………………………………………. 5
C. PROGRAM PEMBELAJARAN TAMAN PENITIPAN
ANAK (TPA)………………………………………………... 6
D. PENDIRI…………………………………………………… 17
E. SYARAT PENDIRIAN…………………………………… 18
F. TATA CARA PENDIRIAN……………………………… 19
G. MASA BERLAKU IZIN……………………………….. 20
H. RUJUKAN PENDIRIAN……………………………….. 20
I. PENYELENGGARAAN PROGRAM TAMAN
PENITIPAN ANAK……………………………………… 20
J. JENIS-JENIS LAYANAN TAMAN PENITIPAN
ANAK (TPA)…………………………………………….. 22
K. PENDIDIK……………………………………………….. 23

iii
BAB 3 PENUTUP………………………………………………. 26

1. Kesimpulan………………………………………………. 26

2. Saran……………………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………. 27

LAMPIRAN……………………………………………………… 28

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Taman Penitipan Anak (Child Care Center) adalah wahana asuhan
kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu
tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu
untuk memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya. Selain itu, Taman
Penitipan Anak juga disebut sebagai wahana pendidikan dan pembinaan
kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka
waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu
yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lainnya.
Luluk Asmawati, dkk (2011).
Munculnya kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan dan
pendidikan sejak dini pada kelas menengah ke bawah. Kebutuhan akan
keberadaan lembaga tersebut karena dapat membantu orang tua membentuk
kepribadian, penanaman nilai–nilai agama, norma, budi pekerti, karakter,
kecerdasan, toleransi, etika, dan estetika dalam diri anak.
Penyenggaraan TPA memberikan layanan yang terintegrasi dalam bidang
gizi, kesehatan, dan psikososial kepada anak usia dini usia lahir sampai 6
tahun. Hal ini sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian Taman Penitipan Anak (TPA) ?
2. Jelaskan karakteristik Taman Penitipan Anak (TPA) ?
3. Apa saja Program Pembelajaran Taman Penitipan Anak ?
4. Bagaimana proses pendirian TPA ?
1
5. Apa saja Syarat Pendirian TPA ?
6. Apa saja tata cara pendirian TPA ?
7. Kapan masa berlaku izin TPA?
8. Bagaimana Rujukan Pendirian ?
9. Jelaskan Penyelenggaraan TPA ?
10. Apa Saja Jenis-Jenis Layanan TPA ?
11. Apa Pengertian Pendidik ?

C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan pada rumusan masalah ini adalah :
1. Untuk Memahami pengertian Taman Penitipan Anak (TPA)
2. Untuk Memahami karakteristik Taman Penitipan Anak (TPA)
3. Untuk Memahami Pembelajaran Taman Penitipan Anak
4. Untuk Memahami proses pendirian TPA
5. Untuk Memahami Syarat Pendirian TPA
6. Untuk Memahami tata cara pendirian TPA
7. Untuk Memahami masa berlaku izin TPA
8. Untuk Memahami Rujukan Pendirian
9. Untuk Memahami Penyelenggaraan TPA
10. Untuk Memahami Saja Jenis-Jenis Layanan TPA
11. Untuk Memahami Pengertian Pendidik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)


Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk satuan PAUD
jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun dengan prioritas sejak
lahir sampai usia 4 tahun.1

Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk lembaga


PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial terhadap anak
sejak lahir hingga 6 tahun. Ada dua tujuan layanan program TPA yaitu:

1. Memberikan layanan kepada anak usia 0 hingga 6 tahun yang terpaksa


oleh orang tua karena pekerjaan atau halangan lainnya.
2. Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk
tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang
serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya.

Anak yang di prioritaskan mendapatkan layanan TPA adalah anak


yang berusia 4 tahun kebawah. Adapun beberapa jenis layanan TPA antara
lain:

1. TPA perluas, yaitu penambahan program layanan pengasuhan pada


Kelompok Bermain (KB) atau Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul
Athfal (RA) sehingga menjadi program Taman Penitipan Anak (TPA)
tanpa menghilangkan program layanan awalnya. Tujuan dari
penyelennggaraan program TPA perluasan antara lain :

1
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.Hal: 8
3
a. Meningkatkan intensitas layanan pengasuhan, pendidikan, perawatan,
perlindungan, dan pemenuhan hak-hak anak khususnya anak yang
kedua orangtuanya bekerja diluar rumah.2
b. Menyediakan acuan bagi pengelola KB dan TK/RA yang akan
memberikan penambahan layanan pengasuhan pada programnya.
c. Meningkatkan kualitas layanan TPA perluas sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

2. TPA berbasis perkebunan


Yaitu layanan pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan
social kepada anak sejak lahir hinggan 6 tahun yang dilaksanakan didaerah
perkebunan. Tujuan dari penyelenggaraan program TPA berbasis
perkebunan adalah untuk memberikan layanan yang terkait dengan
pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan
perlindungan dan kasih saying, serta hak untuk berpartisipasi dalam
lingkungan sosialnya yang secara terpaksa ditinggalkan oleh orang tua
karena pekerjaan di perkebunan.

3. TPA Temporer
Yaitu layanan PAUD nonformal yang hanya memberikan layanan
pengasuhan kepada anak yang dititipkan sewaktu-waktu pada saat tertentu
saja. Sifat layanannya tidak permanen, lebih bersifat layanan pengasuhan
pada arena bermain, dan dapat diikuti oleh anak yang berganti-ganti setiap
saat. Dengan adanya layanan TPA Temporer diharapkan semua tempat
yang melibatkan aktifitas orang tua dilengkapi dengan arena pengasuhan
melalui kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak. Tujuan dari
penyelenggaraan layanan program TPA Temporer adalah untuk
memberikan layanan pengasuhan dan pembelajaran yang menyenangkan

2
Novan Ardy Wiyani. Manajemen PAUD Berdaya Saing. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2017.
Hal. 86-87
4
kepada anak yang mengikuti aktivitas pengasuhannya dilembaga TPA
hanya sewaktu-waktu.

Waktu layanan TPA disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dengan


alokasi waktku sebagai berikut:

1. TPA full day dengan waktu 6 hingga 8 jam perhari, minimal 3 hari dalam
waktu seminggu
2. TPA tengah hari dengan waktu 4 hingga 5 jam perhari, minimal 3 hari
dalam 1 minggu
3. TPA non regular dengan waktu 1 hingga 3 jam perhari

Kurikulum yang digunakan di TPA adalah kurikulum menu generic


atau acuan lainnya yang sesuai. Kurikulum TPA mencakup seluruh aspek
perkembangan anak, antara lain:

1. Nilai agama dan moral


2. Fisik : motoric kasar, motoric halus, dan kesehatan fisik
3. Kognitif : pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, konsep warna,
konsep ukuran, pola, konsep bilangan, lambing bilangan, dan huruf
4. Bahasa : bahasa yang diterima/didengar, bahasa untuk mengungkapkan
hasil pemikiran/perasaan, dan keaksaraan
5. Social-emosional3

B. KARAKTERISTIK TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)


Usia 0-1 tahun, pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan
luar biasa, paling cepat di banding usia selanjutnya, berbagai kemampuan dan
keterampilan dasar di pelajaran anak pada usia ini.
Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat di jelskan sebagai berikut :
a. Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak,
duduk, berdiri, dan berjalan

3
Novan Ardy Wiyani. Manajemen PAUD Berdaya Saing. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2017.
Hal. 87-88
5
b. Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera, seperti melihat
atau mengamati, meraba, menderngar, mencium, dan mengecap
dengan memasukkan setiap benda ke mulut.
c. Pembelajaran komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap
melaksanakan kontak sosial dengan lingkungan. Komunikasi
responsive dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon
perbal dan non verbal bayi berbagai kemampuan dan keterampilan
dasar tersebut merupakan modal penting bagi anak untuk menjalani
proses perkembangan selanjutnya.program pendidikan sekaligus
pengasuhan dan kesejahteraan social terhadap anak sejaknlahir sampai
dengan usia enak tahun (dengan prioritas anak usia empat tahun ke
bawah).4

C. PROGRAM PEMBELAJARAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)


a. Program pembelajaran Anak Usia Dini 0-3 bulan
1. Nilai-nilai Agama dan Moral
Nilai-nilai agama dan moral pada usia dini ini tidak diatur secara spesifik
sehingga pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga.
Pelaksanaan nilai-nilai agama dan moral pertama dan utama dimulai
dalam lembaga informal (keluarga). Selanjutnya pelaksaan nilai-nilai
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia dini
jalur nonformal hingga formal.
2. Motorik
a. Motorik kasar
Pendidikan anak usia dini berdasarkan motorik kasar. Pada usia ini anak
hendaknya sudah mampu:
1) Reflex menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan
2) Menegakkan kepala saat ditelungkupkan
3) Tengkurap
4) Berguling (miring) ke kiri atau ke kanan

4
Ahmad susanto. Pendidikan Anak Usia dini. Jakarta: penerbit PT Bumi aksara. 2017. Hal. 8
6
b. Motorik halus
Dari motorik halus anak usia dini hendaknya dicapai
perkembangan seperti:
1) Memainkan jari tangan dan kaki
2) Memegang benda dengan lima jari

3. Kognitif
a) Mengenali apa yang diinginkan (ASI atau dot)
b) Menunjukkan reaksi atas rangangan
Berhenti menangs ketika keinginannya telah terpenuhi (misalnya
digendong. Diberi susu atau setelah diganti popoknya)

4. Bahasa
Anak usia dini batu dapat mengeluarkan suara untuk menyatakan
keinginan atau sebagai reaksi atas rangsangan seperti
a. Menangis
b. Berteriak
c. Bergumam

5. Sosial emosional
Pasa usia ini anak sudah mampu menumjukkan respons emosin berupa :
a. Menatap dan tersenyum
b. Menangis untuk menyatakan ekspresi ketidak nyamanan.5

b. Program pembelajaran Anak usia dini 3-6 bulan


1. Nilai-nilai Agama dan Moral
Nilai –nilai agama dan moral pada usia dini tidak diatur secara spesifik
sehingga pelaksaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga.
Pelaksanaan nilai-nilai agama serta moral pertama dan utama dimulai

5
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.2015.Hal.
85-86
7
dalam lembaga informal (keluarga). Selanjutnya pelaksanaan nilai-nilai
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia dini
jalur nonformal hinggalurkan formal.

2. Motorik
a. Motorik kasar
1) Meraih benda di depannya
2) Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang
3) Duduk dengan bantuan
b. Motorik halus
1) Memasukkan benda ke dalam mulut
2) Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain

3. Kognitif
a) Mengenal apa yang diinginkan
b) Memperhatikan mainan yang diinginkan
c) Menunjukkan reaksi atas rangsangan
d) Mengulurkan kedua tangan untuk digendong

4. Bahasa
Mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai
reaksi atas rangsangan
a) Memperhatikan atau mendengarkan ucapan orang
b) Mengoceh
c) Tertawa kepada orang yang mengajak berkomunikasi

5. Sosial emosional (menunjukkan respons emosi)


a) Merespons dengan gerakan tangan dan kaki
b) Menangis apabila tidak mendapatkan yang diinginkan6

6
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud. Hal. 86-87
8
c. Program pembelajaran Anak usia dini 6-9 bulan
1. Nilai-nilai agama dan moral
Nilai-nilai agama dan moral pada usia ini tidak diatur secara spesifik
shingga pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga
pelaksanaan nilai-nilai agama dan moral pertama dan utma dimulai
dalam lembaga informal (keluarga) selanjutnya pelaksanaan nilai-nilai
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia
dini jalur nonformal hingga formal

2. Motorik
a. Morotik kasar
1) Melempar benda yang dipegang
2) Merangkak ke segala arah
3) Duduk tanpa bantuan
4) Berdiri dengan bantuan
5) Bertepuk tangan
b. Motorik halus
1) Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)
2) Meremas

3. Kognitif
a. Mengenali apa yang diinginkan (mengamati benda yang bergerak)
b. Menunjukkan reaksi atas rangsangan
1) Berpaling ke arat sumber suara
2) Mengamti benda yang dipegang kemudian dijatuhkan7

4. Bahasa
Mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai reaksi
atas rangsangan

7
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 88
9
a. Mulai menirukan ucapan
b. Merespons permainan cilukba
c. Menunjuk benda dengan mengucapkan satu kata

5. Sosial emosional
a. Mengulurkan tangan atau menolak untuk diangkat (digendong)
b. Menunjukan sesuatu yang dinginkan8

d. Program pembelajaran Anak Usia Dini 9-12 Bulan


1. Nilai-nilai agama dan moral
Nilai-nilai agama dan moral pada usia ini tidak diatur secara spesifik
sehingga pelsanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga
pelaksanaan nilai-nilai agama dan moral pertama dan utama dimulai
dalam lembaga informal (keluarga). Selanjutnya pelaksanaan nilai-nilai
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia dini
jalur nonformal hingga formal.

2. Motorik
a. Motorik kasar
1) Menarik benda yang terjangkau
2) Berjalan dengan berpegangan
3) Berjalan beberapa langkah tanpa bentuan
4) Melakukan gerak menendang bola

b. Motorik halus
1) Menggaruk kepala
2) Memegang benda kecil atau tipis, seperti potongan buah atau
biscuit
3) Memukul-mukul atau mengetuk-ngetuk mainan.

8
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 89
10
3. Kognitif
a. Mengenali apa yang diinginkan
Mulai memahami perintah sederhana
b. Menunjukkan reaksi atas rangsangan
1) Menunjukkan reaksi saat namanya dipanggil
2) Mencoba mencari benda yang disembunyikan
3) Mencoba membuka atau melepas benda yang tertutup

4. Bahasa
a. Mengucapkan dua kata untuk menyatakan keinginan
b. Menyatakan penolakan
c. Menyebut nama benda atau binatang (pus untuk kucing atau kut-kut-
kut untuk ayam)

5. Sosial Emosional
a. Menempelkan kepada bila merasa nyaman dalan pelukan (gendongan
atau meronta apabila merasa tidak nyaman
b. Menyatakan keinginan dengan berbagai gerakan tubuh dan
mengungkapkan kata-kata sederhana
c. Meniru cara menyatakan perasaan saying dengan memeluk atau
mencium9

e. Program pembelajaran anak usia dini 1-1,5 tahun


1. Nilai-nilai agama dan moral
Nilai-nilai agama dan moral pada usia ini tidak diatur secara spesifik
sehingga pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga
pelaksanaan nilai-nilai agama dan moral pertama dan utama dimulai
dalam lembaga informal (keluarga) selanjutnya pelaksanaan nilai-nilai

9
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 89-90
11
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia dini
jalur nonformal hingga formal10

2. Motorik
a. Motorik kasar
1) Berjalan sendiri
2) Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak
3) Menendang bola kearah depan
4) Berdiri dengan satu kaki selama satu detik
b. Motorik halus
1) Memrgang alat tulis
2) Membuat coretan bebas
3) Menyusun menara dengan tiga balok
4) Memegang gelas dengan dua tangan
5) Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkannya
kembali

3. Kognitif
a. Mengenali pengetahuan umum
1) Menyebut beberapa nama benda
2) Menanyakan nama benda yang belum dikenal
3) Mengenal beberapa warna primer (merah, kuning, biru)
4) Menyebut nama sendiri dan orang-orang yang dikenal
b. Mengenal konsep ukuran dan bilangan
Membedakan ukuran benda, seperti besar atau kecil

4. Bahasa
a. Menerima bahasa
1) Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan
2) Memahami tema cerita pendek

10
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 90
12
b. Mengungkapkan bahasa
1) Merespons pertanyaan dengan jawaban “ya atau tidak”
2) Mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata

5. Sosial emosional
a) Menunjukkan reaksi marah apabila merasa terganggu seperti
mainannya diambil
b) Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang baru
dikenal
c) Bermain bersama teman, tetap sibuk dengan mainatnya sendiri
d) Memperhatikan atau mengamati teman-temannya yang sedang
beraktivitas.

f. Program pembelajaran Anak usia dini 1,5-2 tahun


1. Nilai-nilai agama dan moral
Nilai-nilai agama dan moral pada usia ini tidak diatur secara spesifik.
sehingga pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga.
pelaksanaan nilai-nilai agama dan moral pertama dan utama dimulai
dalam lembaga informal (keluarga). selanjutnya pelaksanaan nilai-nilai
agama dan moral dapat dilanjutkan di lembaga pendidikan anak usia
dini jalur nonformal hingga formal

1. Motorik
a) Motorik kasar
1) Melompat di tempat
2) Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan
3) Berjalan mundur beberapa langkah
4) Menarik benda yang tidak berlalu berat (kursi ringan atau
kecil)11

11
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 91-92
13
b) Motorik halus
1) Meniru garis vertical atau honzontal
2) Memasukkan benda ke dalam wadah yang sesuai
3) Membalik halaman buku walaupun belum sempurna
4) Menyobek kertas

2. Kognitif
a. Mengenali pengetahuan Umum
1) Mempergunakan alat permainan dengan cara semaunya,
seperti balom dipukul-pukul
2) Mulai memahami gambar wajah orang
3) Mulai memahami prinsisp milik orng lain. Seperti milik saya
atau milik kamu
b. Mengenal konsep ukuran dan bilangan
Membilang sampai lima

3. Bahasa
a. Menerima bahasa
1) Menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam buku
2) Menggunakan kata-kata sederhana untuk menyatakan
keingintahuan

b. Mengungkapkan bahasa
1) Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek
2) Menyanyikan lagu sederhana

4. Sosial emosional
a. Mengekspresikan berbagai reaksi emosi seperti, sperti senang,
marah, takut atau kecewa12
b. Menunjukkan reaksi menerima atau menolak kehadiran orag lain

12
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 92-93
14
c. Bermain bersama teman dengan mainan yang sama
d. Berekspresi dalam bermain peran (pura-pura)

g. Program pembelajaran anak usia dini 2-3 tahun


1. Nilai-nilai agama dan moral
Merespons hal-hal yang terkait dengan nilai-nilai agama dan moral
a. Mulai meniru gerakan berdoa atau semahuang sesuai dengan
agamanya
b. Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya
c. Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terimakasih, maaf,
dan lain-lain
2. Motorik
a. Motorik kasar
1) Berjalan sambil berjinjit
2) Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki
3) Melempar dan menangkap bola
4) Menari mengikuti irama
5) Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan
berpegangan

b. Motorik halus
Meremas krtas atau kain dengan menggerakkan lima jari
1) Melipat kertas meskipun belum rapi/lurus
2) Menggunting kertas tanpa pola
3) Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih,
seperti: sikap gigi atau sendok13

13
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 93-94
15
3. Kognitif
a. Mengenal pengetahuan umum
1) Menyebut bagian-bagian suatu gambar, seperti gambar wajah
orang, mobil, binatang dan lain-lain
2) Mengenal bagian-bagian tubuh
b. Mengenal ukuran konsep, bentuk dan pola
1) Memahami konsep ukuran, seperti:besar-kecil, panjang-pendek
2) Mengenl macam-macam bentuk, seperti: lingkaran, segitiga, dan
kotak (segi empat)
3) Mulai mengenal pola

4. Bahasa
a. Menerima bahasa
1) Hafal beberapa lagu anak yang sederhana
2) Memahami cerita atau dongeng sederhana
3) Memahami perintah sederhana, seperti: letakkan mainan di atas
meja atau ambil mainan dari dalam kotak
b. Mengukapkan bahasa
Menggunakan kata Tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana,
mengapa, dimana)

5. Sosial emosional
a. Mulai bisa mengungkapkan ketika ingin buang air kecil dan buang
air besar
b. Mulai memahami hak orang lain (harus antre atau menunggu
giliran)
c. Mulai menunjukkan sikap berbagi, membantu, atau bekerja sama
d. Menyatakan perasaan terhadap anak lain (suka dengan teman
karena baik hati atau tidak suka karena nakal)

16
e. Berbagi peran dalam suatu permainan (menjadi dokter, perawat,
penjual atau pembeli)14

D. PENDIRI
Taman Penitipan Anak (TPA) dapat didirikan oleh:
1. Pemerintah kabupaten/kota.
2. Pemerintah desa.
3. Orang perseorangan.
4. Kelompok orang.
5. Badan hukum.15

Orang perseorangan adalah warga negara Indonesia yang cakap hokum


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok orang
adalah kesepakatan antara 2 orang atau lebih. Kelompok orang wajib
mencantumkan kesepakatan secara tertulis atau akte pendirian persekutuan
perdata untuk mendirikan satuan PAUD sebagai tujuan kelompok orang yang
bersangkutan.
Badan hukum adalah badan hukum yang bersifat nirlaba yang berbentuk
yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis yang telah memperoleh
pengesahan dari kementerian di bidang hukum. Satuan pendidikan nonformal
dalam bentuk pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, atau satuan
pendidikan nonformal sejenis dapat menyelenggarakan satuan PAUD dalam
bentuk Taman Penitipan Anak sebagai program pendidikan nonformal dengan
terlebih dahulu mengajukan izin penyelenggaraan program dengan memenuhi
ketentuan pendirian Taman Penitipan Anak.

14
Helmawati.Mengenal Dan Memahami Paud.Hal. 94-95
15
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.2015.Hal. 4
17
E. SYARAT PENDIRIAN
Persyaratan pendirian TPA terdiri atas persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Repuplik Indonesia No. 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini.
1. Persyaratan administratif pendirian TPA terdiri atas:
a. Fotokopi identitas pendiri.
b. Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah.
c. Susunan pengurus dan rincian tugas.
2. Persyaratan teknis pendirian TPA terdiri atas:
a. Hasil penilaian kelayakan, meliputi:
1) Dokumen hak milik, sewa atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TPA yang
sah atas nama pendiri
2) Dalam hal pendiri adalah badan hukum, wajib melampirkan
fotokopin akta notaris dan surat penetapan badan hukum dalam
bentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari
kementerian bidang hukum atas nama pendiri atau induk organisasi
pendiri disertai surat keputusan yang menunjukkan adanya
hubungan dengan organisasi induk
3) Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TPA
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran.

b. Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK, yang memuat:


1) visi dan misi;
2) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
3) Sasaran usia peserta didik;
4) pendidik dan tenaga kependidikan;
5) sarana dan prasarana;
6) struktur organisasi;
7) pembiayaan;
18
8) pengelolaan;
9) peran serta masyarakat; dan
10) rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama 5 (lima)
tahun.

c. Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TPA paling


lama 5 tahun, yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Repuplik Indonesia No. 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

F. TATA CARA PENDIRIAN


Mekanisme pendirian TPA sebagai berikut:
1. Pendiri TPA mengajukan permohonan izin pendirian kepada kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota atau kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) melalui kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan
melampirkan persyaratan pendirian TPA.
2. Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk
menelaah permohonan pendirian TPA berdasarkan kelengkapan persyaratan
pemohon dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Data mengenai perimbangan antara jumlah TK/TKLB, KB, TPA,
dan/atau SPS yang telah ada dan yang akan didirikan dengan jumlah
penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut.
b. Data mengenai perkiraan jarak TPA yang akan didirikan di antara
TK/TKLB, KB, TPA, dan/atau SPS terdekat.
c. Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TPA yang akan
didirikan per usia yang dilayani.
d. Ketentuan penyelenggaraan TPA ditetapkan oleh pemerintah provinsi
dan/atau pemerintah kabupaten/kota.16

16
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.2015.Hal. 4-5
19
3. Berdasarkan hasil telaah kepala dinas pendidikan kabupaten/kota:
a. Memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan izin pendirian
TPA; atau
b. Memberikan rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin
pendirian TPA.
4. Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau kepala SKPD menerbitkan
keputusan izin pendirian TPA paling lama 60 hari sejak permohonan
diterima kepala dinas.

G. MASA BERLAKU IZIN


Izin pendirian TPA berlaku sampai dengan adanya pencabutan izin oleh
kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau kepala SKPD.
Penutupan TPA dilakukan apabila:
1. TPA sudah tidak lagi menyelenggarakan kegiatan layanan PAUD; dan/atau
2. TPA tidak layak berdasarkan hasil evaluasi.

H. RUJUKAN PENDIRIAN
Persyaratan dan tata cara pendirian TPA merujuk pada petunjuk teknis
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat.17

I. PENYELENGGARAAN PROGRAM TAMAN PENITIPAN ANAK


Standard Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, yang disebut Standar
PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD
diseluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidiikan anak usia dini, Standard PAUD
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Standard PAUD menjadi

17
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.2015.Hal. 6
20
acuan dalam pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum PAUD.
Standard PAUD terdiri atas :
1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA); STPPA
merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta
pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan
kurikulum PAUD. STTPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai
anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek
nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
serta seni.
2. Standar Isi;
Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju
tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
Meliputi program pengembangan yang disajikan dalam bentuk tema dan sub
tema18
3. Standar Proses;Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan
pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu
pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat
usia anak.
4. Standar Penilaian;
Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pemebelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan PAUD.

18
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.2015.Hal. 7

21
6. Standar Sarana dan Prasarana;
Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan
pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi local
7. Standar Pengelolaan;
Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD.
8. Pembiayaan.
Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya
personal serta opersional pada satuan atau program PAUD.

Untuk lebih lengkap penjelasannya dapat disimak dalam Permen


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 137 Tahun 2013,
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.19

J. JENIS-JENIS LAYANAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)


Secara umum TPA terbagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan waktu
layanan dan tempat penyelengaraan.

Berdasarkan waktu layanan :


a. Sehari penuh (full day)
TPA Full day diselenggarakan selama satu hari penuh dari jam 07.00
sampai dengan 17.00 (disesuaikan dengan kondisi daerah/lingkungan
setempat), untuk melayani peserta didik yang dititipkan baik yang dititipkan
sewaktu-waktu maupun dititipkan secara rutin/setiap hari.

b. Setengah hari (half day)


TPA setengah hari (half day) diselenggarakan selama setengah hari dari
jam 7.00 s/d 12.00 atau 12.00 s/d 17.00. TPA tersebut melayani peserta

19
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Hal. 8
22
didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran di Kelompok Bermain atau
Taman Kanak-Kanak, dan yang akan mengikuti program TPQ pada siang
hari.

c. Temporer
TPA yang diselenggarakan hanya pada waktu-waktu tertentu saat di
butuhkan oleh masyarakat. Penyelenggara TPA Temporer bisa menginduk
pada lembaga yang telah mempunyai izin operasional.
Contohnya: Pada daerah nelayan dapat dibuka TPA saat musim melaut,
musim panen di daerah pertanian dan perkebunan, atau terjadi situasi khusus
seperti terjadi bencana alam, dll.20

Hal yang juga perlu diingat, bahwa pertumbuhan otak bayi bukanlah didapat
hanya dari belajar atau bermain, melainkan tidur yang berkualitas. Daftar
kebutuhan jam tidur anak usia dini dalam 24 jam, yakni:
1. Usia 0-3 bulan : 16-20 jam
2. Usia 3-12 bulan : 14-15 jam
3. Usia 1-3 tahun : 12-14 jam
Kegiatan pembiasaan dibuat dalam bentuk Prosedur Standar Operasi
(POS) agar setiap guru maupun tenaga kependidikan memiliki standar yang
sama. Misalnya POS yang terkait dengan kegiatan penyambutan peserta didik,
melepas dan menyimpan sepatu, toilet training, makan bekal bersama, cuci
tangan, proses pembelajaran, dsb.21

K. PENDIDIK
Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, serta melakukan pembimbingan,
pelatihan, pengasuhan, dan perlindungan.

20
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta :
Milik Negara.Hal: 13-14
21
Ibid.Hal. 33
23
Rasio Pendidik Dengan Peserta didik
Rasio Guru dan peserta didik sesuai permendikbud 137 tahun 2014
sebagai berikut:
a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 4.
b. Usia 2-4 tahun: rasio guru dan peserta didik 1: 8.
c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan peserta didik 1:15.

Merujuk pada Permendikbud nomor 137 tahun 2014, pendidik pada Taman
Penitipan Anak (TPA) terdiri atas guru, guru pendamping, dan guru
pendamping muda.
a. Guru
Kualifikasi akademik guru TPA adalah memiliki ijazah Diploma empat (D-
IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan usia dini yang diperoleh dari
program studi terakreditasi, atau memiliki ijazah Diploma empat (D-IV)
atau Sarjana (S1) kependidikan lain yang relevan atau psikologi yang
diperoleh dari program studi terakreditasi dan memiliki sertifikat pendidikan
profesi guru (PPG) PAUD dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Guru
TPA juga harus memiliki kompetensi sebagai berikut:
1) Memiliki Kompetensi Pedagosik;
2) Memiliki Kompetensi Kepribadian;
3) Memiliki Kompetensi Profesional;
4) Memiliki Kompetensi Sosial;

Tugas/kewajiban guru adalah sebagai berikut:


1) Menjadi teladan bagi pembentukan karakter peserta didik;
2) Mengembangkan rencana pembelajaran sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik;
3) Mengelola kegiatan bermain untuk peserta didik sesuai dengan tahapan
perkembangan dan minat peserta didik;

24
GAMBARAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM TPA

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk
lembaga PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial
terhadap anak sejak lahir hingga 6 tahun. Tempat penitipan anak atau yang
lebih di kenal dengan istilah TPA sangat berfariasi di lihat dari
managemen atau pelayanan yang di berikan oleh lembaga tersebut kepada
anak-anak. Karakter Program Taman Penitipan Anak mencakup beberapa
hal. Program kegiatan yang dilakukan mencakup aspek perkembangan
anak. Jenis layanan TPA juga banyak seperti penyelenggaraannya. Dalam
pendirian TPA anak Syarat pendirian, Tata Cara, Masa Berlaku, Pendidik
dan Sarana Prasarana.

B. SARAN
Makalah ini membahas mengenai Taman Penitipan Anak atau
disingkat TPA. Materi yang didapat mengenai TPA banyak sekali. Tetapi
penulis hanya bisa memaparkan sedikit apa yang diperoleh. Oleh karena
itu, bagi calon pendidik hendaknya banyak membaca dan selalu mencari
ilmu mengenai TPA. Sehingga ilmu yang diperoleh lebih banyak. Jangan
hanya terfokus pada satu referensi, tetapi carilah dengan berbagai referensi
lain. Sehingga ilmu yang diperoleh semakin banyak. Dan kita semua lebih
memahami mengenai Taman Penitipan Anak (TPA) ini.

26
DAFTAR PUSTAKA

Helmawati. 2015. Mengenal dan memahami PAUD. Bandung: penerbit PT


Remaja rosdakarya

Latif, muktar. Zukhairina. 2013. Orientasi baru pendidikan anak usia dini.
jakarta: penertbit Prenademedia group

Suryadi. Maulidya. 2017. Konsep dasar PAUD. Bandung : penerbit PT Remaja


rosdakarya

Susanto,ahmad. 2017. Pendidikan anak usia dini. jakarta: penerbit PT Bumi


aksara

Wiyani, Novan Ardy .2007.Manajemen PAUD Berdaya Saing. Yogyakarta:


Penerbit Gava Media

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.Petunjuk Tenis
Penyelenggaraan Taman Penitipn Anak.Jakarta : Milik Negara

27
LAMPIRAN

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43

Anda mungkin juga menyukai