Anda di halaman 1dari 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Uang dengan

Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPS di


Kelas IV SD Negeri Tembong 2 Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang"

Reka Yulianti
rekayulianti1987@gmail.com

Abstrak : Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya siswa yang
memperoleh nilai rendah dalam pembelajaran IPS tentang konsep uang. Dengan
demikian untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan pendekatan
konstruktivisme. Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah model Kemmis dan MC Taggart. Penelitian ini dilakukan dengan tiga
siklus pada setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu : Rencana, tindakan,
observasi, dan refleksi. Hasil Penelitian akhir menunjukan bahwa setelah
menggunakan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPS tentang konsep
uang di SD Negeri Tembong 2. ternyata mangalami peningkatan. Hal ini terlihat
dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu
pra siklus sebesar 47,32 siklus I sebesar 53,21 siklus II sebesar 60,53 dan siklus
III sebesar 73,92. berdasarkan data tersebut maka peneliti berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa

Kata Kunci : Hasil Belajar, Konsep uang, Konstruktivisme,


I. PENDAHULUAN rendah dan kondisi kelas yang tidak
Pembelajaran yang baik adalah kondusif
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Dengan demikian peneliti mencoba
yaitu untuk mewujudkan tujuan pendidikan suatu pendekatan yang efektif, inovatif
nasional. Dengan cara menggunakan sehingga meningkatkan minat, motivasi,
pendekatan atau pendekatan yang dan sikap siswa terhadap pembelajaran
disesuaikan dengan materi dan kondisi IPS tentang konsep uang yang berakibat
siswa pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
Melalui pembelajran IPS diharapkan Oleh karena peneliti mencoba untuk
siswa mampu membawa dirinya secara mengatasi masalah tersebut dengan
dewasa dan bijak dalam kehidupan nyata, menggunakan pendekatan
siswa tidak hanya menguasai teori-teori Konstruktivisme. Dengan demikian
kehidupan di dalam masyarakat tapi mampu peneliti mengambil judul “Meningkatkan
menjalani kehidupan nyata di masyarakat Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep
sebagai insan sosial. Penelaahan dan Uang dengan Menggunakan Pendekatan
pembahasan IPS tidak hanya dari satu Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPS
disiplin ilmu saja melainkan bersikap di Kelas IV SD Negeri Tembong 2
komperhensip atau meluas namun mendasar Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang "
dari berbagai ilmu sosial dan lainya
sehingga berbagai konsep ilmu terintegrasi a. Rumusan Masalah
dan terpadu digunakan untuk menelah satu Berdasarkan temuan awal peneliti
masalah atau tema atu topik. (A. Kosasih tentang pembelajaran IPS diketahui hasil
Djahiri. 1979: 4 dalam susilawati, dkk. 2007 belajar dan kreatifitasi siswa mengenai
: 3) konsep uang sangak jauh dari harapan
Hasil study awal di SDN Tembong 2 maka, permasalahan dalam penelitian ini
kecamatan Cipocok Jaya menunjukan dapat dirumuskan sebagai berikut :
bahwa masih banyak siswa yang 1. Apakah proses pembelajaran
mengalami nilai yang rendah dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran IPS tentang konsep uang. Konstruktivisme dapat meningkatkan
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor kreatifitas siswa?
diantaranya penggunaan pendekatan yang 2. Apakah penggunaan pendekatan
kurang variatif, pemahaman siswa masih Konstruktivisme dapat meningkatkan
hasil belajar siswa tentang konsep fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi
uang pada pembelajaran IPS ? asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang
b. Tujuan Penelitian. ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai
Suharsini Arikunto (2005:50) mengatakan satuan hitung, dan sebagai penyimpan
bahwa “Tujuan penelitian dalam kalimat nilai. Uang berfungsi sebagai alat tukar
pertanyaan. Dan tujuan penelitian adalah atau medium of exchange yang dapat
kalimat yang menunjukan adanya sesuatu mempermudah pertukaran. Orang yang
hal yang diperoleh setelah penelitian akan melakukan pertukaran tidak perlu
selesai" maka: menukarkan dengan barang, tetapi cukup
Tujuan penelitian ini adalah : menggunakan uang sebagai alat tukar.
1. Ingin meningkatan kreativitas siswa Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan
melalui pembelajaran melalui cara barter dapat diatasi dengan
pendekatan Konstruktivisme. pertukaran uang.
2. Ingin meningkatkan hasil belajar IPS Uang juga berfungsi sebagai satuan
tentang konsep uang melalui hitung (unit of account) karena uang dapat
pendekatan Konstruktivisme digunakan untuk menunjukan nilai
berbagai macam barang/jasa yang
c. Manfaat hasil penelitian
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
Secara teoretis, penelitian tindakan
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
kelas ini diharapkan dapat meningkatkan
pinjaman. Uang juga dipakai untuk
dan memperbaiki mutu pembelajaran
menentukan harga barang/jasa (alat
tentang konsep uang dalam mata pelajaran
penunjuk harga). Sebagai alat satuan
IPS pada siswa kelas IV melalui
hitung, uang berperan untuk
pendekatan Konstruktivisme.
b. Pendekatan Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme didefinisikan
II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai pembelajaran yang bersifat
a. Konsep uang
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu
Uang yang kita kenal sekarang ini
makna dari apa yang dipelajari.
telah mengalami proses perkembangan
Konstruktivisme sebenarnya bukan
yang panjang. Secara umum, uang
merupakan gagasan yang baru, apa yang
memiliki fungsi sebagai perantara untuk
dilalui dalam kehidupan kita selama ini
pertukaran barang dengan barang, juga
merupakan himpunan dan pembinaan
untuk menghindarkan perdagangan
pengalaman demi pengalaman. Ini
dengan cara barter. Secara lebih rinci,
menyebabkan seseorang mempunyai 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu
c. Hasil Belajar mengungkap keberhasilan sesorang dalam
Hasil belajar adalah hasil maksimum yang belajar. Testing pada hakikatnya menggali
dicapai oleh seseorang setelah informasi yang dapat digunakan sebagai
melaksanakan usaha-usaha belajar. dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi
Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : belajar berupa tes yang disusun secara
77) mengemukakan bahwa hasil belajar terrencana untuk mengungkap performasi
adalah usaha maksimal yang dicapai oleh maksimal subyek dalam menguasai bahan-
seseorang setelah melaksanakan usaha- bahan atau materi yang telah diajarkan.
usaha belajar. Dalam kegiatan pendidikan formal tes
hasil belajar di bidang pendidikan prestasi belajar dapat berbentuk ulangan
adalah hasil dari pengukuran terhadap harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan
peserta didik yang meliputi faktor ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan
kognitif, afektif dan psikomotor setelah tinggi.
mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen III. METODE PENELITIAN
tes atau instrumen yang relevan. Jadi hasil Penelitian yang digunakan dalam
belajar adalah hasil pengukuran dari penelitian ini adalah penelitian tindakan
penilaian usaha belajar yang dinyatakan kelas (classroom action research).
dalam bentuk simbol, huruf maupun “Penelitian tindakan kelas adalah
kalimat yang menceritakan hasil yang penelitian tindakan yang dilakukan di kelas
sudah dicapai oleh setiap anak pada dengan tujuan memperbaiki atau
periode tertentu. Prestasi belajar meningkatkan mutu praktik
merupakan hasil dari pengukuran terhadap pemebelajaran” (Arikunto, 2002:58).
peserta didik yang meliputi faktor Penelitian tindakan kelas memiliki
kognitif, afektif dan psikomotor setelah karakteristik penting yaitu masalah yang
mengikuti proses pembelajaran yang diangkat melalui PTK, harus berangkat
diukur dengan menggunakan instrumen dari persoalan praktek pemebalajaran
tes yang relevan. sehari-hari yang dihadapi oleh guru dan
Hasil belajar dapat diukur melalui tes adanya tidakan-tindakan tertentu untuk
yang sering dikenal dengan tes prestasi memperbaiki proses pembelajaran di
belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : kelas. Penelitian disusun berdasarkan
kekurangpuasan guru terhadap hasil tindakan didapat hasil yang belum
pemebelajaran sisiwa sebelumnya, dan maksimal atau masih ada siswa yang masih
difokuskan pada proses belajar mengajar, belum mencapai target yang diharapkan,
dimana guru dapat sepenuhnya melakukan maka peneliti akan melakukan siklus kedua
penelitian terhadap pembelajaran. dan ketiga yang disusun berdasarkan hasil
Pemnelitian ini dilaksanakan melalui analisis dan refleksi dari tindakan
tindakan-tindakan yang direncanakan, sebelumnya.
dilaksanakan, dievaluasi serta dianalisis IV HASIL PENELITIAN
dan dilakukan refleksi. Setelah melakukan rangkaian
Penelitian Tindakan Kelas kegiatan penelitian tindakan kelas melalui
merupakan jenis penelitian yang
setiap siklus yang telah dilakukan maka,
dilakukan dengan melaksanakan
suatu tindakan dengan tujuan untuk penulis menghimpun temuan-temuan dari
memperoleh peningkatan dalam
mulai pra siklus hingga siklus III. adapaun
pelaksanaan tindakan tersebut
tujuan utama Penelitian tindakan hal-hal yang ditemukan adalah sebagai
kelas adalah pengembangan
berikut:
keterampilan guru berdasarkan
persoalan pembelajaran yang Pada kegiatan pra siklus nilai rata-
dihadapi guru dikelasnya sendiri
rata siswa pada mata pelajaran IPS
dan bukan tujuan untuk mencapai
pengetahuan ilmu dalam bidang mengenai konsep uang masih sangat
pendidikan (Yusnandar. 2003:40)
rendah yaitu hanya mencapai 47,32 saja.
Hal ini diiringi pula dengan rendahnya
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki
kreatifitas siswa ketika mengikuti
kinerja guru dalam upaya meningkatkan
pelajaran yang diberikan oleh guru.
hasil belajar siswa yang
Setelah temuan tersebut direfleksikan
berkesinambungan, khususnya pada mata
bersama guru dan menghailkan sejumlah
pelajaran IPS tentang konsep uang. Karena
perencanaan, maka peneliti melangkah ke
tugas dan tanggung jawab guru adalah
tahap selanjutnya yaitu kegiatan siklus I.
senantiasa melakukan perubahan-
Dalam pelaksanaan siklus I peneliti
perubahan yang diangap perlu dalam
menggunakan pendekatan konstruktivisme.
proses pembelajaran tersebut. Dalam
Hasil perolehan nilai pada siklus I
penelitian tindakan kelas yang peneliti
mengalami sedikit peningkatan yaitu
lakukan terdiri 3 siklus dimulai dari pra
53,21. begitu pula dengan hasil observasi
siklus yang terdiri dari beberapa tahap
kreatifitas siswa yang mengalami
yaitu perencanaan, tidakan, observasi dan
peningkatan walaupun tidak banyak dalam
refleksi. Apabila dari hasil evaluasi
siklus I prosentase kreatifitas siswa hanya di kelas IV mengalami peningkatan,
42,83% saja. Hal ini sangat jauh dari Apabila penggunaan pendekatan
harapan yang diinginkan. Maka untuk kostruktivisme diterapkan dengan
meningkatkannya peneliti melanjutkan benar dan maksimal. Hal ini
penelitiannya ke siklus II. Dalam siklus II dibuktikan dengan perolehan nilai
ini terjadi peningkatan hasil belajar yang rata-rata siswa yang mengalami
diiringi pula dengan peningkatan peningkatan dalam tiap siklusnya.
kreatifitas siswa yang cukup signifikan Yaitu pra siklus sebesar 47,32 siklus I
yaitu 60,53 untuk perolehan hasil belajar sebesar 53,21 siklus II sebesar 60,53
dan 55,33 % untuk prosentase kreatifitas dan siklus III mencapai 73,92
siswa. Temuan tersebut membuat peneliti 2. Penggunaan pendekatan
lebih bersemangat untuk lebih konstruktivisme pada proses kegiatan
menggembangkan lagi penggunaan Pembelajaran IPS tentang konsep
pendekatan konstruktivisme. Oleh karena uang di kelas IV dapat meningkatkan
itu peneliti melanjutkan kegiatan kreatifitas siswa pada saat melakukan
penelitiannya ke siklus III. proses pembelajaran dengan
Siklus III ini merupakan akhir dari prosentase sebagai berikut pada siklus
kegiatan penelitian. Dalam siklus III 1 sebesar 42,83%, siklus II sebesar
perolehan hasil belajar siswa sudah cukup 55,33%, siklus III sebesar 80,35%
baik yaitu mencapai 73,92 hal ini Daftar Pustaka
menunjukan bahwa telah terjadi Arikunto, Suharsimi. 1998. Pengelolaan
peningkatan dari mulai prasiklus hingga Kelas Dan Siswa Sebuah
siklus III, begitupula dengan hasil Pendekatan Evaluasi. Jakarta :
obserfasi kreatifitas siswa yang Rajawali Press.
mengalami perubahan yang cukup Arikunto, S. 1997. Dasar Evaluasi
signifikan dari 55,33% pada siklus III Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
menjadi 80,35% pada siklus III. Eddy Yusnandar. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Universitas
V. SIMPULAN Pendidikan Indonesia. Kampus
Setelah semua rangkaian penelitian Serang
tindakan kelas disimpulkan bahwa bahwa: DR. H. Cece Rahmat, M.Pd. 2006.
1. Hasil belajar siswa pada mata Pengukuran dan penilaian hasil
pelajaran IPS mengenai konsep uang belajar
Effendy dan Ita Rustanti. 2006. Ilmu Rukmana, Ade. dan Surjana. 2009.
Pengetahuan Sosial. Di Sekolah Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI Press
Dasar: Universitas Pendidikan Munif Chatib. 2009. Sekolahnya Manusia..
Indonesia kampus Serang. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai