Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Indirani Rahayu

NIM : 2017405017
Kelas : 6 PGMI A
TUGAS PEND MTK MI/SD

ARTIKEL 1
Judul : Pengembangan Game Edukasi Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang Dengan
Construct 2

Artikel ini meneliti tentang membangun sebuah game edukasi berbasis mobile android dengan
menggunakan game engine construct 2 pada materi geometri bangun ruang untuk siswa tingkat
SD. Bertujuan sebagai media alternatif pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam belajar matematika. Dengan menggunakan metode penelitian Research and
Development, subjek penelitian sebanyak 20 orang siswa kelas VI SD.

Hasil uji materi dan multimedia terkait kelayakan game mendapat skor 4.025 dan 4.4 yang
termasuk dalam interpretasi kuat. Sementara uji kemenarikan game mendapat skor 3.8 yang
termasuk dalam kriteria sangat menarik, sehingga dikatakan layak digunakan sebagai media
pembelajaran matematika khususnya topik bangun ruang.

Game edukasi ini dibangun menggunakan model pengembangan model pengembangan


Multimedia Development Life Cycle MDLC, yang dikembangkan oleh Luther-Sutopo melalui
6 tahap, antara lain :

1. Membuat konsep game (concept)


Game yang dikembangkan adalah game edukasi, dengan topik bangun ruang (kubus,
balok, limas, dan bola) di tingkat SD. Game ini dibangun dengan basis construct 2 dan
dipublish agar dapat digunakan melalui laptop atau hp. Target dari game edukasi ini
adalah anak-anak yang berumur diatas 11 tahun / SD kelas 6 yang sudah memiliki
kecerdasan visual cukup.
Game diakses dengan membuka link aplikasi, kemudian pemain harus menyelesaikan
obstacle (soal-soal geometri bangun ruang) agar mendapat point untuk melanjutkan
pada level yang lebih tinggi.
2. Merancang game (design)
Storyboard game edukasi bangun ruang meliputi scene 1 (menu utama), scene 2
(halaman materi bangun ruang), scene 3 (halaman konten game), scene 4 (halaman
tentang).
3. Mengumpulkan materi (material collecting)
Untuk membangun game sesuai dengan desain yang diinginkan maka diperlukan asset
game yang secara umum terdiri dari gambar dan suara /sound.
4. Membuat game (assembly)
Pada tahap ini desain dan asset sudah siap. Assembly dilakukan menggunakan game
engine construct 2.
5. Menguji game (testing)
Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengujian alpha dan beta. Pengujian alpha
dilakukan menggunakan metode blackbox (menguji kelancaran program). Pengujian
tahap beta dilakukan dengan menguji dua aspek yaitu uji materi dan uji multimedia.
Pengujian ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan alur program yang telah
dibuat.
6. Mendistribusikan game (distribution)
Game yang sudah diuji cobakan siap untuk didistribusikan dengan berbagai macam
platform. Construct 2 mendukung beberapa platform agar dapat memainkan game
edukasi ini antara lain platform browser, desktop dan mobile. Sehingga dapat memilih
pada pada platform apa game ini dimainkan.

ARTIKEL 2

Judul : Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Animation Dalam Pembelajaran


Matematika Materi Bangun Ruang Untuk Kelas V Sd/MI

Artikel ini meneliti tentang mengembangkan media audio visual berbasis animation pada mata
pelajaran Matematika materi bangun ruang, khususnya siswa kelas V SD/MI. Tujuannya untuk
mengetahui keefektifan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang. Hasil kevalidan produk
berdasarkan validasi ahli materi sebesar (3,64) termasuk kriteria “sangat layak” untuk
digunakan, sedangkan berdasarkan validasi ahli media sebesar (3,84) termasuk kriteria “sangat
layak”, dan hasil uji coba pada siswa kelas V sebesar (100%) termasuk kriteria “sangat baik”
untuk digunakan.
Media pembelajaran digunakan dalam rangka meningkatkan mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Terdapat beberapa kelemahan media audio visual, antara lain :

1. Hanya menyajikan komunikasi satu arah


2. Guru tidak punya kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
3. Layar pesawat tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi siswa untuk
melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

Adapun kelebihan media audio visual :

1. Dapat menyajikan model dan contoh yang baik bagi siswa.


2. Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami dengan usia dan tingkatan
yang berbeda.
3. Dapat menghemat waktu guru dan siswa misalnya dengan merekam siaran pelajaran
yang diajarkan dapat diputar ulang jika diperlukan.

Berdasarkan data dari penilaian yang diperoleh pada proses pembuatan media pembelajaran
berbasis animasi audio visual, diketahui bahwa produk media pembelajaran berbasis animasi
audio visual dinyatakan bisa dilakukan uji kelayakan di dalam proses pembelajaran
Matematika materi Bangun Ruang. Dibuktikan dengan tingkat kevalidan dari hasil penilaian
ahli materi, ahli media, dan hasil belajar siswa.

Berikut tampilan produk pengembangan video animasi :

1. Deskripsi bangun ruang (kubus dan balok)


2. Menganalisis unsur bangun ruang (kubus dan balok)
3. Menentukan cara menghitung volume bangun ruang sederhana
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan volume bangun ruang.

Dengan adanya media tersebut, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa mendapatkan nilai 100
yang berarti memuaskan. Adapun indikator keberhasilan adanya produk video animasi ini
adalah dapat meningkatkan gairah peserta didik dalam belajar, media animasi terbilang efektif
dan praktis digunakan untuk siswa sekolah dasar.
Perbedaan Kedua Artikel

Perbedaan keduanya yaitu terletak di media pembelajaran yang digunakan. Untuk jurnal yang
berjudul Pengembangan Game Edukasi Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang
Dengan Construct 2 menggunakan media game edukasi, dan jurnal yang berjudul
Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Animation Dalam Pembelajaran
Matematika Materi Bangun Ruang Untuk Kelas V Sd/Mi menggunakan media audio visual
atau video animasi. Selain itu pada artikel 1 ditujukan untuk siswa kelas VI SD/MI sebanyak
20 peserta didil, dan artikel 2 ditujukan untuk siswa kelas V SD/MI, sebanyak 25 peserta didik.
Materi yang dibahas pada artikel 1 yaitu tentang bangun ruang yang meliputi kubus, balok,
limas, prisma, kerucut dan bola, sedangkan materi pada artikel 2 hanya membahas bangun
kubus dan balok.

KESIMPULAN

Menurut saya dari kedua artikel tersebut dengan pembahasan yang sama, saya memilih artikel
1 “Pengembangan Game Edukasi Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang Dengan
Construct 2” karena pada artikel tersebut struktur penulisannya terstruktur dan jelas. Bahasa
yang digunakan tidak membingungkan dan mudah dipahami. Anak-anak cenderung menyukai
hal yang menyenangkan, termasuk bermain game. Maka dari itu untuk meminimalisir
kecenderungan bermain game maka perlu dikembangkannya game edukasi guna menambah
wawasan dan kreativitas bagi peserta didik. Dengan adanya pengembangan game edukasi dapat
menciptakan lingkungan bermain yang aman, sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar
siswa, terutama pada mata pelajaran matematika yang beranggapan bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan.

Anda mungkin juga menyukai