FISIOTERAPI NEUROMUSCULAR
( PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA
VERTIGO DAN MIGREN )
Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Fitri Gunawati (113063C2121002)
2. Veronika Boniti. M (113063C2121005)
3. Wahdina Husna (113063C2121006)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA VERTIGO
DAN MIGREN”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari bapak Bernadus Sadu S.Tr.
Ftr., M. Fis., AIFO selaku dosen mata kuliah Patologi Neuromuscular. Selain itu,
makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Bernadus Sadu
S.Tr. Ftr., M. Fis., AIFO selaku dosen mata kuliah Patologi Neuromuscular.
Berkat tugas yang telah di berikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan banyak
melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis berharap
adanya kritik dan saran dari pembaca jika menemukan kesalahan dalam makalah
ini. Kami ucapkan terimakasih.
Penulis
Halaman
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. PENGERTIAN VERTIGO DAN MIGREN ..................................... 3
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI........................................................... 4
C. ETIOLOGI......................................................................................... 6
D. TANDA DAN GEJALA.................................................................... 6
E. PATOFISIOLOGI.............................................................................. 8
BAB III PROSES FISIOTERAPI .............................................................. 10
A. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI....................................................... 10
B. DIOGNASA FISIOTERAPI.............................................................. 11
C. RENCANA INTERVENSI FISIOTERAPI ...................................... 11
D. PELAKSANAAN INTERVENSI FISIOTERAPI............................. 11
E. EVALUASI – RE EVALUASI.......................................................... 13
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 15
A. KESIMPULAN.................................................................................. 15
B. SARAN............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vertigo adalah kasus yang sering dijumpai , yang secara tidak langsung
kitapun pernah mengalami vertigo. Kata vertigo merupakan kata yang berasal
dari yunani yaitu “vertere” yang berarti memutar. Vertigo termasuk dalam
gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pening, pusing,
sempoyangan dan rasa seperti melayang atau diartikan vertigo merupakan
suatu perasaan / ilusi berputar pada penderita atau disekeliling penderita
sehingga menggangu aktvitas penderita.
Migren merupakan salah satu gangguan neurologis yang sangat umum.
Migren diartikan sebagai gangguan periodik yang ditandai dengan rasa nyeri
kepala pada unilateral namun terkadang juga pada sisi bilateral yang disertai
dengan muntah dan gangguan visual. Migrain juga didefinisikan dengan rasa
pusing yang berdenyut, dan dimulai pada masa kanak- kanak, remaja, atau
dewasa awal dan berulang dengan frekuensi yang semakin berkurang selama
tahun- tahun berikutnya
Oleh karena itu , pembelajaran mengenai vertigo dan migren ini sangatlah
penting. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana penatalksaan fisioterapi
dalam kasus vertigo dan migren, sehingga pembaca maupun masyarakat
dapat menambah pengetahuan mengenai vertigo dan migren, maupun
penalataksaan yang benar dan tepat.
B. Rumusan Makalah
1. Apa yang dimaksud dengan vertigo dan migren ?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus vertigo dan migren ?
3. Bagaimana etiologi pada kasus vertigo dan migren ?
4. Apa tanda gejala pada kasus vertigo dan migren ?
5. Bagaimana patofisiologi pada kasus vertigo dan migren ?
6. Bagaimana pemeriksaan fisioterapi pada kasus vertigo dan migren ?
7. Apa diagnosis fisioterapi pada kasus vertigo dan migren ?
8. Apa rencana intervensi fisioterapi pada kasus vertigo dan migren ?
9. Bagaimana pelaksanaan intervensi fisioterapi pada kasus vertigo dan
migren ?
10. Bagaiamana evaluasi dan re evaluasi pada kasus vertigo dan migren ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vertigo dan migren.
2. Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi kasus vertigo dan
migren.
3. Mengetahui dan memahami etiologi pada kasus vertigo dan migren
4. Mengetahui tanda dan gejala dari vertigo dan migren.
5. Mengetahui dan memahami patofisiologi vertigo dan migren
6. Mengetahui pemeriksaan fisioterapi pada kasus vertigo dan migren.
7. Mengetahui diagnosis pada kasus vertigo dan migren.
8. Mengetahui rencana intervensi yang akan dilaksanakan pada kasus
vertigo dan migren.
9. Mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan intervensi
fisioterapi pada kasus vertigo dan migren.
10. Mengetahui dan dapat menerapkan evaluasi dan re evaluasi pada kasus
vertigo dan migren.
A. Pengertian
Vertigo secara umum merupakan persepsi yang salah dari gerakan
seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi bisa diartikan berupa rasa
berputar, vertigo vestibular/ central yang berarti terdapat gangguan
vestibular, atau rasa goyang melayang mengambang disebut vertigo non-
vestibular/ periferal yang berarti terdapat gangguan pada sistem
propioseptif atau sistem visual. Keluhan ini menimbulkan juga dapat disertai
dengan gangguan vegetatif (mual, muntah, berkeringat) atau gejala
pendengaran (gangguan pendengaran, tinitus, perasaan penuh pada
telinga). Berikut ini terdapat juga penjelasan vertigo menurut beberapa ahli
yaitu :
C. Etiologi
Berikut ini etiologi vertigo dan migren :
a. Etiologi vertigo
Etiologi dari vertigo sentral adalah adanya lesi atau penyakit di
sistem saraf pusat. Penyakit ini meliputi migren vestibular, stroke iskemik
vertebrobasilar, TIA (Transient Ischemic Attack), sklerosis multipel, dan
adanya massa pada sudut serebelopontin seperti neuroma akustik dan
tumor. Selain itu, vertigo sentral juga bisa disebabkan oleh penyakit
kongenital seperti Dandy Walker Syndrome yang merupakan kelainan
berupa hipoplasi vermis serebelum, dilatasi kistik ventrikel ke empat, dan
pembesaran fossa posterior baik disertai ataupun tanpa disertai
hidrosefalus.
b. Etiologi migren
Pada penderita migren, terjadi peningkatan sensitivitas otak yang
berlebihan, yaitu peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, suara, Gerakan,
penciuman, atau stimuli sensori lainnya selama periode tanpa nyeri.
Hipersensitivitas ini dipercaya diinduksi oleh respon korteks dan
brainstem, menyebabkan terjadinya habituasi defektif . Migren dapat
dipicu oleh beberapa factor: stres emosional (80%), hormon pada
perempuan (65%), tidak makan (57%), cuaca (53%), gangguan tidur
(50%), bau-bauan (44%), nyeri leher (38%), cahaya (38%), alkohol (38%),
asap rokok (36%), tidur larut (32%), panas (30%), makanan (27%),
olahraga (22%), aktivitas seksual (5%).
Mual dan muntah kurang Mual dan muntah lebih sering dan
4
bisa diperdiksi parah
Fungsi motorik,
ketidakstabilan gaya Fungsi motorik kiprah dan
5
berjalan, dan kehilangan koordinasi biasanya utuh
koordinasi sering terjadi.
E. Patofisiologi
Berikut ini patofisiologi vertigo dan migren
a. Patofisiologi vertigo
Patofisiologi pada vertigo adalah terjadinya sindroma vestibular
sebagai konsekuensi dari ketidakseimbangan tonus. Ada dua macam
sindrom klinis yang relevan yaitu spatial hemineglect dan the pusher
syndrome yang terjadi apabila lesi terdapat di daerah thalamus atau di
hemisfer otak. Sindroma ini biasanya didapati pada pasien stroke.
Spatial hemineglect terjadi apabila terdapat gangguan atau
kerusakan di bagian otak yang bertanggung jawab atas orientasi ruang. Hal
ini akan menyebabkan pasien tidak dapat mempersepsikan objek di salah
satu sisi. The pusher syndrome adalah sebuah gejala yang biasanya
ditemui pada pasien post-stroke di mana pasien akan cenderung
memposisikan badannya ke arah tubuh yang mengalami kelemahan. Pada
sindroma ini terjadi salah persepsi pada impuls yang disalurkan. Pasien
dengan sindroma ini juga memiliki gangguan pada persepsi visual,
proprioseptif dan pergerakan motorik sehingga menyulitkan mereka untuk
memahami postur dan keseimbangan tubuhnya. Kondisi ini merefleksikan
disfungsi dari orientasi ruang, atensi dan kontrol postur tubuh. Penyakit
yang melibatkan fungsi vestibular sentral ini tidak hanya melibatkan
konvergensi input multisensor tetapi juga integrasi sensorimotor dengan
memori spasial, orientasi, atensi, navigasi dan interaksi tubuh dan
lingkungan ketika bergerak . Ketika ada kerusakan atau gangguan pada
otak yang berfungsi mempersepsikan impuls terkait keseimbangan ini,
maka respon yang terbentuk tentu tidak akan normal. Perubahan posisi dan
gerak kepala yang diinformasikan melalui sistem vestibular normalnya
akan membuat mata tetap stabil ketika memandang. Hal ini yang mana
telah disebutkan sebelumnya yaitu dengan mekanisme VOR. Apabila
terdapat gangguan pada salah satu komponen VOR misalnya batang otak
maka impuls yang diteruskan akan salah dipersepsikan. Akibatnya pasien
Spatial spatial
Penyakit pada hemineglect dan VOR
hemineglect dan
SSP the pusher terganggu
the pusher
syndrome syndrome
Salah persepsi
Vertigo impuls
keseimbangan
b. Patofisiologi migren
Migrain disebabkan oleh gangguan jaringan otak yang kompleks
dengan riwayat genetik yang kuat melibatkan bagian korteks,
subkorteks, dan brainstem yang mempengaruhi terjadinya nyeri dan
gejala lainnya. Organ otak umumnya tidak dapat merasakan sensasi,
namun terdapat beberapa struktur otak yang sangat sensitive terhadap
nyeri, seperti duramater, bagian intracranial trigeminal, saraf vagus
dan glossofaringeal, dan bagian proksimal dari pembuluh intracranial
yaitu cabang basilar, vertebral, dan carotid. Pada Sebagian besar
kasus, migrain terjadi diawali pada bagian sentral otak pada area otak
yang dapat menyebabkan timbulnya gejala prodromal neurologis
klasik dan aura, kemudian nyeri kepala akan terjadi setelah aktivasi
dari nosiseptor meningeal pada sistem trigeminofaskular .
Cara pelaksanaan :
Pasien diminta untuk berjalan pada satu garis lurus di atas lantai
b. Brandt-Daroff exercise
Latihan ini merupakan Gerakan yang dapat menyembuhkan
gejala vertigo yang melibatkan Gerakan dari posisi berbaring ke
posisi duduk . Gerakan ini dapat dilakukan di rumah tanpa
perlakatan.
Cara pelaksanaan :
1) Duduklah di tepi tikar,sofa,atau tempat tidur
2) Putar kepala sekitar 45 derajat ke kanan
3) Turunkan ke bawah kesisi kiri tubuh, pertahankan kepala
anda pada posisi yang sama
4) Selipkan kaki sehingga bertumpu pada sofa/tempat
tidur/matras
5) Berbaring miring selama 30 detik.jika gejala vertigo
mulai muncul,tetap di sana sampai pusing berhenti, lalu
tunggu 30 detik lagi
6) Perlahan angkat kembali ke posisi duduk
7) Putar kepala kembali ke tengah
8) Ulangi langkah ini di sisi lain
Dosis :
F =2 kali sehari
T =30 menit
T = visual exercise
R = 3 kali repetisi
c. Gait Exercise
Tujuan Gait Exercise : meningkatkan kemampuan vestibular dan
melatih keseimbangan berjalan dengan mata tertutup
Dosis :
F = 2 kali sehari
I =-
T = 15 menit
T = aktif exercise
R =3 kali pengulangan
d. Manuver reposisi partikel/ Particle Repositioning Maneuver (PRM)
Tujuan Manuver reposisi partikel/ Particle Repositioning Maneuver
(PRM) : untuk mengembalikan posisi partikel ke macula utrikulus
(saluran didalam telinga)
E. Evaluasi – Re evaluasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi periodik
Kemampuan keseimbangan dan koordinasi pada saat mata tertutup
2. Evaluasi kumulatif
Hilangnya pusing yang memutar
Dari semua intervensi yang dilakukan diperoleh hasil pasien mengalami
penurunan gejala.
A. Kesimpulan
B. Saran