Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman Materi Masa Kemajuan Islam I (650-1000 M)

Bani Abbas
Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan
yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaan dinasti ini
berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 132 H (750 M) sampai 656 H (1258 M).
Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan
khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
Periode Keempat (1055 M - l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam
pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi
kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat. Utamanya peningkatan
di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas,
tembaga dan besi. Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga banyak
membawa kekayaan. Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma'mun,
kekayaan negara banyak dimanfaatkan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah
sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Selama pemerintahannya, Bani Abbasiyah
berhasil mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu
pengetahuan. Faktor yang paling utama penyebab tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan
pada masa Dinasti Abbasiyah adalah didirikannya tempat-tempat pendidikan, seperti akademi
dan perpustakaan. Pada masa itu, perpustakaan berperan layaknya universitas pada zaman
sekarang. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
berada pada zaman keemasannya. Hal tersebut menjelaskan perkembangan pada bidang
ekonomi, pendidikan dan hukum pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada masa inilah negara
Islam menempatkan diri sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.
Bani Umayyah
Setelah resmi menjadi khalifah Bani Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota
pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Muawiyah kemudian memfokuskan diri pada
perluasan wilayah, hingga akhirnya berhasil menaklukkan seluruh kerajaan Persia, sebagian
Kerajaan Bizantium di Afrika, Khurasan, dan Afganistan. Bani Umayyah mencapai masa
keemasan pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik yang
memimpin pada tahun 705-715 masehi. Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan
pada perluasan wilayah, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti
asuhan. Ilmu agama dan pengetahuan juga berkembang pesat, dan umat Islam hidup dengan
aman, makmur, serta tentram. Pada masa pemerintahan khalifah setelahnya, ekspansi wilayah
Bani Umayyah terus berlanjut. Tidak heran apabila Bani Umayyah memiliki daerah sangat
luas, baik di barat maupun timur, yang meliputi Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina,
Semenanjung Arabia, Irak, sebagian wilayah Asia, Persia, Afganistan, Pakistan,
Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan.

Anda mungkin juga menyukai