Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BIOGRAFI KHALIFAH SULTAN SHALAHUDDIN AL AYYUBI

Guru pengajar :
ELA SUSILAWATI S.S
Disusun oleh :
RIDZKY DANAS
MTS SA MIFTARUL FALAH
Kp Kubang RT 03 RW 09 Desa Cimacan Kec.
Cipanasa Kab. Cianjur Jawa Barat

KATA PENGANTAR

Tidak ada untaian kata yang lebih indah untuk d ucapkan. Tidak ada pujian yang
layak untuk disanjungkan dalam mensyukuri nikmat taufiq. dan hidayah Al ah Swt yang
begitu luas dan melimpah yang diberikan kepada penulis selain ucapan serta pujian
Alhamdullilahi Robbil 'Alamin karena rahmat dan nikmat-nya dalam keadaan sehat wal
afiah. Atas taufiq dan hidayah-nya dalam keadaan yang baik dan sehat karena maunah
dan inayah-nya yang diberikan penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sebagai tugas yang dikerjakan
masih terdapat banyak ketidak sempurnaan didalamnya yang masih membutuhkan kritik
dan saran dari para pembaca. selama proses penyelesaian makalah ini penulis tidak bisa
memungkiri mendapatkan banyak rintangan rintangan dan pelajaran yang bisa dipetik dalam
tulisan ini dan pengalaman yang begitu banyak dan berharga.akan tetapi dengan keyakinan
dan tekad yang kuat dari penulis serta berbagai bantuan yang di berikan dari beberapa pihak
yang ikhlas dan tulus. Sehingga menjadi penguat dalam menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... I


DAFTAR ISI................................................................................................... Ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
BAB II PERANAN SULTAN SALAHUDDIN........................................ 2

BAB III SISTEM PERALIHAN SALAHUDDIN.................................... 3

BAB IV PENUTUP...................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN

Shalahuddin Al Ayyubi memiliki kepribadian yang bijaksana dan tegas dalam


setiap langkah kehidupannya. Sosok pemimpin atau raja yang sangat disegani oleh
masyarakat, prajurit dan para panglima perang ketika Perang Salib berkecamuk.
Keberhasilannya dalam memimpin negara dan memimpin perang telah mampu
memberikan sumbangsih dalam khazanah dunia Islam Abad Pertengahan. Namanya
besar, harum dan telah dikenal dan dikenang di dalam catatan sejarah Islam maupun
sejarah Kristen. Kebijaksanaannya sebagai seorang raja telah diakui oleh para
sejarawan dalam kisahnya. Pencapaian agungnya ketika ia telah berhasil menguasai
Baitul Maqdis dari tangan kaum Kristen Salib. Segenap kekuatan dan keyakinannya
telah mampu menjadikan dirinya seorang panglima dalam medan perang.
Perlindungan dan keadilan serta kecintaannya kepada Agama Islam menjadikan
Shalahuddin Al Ayyubi sebagai sosok yang selalu mengedepankan kemaslahatan
integritas agama dan masyarakatnya.

Shalahuddin Al Ayyubi mahir dalam ilmu dan strategi berperang. Ia sangat


disegani oleh musuh yang dihadapinya. Bahkan ia sangat giat memerangi dan
memberantas orang-orang yang memberontak dan yang tidak sepemahaman
dengannya. Sosok Shalahuddin Al Ayyubi tidak hanya dikenali oleh rakyat Mesir saja,
di berbagai wilayah kekuasaannya ia sangat dikenali sebagai seorang pemimpin yang
mampu menjadi panutan rakyat dan para prajuritnya. Hingga pada saat kematiannya,
banyak sekali orang yang merasa sangat kehilangan akan sosoknya. Untuk penjelasan
mengenai Shalahuddin Al Ayyubi, penulis akan memaparkannya lebih lanjut
mengenai masa hidupnya dari keluarganya hingga pendidikannya sampai ia menjadi
sosok pemimpin Umat Islam yang agung.

BAB II
PERNAN SULTAN SALAHUDDIN
TERHADAP DINASTI AYYUBIYAH

Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah pada tahun (567 – 648 H / 1171 – 1250 M)
berdiri di atas puing-puing Dinasti Fatimiyah Syi’ah di Mesir. Di saat Mesir mengalami krisis
di segala bidang maka orang-orang Nasrani memproklamirkan perang Salib melawan Islam,
yang mana Mesir adalah salah satu Negara Islam yang diintai oleh Tentara Salib.
Perkembangan Peradaban Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah tidak terlepas dari peran besar
Shalahuddin al-Ayyubi. Shalahuddin mempunyai dua tugas utama sebagai khalifah
Ayyubiyah. Pertama, sebagai seorang negarawan yang berhasil mendirikan Dinasti
Ayyubiyah.
Kedua, sebagai panglima perang salib yang telah berhasil mengalahkan pasukan
salib. Semenjak Shalahuddin menjadi penguasa di Mesir, perkembangan Islam semakin maju.
Selain itu, Shalahuddin yang berfaham Sunni itu, berhasil merombak faham Syi’ah di
kalangan masyarakat Mesir, tetapi ia mendekati rakyatnya dengan lemah lembut dan
mendakwahinya dengan informasi yang rasional, sehingga rakyatnya pun mengikutinya.
Shalahuddin akhirnya mendapat dukungan dari masyarakat setempat yang mayoritas Sunni.
Perkembangan aliran atau mazhab Sunni semakin hari begitu pesat, pola dan sistem
pendidikan yang dikembangkan tidak bisa lepas dari kontrol penguasa yang beraliran Sunni.

BAB III

SISTEM PERALIHAN SALAHUDDIN

Sistem peralihan pemerintah Dinasti Ayyubiyah Salahuddin menempuh


kebijaksanaan menunjuk anak dan saudaranya sebagai penggantinya dan sebagai
penguasa di wilayah kekuasaan Ayyubiyah yang lain. Selain itu juga, ia
mengandalkan kaum kerabat dan orang-orang yang tulus dalam membantunya.
Dalam memilih mereka, jabatan ini dibutuhkan karena situasi dan kondisi yang
mendesak, misalnya saat sultan keluar meninggalkan negeri untuk menjalani perang
salib, saat itu dia membutuhkan dua orang yang bisa mewakili Sultan di tengah-
tengah ketidak beradaannya Salahuddin selalu berpegang kepada pertimbangan
rasional, sampai-sampai ia pernah memecat putranya Al-MalikAzh-Zhahir
Ghazi, sebagai gubernur Aleppo dan menyerahkannya kepada saudaranya Al-Adil,
ketika kepentingan negara menuntut hal tersebut.
Salahuddin Ayyubi telah membagi-bagi kan negaranya kedalam beberapa
daerah. seperti neagara Mesir, Syam, Irak Utara, Naubah, Maghrib, Yaman dan Hijaz.
Salahuddin Ayyubi pun telah menghabiskan sebagian besar tahun-tahun
pemerintahannya di berbagai masa perang, sambil menjalankan kebijakan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta mengarahkan kebijakan tertinggi
negara.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Shalahudin Yusuf Al-Ayyubi adalah Pendiri Dinasti Ayyubiyah (567 – 648


H/ 1171 – 1250 M) yang berdiri di atas sisa-sisa Dinasti Fatimiyah di Mesir yang
bercorak Syi’i dan ia ingin mengembalikannya ke faham Sunni Ahlu Sunnah wal
Jama’ah. Shalahudin mengadakan serangan ke Mesir untuk segera mengambil
alih Mesir dari kekuasaan Fatimiyah yang jelas tidak akan mampu
mempertahankan diri dari serangan Tentara Salib. Di saat Mesir mengalami krisis
di segala bidang maka orang-orang Nasrani memproklamirkan perang Salib
melawan Islam, yang mana Mesir adalah salah satu Negara Islam yang diintai
oleh Tentara Salib.
Pendiri Dinasti ini adalah Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi putra dari
Najamuddin bin Ayyub. Pada masa Nuruddin Zanki (Gubernur Suriah dari bani
Abbasiyah), Salahuddin diangkat sebagai kepala garnisum di Balbek. Kemudian
Salahudin Al-Ayyubi seorang panglima tentara Islam tidak menghendaki Mesir
jatuh ke tangan tentara Salib, maka dengan sigapnya Salahudin mengadakan
serangan ke Mesir untuk segera mengambil alih Mesir dari kekuasaan Fatimiyah
yang jelas tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan Tentara Salib.

Anda mungkin juga menyukai