Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KEMAJUAN BIDANG MILITER PADA MASA BANI


AYYUBIYAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam

NAMA KELOMPOK :

1. AULIA DWI NOVIRASARI


2. AMATULLAH MAZAYA AZAHRA
3. SYIFA FADILLAH
4. JASMINE KIRANA PUTI
5. SAYYIDAH AISYAH SYA'BANIAH
6. NABILLA AZZAHRA

SMP MTsN 1 KUTAI KARTANEGARA


Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan MAKALAH yang berjudul MILITER.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Riza Umami yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan MAKALAH yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan MAKALAH ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tenggarong, 14 Februari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................1


DAFTAR ISI ..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Daulah Ayyubiyah....................................................................4


B. Faktor Melemahnya Daulah Fatimiyah..................................................................4
C. Masa Kejayaan Daulah Ayyubiyah.........................................................................5
D. Kemajuan Daulah Ayyubiyah Dalam Berbagai Bidang...........................................5
E. Bidang Militer Dan Sistem Pertahanan..................................................................6
F. Kemajuan Di Bidang Milliter..................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................8

Sejarah Berdirinya
Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah (909-
1172).

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah
satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam
sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti
Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin
Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah
mengalahkan pasukan Salib.

Menyusul keberhasilan itu, Syirkuh diangkat sebagai wazir (perdana menteri) di Mesir pada 1169.
Namun, ia hanya menjabat selama dua bulan karena meninggal.

Jabatan Wazir Mesir kemudian digantikan oleh Salahuddin, yang memiliki ambisi menggantikan Islam
Syiah (Dinasti Fatimiyah) di Mesir dengan Sunni dan memerangi orang-orang Franka dalam Perang Salib.

Karena posisi Dinasti Fatimiyah semakin lemah, Salahuddin Al-Ayyubi pun mampu menggantikannya
dengan Dinasti Ayyubiyah yang didirikannya pada 1171.

Masa Kejayaan

Dinasti Ayyubiyah telah mengalami perkembangan pesat sejak didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi.

Ambisi Salahuddin untuk menggeser aliran Syiah dengan Islam Sunni pun tercapai. Segera setelah
berkuasa, ia juga melakukan ekspansi wilayah dengan menguasai Yaman (1174), Suriah (1180-an),
bahkan merebut Yerusalem dari Tentara Salib pada 1187.

Tidak berhenti di situ, wilayahnya terus meluas hingga berhasil menguasai Afrika Utara, Nubia Utara,
Arab Barat, Syam, Mesopotamia, Palestina, dan Transyordania.

Selain itu, Dinasti Ayyubiah mencapai kemajuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu
pengetahuan, kesehatan, dan arsitektur.
Bidang Militer dan Sistem Pertahanan

Pada masa pemerintahan Salahuddin, kekuatan militernya terkenal sangat tangguh. Pasukannya
bahkan diperkuat oleh pasukan Barbar, Turki, dan Afrika. Mereka sudah menciptakan alat-alat perang,
pasukan berkuda, pedang, dan panah. Dinasti ini juga memiliki burung elang sebagai mata-mata dalam
peperangan.

Salahuddin telah membangun monumen berupa tembok kota di Kairo dan Muqattam, yaitu Benteng
Qal'al Jabal atau lebih dikenal dengan Benteng Salahuddin al-Ayyubi, yang sampai hari ini masih berdiri
dengan megahnya. Benteng ini terletak disekitar Bukit Muqattam, berdekatan dengan Medan Saiyyidah
Aisyah. Ide pembangunan benteng merupakan hasil pemikirannya sendiri yang terwujud tahun 1183 M.
Bahkan untuk pondasi benteng diambilkan dari bebatuan pada Piramid di Giza. Benteng ini bahkan
dikelilingi pagar yang tinggi dan kokoh.

Benteng Qa'al Jabal memiliki beberapa pintu utama, diantaranya pintu Fath, pintu Nasr, pintu Khalk,
dan pintu Luq. Di benteng ini terdapat pula saluran air yang berasal dari sungai Nil. Saluran air itu pernah
menjadi tempat minum para tentara. Di bagian utara benteng terdapat Masjid Muhammad Ali Pasha
yang terbuat dari marmar dan granit.

Dalam kawasan benteng, terdapat juga Muzium Polis, Qasrul Jawhara (Muzium permata) yang
menyimpan perhiasan raja-raja Mesir. Sementara itu, Mathaf al-Fan al-Islami (Muzium Kesenian Islam)
yang terletak di pintu Khalk, menyimpan ribuan barang yang melambangkan kesenian Islam semenjak
zaman Nabi Muhammad Saw, termasuk surat Rasulullah Saw kepada penguasa Mesir bernama
Maqauqis untuk memeluk Islam.

Kemajuan di Bidang Militer

Perjalanan pemerintahan Dinasti Ayyubiyah selama ±75 tahun lebih banyak tercurah untuk
membebaskan wilayah-wilayah Islam yang telah dicaplok oleh tentara Salib (bangsa Eropa).

Pembebasan wilayah-wilayah tersebut dapat berlangsung cepat dengan kemenangan demi


kemenangan melalui peperangan yang dipimpin langsung oleh Salahuddin al Ayyubi. Kemenangan ini
tidak lepas dari kepiwaian Salahuddin dalam menerapkan strategi perang dan kekuatan militernya.
Kekuatan militer yang dimiliki oleh kaum muslimin pada saat itu sudah termasuk dalam kategori
maju. Selama berkecamuknya perang Salib banyak terjadi jatuh korban baik di pihak kaum muslimin
atau pihak tentara Salib.

Korban yang berjatuhan dari pihakkaum muslimin jumlahnya mencapai ratusan ribu, baik laki-laki
atau wanita, orang tua atau anak-anak. Korban tersebut tidak hanya dari masyarakat sipil saja melainkan
juga dari pihak pemerintah yang berkuasa seperti gubernur, amir dan panglima perang. Demikian juga
dari pihak tentara Salib (Inggris, Perancis, Jerman) banyak prajurit dan panglima perangnya yang
berguguran di medan perang. Walaupun tentara Salib pada akhirnya menelan kekalahan dalam perang
tersebut, kerugian yang dialami kaum muslimin jauh lebih besar.

Hal ini disebabkan karena perang Salib terjadi di wilayah Islam. Banyak bangunan infrastruktur yang
rusak seperti istana, masjid, sekolah dan lainnya yang mempunyai nilai peradaban yang sangat tinggi.
Sebaliknya, walaupun tentara Salib menelan kekalahan sebenarnya mereka mendapatkan hikmah yang
besar. Karena selama dua abad lamanya mereka di wilayah kaum muslimin, mereka telah banyak
mengenal peradaban dan kebudayaan islam yang jauh lebih maju dari peradaban bangsa Eropa saat itu.
Pengalaman yang mereka peroleh dari peradaban Islam telah mendorong terjadinya kebangkitan
bangsa-bangsa Eropa (Renaissance).

Anda mungkin juga menyukai