Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam

Disusun oleh:

Nama: MAULANA AYROLDI

NIM:6202421016

Kelas: PKO E

2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya yang telah memberikan
kesehatan dan kelapangan waktu sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas critical book report dengan materi
Dinasti Ayyubiyah.Saya sebagai penulis memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini
jauh dari kata sempurna dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Medan,20November 2020

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

PEMBAHASAN

A.Ringkasan Buku...............................................................................................................1-5

B.Kelebihan dan Kelemahan...............................................................................................6

Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................7


Ii

Dinasti Ayyubiyah

A.Ringkasan Buku

Dinasti Fatimiyah megalami kemuduran setelah kekuasaan Khalifah Al-Aziz.Khalifah


Al-Aziz digantikan oleh Abu Ali Manshur Al-Hakim yang pada saat itu baru berumur sebelas
tahun.Al-Hakim memaksa umat Kristen dan Yahudi untuk memakai jubah hitam,dan mereka
hanya dibolehkan menunggangi keledai,setiap orang Kristen diharuskan menunjukkan salib
yang dikalungkan di leher ketika mandi,sedangkan orang Yahudi diharuskan memasang
semacam tenggala berlonceng. Tindakannya untuk mengahncurkan kuburan suci umat
Kristen itu merupakan salah satu sebab utama terjadinya Perang Salib.

Al-Hakim digantikan oleh anaknya yang bernama Al-Zhahir.Al-Zhahir mendapat izin


Konstantian VIII agar namanya disebutkan di mesjid-mesjid yang berada dibawah kekuasaan
sang Kaisar.Al-Zhahir juga mendapat izin untuk memperbaiki masjid di Konstatinopel
sebagai balasan restu sang khalifah untuk membangun kembali gereja yang didalamnya
terdapat kuburan Suci umat Kristen.

Al-Zhahir digantikan oleh anaknya yang bernama Ma’ad al-Muntashir.Ma’ad al-


Muntashir berkuasa selama hampir empat puluh tahun.Kekuasaan Ma’ad al-Muntashir
merupakan periode kekuasaan terpanjang dalam sejarah Islam.Sejak masa kekuasaan al-
Muntashir,kekacauan terjadi dimana-mana,pertikaian terjadi di antara orang-orang Turki,suku
Berber dan pasukan Sudan, kekuasaan negara menjadi lumpuh,kelaparan terjadi selama tujuh
tahun,perekonomian negara lumpuh.

Kekuasaan Fatimiyah terus berlangsung hingga pada kekhalifahan Al-


Zhafir.Kekhalifahan Al-Zhafir direbut oleh seorang wazir dari Kurdistan yang bernama Ibn
al-Sallar.Ibn al-Sallar menyebut dirinya sebagai Al-Malik Al-Adil.

Pada tahun 1137 M,lahirlah putra Najmuddin yang diberi nama Abul Muzhaffar
Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub bin Syaadi yang kemudian terkenal dengan nama
Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Shalahuddin dididik dengan baik hingga ia dapat menghafal
Al-Qur’an pada usia 10 tahun. Shalahuddin rajin menghadiri majelis ilmu fikih,hadis,dan
tafsir.Shalahuddin dicintai oleh guru-gurunya.

Ketika Daulah Fatimiyah runtuh dan khalifah Al-Adhid meninggal,Shalahuddin


menolak untuk menjadi pemimpin pasukan tentara khalifah Musthadi dari Daulah
Abbasiyah.Hal itu menjadikan Nuruddin mengkhawatirkan kekuatan Shalahuddin di
Mesir.Shalahuddin mulai memerintahkan para khotib di mimbar untuk menyebut namanya
setelah nama Khalifah Abbasiyah. Shalahuddin mengadakan musyawarah untk membahas
tentang apa yang harus mereka perbuat guna menghadapi perkembangan saat itu.Shalahuddin
mendirikan benteng yang kuat di Kairo,dan beberapa benteng lainnya di penjuru Mesir untuk
memperkuat pertahanannya.Benteng-benteng tersebut berfungsi sebgai perangakat untuk
menjaga pemrintahan selain menjaga pintu-pintu masuk ke Mesir,Iskandariah,dan Dimyath.

Negara Ayyubiyah dibangun diatas puing-puing negara Fatimiyah.Shalahuddin


mempromosikan suatu kebijaksanaan pendidikan dan keagamaan sunni yang kuat.
Shalahuddin mampu mempertahankan negara pada saat-saat genting yaitu,ketika moral
politik saangat tidak baik.Shalahuddin dapat menunjukkan teladan yang baik dalam semua
perilakunya.

Pada masa dinasti ini,perkembangan wakaf tidak hanya terbatas pada benda tidak
bergerak,tapi juga benda bergerak,misalnya wakaf tunai.Kemajuan-kemajuan Dinasti
Ayyubiyah mencakup berbagai bidang,yaitu sebagai berikut:

1.Bidang Pendidikan

Pada masa Dinasti Ayyubiyah,Damaskus dijadikan sebagai kota pendidikan,yakni


pada masa Nuruddin dan Shalahuddin.Adapun usaha yang dilakukan oleh Nuruddin ialah
merenovasi dinding-dinding pertahanan kota,menambahkan beberapa pintu gerbang dan
menara,membangun gedung-gedung pemerintahan yang hingga kini masih bisa
digunakan,juga mendirikan madrasah pertama di Damaskus untuk perkembangan ilmu hadis
yang kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok Suriah.Madrasah yang ia
dirikan bermazhab Syafi’i.Madrasah tersebut secara formaal menerima murid-murid dan
mengikuti model madrasah yang dikembangkan masa Dinasti Nizamiyah.

2.Bidang Ekonomi dan Perdagangan


Jalur perdagangan Islam dengan dunia internasional semakin ramai,baik melalui jalur
darat maupun melalui jalur laut.Dalam dunia perdagangan sudah digunakan mata uang yang
terbuat dari emas dan perak(dinar dan dirham),pengenalan mata uang dari tembaga yang
disebut denga fulus. Fulus digunakan sebagai alat tukar untuk barang yang nialinya
kecil.Pada masa itu,1 dirham setara dengan 48 fulus.

3.Bidang Industri

Di bidang industri,Dinasti Ayyubiyah berhasil membuat kincir.Kincir tersebut dibuat


oleh orng-orang Syiria.Selain itu,Ayyubiyah juga sudah mampu membangun pabrik
karpet,pabrik kain,dan pabrik gelas.

4.Bidang Militer dan Sistem Pemerintahan

Di bawah kekuasaan Shalahuddin,kekuatan militer Dinasti Ayyubiyah sangat


tangguh. Pasukan milier sudah mampu menciptakan alat-alat perang,pasukan berkuda,pedang
dan panah. Dinasti Ayyubiyah memilki burung elang sebagai mata-mata dalam peperangan.

Shalahuddin membangun monumen berupa tembok di Kairo dan Muttaqam,yaitu


Benteng Qal’al Jabal yang lebih dikenal dengan nama Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi.Di
dalam benteng terdapat Muzium Polis,Qasrul Jawhara (Muzium permata) yang menyimpan
perhiasan raja-raja Mesir dan Mathaf al-Fan al-Islami (Muzium Kesenian Islam)yang terletak
dipuntu Khalk yang menyimpan ribuan barang yang melambangkan kesenian Islam sejak
zaman Nabi Muhammad SAW,kepada penguasa Mesir bernama Maqauqis untuk memeluk
Islam.

Adapun sikap keperwiraan Shalahuddin Al-Ayyubi yang baik untuk diteladani,antara


lain sebagai berikut:

1.Selalu membela agama dan rakyat.

2.Mampu memadamkan pemberontakan.

3.Berani menghadapi tentara salib.

4.Senantiasa mempertahankan agama dan negara.

Shalahuddin berjuang keras dalam menghadapi tentara Salib.Shalahuddin bekerja


keras dengan sekuat tenaganya guna membentengi umat Islam dari Kristenisasi.Shalahuddin
selalu mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan dirinya.Shalahuddin selalu
mengutamakan pendidikan dan pengetahuan.Sebab,ilmu pendidikan merupakan modal utama
untuk menjaga dan mempertahankan peradaban islam di dunia.Berikut orang-orang yang
pernah melakukan pemerontakan terhadap Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi:

1.Nuruddin Zanki.

2.Hajib(kepala rumah tangga Khalifah Al-Adidi).


3.Kaum Assasin yang dipimpin oleh Syakh Sinan.

Yang melatar belakangi terjadinya Perang Salib adalah;

1.Perebutan kekuasaan antara Timur dan Barat.

2.Agama Kresten berkembang pesat di Eropa.

3.Erop ingin sekali menguasai kembali pelabuhan-pelabuhan di laut tengah,sehingga mereka


dapat menguasai perdagangan antara Timur dan Barat.

4.Sebagian pembesar Eropa ingin menguasai tanah-tanah yang subur di negara Timur.

5.Para peziarah dari Eropa sering membuat kekacaun selama berada di Palestina.

Perang salib terjadi pada masa Shalahuddin Al Ayyubi adalah perang Salib
gelombang kedua yang berlangsung tahun 1144-1192 M.Setelah perang melawan tentara
Salib selesai,Shalahuddin Al-Ayyubi memindahkan pusat pemerintahannya dari Mesir ke
Damaskus.Setelah wafatnya Shalahuddin,Al-Adil menghadapi pemerontakan dari Izzudin di
Mosul.Al-Adil juga yang menentukan siapa yang berhak menjadi penguasa ketika menjadi
perselisihan antara anak-anak Shalahuddin, yaitu Al-Aziz dan Al-Afdal.

Kemajuan yang dicapai oleh Dinasti Ayyubiyah tidak dapat terlepas dari peran para
ilmuwan muslim yang bermunculan saat itu.Adapun ilmuwan masa Dinasti Ayyubiyah,antara
lain sebagai berikut:

1.As-Suhrawardi Al-Maqtul

Ajaran tarekat Suhrawardi dalam kitab Awarif Al-MA’rif:

a.Al-Ma’rifah,artinya mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah.

b.Faqr,artinya tidak memiliki harta,seorang penempuh jalan hakikat,tidak akan sampai tujuan,
kecuali jika sudah melewati tahap kezuhudan.

c.Tawakkal,artinya mempercayakan segala sesuatu kepada pelaku mutlak(Allah).

d.Mahabbah,artinya cunita kepada Allah.

e.Fana’dan baa’,fana’artinya akhir dari perjalanan menuju Allah,baqa’artinya awal dari


perjalanan dalam Allah.

2.Ibn Al-Adhim

Karya-karya Al-Adhim,antara lain Zubdah al Hallab Min Tarikh Hallaba,Bughah at


Thalib yang terdiri dari 40 juz atau 10 jilid.
3.Al-Bushiri

Al-Bushiri termasuk orang yang wara’orang yang takut dosa.Hasil karya Al-Bushiri
di bidang sastra yang terkenal adalah Kasidah Burdah yang berisi mutiara syair kecintaan
kepada Rasululah SAW.Puisi atau Syair untuk Rasulullah SAW tidak terbatas pada sifat dan
kualitas pribadi Rasulullah SAW,tetapi juga mengungkap kelebihan nabi yang utama,yaitu
mukjizat Al-Qur’an.

4.Abdul Latief Al-Bagdadi

Al-Bagdadi seorang ahli ilmu mantiq,bayan hadis,fikih,ilmu kedokteran,dan ilmu-


ilmu lainnya,sekaligus sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalm pengembangan dan
penyebaran madzhab sunni di Mesir.

5.Abu Abdullah Al-Quda’i

Karya Al-Quda’i,antara lain Asy Syihab(Bintang),Sanadus Sihah(Perawi Hadis-Hadis


Shahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i(Budi Pekerti Imam Syfi’i),Anba’Al Anbiya’(Cerita
Para Nabi),’Uyun al Ma’rif(Mata Air Ilmu Pengetahuan),dan al Mukhtar fiz Zikir al Khutat
wa Al Asar(Buku Sejarah Mesir).

Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan Damaskus selalu bersaing untuk memperebutkan


wilayah Syiria.Akibatnya,beberapa kota yang dulu berhasil dikuasai Shalahuddin dengan
kerja kerasnya lepas ke tangan pasukan Salib.Kehancuran Dinasti Abbasiyah dimulai pada
masa Sultan As-Salih.Ketika itu, tentara yang terdiri dari kaum budak di Mesir atau yang
sering disebut kaum Mamluk memegang kendali pemerintahan.Kaum Mamluk memutuskan
untuk menjadikan istri As-Salih yang bernama Syajarat ad Dur menjadi Sultanah(Ratu).

Syajarat ad Dur menjadi penguasa muslim perempuan yang memerintah selama 80 hari.Pada
tahun 1260 m,tentara Mongol menyerbu Mesir,komando tentara Islam dipegang oleh
Qutuz,seorang panglima perang dari Dinasti Mamluk.

Semangat para khalifah,ilmuwan,dan ulama Islam pada masa Dinasti Ayyubiyah


dalam menegakkan kebudayaan Islam sangat menakjubkan.Para khalifah sangat mencintai
ilmu pengetahuan.Pengembangan ilmu pengetahuan dalam sejarah Islam juga sejalan dengan
perintah Al-Qur’an untuk mengamati alam dan memahami akal.Berdasarkan pemahaman
keagamaan dan kebudayaan Islam yang disertai dengan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan
merupakan pemberian dari Allah SWT,para ilmuwan muslim berlomba-lomba mencari dan
menggali khazanah ilmu pengetahuan yang hingga kini dapat dirasakan manfaatnya.
5

B.Kelebihan dan Kelemahan

a.Kelebihan

1.Sistem pemerintahan sudah baik.

2.Memiliki kekuatan militer yang tangguh.

3.Membuat monumen,yang bernama muzium polis dan muzium permata.

4.Dalam segala bidang yang dikembangkan dikota Damaskus mengalami perkembangan


yang cuku baik.

5.Shalahuddin memiliki keperwiraan yang baik unuk diteladani.

6.Shalahuddin lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.


7.Pada masa Dinasti Ayyubiyah terdapat ilmuwan-ilmuwan.

b.Kelemahan

1.Pada awal perkembangannya,hanya mengembangkan ilmu hadis.

2.Banyak terjadi peperangan.

3.Masih berdiri diatas puing-puing Dinasti Fatimiyah.

4.Pada masa Dinasti Ayyubiyah ilmuwan masih menggunakan perbandingan.

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dinasti Ayyubiyah adalah salah satu dinasti islam yang memberikan kemajuan
peradaban Islam yang begitu dahsyat.Dinasti ini didirikan oleh Shalahuddin Al-
Ayyubi.Shalahuddin adalah tokoh yang telah berhasil menumbangkan Khalifah Dinasti
Fatimiyah terakhir.Shalahuddin berhasil menguasai wilayah pedalaman hingga seluruh
Suriah dan menaklukkan Jazirah di Irak Utara.

B.Saran

Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari kata
sempurna dan jauh dari apa yang diharapkan,baik sistematika penulisan maupun kelengkapan
isi pembahasan. Saya sangat mengharapkan saran dari pembaca sehingga dalam pembuatan
makalah selanjutnya saya bisa membuat makalah jauh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai