Anda di halaman 1dari 11

Masa Kelemahan sampai Runtuhnya Bani Umayyah I di

Damaskus

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Guru Pengampu;
Fuji Nujul Fiman Sidik, M.Pd.

Disusun Oleh;
Kelas XI MIPA-1
Kelompok : 6 (Enam)
Anggota : •M. Syarif
•M. Syahrul
•Naswa D.K
•Nizza Zahira

SMA ALMUTTAQIN
JL. A. YANI NO. 140, Sukamanah, Kec. Cipedes, Kota Tasikmalaya
2021

2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada jungjunan besar kita, Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Karena berkat beliaulah kita dapat meniggalkan alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang benderang seperti saat ini. Atas perjuangan besar dan dedikasi
tinggi beliau, sehingga pada detik ini, kita masihlah berkesempatan untuk
merasakan manisnya iman lewat setiap tarikan napas dan alirah darah dalam raga.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran
SKI yang dibimbing oleh Bapak Fuji Nujul Firman Sidik, M.Pd. Keberhasilan
penyelesaian makalah ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara moral maupun
material.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengakui bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, karena pengetahuan, kemampuan dan pengalaman kami yang
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, apabila ada saran atau kritik dari semua
pihak akan kami terima dengan tangan terbuka untuk perbaikan makalah ini di
masa mendatang. Walaupun demikian, kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 24 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

KAJIAN TEORI....................................................................................................2

A. Materi yang dibahas ..............................Error! Bookmark not defined.

BAB III....................................................................................................................3

SIMPULAN............................................................................................................3

A. Simpulan..................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................4

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Setiap pemerintahan yang memakai sistem monarki dihadapkan pada—


setidaknya—satu kendala yang sama. Yakni, pada hal regenerasi. Selalu ada
ketakutan di mana seorang putra mahkota yang berperan untuk melanjutkan
kepemimpinan lebih banyak ternyata tidak mewarisi kemampuan pendahulunya,
sehingga estafet kepemimpinan yang digenggam tidak bisa dikendalikan dengan
baik.
Hal ini bisa menyebabkan beralihnya tuas kendali kepemimpinan, atau
adanya pemerintahan yang malah dikendalikan oleh para pembesar istana yang
rakus akan kekuasaan, seperti perdana menteri, pengawal istana, dan penbesar
lainnya. Sistem monarki yang riskan ini juga dipakai oleh Bani Umayyah I, yang
akan kita bahas mengenai masa kelemahan sampai keruntuhannya di Damaskus.

B. Rumusan Masalah
Sebelum membicarakan keruntuhan Bani Umayyah I di Damaskus,
alangkah baiknya kita analisis kembali. Sebagai suatu kerajaan yang dibangun dan
dibesarkan oleh manusia biasa, tentu Bani Umayyah I ini juga memiliki dua sisi:
faktor kelebihan dan kekurangannya. Sebagaimana berikut ini.
Faktor kekurangan dari Bani Umayyah I:
 Memakai sistem peralihan kekuasaan monarki, sehingga putra mahkota yang
masih kecil dan tidak profesional menjadi khalifah.
 Banyak wilayah baru yang ditaklukkan tetapi tidak dibina secara intensif.
 Banyak kasus penyelewengan dalam istana yang tidak ditindak tegas oleh
pemerintah, seperti korupsi dan nepitisme.
 Adanya pengangkatan dua putra mahkota dalam satu tahun pemerintahan,
yang terjadi pada khalifah ke-12 (Yazid bin Walid) dan khalifah ke-13
(Sulaiman bin Walid), di mana masyarakat menganggapnya sebagai tanda
sekaligus bukti ketidaktegasan pemerintahan Bani Umayyah I.

1
Faktor kelebihan dari Bani Umayyah 1:

 Sikap berani dan tegas dari beberapa khalifah Bani Umayyah, seperti
Muawiyah, Marwan, Abdul Malik dan Walid bin Abdul Malik.
 Sikap adil, jujur dan religius dari khalifah Umar bin Abdul Aziz.
 Pola pengembangan budaya dengan pendekatan Arabisasi (Arab Oriented)
yang didukung oleh mayoritas mayarakat pada saat itu.
 Sikap berani berperang dari kaum muslim yang menyebabkan umat Islam
banyak mendapat kemenangan pada saat perluasan wilayah serta banyak
mendapatkan ghonimah dan upeti.

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan menjalankan kewajiban sebagai


pemenuhan tugas Sejarah Kebudayaan Islam, sekaligus sebagai salah satu bahan
ajar untuk lebih memahami mengenai masa-masa kelemahan sampai runtuhnya
Bani Umayyah I di Damaskus. Dengan pengetahuan ini, diharapkan dapat diambil
hikmah dan pelajarannya bagi kita selaku generasi penerus yang akan mengisi
kepemimpinan Islam di muka bumi.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Materi yang dibahas

Faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I di Damaskus:

1) Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi hancurnya Bani Umayyah I di
Damaskus melingkupi perilaku amoral dari para khalifah dan pembesar khalifah
Bani Umayyah, juga pemakaian sistem monarki yang menyebabkan adanya
kendala dalam proses peralihan kepemimpinan sebagai alasan utama kehancuran
Bani Umayyah I. Putra mahkota yang diangkat menjadi pengganti khalifah
sebelumnya masihlah kecil dan kurang profesional, sehingga tidak bisa
melakukan kebijakan, ataupun memberikan satu pemikiran untuk perkembangan
pemerintahan ke depannya. Mereka seperti boneka yang bisa dikendalikan sesuka
hati oleh para pembesar istana yang rakus akan kekuasaan.
2) Faktor Eksternal
Munculnya kekuatan Bani Abbasiyah ditandai oleh ahli sejarah sebagai
persaingan politik terhadap Bani Umayyah I yang pada saat itu telah menurun
hampir di semua wilyah kekuasaannya. Melemahnya Bani Umayyah I dipercepat
oleh adanya serang-menyerang dengan kekuatan baru Bani Abbasiyah. Kerajaan
nasrani di Eropa, kekuasaan Persia dan Byzantium di wilayah timur menjadi
kekuatan-kekuatan di luar Abbasiyah yang menantang kekuasaan Umayyah I,
sekaligus menantang kekuasaan Umayyah I di Andalusia.
Pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah adalah hal biasa dan
sering terjadi pada masa Islam klasik, mulai Bani Umayyah I sampai runtuhnya
kekholifaan Turki Usmani tahun 1816-1818M, ketika terjadi perang terbuka
melawan pasukan Nato di Skandinavia. Berikut beberapa penyebab terjadinya
faktor pemicu pemberontakan pada masa Bani Umayyah I:
 Perebutan Kekuasaan

3
Faktor dominan ini disebabkan adanya putra mahkota yang lebih dari satu
pada satu periode, sehingga sering terjadi perebutan mengenai siapa yang akan
menggantikan posisi khalifah sebelumnya lebih dahulu. Kasus perebutan
kekuasaan ini awalnya terjadi karena Muawiyah tidak suka dengan
pemerintahannya Ali sebagai khulafaur-rasyidin yang keempat. Perebutannya
dilakukan dengan berbagai cara, yang pada akhirnya memfungsikan kelompok
khawarij yang fundamental untuk membunuh Ali dengan ditusuk saat shalat
subuh. Pada masa-masa pemerintahan Bani Umayyah selanjutnya, pemberontakan
terjadi hampir di setiap pemerintahan khalifah yang berkuasa, seperti
pemberontakan dari gerakan syiah, pemberontakan Abdullah bin Zubair dari
kelompok khawarij, Mu’tazilah, Jabariyah dan Qadariyah.
 Dendam
Dalam kasus Muawiyah dan Ali, Muawiyah dendam kepada Ali karena
meyakini bahwa Ali ikut terlibat dalam terbunuhnya Usman bin Affan,
saudaranya. Karena itu, Muawiyah melakukan berbagai cara untuk menurunkan
Ali dari pemerintahannya.
 Harta kekayaan yang melimpah
Pemerintahan Islam abad klasik adalah pemerintahan yang kaya dengan
harta. Hal ini disebabkan karena umat Islam pada masa itu selalu memenangkan
perang sehingga pemerintahan yang kalah harus bayar Ghonimah kepada Islam.
Di Baitul Maal tersimpan harta yang banyak, sehingga orang Islam sering
berebutan untuk berkuasa.

Berikut adalah proses runtuhnya Bani Umayyah I di Damaskus:


 Ketidaksenangan masyarakat terhadap khalifah-khalifah Bani Umayyah I
Disebabkan praktek-praktek rusaknya akhlak dari para khalifah melalui
acara-acara seremonial yang dilaksanakan tahunan di dalam istana, dengan alasan
untuk menghibur para pembesar-pembesar istana. Perebutan kekuasaan dalam
istana juga termasuk faktor internal penyebab lemahnya Bani Umayyah I, seperti
yang terjadi pada masa pemerintahan setelah khalifah yang ke-12 Walid bin Yazid
yang wafat tahun 126 H. Pada tahun tersebut, masyarakat saling mengklaim dua

4
putra mahkota dari Walid, yaitu Yazid bin Walid dan Ibrahim bin Walid. Selama
setahun, masyarakat tidak dapat menetapkan siapa yang menjadi khalifah
pengganti bapaknya. Yang terjadi adalah bentrok dan pertikaian antarkeluarga
istana. Kondisi demikian menimbulkan respon buruk masyarakat terhadap
pemerintahan Bani Umayyah I.
 Peperangan melawan keturunan Abbasiyah
Lemahnya pemerintahan Bani Umayyah I terjadi hampir di semua wilayah
kekuasaan, sementara kekuatan baru lawan politik yaitu Abbasiyah sedang
berkembang pesat dengan mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat
Islam. Abu Abbas, pemimpin Abbasiyah yang baru menguasai berbagai wilayah
Umayyah, dibantu oleh tentara bayarannya Abu Muslim Al-Khurasani. Bani
Umayyah I hanya bisa bertahan di daerah Al-Zab, wilayah pesisir laut merah,
berseberangan dengan pesisir sungai nil. Pertemuan kedua belah pihak tidak bisa
dielakkan dan terjadilah pertempuran Al-Zab tahun 132 H atau tahun 750 M.
Dalam pertempuran itu, Bani Umayyah I kalah dan khalifah terakhir (ke-14),
Marwan bin Muhammad, melarikan diri ke Mesir. Marwan dikejar pengikut Abu
Abbas, kemudian ditangkap dan dibunuh di Mesir. Mayatnya dikembalikan dan
dikuburkan di Madinah. Kekalahan Bani Umayyah I di Al-Zab mengakhiri masa
pemerintahan Bani Umayyah I, sekaligus diproklamirkan berdirinya kekuasaan
baru, yaitu Bani Abbasiyah.

5
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan

Berdasarkan analisis pembahasan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor


penyebab kemunduran Bani Umayyah I adalah:
 Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan yang merupakan sesuatu
hal baru bagi tradisi bangsa Arab yang lebih menekankan aspek senioritas.
Pengaturannya tidak jelas dan menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat
di kalangan istana.
 Latar belakang terbentuknya Bani Umayyah I tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik politik yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Ali.
Sisa-sisa pengikut Ali (syiah) dan kawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik
secara terbuka seperti pada masa awal, maupun secara tersembunyi seperti
pada masa pertengahan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-
gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
 Pada masa kekuasaan Bani Umayyah I, pertentangan etnis antara suku Arabia
Utara dan Arabia Selatan yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam makin
meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah I
mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Di samping
itu, sebagian besar golongan Mawali (non Arab), terutama Irak dan wilayah
bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu
menggambarkan sesuatu inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa
Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah I.
 Lemahnya pemerintahan Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup
mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup
memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di

6
samping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa
terhadap perkembangan agama sangatlah kurang.
 Penyebab langsung jatuhnya Bani Umayyah I adalah munculnya kekuatan
baru yang dipelopori Abu Abbas Assafah. Gerakan ini mendapat dukungan
penuh dari Bani Hasyim, golongan syiah dan kaum Mawali yang merasa
dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah I.
DAFTAR PUSTAKA
Admin ceramahmotivasi.com (2020). Masa Kelemahan Sampai Runtuhnya Bani
Umayyah I Damaskus — https://ceramahmotivasi.com/2020/06/masa-kelemahan-
sampai-runtuhnya-bani-umayyah-i-damaskus/

Anda mungkin juga menyukai