0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder engagement dalam konteks keberlanjutan perusahaan. Ada beberapa pendekatan untuk melakukan keterlibatan pemangku kepentingan secara efektif, seperti perencanaan strategis, pemetaan pemangku kepentingan, dan fokus pada tujuan jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder engagement dalam konteks keberlanjutan perusahaan. Ada beberapa pendekatan untuk melakukan keterlibatan pemangku kepentingan secara efektif, seperti perencanaan strategis, pemetaan pemangku kepentingan, dan fokus pada tujuan jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder engagement dalam konteks keberlanjutan perusahaan. Ada beberapa pendekatan untuk melakukan keterlibatan pemangku kepentingan secara efektif, seperti perencanaan strategis, pemetaan pemangku kepentingan, dan fokus pada tujuan jangka panjang.
berbasis prinsip yang diterima secara internasional yang memandu organisasi melalui proses mengidentifikasi, memprioritaskan, dan menanggapi tantangan keberlanjutan, dengan tujuan PEMEGANG SAHAM BERKEPENTINGAN TERHADAP meningkatkan kinerja jangka panjang. Kursus tingkat praktisi ini akan PROFIT, KINERJA KEUANGAN merinci bagaimana menerapkan dasar- dasar manajemen keberlanjutan yang KARYAWAN: LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN berakar pada Prinsip Akuntabilitas AMAN, KEPUASAN BEKERJA dari Inklusivitas, Materialitas, Responsif, dan Dampak. Kursus SUPPLIER: KOMITMEN PERUSAHAAN DALAM bersertifikasi CPD ini memberikan PEMBAYARAN. informasi tentang evolusi AccountAbility, ikhtisar Seri Standar CUSTOMER: KUALITAS PRODUK YANG BAGUS DAN AA1000 AccountAbility, dan menyajikan AMAN. empat prinsip dan cara menerapkannya dalam pengaturan keberlanjutan KOMUNITAS: KESEJAHTERAAN, KESEHATAN, praktis. PERLINDUNGAN.
BIASANYA TERJADI KONFLIK DIKARENAKAN ADA
MISS COMUNICATION
PRIMARY: PEMEGANG SAHAM, KARYAWAN, SUPPLIER,
FIRST GENERATION: MERESPON TEKANAN CUSTOMER DAN KOMUNITAS TEKANAN YANG TERJADI DIDALAM PERUSAHAAN. SECONDARY: PEMERINTAH, MEDIA, KOMPETITOR SECOND: TERENCANA DENGAN BAIK MELAKUKAN PENDEKATAN NORMATIV DAN POSITIF KETERLIBATAN DENGAN SISTEMATIS UNTUK MENGELOLA RESIKO
THIRD: TUJUAN AKHIRNYA ADALAH KINERJA,
KINERJA PERUSAHAAN YANG BERKELANJUTAN. 1. PERENCANAAN 2. DIPERSIAPKAN 3. DIIMPLEMENTASIKAN 4. ADA TINDAKAN DAN HARUS DIREVIEW SUPAYA ADA PENINGKATAN
MENURUT BSR ADA 5 PENDEKATAN:
1. STRATEGI: HARUS ADA VISI DAN MISI PERUSAHAAN UNTUK KETERLIBATAN DI MASA YANG AKAN DATANG 2. MELAKUKAN MAPPING: DENGAN MENGIDENTIFIKASI DAN MEMPRIORITASKAN PEMANGKU KEPENTINGAN. 3. PREPARATION: FOKUS PADA TUJUAN JANGKA PANJANG
Mengelola Resiko Etika Dan Manajemen KrisisETIKA BISNIS DAN PROFESI
“MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS”
MENGELOLA RESIKO ETIKA DAN MANAJEMEN KRISIS
Pengelolaan Resiko Etika
Etika merupakan suatu nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang ataukelompok dalam mengatur tingkah laku (Bertens, 2001). Pengertian resiko etika adalah suatukemungkinan dilanggarnya etika yang disebabkan oleh ketidak mampuan perusahaan atauinstitusi dalam memenuhi harapan stakeholder. Suatu organisasi perusahaan harus fokus untuk tetap bertahan berkelanjutan sesuaidengan asumsi going concern, maka untuk itu diperlukan pengelolaan resiko etika yang ada,agar perusahaan dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Pengelolaan resiko etika pada praktik bisnis kini mulai menyadari bahwa meskipun manajemen risiko cenderung berfokus kepada masalah-masalah non-etis, bukti yang ada menunjukkan bahwa penghindaran bencana dan kegagalan juga memerlukan perhatian kepada masalah risiko et