Perawat merupakan
‘Penegak Diagnosis’ (Diagnostician)
Tujuan Ditetapkan
SDKI, SLKI, SIKI
Meningkatkan otonomi Acuan dalam menegakkan
perawat diagnosis, luaran dan
rencana intervensi
SDKI,
Meningkatkan Komunikasi
SLKI, SIKI
Mengukur beban kerja dan
interprofesional reward perawat
Meningkatkan Mutu
Asuhan Keperawatan
4
Tantangan
DAYA SAING IPTEK & INOVASI
Indonesia
Diagnosis Keperawatan
Pengkajian
SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)
Intervensi
(SIKI)
3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
149 Diagnosis
• Memuat
Keperawatan yang
disusun dari berbagai sumber
rujukan berupa textbook, standar
diagnosis dari lembaga/Negara lain
dan jurnal-jurnal ilmiah dan telah
ditelaah oleh para praktisi dan
akademisi keperawatan.
• Struktur Buku SDKI:
• Sambutan-sambutan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Ketentuan Umum
• Bab III Ketentuan Khusus
• Bab IV Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia
• Proses Penyusunan SDKI
BUKU SDKI • Tim Penyusun dan Tim Kontributor
• Daftar Pustaka
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI (1)
1
Analisis Data
2 Identifikasi
Masalah
3 Perumusan
Diagnosis
13
Jenis
DIAGNOSIS
Diagnosis Negatif
…….menunjukkan klien dalam
kondisi sakit atau berisiko
mengalami sakit….sehingga
butuh tindakan sifatnya
penyembuhan, pemulihan dan
pencegahan. Diagnosis tersebut
terdiri atas: Aktual, dan Risiko
1
4
Jenis
DIAGNOSIS
Diagnosis Positif……menunjukkan
bahwa klien dalam kondisi sehat
dan dapat mencapai kondisi yang
lebih sehat atau
optimal…..diagnosis promosi
kesehatan
9
PUBLIKASI, TECHNOLOGICAL READINESS LEVEL,
DAN KEKAYAAN INTELEKTUALINDONESIA
16
Komponen
17
Komponen
DIAGNOSIS
Keperawatan
Masalah
18
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK
Pada diagnosis aktual
dan promkes
1) Bio-fisio-psikologis
2) Efek terapi/Tindakan
3) Situasional
4) Maturasional Indikator
Diagnostik
PERUMUSAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Penulisan Three Part
• Diagnosis Aktual
Masalah berhubungan dengan Penyebab
dibuktikan dengan Tanda/Gejala
21
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
BERDASARKAN SDKI
22
CONTOH KASUS
Problem/masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pasien Anak A, MRS dengan
diagnosis Medis Penyebab:
Bronchopneumonia, setelah Hipersekresi Jalan Nafas
perawat melakukan pengkajian
didapatkan data batuk tidak Gejala dan Tanda:
efektif, ada sputum, suara Batuk tidak efektif, ada sputum, suara nafas ronkhi,
nafas ronkhi, adanya dyspnea, ada dyspnea, gelisah, frekuensi napas berubah dan
gelisah, frekuensi napas pola nafas tidak teratur.
berubah dan pola nafas tidak
teratur. Rumusan Diagnosis Keperawatan (SDKI)
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan dengan
Bagaimanakah Rumusan Hipersekresi Jalan Nafas dibuktikan dengan batuk tidak
Diagnosis Keperawatan? efektif, ada sputum, suara nafas ronkhi, ada
dyspnea, gelisah, frekuensi napas berubah dan pola
nafas tidak teratur.
23
CONTOH DIAGNOSIS
AKTUAL
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Peyebab
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Faktor Risiko
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
DPP - PPNI
Kekeliruan dalam Menuliskan
Diagnosis Keperawatan
Apakah kekeliruan pada penulisan diagnosis
keperawatan di bawah ini?
Fisiologis Perilaku
Intervensi Keperawatan
Segala treatment yang dikerjakan
perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis
Psikologis Relational
untuk mencapai luaran yang di
harapkan (outcome)
Lingkungan
31
Direct RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN
Nurse-
initiated
Intervensi Indirect
Healthcare
-initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
Aktivitas dan
Istirahat
Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International
Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake,1994);
Reproduksi dan Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis
Seksualitas (Doenges et al, 2013).
DEFINISI INTERVENSI DAN TINDAKAN
Klasifikasi Intervensi Keperawatan
(5 kategori )
Fisiologis Perilaku
Intervensi Keperawatan
Segala treatment yang dikerjakan
perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis
Psikologis Relational
untuk mencapai luaran yang di
harapkan
Lingkungan
36
5
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
1. Fisiologis
KATEGORI
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi
homeostatik
2. Psikologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi mental, proses mental
dan perilaku.
3. Perilaku
• Intervensi Keperawatan untuk mendukung perubahan perilaku atau gaya
hidup
4. Relasional
• Intervensi keperawatan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
5. Lingkungan
• Intervensi keperawatan untuk mendukung keamanan lingkungan dan
menurunkan risiko gangguan kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
14 SUBKATEGORI
1. Respirasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi
2. Sirkulasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
14 SUBKATEGORI (LANJUTAN)
8. Nyeri dan Kenyamanan
• Kelompok intervensi yang memulihkan nyeri dan kenyamanan
9. Integritas Ego
• Kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan dengan diri sendiri secara
emosional
10. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan
Definisi
• Makna dari label intervensi berupa perilaku yang
dilakukan oleh perawat
Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat
untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan
Penulisan Intervensi Keperawatan: LABEL (Lanjutan)
No Deskriptor Definisi
11 Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12 Pengontrolan Mengendalikan
13 Perawatan Mengidentifikasi dan merawat
14 Promosi Meningkatkan
15 Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16 Resusitasi Memberikan tindakan secara cepat untuk
mempertahankan kehidupan
17 Skrining Mendeteksi secara dini
18 Terapi Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan risiko
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
Label
Ada 4 Jenis
1. Tindakan Observasi
2. Tindakan Terapeutik
3. Tindakan Edukasi
Definisi
4. Tindakan Kolaborasi
Tindakan
43
PERTIMBANGAN PEMILIHAN INTERVENSI
DPP - PPNI
LEVEL INTERVENSI
• Level Satu
1 • Intervensi Utama
• Level Dua
• Intervensi Pendukung
2
LEVEL TAUTAN (LANJUTAN)
49
CONTOH KASUS Intervensi Keperawatan :
Lihat level Intervensi : ada 2 level, yaitu intervei utama
dan intervensi Penunjang
Pasien Anak A, MRS dengan
diagnosis Medis Intervensi Utama :
Bronchopneumonia, setelah Latihan Batuk efektif
perawat melakukan pengkajian Manajemen Jalan Nafas
didapatkan data batuk tidak Pemantauan respirasi
efektif, ada sputum, suara
nafas ronkhi, adanya dyspnea, Intervensi Penunjang:
gelisah, frekuensi napas Dukungan Kepatuhan program pengobatan
berubah dan pola nafas tidak Edukasi Fisioterapi dada
teratur. Edukasi pengukuran respirasi
Fisioterapi dada
Bagaimanakah Intervensi Konsultasi via telephon
Keperawatan? Manajemen Asma
Manajemen alergi
Manajemen anafilaksis
Manajemen Isolasi
50
CONTOH KASUS Intervensi Keperawatan :
Intervensi utama ada 3 (latihan batuk efektif,
manajemen jalan nafas dan pemantauan respirasi)
Pasien Anak A, MRS dengan
diagnosis Medis Intervensi Utama :
Bronchopneumonia, setelah Latihan Batuk efektif
perawat melakukan pengkajian
didapatkan data batuk tidak Observasi
efektif, ada sputum, suara • Identifikasi kemampuan batuk
nafas ronkhi, adanya dyspnea, • Monitor adanya retensi sputum
gelisah, frekuensi napas • Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
berubah dan pola nafas tidak • Monitor input dan output cairan (jumlah dan
teratur. karakteristknya)
51
CONTOH KASUS
52
CONTOH KASUS Intervensi Utama :
Manajemen jalan nafas
53
CONTOH KASUS
Terapeutik
Pasien Anak A, MRS dengan
• Lakukan hiperoksigenasi sebelumpenghisapan
diagnosis Medis
endotracheal
Bronchopneumonia, setelah
• Keluarkan Sumbatan benda padat dengan forcep
perawat melakukan pengkajian
McGill
didapatkan data batuk tidak
• Berikan oksigen jika perlu
efektif, ada sputum, suara
nafas ronkhi, adanya dyspnea,
Edukasi
gelisah, frekuensi napas
berubah dan pola nafas tidak • Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak
teratur. kontra indikasi
• Ajarkan Teknik batuk efektif
Bagaimanakah Intervensi
Keperawatan? Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian bronchodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
54
CONTOH KASUS Intervensi Utama :
Pemantauan Respirasi
55
CONTOH KASUS
56
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
58
KASUS 1
3. Apa Intervensi
Utama pada kasus
Tersebut?
59
KASUS 3
3. Apa Intervensi
Utama pada kasus
Tersebut?
60
sdki.ppni@gmail.com
dppppni@gmail.com