DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
1. Aris Gunawan Zai (NIM. 222301008)
2. Michael Laowo (NIM. 222301026)
Dosen Pengampu :
Berkat Persada Lase, S.Pd., M.Pd.
P u j i s yu k u r k it a p a n j a t k a n k e h a d i r a t T u ha n Y a n g M a ha E s a
k a r e n a be r k a t l i m p a h a n r a h m a t d a n k a r u n i a - N ya s e h i n g g a k a m i d a r i
k e lo m p o k 6 d a p a t me n yu s u n d a n m e n ye l e s a i k a n m a k a l a h i n i t e p a t
p a d a w a k t u n ya . M a k a l a h i n i m e m b a h a s t e nt a ng P a n c a s i l a S e ba g a i
Filsa fat .
T id a k l u p a k a m i m e ng u c a p k a n t e r i m a k a s i h k e p a d a B a p a k B e r k a t
P e r s a d a L a s e , S . P d . , M . P d . s e b a g a i d o s e n p e ng a m p u M a t a K u l i a h
P a nc a s i l a ya n g t e l a h m e m b a nt u m e m b e r i k a n a r a h a n d a n p e m a h a m a n
d a l a m p e n yu s u na n t u g a s i n i .
D a la m p e n yu s u n a n t u g a s i n i m a s i h ba n ya k k e k u r a ng a n k a r e n a
k e t e r b a t a s a n k a m i . M a k a d a r i it u k a m i s a ng a t me n g ha r a p k a n k r it i k
d a n s a r a n u nt u k m e n ye m p u r n a k a n t u g a s i n i . S e mo g a a p a ya n g d it u l i s
d a p a t b e r m a n f a a t ba g i s e m u a p i h a k ya ng m e m b u t u hk a n.
G u nu n g s i t o l i , 0 1 D e s e m b e r 2 0 2 2
P e nu l i s
K e lo m p o k 6
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang
ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan
hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia
kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan
masyarat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain
mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-
citanya. Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara
yang sering kita sebut Pancasila.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bahwasanya Pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Melalui
makalah ini diharapkan dapat membantu kita dalam berpikir lebih kritis mengenai arti
Pancasila.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Dalam Makalah Ini Ialah :
1. Apa pengertian dari Pancasila dan Filsafat?
2. Apa fungsi Filsafat Pancasila bagi Bangsa dan Negara?
3. Sumber historis dan Sosiologis Pancasila sebagai filsafat?
4. Apa Hakikat sila – sila Pancasila?
C. Tujuan Masalah
Adapun Tujuan Masalah Dalam Makalah Ini Ialah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila dan Filsafat
2. Untuk mengetahui fungsi Filsafat Pancasila bagi Bangsa Indonesia
3. Untuk mengetahui sumber historis dan sosiologis Pancasila sebagai Filsafat
4. Untuk mengetahui dan memahami Hakikat sila-sila Pancasila
2
BAB II
PEMBAHASAN
3) “syila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh”
Kata - kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan
“susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata
“pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syiila” dengan vokal i pendek yang
memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki
lima unsur”.
Pancasila merupakan salah satu filsafat yang merupakan hasil dari pencerminan nilai
nilai luhur dan budaya bangsa indonesia yang terkandung 5 isi di dalamnya, yaitu satu,
ketuhanan yang maha esa, dua, kemanusiaan yang adil dan beradab, tiga, persatuan
indonesia, keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikjasanaan dan
permusayawaratan, perwakilan, kelima, keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.
Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01 Juni 1945 yang pada saat itu presiden Ir.
Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,
keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya
dimana didalamnya terdapat rumusan lima Prinsip sebagai Dasar Negara yang kemudian
dikenal dengan nama Pancasila.
3
2. Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi”
adalah berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai
“cinta kearifan” kata philosophia tersebut berasal dari kata “philos” (pilia, cinta) dan
“sophia” (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan.
Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga
berarti cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat
berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa
menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia.
Ada dua pengertian filsafat, yaitu :
a) Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk
b) Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai pandangan hidup
c) Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan
hidup, dan dalam arti praktis berarti filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
Nilai filsafat berwujud kebenaran sedalam-dalamnya, bersifat fundamental, universal
dan hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup oleh pemikir dan penganutnya. Pada
umunya terdapat dua pengertian filsafat, yaitu filsafat dalam arti proses, dan filsfat dalam
arti produk atau hasil. Pancasila dapat di golongkan sebagai filsafat dalam arti produk,
filsafat pancasila sebagai pandangan hidup maupun filsafat pancasila dalam arti praktis.
Oleh karena itu, berarti pancasila memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan
pegangan dalam bersikap, bertingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari
dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara di manapun mereka berada.
Berikut beberapa pengertian Filsafat menurut Para Ahli yang memiliki pengertian jauh
lebih luas dibandingkan dengan pengertian menurut bahasa.
a. Cicero (106 – 43 SM) Filsafat adalah seni kehidupan sebagai ibu dari semua seni.
b. Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
4
c. Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari pengetahuan tentang segala
yang ada.
d. Al Farabi (wafat 950 M) Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang
maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
e. Thomas Hobbes (1588 – 1679 M) Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan
perhubungan hasil dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa
adalah suatu perubahan.
f. Johann Gotlich Fickte (1762-1814 M) Filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni
ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan
seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
g. Imanuel Kant ( 1724 – 1804 M) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan
yaitu metafisika, etika agama dan antropologi.
h. Paul Nartorp (1854 – 1924 M) Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya.
i. Harold H. Titus (1979) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap
kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
5
yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India
(hindu-buddha), Barat (Kristen), Arab (Islam).
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga filsafat pancasila
tidak hanya mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan
mencari, tetapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan
sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life atau weltanschauung) agar hidup bangsa
Indonesia dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik dunia maupun di akhirat
(Salam, 1988:23-24).
8
Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa
kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela
Pancasila.
9
Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1945, alinea IV. Dalam Mukadimah UUD
Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950. Dalam Pembukaan
UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.
10
untuk benar–benar memahami, menghayati dan mengamalkan secara actual seirama
dengan dinamika kehidupan yang menyertainya, tanpa merubah prinsip dan makna dasar
dari nilai–nilai yang terkandung dalam Sila–Sila Pancasila.
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah pencipta segala yang ada dan semua
makhluk. Yang Maha Esa berarti yang Maha tunggal, tiada sekutu, Esa dalam zatNya, Esa
dalam sifat-Nya, Esa dalam Perbuatan-Nya, artinya bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari zat-
zat yang banyak lalu menjadi satu, bahwa sifat Tuhan adalah sempurna, bahwa perbuatan
Tuhan tidak dapat disamai oleh siapapun. Jadi ke-Tuhanan yang maha Esa, mengandung
pengertian dan keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa, pencipta alam semesta, beserta
isinya. Keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa itu bukanlah suatu dogma atau
kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan
suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat diuji atau
dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.
11
dinegara Indonesia tidak ada paham yang meniadakan Tuhan yang Maha Esa (atheisme).
Sebagai sila pertama Pancasila ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber pokok
kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai mendasari serta membimbing perwujudan
kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Indonesia yang telah
membentuk Negara republic Indonesia yang berdailat penuh, bersipat kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan guna
mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat pengertian itu sesuai
dengan:
a. Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi antara lain ”atas berkat rahmat Allah
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk berbudi yang mempunyai
potensi , rasa, karsa, dan cipta karena potensi inilah manusia menduduki martabat yang
tinggi dengan akal budinya manusia menjadi berkebudayaan, dengan budi nuraninya
manusia meyadari nilai-nilai dan norma-norma. Adil mengandung arti bahwa suatu
keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang obyektif tidak subyektif
apalagi sewenang-wenang.
Beradab berasal dari kata adab, yang berarti budaya. Mengandung arti bahwa sikap
hidup, keputusan dan tindakan selalu berdasarkan nilai budaya, terutama norma sosial dan
kesusilaan. Adab mengandung pengertian tata kesopanan kesusilaan atau moral.
Jadi: kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia
yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-
norma dan kebudayaan umumnya baik terhadap diri pribadi, sesama manusia maupun
terhadap alam dan hewan. Di dalam sila kedua kemanusiaan yang adil yang beradab telah
tersimpul cita-cita kemanusiaan yang lengkap yang adil dan beradab memenuhi seluruh
12
hakekat mahluk manusia. Sila dua ini diliputi dan dijiwai sila satu hal ini berarti bahwa
kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa Indonesia bersumber dari ajaran Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan kodrat manusia sebagai ciptaa-Nya. Hakekat pengertian
diatas sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alenia yang pertama dan pasal-pasal
27,28,29,30 UUD 1945.
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak terpecah belah persatuan
berarti bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
Indonesia mengandung dua makna yaitu makna geograpis dan makna bangsa dalam arti
politis. Jadi persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia bersatu karena didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat,
persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia
bertujuan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok manusia dalam suatu
wilayah tertentu kerakyatan dalam hubungan dengan sila IV bahwa “kekuasaan yang
tertinggi berada ditangan rakyat. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau
rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa
kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab.
Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan
dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat hingga mencapai keputusan
yang berdasarkan kebulatan pendapat atau mupakat. Perwakilan adalah suatu sistem dalam
13
arti tata cara (prosedura) mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam
kehidupan bernegara melalui badan-badan perwakilan.
Jadi sila ke IV adalah bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem
perwakilan dan keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musawarah dengan pikiran
yang sehat serta penuh tanggung jawab baik kepada Tuhan yang maha Esa maupun
kepada rakyat yang diwakilinya. Hakekat pengertian itu sesuai dengan pembukaan UUD
alenia empat dan pasal-pasal 1,2,3,28 dan 37 UUD 1945.
Sila Keadilan sosial adalah tujuan dari empat sila yang mendahuluinya,
merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang perwujudannya ialah tata
masyarakat adil-makmur berdasarkan Pancasila. Hakekat pengertian itu sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan pasal-pasal 23, 27, 28, 29, 31 dan 34 UUD 1945.
Dalam lingkup nasional realisasi keadilan diwujudkan dalam tiga segi (keadilan
segitiga) yaitu:
1. Keadilan distributive, yaitu hubungan keadilan antara Negara dengan warganya. Negara
wajib memenuhi keadilan terhadap warganya yaitu wajib membagi-bagikan terhadap
warganya apa yang telah menjadi haknya.
2. Keadilan bertaat (legal), yaitu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap Negara.
Jadi dalam pengertian keadilan legal ini negaralah yang wajib memenuhi keadilan terhadap
negaranya.
3. Keadilan komulatif, yaitu keadilan antara warga Negara yang satu dengan yang lainnya,
atau dengan perkataan lain hubungan keadilan antara warga Negara.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode
dan sistem. Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian
dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki hakekatnya
tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya tersebut.
Filsafat Pancasila merupakan hasil pemikiran mendalam dari bangsa Indonesia, yang
dianggap, diyakini sebagai kenyataan nilai dan norma yang paling benar, dan adil untuk
melakukan kegiatan hidup berbangsa dan bernegara di manapun mereka berada. Selain itu,
filsafat Pancasila memiliki beragam fungsi, diantaranya yaitu; sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan Pancasila
sebagai sistem ideologi nasional.
B. Saran
Saran kami yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh Mahasiswa
mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila dari
pancasila dengan baik dan benar, serta tidak melecehkan arti penting pancasila.
Dan juga kami mengharapkan kepada semua masyarakat dapat menerapkan
nilai-nilai yang bermoral dan terkandung dalam Pancasila, tidak hanya sekedar
mengetahui saja namun dilaksanakan dalam kehidupan. Penerapan pendidikan
karakter juga harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila tersebut akan
melekat dalam karakter maupun kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa terciptanya bangsa Indonesia yang damai dan tentram.
15
DAFTAR PUSTAKA
16