Anda di halaman 1dari 2

Yumna Nurani Kesuma

19808141016

PERTANYAAN KASUS:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian risiko dalam asuransi, apakah bencana alam
dapat dimasukkan ke dalam pengertian keadaan memaksa (force majure)?
Jawab : yang di maksud resiko dalam asuransi adalah suatu peristiwa yang terjadi di luar
kehendak pihak tertanggung yang menimbulkan kerugian bagi tertanggung, resiko mana
merupakan objek jaminan asuransi atau pertanggungan.
Ya, Bencana alam dapat dimasukkan ke dalam pengertian keadaan memaksa karena
berdasarkan pasal 1244 KUHPerdata dan pasal 1245 KUHPerdata. Yang menjelaskan bahwa
Pasal 1244
“Jika ada alasan untuk itu, si berutang harus dihukum mengganti biaya, rugi, dan bunga apabila
ia tak dapat membuktikan, bahwa hal tidak atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya
perikatan itu, disebabkan suatu hal yang tak terduga, pun tak dapat dipertanggungjawabkan
padanya, kesemuanya itu pun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya.”
Pasal 1245
“Tidak ada penggantian biaya, kerugian, dan bunga, bila karena keadaan memaksa atau karena
hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu
yang diwajibkan, atau melakukan suatu perbuatan yang terlarang baginya“.
Dalam ketentuan ini, ada 5 hal yang menyebabkan debitur tidak dapat melakukan penggantian
biaya, kerugian, dan bunga, yakni:
a. Terjadi suatu peristiwa yang tidak terduga (tidak termasuk dalam asumsi dasar dalam
pembuatan kontrak)
b. Peristiwa yang terjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan pada pihak debitur
c. Peristiwa yang terjadi di luar kesalahan pihak debitur
d. Peristiwa yang terjadi di luar kesalahan para pihak yang terkait
e. Tidak ada itikad yang buruk dari pihak debitur

Sehingga berdasarkan penjelasan diatas, becana alam dapat di masukkan ke dalam pengertian
keadaan memaksa

2. Dalam undang-undang perasuransian yang baru juga telah mengatur Program Asuransi Wajib
sebagai program yang diwajibkan bagi seluruh atau kelompok tertentu dalam masyarakat guna
mendapatkan perlindungan dan risiko tertentu, tidak termasuk program yang diwajibkan
undang-undang untuk memberikan perlindungan dasar bagi masyarakat dengan mekanisme
subsisdi silang dalm penetapan manfaat dan premia tau kontribusinya, jelaskan bentuk
perlindungan hukum yang dapat diterima masyarakat bila mangacu kepada asuransi bencana
alam.
Jawab : bentuk perlindungan hukum yang dapat diterima masyarakat bila mangacu kepada
asuransi bencana alam adalah melalui mekanisme reasuransi kepada pemerintah. Yaitu
mengalihkan risiko ketidakmampuan finansialnya kepada perusahaan lain (reasuradur). Dengan
demikian, beban yang ditanggung perusahaan asuransi dapat diminimalkan. 
Secara sederhana, definisi reasuransi berarti perusahaan asuransi dapat melindungi aset dan
keuangannya dari kerugian.
3. Berilah rekomendasi anada, bila nanti asuransi bencana alam jadi diterapkan di Indonesia,
bagaimana bentuk asuransi yang dapat diberikan pemerintah kepada para nasabah?
Jawab : bentuk asuransi yang dapat diberikan pemerintah kepada nasabah adalah dapat berupa
uang, maupun barang, yang dapat menggantikan barang yang rusak/yang merugi. Selain itu juga
dapat berbentuk reasuransi.

Anda mungkin juga menyukai