Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alifah Qonitah

NPM : 210710210020

1. Mengapa kajian kritis media penting dalam studi ilmu komunikasi khususnya dalam konteks
perkembangan industri media di Indonesia saat ini. Jelaskan pendapat anda dan lengkapi
jawaban anda dengan contoh.

- Saat ini penyebaran dan popularitas media sangat tinggi sehingga menciptakan banyak
pilihan yang semu. Kritisi media diperlukan untuk menyadari hal ini. Contoh : Ketika
membuka aplikasi instagram ,twitter, dan tiktok topik pembahasan yang sedang tren atau
yang topik-topik yang diperkirakan akan disukai kita oleh algoritma media tetap sama →
Ketika ada artis papan atas terkena skandal semua media membahas hal yang sama.
- Perkembangan teknologi menciptakan perubahan pada media (seperti cara produksi ;
{dengan tambahan audio dan visual }& distribusi { lebih cepat serentak jangkauan lebih
luas} ) dan khalayak ( pandangannya dan tindakan) .Contoh : Kehadiran internet
merubah cara produksi industri media musik yang awalnya direkam dan disimpan dalam
kaset sekarang industri musik juga memasukkan unsur visual (music video) , proses
distribusinya pun menjadi lebih cepat dan dapat menjangkau audien dengan luas,
kemudian perubahan ini menyebabkan perubahan pula pada tindakan khalayak yang
awalnya akan membeli kaset dan juga alat pemutaran kaset untuk dapat menikmati
musik. sekarang mereka hanya perlu membeli kuota untuk menikmati musik yang dapat
mereka dengarkan dimana saja.
- Media beroperasi sebagai institusi ekonomi, sosial-budaya, dan politik→ media selalu
memasukkan unsur-unsur kepentingan ekonomi,sosial budaya, dan politik untuk
didistribusikan dan ditanamkan kepada khalayak. Contoh : Ketika masa kampanye
presiden industri media dibawah naungan MNC group yang dimiliki oleh Hary
Tanoesoedibjo sering memutarkan mars perindo pada saat segmen periklanan . Hal ini
perlu kita kritisi agar kita sadar bahwa ada upaya penanaman nilai politik dari pemutaran
mars tersebut di tayangan tv nasional
- Status media sebagai sumber daya milik publik dalam proses transformasi sosial dan
budaya

2. a) Jelaskan perbedaan antara perspektif pluralis liberal dan kritis/marxist dalam memandang
media berdasarkan aspek-aspek berikut dengan memberikan contoh pada masing-masing aspek:

a. institusi media :

Perspektif liberal : banyak dan beraneka ragam dan independen

Contoh :
Kritis/marxist : seragam dan dibawah kepemilikan modal. Institusi media harus membawakan
nilai-nilai yang sesuai dengan kepentingan kepemilikan modal

Contoh ;

b. profesional media :

Perspektif liberal : independen dan memiliki otonom

Kritis/marxist : seolah-olah punya otonom, terinternalisasi dan tersosialisasi dengan norma


budaya dari kelas dominan

c. khalayak media :

Perspektif liberal : khalayak media terfragmentasi/terbagi-bagi, selektif, aktif , dan reaktif

Kritis/marxist : dependen, pasif, terorganisasikan/diseragamkan dalam skala yang besar, kurang


mampu untuk mengakses media.

d. efek media

Perspektif liberal : banyak, tidak bisa diprediksi ataupun diarahkan, namun lebih sering tidak
menciptakan dampak kepada khalayak.

Kritis/marxist : kuat, dan dapat dikonfirmasi sesuai dengan tatanan sosial.

b) Berdasarkan perbedaan perspektif yang ada bagaimana Anda memandang perkembangan


media di Indonesia berdasarkan perspektif kritis/Marxist, berikan contoh dalam penjelasan anda?

3. Jawablah pertanyaan terkait teks, mitos, dan ideologi media berikut ini:

a. Kemukakan pengertian teks, mitos, dan ideologi serta sebutkan sumbernya.

Teks : ungkapan bahasa yang menjadi kesatuan berdasarkan isi nya (Luxemburg, et al., 1992: 86)

Mitos : Suatu sistem kepercayaan dari kelompok masyarakat yang berlandaskan kejadian di masa
lalu (Harjoso, 1988)
Ideologi : ilmu tentang hasil pemikiran manusia yang dapat mengarahkan manusia pada
kebenaran untuk menuju masa depan. (Antoine Destutt Tracy ,1796)

b. Sebutkan fungsi mitos dalam masyarakat dan mengapa harus dikritisi?

Fungsi mitos :

1. Menunjukkan dan membuat kita paham akan suatu hal dan memberitahu kemudian
memaksa kita untuk patuh terhadap hal yang tidak boleh dilanggar karena mitos berperan
sebagai sarana pendidikan
2. Merangsang pemikiran baru dan pemikiran kreatif dengan menampung ide-ide ,
pemikiran ,dan cara pandang → Cerita-cerita legenda selalu mengandung pesan moral

Mitos perlu dikritisi karena selama ini mitos adalah kepercayaan akan suatu hal atau niali-nilai
yang diterima begitu saja tanpa kritik dari masyarakat. Padahal belum tentu nilai yang
terkandung dalam mitos tersebut benar dan sesuai nilai-nilai yang benar. Maka dari itu mitos
perlu dikritisi agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh nilai-nilai yang tidak sesuai namun
ada di dalam mitos. Contoh mitos : meritokrasi → perlu dikritisi karena tidak sesuai dengan
kenyataan sosial yang ada.

c. Menurut Pierre Bordieu salah satu contoh mitos menurut adalah Meritokrasi. Jelaskan
pernyataan tersebut.

Meritokrasi merupakan keyakinan dimana keberhasilan seseorang dapat dicapai murni karena
kerja kerasnya tanpa melibatkan latar belakang sosial, keluarga, dan kondisi ekonomi. Akan
tetapi menurut Bourdieu di dalam pertarungan sosial diperlukan modal ekonomi, budaya,dan
sosial, akan sangat sulit seseorang dapat memenangkan pertarungan sosial jika hanya
mengandalkan kerja keras tanpa memiliki modal. Misalnya, seseorang yang terlahir dari keluarga
miskin (tidak punya modal ekonomi) di wilayah yang terpencil untuk mendapatkan pendidikan
dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

4. Jawab beberapa pertanyaan terkait industri budaya berikut ini:

a. Jelaskan konsep-konsep ‘standardisasi’, ‘massifikasi’, ‘individualisme semu’ dalam paparan


industri budaya dari Theodor Adorno

Standardisasi : proses penyamaan standard produk media yang boleh didistribusikan kepada
khalyak yang menyebabkan kurangnya originalitas, autentisitas ataupun rangsangan intelektual
pada produk dari industri budaya
Massifikasi :

Individualisme semu : pengkaburan rasa individualitas pada diri seseorang , mereka jadi terpaku
pada selera dari industri budaya

b. Jelaskan sebuah fenomena industri budaya di Indonesia dan kemukakan pandangan Anda
terhadap fenomena tersebut.

5. Jawab beberapa pertanyaan terkait Public Sphere berikut ini:

a. Jelaskan pandangan Anda tentang kemampuan komunikasi (menyatakan klaim dan


argumennya) sebagai tuntutan terjadi dialog dan public sphere. Kaitkan dengan konsep public
sphere oleh Jurgen Habermas

Di dalam konsep ruang publik Habermas ada 3 poin utama dalam ruang publik :

1. Partisipasi dan non diskriminasi : ruang publik merupakan forum terbuka bagi siapa saja
dari bermacam-macam kelas untuk menyampaikan berbagai ide dan pandangan.
2. Otonom : yakni punya kebebasan bagi partisipannya untuk melakukan diskusi kritis tanpa
adanya rasa takut.
3. Debat rasional/ analisis : punya otoritas untuk melawan hierarki yang ada melalui debat
yang dilandaskan pada pemikiran rasional dan analitis
Berdasarkan ketiga poin tersebut ruang publik merupakan tempat diskusi dan berpendapat
dimana kedua kegiatan tersebut merupakan bentuk dari kegiatan komunikasi. Kemampuan
komunikasi dapat mempermudah proses penyampaian ide atau argumen agar dapat mudah
dipahami oleh peserta komunikasi lainnya.

b. Jelaskan potensi dan tantangan televisi di Indonesia untuk mengembangkan public sphere

Televisi merupakan salah satu contoh media massa yang cenderung melakukan komunikasi satu
arah dengan audiensnya. Padahal salah satu syarat ruang publik adanya proses interaktif antara
satu pelaku komunikasi dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai