Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

MEDIA MASSA SEBAGAI SUMBER


PENGARUH SOSIAL POLITIK DAN BUDAYA

--Media massa merupakan aparatur ideology (Ideological State


Apparatur)
--The fourth pillar. di Inggris ialah - Ratu,
- Parlemen
- Gereja
- Pers atau media massa.
--Komunikasi politik muncul disaat menjelang pemilu.

Dalam proses komunikasi politik (komunikasi antar warga


Negara) khususnya dalam menjelang suatu pemilu, terjadi
beberapa hal sebagai berikut:
a. Kesadaran komunikator atau komunikan (penonton) akan
posisi masing-masing di muka layar televisi
b. Masalah dan relevansi masalah bagi komunikator maupun
penonton, dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari .
c. Komunikator sendiri, apakah penonton memandangnya/
mengenalnya kembali sebagai teman atau tidak.

Ditinjau dari penguasaan media massa, struktur politik


suatu Negara (melalui analisa ideology yang dibawanya ),
mengenal 3 proses sebagai berikut:
a. Fase pengaruh politik melalui aparatur idelogi (ditinjau
dari segi pemilihan media)
b. Fase information oleh aparatur ideology (ditinjau dari
kegiatan komunikasinya sendiri dan penilaian
komunikan terhadap komunikator serta kesadaran
komunikator akan kehadiran komunikan).
1
c. Fase pembentukan/pewujudan/pemupukan pengaruh
politik aparatur yang bersangkutan.

Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan bahwa


pengaruh timbal balik dari ideology Negara terhadap jenis dan
arus berita dapat digambarkan sebagai berikut.
Politik ideology Negara informasi memperkuat

Ideology negara
memperlemah
Oleh aparatur Politik
ideology
Ideology Negara

Pengaruh media massa terutama dalam mobilisasi dan


perhatian khalayak. Media massa ikut menempa pembentukan
konsumen tentang suatu masalah, terutama bila kegiatan
tersebut dilakukan secara terus menerus, maka media massa
dapat :
a. Menghasilkan suatu kegiatan baru
b. Melampaui lembaga sosial lainnya dalam proses pengaruh
terutama adaptasi masyarakat terhadap situasi baru.
c. Mempengaruhi control sosial masyarakat karena lebih
fleksibel dan lebih kuat pengaruhnya dalam jangka
panjang.
d. Mempengaruhi control sosial masyarakat karena media
massa perlu menggunakan norma-norma dan mengikuti
sistem sosial yang ada dalam masyarakat.

Sehubungan dengan ini, pengaruh dan akibat sosial


politik dari media massa dapat:
2
a. Dapat meningkatkan Pengetahuan, kesadaran politik
masyarakat melalui kepala calon pemimpin.
b. Dapat mengakibatkan perubahan sistem nilai antara lain
tentang inovasi dan lain-lain.
c. Dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi maupun suatu
model sikap baru dalam bidang ekonomi.
d. Mempengaruhi kebudayaan, walaupun sebaliknya juga
diarahkan oleh kebudayaan setempat karena media massa
sendiri bergerak dalam sistem komunikasi dan sistem nilai
yang berlaku.

Dengan demikian apabila media massa menjalankan


tugasnya dengan baik atau positif, media massa akan mampu
untuk :
a. Meningkatkan harga diri khalayak melalui proses
komunikasi (walaupun searah) yang terjadi melalui
rangsangan/idea baru yang disarankan oleh media massa
b. Melalui rangsangan yang baik dapat meningkatkan nilai
artistik masyarakat
c. Pengaruh terhadap masyarakat dapat bersifat menimbullkan
perasaan setuju / tidak setuju atau puas / tidak puas tentang
masalah / keadaan yang dibahas.
d. Memungkinkan penyesuaian diri dengan keadaan baru.
e. Memungkinkan identifikasi diri khalayak (umpamanya
melalui contoh-contoh pahlawan)
f. Merangsang daya kreatifitas khalayak dan meningkatkan
imajinasinya.
g. Memenuhi fungsi hiburan secara sehat
h. Meningkatkan keinginan untuk berpartisipasi dalam bidang
kebudayaan

3
i. Mengadakan popularitas/ penyederhanaan bentuk dan jenis
kebudayaan tertentu.

Perbandingan Tipe Budaya

- Budaya rakyat (Folk culture) adalah budaya yang


berasal dari rakyat yang lebih dulu ada sebelum media
massa dan produksi budaya massal muncul.

- Budaya rakyat mengalami pengikisan khalayak media


kurang meminatinya. Misalnya menggunaan alat-alat atau
bahan-bahan secara sederhana yang menjadi bagian
dalam kehidupan sehari-hari yang masih terlihat di
daerah pedesaan.
- Budaya rakyat direproduksi berdasarkan standar dan
rancangan corak tradisional yang dibuat dengan tangan
sehingga pasar tidak penting.

- Isi dan maknanya terlepas dari kesadaran akan makna dan


tujuan, dekoratif atau ritualistis, tidak universal tetapi
menembus kurun waktu.

- Sedang khalayak untuk semua anggota kelompok budaya


yang sama atau keanggotaan terbatas.

- Efek berkesinambungan, adat kebiasaaan, solidaritas,


atau integrasi.

4
- Budaya massa (culture on the masses) ialah sesuatu
yang lazim diproduksi dan disebarluaskan oleh media
massa selama berpuluh-puluh tahun (Rossenberg & white
1957).

- Dapat digunakan untuk menyebut sekian banyak benda


yang merupakan kecerdasan manusia.

- Budaya massa di produksi dalam jumlah massal untuk


pasar massa dengan memanfaatkan teknologi secara
terencana dan terorganisir.

- Isi dan maknanya dangkal., tidak bermakna ganda,


menyenangkan universal tetapi bisa punah.

- Khalayaknya mencakup semua orang, heterogen dan


berorientasi konsumtif.

- Efek yang ditimbulkan konsumen seketika dan untuk


mengalihkan perhatian.

- Budaya tinggi (high culture) adalah hasil benda


kebudayaan yang mempunyai nilai sosial tinggi yang
diakui, dilindungi dan dikembangkan oleh organisasi
sosial formal untuk pasar khusus.

- Isi dan maknanya ganda (ambigu) menganggu dan tidak


terikat pada waktu. Khalayak jumlahnya lebih sedikit,
bagi ahli dan untuk kaum intelektual.

5
- Efeknya memperluas dan memperdalam pengalaman
intelektual dan prestise

- Budaya Pop (populer culture) tidak termasuk dari ketiga


budaya diatas.
Yaitu Keaslian spontan dan keberadaannya berlangsung
terus menerus
dalam kehidupan sosial dengan wujudnya yang
beraneka ragam.
- Misalnya wujud bahasa, busana, musik, tatacara,
dan sebagainya,, sehingga masyarakat yang
selalu berubah akan selalu melahirkan budaya
populer
- Memegang peranan penting dalam jalinan
hubungan antara media dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai