Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Senam Lantai

Senam lantai disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat itu, masyarakat Yunani sudah
akrab dengan beragam olahraga senam, salah satunya senam lantai.

Senam bagi masyarakat Yunani berguna sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang
lebih berat. Terlebih, waktu itu, Yunani begitu terkenal dengan Olimpiade Kuno yang
memperlombakan beragam cabang olahraga, seperti gulat, tinju, penthatlon, hingga balap kereta.

Namun, seiring berjalannya waktu, senam lantai terus mengalami perubahan. Adolf Spiess (1810-
1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901) menjadi tokoh utama dalam perubahan ini. Mereka
mengadopsi beragam gerakan senam, terutama senam akrobatik, sebagai gerakan dasar dari
senam lantai.

Sementara, senam lantai di Indonesia mulai dikenal pada 1912. Angkatan laut kerajaan Belanda,
Dr. H. F. Minkema, menjadi sosok penting yang menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.

Minkema mengajarkan olahraga senam, diantaranya senam lantai di sekolah-sekolah milik


Belanda. Alhasil, perkembangan olahraga ini kian pesat dan berujung pada terbentuknya
Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada 1963.

Senam lantai disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat itu, masyarakat Yunani sudah
akrab dengan beragam olahraga senam, salah satunya senam lantai.

Senam bagi masyarakat Yunani berguna sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang
lebih berat. Terlebih, waktu itu, Yunani begitu terkenal dengan Olimpiade Kuno yang
memperlombakan beragam cabang olahraga, seperti gulat, tinju, penthatlon, hingga balap kereta.

Namun, seiring berjalannya waktu, senam lantai terus mengalami perubahan. Adolf Spiess (1810-
1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901) menjadi tokoh utama dalam perubahan ini. Mereka
mengadopsi beragam gerakan senam, terutama senam akrobatik, sebagai gerakan dasar dari
senam lantai.

Sementara, senam lantai di Indonesia mulai dikenal pada 1912. Angkatan laut kerajaan Belanda,
Dr. H. F. Minkema, menjadi sosok penting yang menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.

Minkema mengajarkan olahraga senam, diantaranya senam lantai di sekolah-sekolah milik


Belanda. Alhasil, perkembangan olahraga ini kian pesat dan berujung pada terbentuknya
Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada 1963.

Manfaat Senam Lantai

Senam lantai memiliki segudang manfaat bagi tubuh, baik secara fisik maupun mental. Secara
fisik, senam lantai sangat berguna untuk menjaga kekuatan otot, meningkatkan kelenturan
tubuh, hingga membakar lemak di dalam tubuh.

Sementara, secara mental, senam lantai memiliki manfaat utama guna mengatur emosi. Sebab,
dalam melakukan senam lantai, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian agar gerakan-gerakan yang
dilakukan sudah sesuai standar.

Lalu, seperti apa gerakan-gerakan dasar dalam senam lantai? Simak 8 gerakan senam lantai yang
perlu diketahui di halaman selanjutnya:
Pengertian Aktivitas Ritmik

Pengertian aktivitas ritmik yaitu kegiatan yang mencakup semua rangkaian gerak manusia yang
dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo atau semata-mata
gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik (Agus Mahendra,
2008). 

Aktivitas ritmik juga bisa diartikan sebagai rangkaian gerak manusia yang dilakukan mengikuti
pola irama, sehingga setiap gerakan atau ekspresi yang dihasilkan mengikuti iringan dan ketukan
musik. Aktivitas ritmik juga bisa diartikan sebagai rangkaian gerak manusia yang dilakukan
mengikuti pola irama, sehingga setiap gerakan atau ekspresi yang dihasilkan mengikuti iringan
dan ketukan musik. 

Penggunaan bola dalam senam ritmik banyak digunakan pada senam ritmik modern. Bola
digunakan dengan cara dilempar kemudian ditangkap lagi yang dilakukan di sela sela gerakan
senam. Penggunaan bola dalam senam ritmik banyak digunakan pada senam ritmik modern. Bola
digunakan dengan cara dilempar kemudian ditangkap lagi yang dilakukan di sela sela gerakan
senam.

Gerakan yang bisa dilakukan dengan alat ini adalah mengayun, lempar, memutar ataupun dengan
gerakan lainnya sesuai dengan teknik yang dikuasai pemain nya.

Manfaat Aktivitas Ritmik 

1. Memperbaiki Keseimbangan Tubuh

Dalam senam ini sangat dibutuhkan unsur keseimbangan. Sehingga bagi mereka yang rutin
melakukan kegiatan senam ritmik akan memiliki keseimbangan tubuh yang bagus. 

2. Meningkatkan Konsentrasi 

Pada dasarnya kegiatan senam ritmik adalah senam dengan musik sebagai pengiringnya.
Sehingga orang yang melakukan senam ritmik akan fokus memperhatikan musik untuk
menyamakan gerakan sesuai irama. Sehingga senam ritmik ini dapat meningkatkan fokus
seseorang.

3. Menurunkan Kadar Lemak Tubuh

Gerakan lincah maksimal dalam senam ritmik akan meningkatkan massa otot pada tubuh. Seiring
bertambahnya massa otot pada tubuh maka lemak dalam tubuh juga akan terkikis.

4. Menyehatkan Jantung 

Senam ritmik dilakukan sesuai dengan  musik yang mengiringinya. Bergantung pada tempo lagu
yang Anda gunakan, senam ritmik dapat melambat dan berputar dengan cepat.

5. Menghilangkan Stres

Timbulnya suasana riang dan gembira pada saat melakukan senam ritmik menjadi alasan untuk
penghilang stres.

Gerakan yang bisa dilakukan dengan alat ini adalah mengayun, lempar, memutar ataupun dengan
gerakan lainnya sesuai dengan teknik yang dikuasai pemain nya.
Unsur-Unsur Senam Ritmik

Dalam melakukan senam ritmik, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Keluwesan
2. Keserasian gerakan
3. Keseimbangan
4. Ketepatan
5. Kecepatan irama
6. Daya tahan seluruh anggota tubuh

Senam ritmik ini dapat dilakukan perorangan, berpasangan, maupun berkelompok, untuk
menunjukkan koreografi yang dipadukan dengan gerakan akrobatik.

Tujuan Senam Ritmik

Senam ritmik merupakan jenis senam yang pertama kali diakui pada tahun 1800-an yang
awalnya merupakan Latihan gerakan bebas yang dilakukan dengan mengikuti irama. Namun
pada perkembangannya, senam ritmik ini menjadi bersifat kompetitif, bahkan dimasukkan
sebagai salah satu cabang olahraga pada olimpiade atau perlombaan olahraga lainnya.

Sebagai olahraga yang pada awalnya adalah sebagai latihan gerakan bebas, ada beberapa tujuan
dari senam ritmik, yaitu:

1. Melatih kelenturan tubuh, yaitu supaya terjadi kelembutan otot dan kemampuannya untuk
meregang cukup jauh.
2. Meningkatkan koordinasi tubuh, yaitu supaya terjadi koordinasi yang baik kerja antar organ-organ
pada tubuh.
3. Meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui
hubungan intim. Penyakit ini umumnya ditandai dengan ruam atau lepuh, keputihan, dan nyeri di
area kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis,
herpes, HPV, dan HIV.

Sesuai namanya, penyakit menular seksual yang juga dikenal sebagai penyakit kelamin ini
menyebar melalui hubungan intim, baik secara vaginal, melalui dubur (anal), atau melalui mulut
(oral). Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah atau berbagi pakai jarum suntik
dengan penderita.

Penyebab Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Berikut ini adalah macam-macam penyakit menular seksual:

Penyakit menular seksual akibat bakteri:

Beberapa jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah:

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan


“raja singa” ini menimbulkan luka di alat kelamin atau mulut. Seseorang dapat tertular sifilis jika
kontak dengan luka tersebut.

2. Gonore

Gonore, atau yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah.

3. Chlamydia

Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan
penyakit ini terjadi dari kontak dengan luka di area kelamin. Pada wanita, chlamydia menyerang
leher rahim. Sedangkan pada pria, infeksi ini menyerang saluran urine di penis.

Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang angka kejadiannya cukup besar.
Pada tahun 2020 saja, WHO mencatat kurang lebih ada 129 juta kasus chlamydia di seluruh
dunia.

Chlamydia juga merupakan penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada wanita,
selain gonore.

4. Lymphogranuloma venereum (LGV)

LGV merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Meski
disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bakteri penyebab chlamydia, tetapi keduanya
memiliki tipe yang berbeda

5. Granuloma inguinale

Granuloma inguinale atau donovanosis disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella


granulomatis. Donovanosis tergolong dalam jenis penyakit menular seksual yang jarang terjadi.
Penyakit menular seksual akibat virus

Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus antara lain:

1. Human papillomavirus(HPV)

Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, yaitu HPV. Virus HPV
dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual dengan penderita.

Pada perempuan, virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker leher rahim
(kanker serviks).

2. HIV

Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem kekebalan


tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi penggunaan
alat suntik, transfusi darah, atau persalinan.

Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

3. Hepatitis B dan C

Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan gangguan hati kronis
hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita.

Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai
bersama atau transplantasi organ.

4. Herpes genital

Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini bersifat tidak aktif
atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebaran virus terjadi melalui
kontak langsung dengan pasangan yang telah terinfeksi.

Penyebab Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Berikut ini adalah macam-macam penyakit menular seksual:

Penyakit menular seksual akibat bakteri:

Beberapa jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah:

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan


“raja singa” ini menimbulkan luka di alat kelamin atau mulut. Seseorang dapat tertular sifilis jika
kontak dengan luka tersebut.

2. Gonore

Gonore, atau yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah.
3. Chlamydia

Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularan
penyakit ini terjadi dari kontak dengan luka di area kelamin. Pada wanita, chlamydia menyerang
leher rahim. Sedangkan pada pria, infeksi ini menyerang saluran urine di penis.

Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang angka kejadiannya cukup besar.
Pada tahun 2020 saja, WHO mencatat kurang lebih ada 129 juta kasus chlamydia di seluruh
dunia.

Chlamydia juga merupakan penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada wanita,
selain gonore.

4. Lymphogranuloma venereum (LGV)

LGV merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Meski
disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bakteri penyebab chlamydia, tetapi keduanya
memiliki tipe yang berbeda

5. Granuloma inguinale

Granuloma inguinale atau donovanosis disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella


granulomatis. Donovanosis tergolong dalam jenis penyakit menular seksual yang jarang terjadi.

Penyakit menular seksual akibat virus

Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus antara lain:

1. Human papillomavirus(HPV)

Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, yaitu HPV. Virus HPV
dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual dengan penderita.

Pada perempuan, virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker leher rahim
(kanker serviks).

2. HIV

Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem kekebalan


tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi penggunaan
alat suntik, transfusi darah, atau persalinan.

Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

3. Hepatitis B dan C

Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan gangguan hati kronis
hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita.

Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai
bersama atau transplantasi organ.

4. Herpes genital

Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini bersifat tidak aktif
atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebaran virus terjadi melalui
kontak langsung dengan pasangan yang telah terinfeksi.
Gejala Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan gejala
ringan. Oleh karena itu, penderita terkadang baru menyadari dirinya menderita penyakit
menular seksual setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis menderita
infeksi menular seksual.

Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual beda tergantung pada jenis
penyakitnya, tetapi umumnya berupa:

 Benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut


 Rasa gatal di vagina atau penis
 Rasa terbakar dan nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim
 Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan)
 Nyeri di perut bagian bawah
 Demam dan menggigil
 Pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan
 Ruam kulit di badan, tangan, atau kaki

Selain beberapa gejala di atas, penyakit menular seksual bisa memunculkan gejala lain pada
wanita, yaitu perdarahan di luar masa menstruasi dan bau tidak sedap dari vagina. Keluhan ini
juga merupakan salah satu tanda penyakit kelamin wanita.

Sementara gejala lain penyakit menular seksual pada pria meliputi ruam, sperma berdarah, dan
pembengkakan testis.

Penyakit menular seksual akibat parasit

Jenis penyakit menular seksual akibat infeksi parasit adalah trikomoniasis, yang disebabkan oleh
parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat menimbulkan keputihan pada wanita.

Trikomoniasis juga dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Akibatnya, penderita
trikomoniasis bisa secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke pasangan seksualnya.

Gejala Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan gejala
ringan. Oleh karena itu, penderita terkadang baru menyadari dirinya menderita penyakit
menular seksual setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis menderita
infeksi menular seksual.

Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual beda tergantung pada jenis
penyakitnya, tetapi umumnya berupa:

 Benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut


 Rasa gatal di vagina atau penis
 Rasa terbakar dan nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim
 Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan)
 Nyeri di perut bagian bawah
 Demam dan menggigil
 Pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan
 Ruam kulit di badan, tangan, atau kaki

Selain beberapa gejala di atas, penyakit menular seksual bisa memunculkan gejala lain pada
wanita, yaitu perdarahan di luar masa menstruasi dan bau tidak sedap dari vagina. Keluhan ini
juga merupakan salah satu tanda penyakit kelamin wanita.

Anda mungkin juga menyukai