Anda di halaman 1dari 9

CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Hubungan Efikasi Diri terhadap Pencegahan DM pada Anak di SMPN 7


Kota Pangkalpinang Tahun 2022

Shinta Devi
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Citra Delima Bangka Belitung
E-mail: shintadevi@gmail.com

ABSTRAK
Kata Kunci : Diabetes Mellitus merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh gaya
Efikasi diri, hidup yang kurang baik dan dapat menyebabkan kematian. Saat ini penderita
Pencegahan Diabetes Mellitus sudah ditemukan di semua tingkatan usia. Pemerintah sudah
DM, Remaja. melakukan beberapa upaya untuk mencegah terjadinya Diabetes Mellitus pada
Keyword : remaja diantaranya adalah program Cerdik dan RAN-PIJAR, namun upaya
Self-efficacy, pencegahan Diabetes Mellitus sangat bergantung pada efikasi diri remaja. Tujuan
Diabetes dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri terhadap
Melitus pencegahan Diabetes Mellitus pada anak di SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun
Prevention, 2022. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini
Adolescents. adalah 241 siswa kelas IX di SMPN 7 Kota Pangkalpinang. Dengan besaran sampel
Tanggal Revisi dalam penelitian ini adalah 77 siswa responden yang dipilih dengan teknik
: purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa anak dengan upaya
Maret 2023 pencegahan Diabetes Mellitus yang buruk, paling banyak dialami oleh anak
dengan efikasi diri yang rendah yaitu 21 (80,8%) orang, dibandingkan dengan anak
Halaman : dengan efikasi diri yang tinggi. Hasil analisis data menggunakan uji Chi-Square
1- 9 didapatkan nilai p-value (0,000) < α (0,05), yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara efikasi diri terhadap pencegahan DM pada anak di SMPN 7 Kota
Pangkalpinang Tahun 2022.
the Relationship Between Self-Efficiency To Prevention Of Dm In Children At
Smpn 7 Pangkalpinang City In 2022
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease caused by an unhealthy
lifestyle and can cause death. Currently Diabetes Mellitus sufferers have been
found at all age levels. The government has made several efforts to prevent the
occurrence of Diabetes Mellitus in adolescents including the Smart and RAN-PIJAR
programs, but efforts to prevent Diabetes Mellitus are very dependent on
adolescent self-efficacy. The purpose of this study was to determine the
relationship between self-efficacy and the prevention of Diabetes Mellitus in
children at SMPN 7 Pangkalpinang City in 2022. This study uses a cross sectional
design. The population of this study were 241 students of class IX at SMPN 7
Pangkalpinang City. The sample size in this study was 77 student respondents
selected by purposive sampling technique. The results of this study stated that
children with poor DM prevention efforts were mostly experienced by children
with low self-efficacy, namely 21 (80.8%) people, compared to children with high
self-efficacy. The results of data analysis using the Chi-Square test obtained a p-
value (0.000) <α (0.05), which means that there is a significant relationship
between self-efficacy and the prevention of DM in children at SMPN 7
Pangkalpinang City in 2022.

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 1
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

PENDAHULUAN negara India, China, Pakistan, dan Indonesia


Diabetes Mellitus merupakan penyakit (WHO, 2021).
tidak menular yang disebabkan oleh gaya Data Diabetes Mellitus pada anak
hidup yang kurang baik dan dapat menurut International Diabetes Federation
menyebabkan kematian. Saat ini penderita (IDF), pada tahun 2019 terdapat 1,1 juta anak
Diabetes Mellitus sudah ditemukan di semua diseluruh dunia terkena diabetes melitus (IDF,
tingkatan usia. Pada umumnya anak yang 2019). Data ini kemudian meningkat pada
terkena diabetes melitus baik tipe I maupun tahun 2021 jumlah anak yang menderita
tipe II akan menunjukan tanda dan gejala yang diabetes melitus terdapat sebanyak 1,2 juta.
sama seperti pasien dewasa (Pulungan dkk, Secara global Indonesia menduduki peringkat
2019). Anak yang terkena diabetes melitus ke-lima, negara dengan prevalensi diabetes
akan menunjukan tanda dan gejala seperti melitus tertinggi di dunia (IDF, 2021).
banyak makan, sering buang air kecil bahkan Berdasarkan data dari Kementrian
mengompol, penurunan berat badan secara Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI),
drastis, sering merasa lapar, luka yang sulit pada tahun 2019 jumlah penderita diabetes
sembuh, anak mudah lelah, dan kulit yang melitus menunjukan jumlah sebanyak 10,7
sering terasa gatal hingga kering (Ikatan juta pasien. Data pada tahun 2020, jumlah
Dokter Anak Indonesia [IDAI], 2018). penderita diabetes melitus meningkat
Prevalensi penderita Diabetes Melitus menjadi 10,8 juta pasien (0,9%). Serta pada
terus meningkat setiap tahunnya secara tahun 2021 jumlah penderita diabetes melitus
global (International Diabetes Federation mengalami peningkatan yang sangat cepat
[IDF], 2017). Efikasi diri adalah keyakinan hingga menunjukan jumlah sebanyak 19,47
individu akan kemampuannya untuk juta pasien (81,8%) (Kemenkes RI, 2021).
mengatur dan melakukan tugas tertentu Berdasarkan data Riset Kesehatan
berfokus pada perubahan perilaku penderita Dasar (Riskesdas), pada tahun 2007 terdapat
guna mendapatkan hasil yang diharapkan. 2,8 juta masyarakat Indonesia yang menderita
Efikasi diri mempengaruhi bagaimana diabetes melitus (Riskesdas, 2007). Data
seseorang berpikir, merasa, memotivasi diri tahun 2013 terdapat 8,5 juta masyarakat
sendiri dan bertindak, dalam hal ini mencegah Indonesia yang menderita diabetes melitus
diabetes mellitus (Al-Kahfi dkk, 2016). Efikasi (Riskesdas, 2013). Data pada tahun 2018
diri pada pencegahan DM adalah kepercayaan terdapat 10,3 juta masyarakat Indonesia yang
pasien agar dapat melakukan perilaku menderita diabetes melitus (Riskesdas, 2018).
pencegahan Diabetes Melitus seperti diet Data prevalensi diabetes melitus pada
sehat, latihan fisik, medikasi, mengontrol anak di Indonesia pada tahun 2007, jumlah
glukosa darah (Basri dkk, 2021). Data anak yang menderita diabetes melitus
mengenai efikasi diri pencegahan diabetes sebanyak 173.220 anak (Riskesdas, 2007).
melitus secara Internasional dan Indonesia Data tahun 2013 jumlah anak yang menderita
tidak tercatat. diabetes melitus sebanyak 141.666 anak
Data World Health Organization (WHO) (Riskesdas, 2013). Data tahun 2018 jumlah
pada tahun 2019 diperkirakan terdapat 422 anak yang menderita diabetes melitus
juta (9,3%) orang diseluruh dunia menderita bertambah menjadi 439.395 anak (Riskesdas,
diabetes mellitus (WHO, 2019). Pada tahun 2018).
2020 bertambah menjadi 463 juta jiwa, atau Prevalensi penderita Diabetes Mellitus
mengalami peningkatan 9,7% dari tahun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
sebelumnya (WHO, 2020). Diperkirakan pada periode tahun 2019-2021 mengalami
tahun 2030 jumlah penderita Diabetes peningkatan sebanyak 31,05% kasus. Pada
Melitus terus meningkat dari 643 juta menjadi tahun 2019 jumlah penderita Diabetes
783 juta penderita pada tahun 2045 (IDF, Melitus di Bangka Belitung tercatat sebanyak
2021). Hampir dari setengah jumlah penderita 19.334 pasien. Pada tahun 2020 jumlah
Diabetes Melitus berada di Asia, terutama di penderita DM meningkat sebanyak 23.768
(22,9 %), dan pada tahun 2021 meningkat

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 2
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

sebanyak 25.338 (8,15%) dari tahun kesehatan secara berkala, enyahkan asap
sebelumnya. Serta data prevalensi pasien rokok, rajin aktivitas fisik atau olahraga, diet
Diabetes Melitus dari periode bulan Januari – sehat dan seimbang, istirahat yang cukup,
September 2022 sudah tercatat sebanyak serta Kelola stres (Kemenkes RI, 2018).
6.341 pasien. Peningkatan kasus ini terjadi Adapun RAN PIJAR adalah singkatan dari
diseluruh Kabupaten/kota, namun Kota Rencana Aksi Nasional Peningkatan
Pangkalpinang menjadi daerah yang terjadi Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja.
peningkatan kasus Diabetes Melitus tertinggi RAN PIJAR bertujuan untuk menyelesaikan
(Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan masalah-masalah yang dihadapi kalangan
Bangka Belitung, 2022). anak usia sekolah dan remaja Di antaranya,
Kota Pangkalpinang mengalami masalah kesehatan dan gizi sebagai faktor
peningkatan kasus Diabetes Melitus dalam pencetus Diabetes Melitus; keterhubungan
rentang tiga tahun terakhir. Pada tahun 2020 dengan orangtua, teman sebaya dan guru/
jumlah pasien Diabetes Melitus tercatat sekolah; lingkungan yang aman dan
sebanyak 4.898 pasien, pada tahun 2021 mendukung perkembangan; akses dan
jumlah pasien Diabetes Melitus meningkat kualitas pendidikan dan keterampilan; serta
sebanyak 5.212 (6,4%), serta pada periode ketahanan dalam mengambil sikap dan
bulan Januari – September tahun 2022 jumlah Tindakan (Kemenko PMK, 2022). Kedua
pasien Diabetes Melitus tercatat sebanyak program ini perlu diterapkan di sekolah
1.226 pasien (Profil Dinas Kesehatan Kota sebagai langkah promotive dan preventif
Pangkalpinang, 2022). diabetes melitus.
Peningkatan prevalensi Diabetes Pemerintahan Provinsi Kepulauan
Mellitus ini juga terjadi di Wilayah Kerja Bangka Belitung juga telah melakukan upaya
Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang pencegahan diabetes melitus pada anak dan
dalam rentang tahun 2020-2022 dan selalu remaja melalui program Pelayanan
masuk kedalam 10 penyakit tertinggi setiap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
tahunnya. Data Diabetes Melitus pada tahun Tidak menular dalam bentuk tersedianya
2020 tercatat sebanyak 335 pasien, data pelayanan pos pelayanan terpadu (Posbindu)
Diabetes Melitus pada tahun 2021 tercatat di sekolah, di perkantoran, dan di kelurahan
sebanyak 401 pasien, serta dari rentang bulan bagi anak dan remaja usia produktif di setiap
januari sampai agustus 2022 jumlah pasien Kabupaten/Kota (Dinkes Provinsi Kepulauan
Diabetes Melitus tercatat sebanyak 190 Bangka Belitung, 2022).
pasien (Rekam Medis Puskesmas Selindung, Di SMP N 7 Pangkalpinang juga telah
2022). melakukan upaya pencegahan terkena
Prevalensi kasus diabetes melitus yang diabetes melitus dan peningkatan efikasi diri
terus meningkat diseluruh belahan dunia bagi siswa/I nya di sekolah melalui kegiatan
membuat WHO mengeluarkan himbauan senam dan jalan kaki rutin setiap hari jum’at,
kepada seluruh Negara untuk meningkatkan serta kegiatan sosialisasi tentang pencegahan
upaya pencegahan terkena diabetes melitus diabetes melitus dengan bekerja sama dengan
terutama pada anak dan remaja, selain itu Puskesmas Selindung (Data Primer, 2022).
WHO telah memasukan pencegahan diabetes Hasil penelitian yang dilakukan oleh
melitus kedalam salah satu tujuan Sustainable Lukitasari dkk (2021) menyatakan bahwa
Development Goals (SDGs) tahun 2030 (WHO, efikasi diri sangat erat kaitannya dengan
2021). upaya pencegahan diabetes mellitus, efikasi
Di Indonesia, pemerintah telah diri merupakan faktor yang dapat
melakukan beberapa upaya promotive dan mempengaruhi kepatuhan seseorang
preventif untuk melindungi anak dan remaja melakukan upaya pencegahan DM dengan
dari penyakit tidak menular seperti diabetes baik. Seseorang yang memiliki efikasi diri akan
melitus melalui program CERDIK dan RAN memiliki komitmen dan perilaku untuk
PIJAR. CERDIK merupakan program gerakan mencapai tujuan dari pencegahan. Hal ini
perilaku hidup sehat yang terdiri dari cek sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 3
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Anandita dkk (2019) yang menyatakan bahwa Analisis Univariat


meningkatkan self efikasi dapat meningkatkan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
status kesehatan seseorang untuk terhindar 12 Desember 2022 sampai dengan 20
dari diabetes melitus. Ada hubungan antara Desember 2022. Tujuan dari analisis ini adalah
efikasi diri dengan pencegahan diabetes untuk menjelaskan atau mendskripsikan
melitus, semakin tinggi efikasi diri seseorang karakteristik demografi responden (usia, jenis
maka akan semakin mudah menerapkan kelamin, berat badan, dan tinggi badan) serta
pencegahan diabetes mellitus (Fahamsyah variabel yang diteliti. Variabel independen
dkk, 2022). (Efikasi diri) dan variabel dependen
Berdasarkan hasil survey awal dengan (Pencegahan Diabetes Melitus pada anak).
observasi dan wawancara terhadap tujuh Adapun hasil dari analisis univariat sebagai
orang siswa/i SMPN 7 Kota Pangkalpinang berikut:
pada tanggal 20 November 2022, Ada lima Tabel 1.
dari tujuh orang siswa memiliki masalah gizi Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi
seimbang berupa berat badan berlebih dan Berdasarkan Usia Responden di SMPN 7 Kota
mereka mengatakan sangat menyukai Pangkalpinang Tahun 2022
makanan dan minuman yang manis seperti
coklat dan boba. lima dari tujuh orang siswa Variabel Mea SD SE Min Max
mengatakan bahwa orang tua atau kakek dan n
Usia 14,21 0,713 0,081 12 15
nenek mereka pernah sakit diabetes melitus.
Serta semua siswa mengatakan bahwa Berdasarkan tabel 1. diatas
mereka tidak mau terkena penyakit diabetes menunjukkan bahwa rata rata usia responden
melitus. di SMPN 7 Kota Pangkalpinang adalah 14,21
Tujuan penelitian ini adalah untuk tahun (SD=0,713), dengan usia minimal adalah
mengetahui pengaruh hubungan efikasi diri 12 tahun dan maksimal adalah 15 tahun.
terhadap pencegahan Diabetes Melitus pada Tabel 2.
anak di SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi
2022. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022
METODE Jenis Kelamin Frekuensi %
Desain penelitian yang digunakan pada Perempuan 47 61
penelitian ini adalah penelitian survey analitik Laki-laki 30 39
dengan menggunakan pendekatan “Cross Total 77 100
Sectional Study”. Populasi pada penelitian ini Berdasarkan tabel 2. di atas
adalah 241 siswa kelas IX di SMPN 7 Kota menunjukkan bahwa responden yang berjenis
Pangkalpinang Tahun 2022. kelamin perempuan berjumlah 47 (61%)
Dalam penelitian ini sampel yang akan orang, lebih banyak dibanding responden
diambil adalah 77 siswa kelas IX di SMPN 7 yang berjenis kelamin laki-laki.
Kota Pangkalpinang. Teknik pengambila Tabel 3.
sampel yang digunakan pada penelitian ini Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi
adalah non random sampling dengan cara Responden Berdasarkan Berat Badan di
purposive sampling. Alasan menggunkan SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022
teknik ini karena tidak semua sampel memiliki
kriteria yang sesuai dengan yang telah penulis Variabel Mea SD SE Min Max
tentukan. Oleh karena itu, penulis memilih n
teknik purposive sampling dengan Berat
52,62 13,96 1,592 30 95
Badan
menetapkan keriteria-kriteria tertentu yang
Berdasarkan tabel 3. diatas
harus dipenuhi sampel-sampel yang
menunjukkan bahwa rata rata berat badan
digunakan dalam penelitian ini.
responden di SMPN 7 Kota Pangkalpinang
adalah 52,62 Kg (SD=13,966), dengan berat
HASIL

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 4
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

badan minimal adalah 30 Kg dan maksimal Diabetes Melitus pada anak. Hasil uji disajikan
adalah 95 Kg. pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi
Responden Berdasarkan Tinggi Badan di
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4. diatas
Variabel Mean SD SE Min Max
menunjukkan bahwa rata rata tinggi badan
Tinggi
responden di SMPN 7 Kota Pangkalpinang 157,21 8,136 0,927 140 178
Badan
adalah 157,21 cm (SD=8,136), dengan tinggi
badan minimal adalah 140 cm dan maksimal
Tabel 7.
adalah 178 cm.
Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan
Tabel 5.
Diabetes Melitus pada Anak di SMPN 7 Kota
Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi
Pangkalpinang Tahun 2022
Responden Berdasarkan Pencegahan DM di Pencegahan DM
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022 Total
Efikasi Buruk Baik p POR
diri n % n % N %
Pencegahan Frekuensi %
Rendah 21 80,8 5 19,2 26 100
DM pada Anak 0,00
Tinggi 3 5,9 48 94,1 51 100 67,20
Buruk 24 31,2 0
Total 24 100 53 100 77 100
Baik 53 68,8
Berdasarkan tabel 7. diketahui bahwa
Total 77 100
anak dengan upaya pencegahan Diabetes
Berdasarkan tabel 5. di atas
Melitus yang buruk, paling banyak dialami
menunjukkan bahwa responden dengan oleh anak dengan efikasi diri yang rendah
upaya pencegahan Diabetes Melitus yang baik
yaitu 21 (80,8%) orang, dibandingkan dengan
berjumlah 53 (68,8%) orang, lebih banyak anak dengan efikasi diri yang tinggi.
dibanding responden dengan upaya
Sedangkan anak dengan upaya pencegahan
pencegahan Diabetes Melitus yang buruk. Diabetes Melitus yang baik, paling banyak
Tabel 6.
dialami oleh anak dengan efikasi diri yang
Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi tinggi yaitu 48 (94,1%) orang, dibandingkan
Responden Berdasarkan Efikasi Diri di SMPN
dengan anak dengan efikasi diri yang rendah.
7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022 Hasil analisis data menggunakan uji Chi-
Efikasi Diri Frekuensi % Square didapatkan nilai p-value (0,000) < α
Rendah 26 33,8 (0,05), yang berarti ada hubungan yang
Tinggi 51 66,2 bermakna antara efikasi diri terhadap
Total 77 100 pencegahan Diabetes Melitus pada anak di
Berdasarkan tabel 6. di atas SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022
menunjukkan bahwa responden yang Analisis lebih lanjut diperoleh hasil POR
memiliki efikasi diri tinggi berjumlah 51 = 67,200 yang berarti anak dengan efikasi diri
(66,2%) orang, lebih banyak dibanding yang rendah memiliki kecenderungan
responden yang memiliki efikasi diri rendah. memiliki upaya pencegahan Diabetes Melitus
yang buruk 67,2 kali lebih besar dibandingkan
Analisa Bivariat dengan anak yang efikasi dirinya tinggi.
Analisa data yang digunakan untuk
mengukur hubungan efikasi diri terhadap PEMBAHASAN
pencegahan Diabetes Melitus pada anak di Diabetes Mellitus merupakan penyakit
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022 metabolik utama pada anak yang sifatnya
dilakukan dengan menggunakan uji statistik kronis dan potensial mengganggu tumbuh
chi square. jika nilai p-value < 0,05 berarti ada kembang anak. Anak yang terkena diabetes
hubungan yang bermakna antara variabel melitus akan menunjukan tanda dan gejala
efikasi diri dengan variabel pencegahan seperti banyak makan, sering buang air kecil
bahkan mengompol, penurunan berat badan

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 5
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

secara drastis, sering merasa lapar, luka yang diabetes melitus diantaranya adalah dimensi
sulit sembuh, anak mudah lelah, dan kulit kognitif, motivasi, afektif, dan seleksi. Proses
yang sering terasa gatal hingga kering (IDAI, kognitif individu dipengaruhi oleh self efficacy
2018). Selain itu pada anak akan terjadi yang mampu meningkatkan atau menurunkan
gangguan tumbuh kembang dibandingkan pola pikir sesorang dalam berperilaku.
dengan anak yang tidak menderita diabetes penderita diabetes melitus memerlukan self
melitus (Lukitasari dkk, 2021). efficacy dalam mempertahankan perilaku
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa yang dibutuhkan untuk perawatan dirinya
anak dengan upaya pencegahan Diabetes sehingga perilaku pasien diabetes melitus
Melitus yang buruk, paling banyak dialami akan lebih terkontrol. Salah satu perawatan
oleh anak dengan efikasi diri yang rendah pasien diabetes melitus yang diperlukan
yaitu 21 (80,8%) orang, dibandingkan dengan adalah kontrol gula darah. Adanya pola pikir
anak dengan efikasi diri yang tinggi. Anak pasien yang yakin bahwa dengan menerapkan
dengan upaya pencegahan Diabetes Melitus latihan secara rutin mampu mengotrol kadar
yang baik, paling banyak dialami oleh anak gula darah, maka pasien akan menerapkan hal
dengan efikasi diri yang tinggi yaitu 48 (94,1%) tersebut.
orang, dibandingkan dengan anak dengan Aktivitas kognitif merupakan dasar
efikasi diri yang rendah. Hasil analisis data kemampuan individu untuk memotivasi diri
menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai sendiri dan melakukan perilaku yang memiliki
p-value (0,000) < α (0,05), yang berarti ada tujuan. pasien diabetes melitus yang memiliki
hubungan yang bermakna antara efikasi diri motivasi yang tinggi seperti dukungan
terhadap pencegahan Diabetes Melitus pada keluarga akan memberikan pengaruh yang
anak di SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun baik dalam perawatan diri yang dilakukan
2022. (Bandura, 2014). Efikasi diri juga memberikan
Upaya pencegahan diabetes melitus pengaruh dalam aspek afektif individu.
dapat dilakukan dengan cara memodifikasi Keluarga merupakan salah satu yang
pola hidup ke arah yang lebih sehat seperti mempengaruhi proses afektif seseorang
mencegah berat badan berlebih (obesitas), dengan memberikan reaksi emosional. Reaksi
meningkatkan aktivitas fisik, menjauhi emosional ini akan mempengaruhi tindakan
hipertensi, menghindari dislipidemia, dan secara langsung maupun tidak langsung
menjauhi diet yang tidak sehat (PERKENI, melalui perubahan proses berpikir. Proses
2021). Keberhasilan upaya pencegahan seleksi merupakan lanjutan dari ketiga proses
diabetes melitus sangat dipengaruhi oleh sebelumnya yaitu proses kognitif,
faktor efikasi diri masing masing anak akan motivasional dan afektif. Proses tersebut
kemampuan untuk mencegah diabetes. Efikasi membantu individu untuk membentuk
diri adalah keyakinan individu akan lingkungan yang baik dan mengontrolnya.
kemampuannya untuk mengatur dan Faktor lingkungan yang berpengaruh pada
melakukan tugas tertentu berfokus pada pasien diabetes melitus adalah makanan
perubahan perilaku penderita guna aktivitas sehari-hari. pasien diabetes melitus
mendapatkan hasil yang diharapkan. Efikasi cenderung tidak melakukan aktivitas dan
diri mempengaruhi bagaimana seseorang lingkungan diluar kemampuan mereka serta
berpikir, merasa, memotivasi diri sendiri dan memilih untuk melakukan hal-hal dan
bertindak, dalam hal ini mencegah diabetes lingkungan yang bisa mereka lakukan
mellitus (Al-Kahfi dkk, 2016). Efikasi diri pada (Bandura, 2014).
pencegahan Diabetes Melitus adalah Hasil penelitian ini sejalan dengan
kepercayaan pasien agar dapat melakukan penelitian yang dilakukan oleh Lukitasari dkk
perilaku pencegahan Diabetes Melitus seperti (2021) menyatakan bahwa efikasi diri sangat
diet sehat, latihan fisik, medikasi, mengontrol erat kaitannya dengan upaya pencegahan
glukosa darah (Basri dkk, 2021). diabetes mellitus, efikasi diri merupakan
Menurut Bandura (2014) terdapat faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan
empat dimensi efikasi diri pada pencegahan seseorang melakukan upaya pencegahan DM

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 6
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

dengan baik. Anak yang memiliki efikasi diri Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD dr.
akan memiliki komitmen dan perilaku untuk H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
mencapai tujuan dari pencegahan. Hal ini Dinamika Kesehatan, 7(2), 332-346.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anindita, M. W., Diani, N., & Hafifah, I. (2019).
Anandita dkk (2019) yang menyatakan bahwa Hubungan efikasi diri dengan
meningkatkan efikasi diri pada anak dapat kepatuhan melakukan latihan fisik
meningkatkan status kesehatan anak untuk pada pasien diabetes mellitus tipe
terhindar dari diabetes melitus. Didukung 2. Nusantara Medical Science
oleh hasil penelitian Fahamsyah dkk (2022) Journal, 19-24.
yang juga menyatakan bahwa ada hubungan Ariani, Y. (2017). Hubungan Antara Motivasi
antara efikasi diri dengan pencegahan dengan Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2
diabetes melitus, semakin tinggi efikasi diri Dalam Konteks Asuhan Keperawatan
seorang anak maka akan semakin mudah Di RSUP.H.Adam Malik Medan.
menerapkan pencegahan diabetes melitus. Tesis. Depok.: Fakultas Ilmu
Dapat disimpulkan bahwa efikasi diri Keperawatan, Universitas Indonesia.
merupakan salah satu faktor yang mendukung Bandura, A. (2014). Self efficacy.
upaya perilaku pencegahan Diabetes Melitus http://www.des.emory.
pada anak, semakin tinggi efikasi diri edu/mfp/BanEncy.html _______.
seseorang maka akan semakin meningkatkan (1997). Self-efficacy: The Exercise of
rasa kepercayaan diri untuk terhindar dari Control.
diabetes melitus. Rasa percaya diri http://www.des.emory.edu/mfpeffb
merupakan modal dasar bagi seorang anak ook5.html
untuk menerapkan perilaku pencegahan Chaidir, R., Wahyuni, A. S., & Furkhani, D. W.
Diabetes Melitus seperti menghindari makan (2017). Hubungan self care dengan
dan minuman yang manis, makan dan kualitas hidup pasien diabetes
minuman cepat saji, melakukan kegiatan melitus. Jurnal Endurance: Kajian
aktivitas fisik, dan melakukan pemeriksaan Ilmiah Problema Kesehatan, 2(2),
rutin kesehatan ke fasilitas pelayanan 132-144.
kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangak
Belitung. (2022). Data Kejadian
SIMPULAN Diabetes Melitus di Provinsi
Berdasarkan hasil penelitian yang Kepulauan Bangka Belitung tahun
berjudul “Hubungan efikasi diri terhadap 2019-2022
pencegahan Diabetes Melitus pada anak di Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang. (2022).
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022” Data Kejadian Diabetes Melitus di
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang Kota Pangkalpinang tahun 2020-
bermakna antara efikasi diri terhadap 2022.
pencegahan Diabetes Melitus pada anak di Fadhilah, M. (2016). Gambaran Tingkat Risiko
SMPN 7 Kota Pangkalpinang Tahun 2022. dan Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Risiko Diabetes Mellitus Tipe
2 di Buaran, Serpong. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran Yarsi, 24(3), 186-202.
Adolfsson P, Riddel MC, Taplin CE, Davis EA,
Fahamsya, A., Anggraini, M. T., & Faizin, C.
Fournier PA, Annan F. (2018). ISPAD
(2022). Efikasi Diri Dan Dukungan
clinical practice consensus guidelines
Keluarga Mendorong Kepatuhan
2018: exercise in children and
Minum Obat Pasien Diabetes
adolescents with diabetes. Pediatric
Melitus Tipe 2. Biomedika, 14(1), 63-
Diabetes;19:205-26.
73.
Al-Kahfi, R., Adriana P., & Marlina. (2016).
Fitri, Restyana, & Noor. (2018). Diabetes
Pengaruh Efikasi Diri Dan Dukungan
Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5
Keluarga Terhadap Pencegahan Kaki
(101-93)
Diabetik Pada Pasien Rawat Jalan

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 7
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Firmansyah, M. R. (2017). Pengaruh Self Care Lukitasari, D. R., Kristiyawati, S. P., & Riani, S.
Dan Self Efficacy Terhadap Kadar (2021). Hubungan Efikasi Diri Dan
Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Motivasi Diri Dengan Self Care
Melitus Tipe 2. Tesis, Universitas Management Pasien Diabetes
Muhammadiyah Yogyakarta. Mellitus Di Puskesmas Toroh Ii.
Gulo. (2022). Self Efficacy. Jakarta: PT. Bumi In Prosiding Seminar Nasional
Aksara. Unimus (Vol. 4).
IDF. (2017). International Diabetes Federation Luthfa, I., & Fadhilah, N. (2019). Self
(IDF) Diabetes Atlas Eighth edition : Management Menentukan Kualitas
International Diabetes Federation. Hidup Pasien Diabetes
Indriyani, R., & Tjahjono, H. A. (2018). Mellitus. Jurnal Endurance: Kajian
Hubungan antara status kontrol Ilmiah Problema Kesehatan, 4(2),
glikemik, vitamin D dan gizi pada 402-410.
anak diabetes melitus tipe 1. Jurnal Ngurah, I. G. K. G. and Sukmayanti, M. (2020).
Kedokteran Brawijaya, 30(2), 114- Efikasi Diri pada Pasien Diabetes
120. Melitus Tipe 2. Keperawatan
International Diabetes Federation. (2021) IDF Politeknik kesehatan denpasar, 21.
Diabetes Atlas. Available at: Nordisk. (2016). NovoRapid-NovoMix.
http://www.diabetesatlas.org/resou Auckland yang diakses di
rces/2021-atlas.html. https://www.novonordisk.com.au/c
Kadek. (2018). Prevalensi Anemia Pada ontent/dam/australia/affiliate/
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah www-novonordisk-au/Health
Sakit Sanglah Denpasar.Jurnal %20Care%20Professionals/Doc pada
Medika Udayana, [S.L.], V. 7, N. 10, 16 Oktober 2022.
Oct. 2018. Issn 2303-1395 Notoatmodjo, S (2018). Metodologi Penelitian
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Indonesia 2019. Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu
http://www.depkes.go.id/resources/ Keperawatan (4th ed). Jakarta :
download/pusdatin/profilkesehatani Salemba Medika
ndonesia/Profil-Kesehatan- PERKENI (2021) Pedoman Pengelolaan dan
Indonesia-2021. Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan di Indonesia 2021. Jakarta: PB
Indonesia 2019. PERKENI.
http://www.depkes.go.id/resources/ Pibriyanti dan Hidayati (2018) “Anak
download/pusdatin/profilkesehatani Perempuan dan Obesitas Sebagai
ndonesia/Profil-Kesehatan- Faktor Risiko Kejadian Kadar Gula
Indonesia-2021. Darah Tinggi pada Anak Sekolah
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Dasar,” Jurnal Gizi Indonesia, 6(2),
Indonesia 2019. hal. 90.
http://www.depkes.go.id/resources/ Potter, & Perry, A. G. (2015). Buku Ajar
download/pusdatin/profilkesehatani Fundamental Keperawatan: Konsep,
ndonesia/Profil-Kesehatan- Proses, Dan Praktik, edisi 4,
Indonesia-2021. Volume.2. Jakarta: EGC
Kurniawaty. (2018). Pengaruh Pemberian Pulungan, A. B., Annisa, D., & Imada, S. (2019).
Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Diabetes Melitus Tipe-1 pada Anak:
Terhadap Penurunan Gula Darah Situasi di Indonesia dan Tata
Pada Penderita Diabetes Melitus Laksana. Sari Pediatri, 20(6), 392-
Tipe 2. J Agromedicine Unila 5(1). 400.
Lapau. (2017). Metodologi Penelitian: Yayasan Putra, I. W. A., & Berawi, K. (2015). Empat
Pustaka Obot Indonesia. Jakarta. pilar penatalaksanaan pasien

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 8
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

diabetes mellitus tipe 2. Jurnal World Health Organization (2020). Global


Majority, 4(9), 8-12. Report on Diabetes
Rekam Medis Puskesmas Selindung. (2022). World Health Organization (2021). Global
Data Prevalensi Diabetes Melitus Report on Diabetes
Tahun 2020-2022.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018).
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018. Jakarta :
Kemenkes RI.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013).
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013. Jakarta :
Kemenkes RI.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2007).
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2007. Jakarta :
Kemenkes RI.
Rondonuwu, R. G., Rompas, S., & Bataha, Y.
(2016). Hubungan Antara Perilaku
Olahraga Dengan Kadar Gula
Darahpenderita Diabetes Mellitus Di
Wilayah Kerja Puskesmaswolaang
Kecamatan Langowan Timur. Jurnal
Keperawatan, 4(1).
Sherwood, lauralee. (2018). Fundamentals of
Human Physiology. Fourth Edition.
Department of Physiology and
Pharmacology School of Medicine
West Virginia University.
Sulistyowati, M. (2016). Hubungan self
efficacy dengan stres mahasiswa
yang sedang mengerjakan
skripsi (Doctoral dissertation,
University of Muhammadiyah
Malang).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV
Teixeira, Lemos, T. Nunes F. Reis, F. (2016).
Regular Physical Exercise Training
Assists Inpreventing Type 2 Diabetes
Development: Focuson its
Antioxidant and Anti-inflammatory
Properties. Cardio Vascular
Diabetelogy. Volume 10. Nomor 12.
2011: 1-15.
World Health Organization (2019). Global
Report on Diabetes

Hubungan Efikasi Diri Terhadap Pencegahan DM Pada Anak di SMPN 7 Kota


Pangkalpinang Tahun 2022 Page 9

Anda mungkin juga menyukai