Berdasarkan data Dinkes Kota Semarang, angka kasus stunti ng di wilayah Kota
Semarang mencapai 2,57 persen pada tahun 2019 lalu. Memasuki tahun 2020 –
bersamaan dengan tahun pertama pandemi Covid-19, angka stunti ng mengalami
kenaikan 0,56 persen atau menjadi 3,13 persen.
Stunti ng perlu mendapatkan perhati an serius serta masih menjadi pekerjaan rumah
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Oleh karena itu pelaksanaan program
pencegahan stunti ng pada tahun 2022 ini penti ng untuk dilakukan, terutama pada
balita di wilayah Kota Semarang dengan program yang konkret dan menyentuh
masyarakat, untuk mengentaskan stunti ng pada balita, guna mendukung program
Semarang Hebat. Memberikan edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya agar masyarakat di Kota Semarang mengetahui dan
dapat mencegah stunting.
Maka dari itu kami mahasiswa IKM UNNES sebagai agent of change berupaya
untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan Program GEGANTING
(Gerakan Pencegahan Stunting) berbasis excellent education guna mendukung
Indonesia Emas 2045 yang bebas stunting.
Kemenkes RI. 2019. Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). Jakarta: Kemenkes RI.
Kholiq, F., Ph, P., Sriatmi, A., & Kartini, A. (2021). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH Evaluasi
Proses dalam Program Penanganan Stunting di Semarang. 5(1269), 587–595.