Anda di halaman 1dari 8

Assessing Parenting Styles

Ini bukanlah tes sehingga tidak ada jawaban yang benar maupun salah.

Pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan yang Bapak Ibu pikirkan ataupun
rasakan. Jika tidak begitu sesuai, pilihlah yang paling mendekati.

S = Setuju TS : Tidak Setuju

1. Menunjukkan kemarahan itu wajar asalkan masih dapat dikontrol. S TS

2. Saya tidak memiliki waktu untuk larut dalam kesedihan. S TS

Tidak masalah bagiku untuk menghadapi anak yang sedih, asalkan


3. kesedihannya tidak berlarut lama. S TS

4. Menurutku, anak yang sedih karena ia memandang negatif hidup ini. S TS

Kebanyakan kemarahan anak timbul karena kurangnya pemahaman dan


5. S TS
kedewasaan mereka dalam menghadapi sesuatu.

Masa kecil haruslah diisi dengan kesenangan dan kebahagiaan bukan


6. kesedihan ataupun kemarahan. S TS

7. Anak-anak tampak lucu atau menggemaskan saat mereka marah. S TS

8. Saya tidak terlalu memusingkan jika anak saya sedang marah. S TS

9. Saya tidak terlalu memikirkan kesedihan anak saya. S TS

10. Saya tidak menganggap serius kemarahan yang diungkapkan anak saya. S TS

Biasanya anak menunjukkan kesedihan agar orangtua merasa bersalah


11. padanya. S TS

12. Kemarahan selalu berarti tindakan agresif. S TS

1|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


13. Biasanya anak saya sedih untuk mendapatkan perhatian. S TS

14. Saat anak saya sedih membuatku kuatir ia akan menunjukkan perilaku
S TS
negatif.

15. Saya kuatir saat anak saya menunjukkan perilaku emosional. S TS

16. Saya rasa baik jika seoranga anak menunjukkan kemarahannya. S TS

Seorang yang pemarah adalah orang yang tidak dapat mengendalikan


17. diri. S TS

18. Ketika anak saya marah, saya kuatir ia akan menunjukkan


S TS
kecenderungan merusak barang.

19. Saya akan menegur anak saya jika ia marah. S TS

Ketika saya marah saya seperti ingin meledak/meluapkan emosi. S TS


20.

21. Seharusnya kita mengekspresikan kemarahan yang kita rasakan. S TS

22. Tak perlu malu untuk mengekspresikan kesedihan kita karena dibalik
kesedihan yang dirasakan ada makna yang dapat kita petik. S TS

23. Bagiku tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menghindari kesedihan.
S TS

24. Tidak banyak yang dapat kita lakukan saat menghadapi anak yang
sedih, kita hanya dapat membuatnya merasa nyaman. S TS

Ketika anak saya sedang sedih, saya berusaha menyakinkan dia kalau S TS
25. saya mengasihinya dalam kondisi apapun.

S TS
26. Ketika anak saya sedih membuat saya bingung apa yang harus saya

2|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


lakukan.

27. Saya jarang membahas mengenai perasaan marah dengan anak. S TS

28. Bagiku tidak masalah mengekspresikan kemarahan jika ada nilai positif
S TS
yang dapat dipelajari.

29. Ketika anak saya sedang marah, saya tetap berusaha menunjukkan
S TS
kalau saya mengasihinya dalam kondisi apapun.

Saya bingung apa yang harus saya lakukan, ketika anak sedang marah.
30. S TS

31. Saya akan mencari tahu apa yang membuat anak kesal. S TS

32. Bagiku penting untuk membantu anak menemukan penyebab


S TS
kemarahan yang dirasakannya.

33. Ketika anak saya sedih, saya berusah menunjukkan kalau saya
S TS
memahami perasaannya.

Saya ingin anak saya belajar mengalami perasaan sedih. S TS


34.

35. Penting bagiku untuk membantunya mencari tahu penyebab kesedihan S TS


yang dirasakannya.

36. Ketika anak saya sedih kami akan bersama-sama membahas


S TS
perasaannya tersebut.

37. Bagiku ketika anak saya marah, itu merupakan kesempatan untuk lebih S TS
dekat dengannya.

38. Saya ingin anak saya belajar merasakan kemarahan. S TS

S TS
39. Bagiku adalah sesuatu yang baik jika anak kadang-kadang merasakan

3|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


kemarahan.
Penting bagiku untuk mengetahui penyebab rasa marah yang dialami
40. S TS
anak.

Skoring

Hitunglah jumlah S yang ada pilih pada setiap nomor berikut :

No. 1 -10 Tipe A

No. 11 -20 Tipe B

No. 21 -30 Tipe C

No. 31 -40 Tipe D

4|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


Interpretasi 4 Gaya Pengasuhan oleh Orangtua

1. Tipe Mengabaikan Emosi (A)

a. Kurang memiliki kesadaraan emosi pada diri sendiri dan orang lain
b. Merasa tidak nyaman, takut, cemas, jengkel, terluka, atau kewalahan oleh emosi
anak
c. Memperlakukan perasaan anak-anak sebagai hal yang tidak penting, sepele
d. Melepaskan atau mengabaikan perasaan anak
e. Ingin emosi negatif anak menghilang dengan cepat
f. Biasanya langsung menegur anak saat menunjukkan emosinya
g. Dapat mengejek atau mempermalukan emosi anak
h. Menunjukkan sedikit minat pada apa yang anak coba komunikasikan
i. Cemas jika tidak dapat mengendalikan emosinya secara pribadi berada di luar
kendali secara emosional
j. Lebih fokus pada cara mengatasi emosi daripada berfokus akan makna emosi itu
sendiri
k. Percaya bahwa emosi negatif berbahaya
l. Percaya bahwa berfokus pada emosi negatif akan "memperburuk keadaan"
m. Merasa tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan emosi anak
n. Melihat emosi anak sebagai tuntutan untuk memperbaiki keadaan
o. Percaya bahwa jika anak memiliki emosi negatif berarti anak tidak diasuh dengan
baik
p. Percaya bahwa emosi negatif anak mencerminkan perilaku buruk orang tua
mereka
q. Meminimalkan perasaan anak
r. Tidak memecahkan masalah dengan anak karena percaya bahwa berlalunya
waktu akan menyelesaikan sebagian besar masalahnya

5|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


Efek gaya ini pada anak-anak:
Mereka belajar bahwa perasaan mereka salah, tidak pantas dan tidak baik. Mereka
akan belajar bahwa ada sesuatu yang dalam perilaku mereka karena perasaan mereka
tersebut. Akibatnya mereka akan mengalami kesulitan mengatur emosi mereka sendiri
serta akan mengganggu aspek hidup mereka lainnya seperti kehidupan sekolah dan
sosialisasi dengan teman sebaya.

2. Tipe Melarang Emosi (B)

a. Menilai dan mengkritik ekspresi emosional anak


b. Memiliki aturan yang sangat ketat pada anak-anak mereka
c. Menegur, mendisiplinkan, atau menghukum anak untuk ekspresi emosional,
apakah anak itu berperilaku tidak pantas atau tidak
d. Percaya bahwa emosi negatif mencerminkan sifat-sifat karakter yang buruk
e. Percaya bahwa anak menggunakan emosi negatif untuk memanipulasi
f. percaya bahwa emosi membuat orang lemah sehingga wajib baginya untuk
setiap anak harus kuat secara emosional untuk bertahan hidup
g. percaya bahwa emosi negatif tidak produktif hanya buang-buang waktu
h. tidak peduli dengan kepatuhan anak terhadap otoritas

Efek gaya ini pada anak-anak:


Mereka belajar bahwa perasaan mereka salah, tidak pantas dan tidak baik. Mereka
akan belajar bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam dirinya karena memiliki
perasaan emosi yang beraneka ragam.
Akibatnya mereka akan mengalami kesulitan mengatur emosi mereka sendiri serta
terganggu pula kehidupan sekolah, komunikasi dan sosialisasi dengan teman sebaya.

6|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


3. Tipe Membiarkan Emosi (C)

a. Dengan bebas menerima semua ekspresi emosional dari anak


b. Menawarkan bantuan kepada anak yang mengalami perasaan negatif agar
merasa lebih nyaman
c. Tidak mengajarkan anak tentang emosi
d. Permisif; tidak menetapkan batas
e. Tidak membantu anak memecahkan masalah
f. Percaya bahwa susah mencari solusi untuk menghadapi emosi anak sehingga
lebih baik menghilangkannya
g. Percaya bahwa mengelola emosi negatif adalah dengan melepaskannya, setelah
itu akan berakhir dengan sendirinya

Efek gaya ini pada anak-anak:


Mereka tidak belajar mengatur emosi mereka; mereka kesulitan berkonsentrasi,
menjalin pertemanan, bergaul dengan anak-anak lain serta dikehidupan dewasanya
akan mengembangkan perilaku menghindari konflik dengan cara mendiamkan ataupun
menganggapnya tidak terjadi apapun.

4. Tipe Memanfaatkan Emosi (D)

a. Menyadari dan menghargai emosinya sendiri


b. Menghargai emosi negatif anak sebagai peluang untuk lebih dekat dengan
mereka
a. Dapat mentolerir waktu yang anak gunakan untuk bersedih, marah, atau takut,
c. Sabar menghadapi emosi anak
a. Melihat emosi negatif sebagai kesempatan penting untuk mengasuh anak
b. Peka terhadap keadaan emosi anak, bahkan ketika anak berusaha
menyembunyikannya

7|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang


c. Tidak bingung atau cemas tentang ekspresi emosional anak; tahu apa yang
perlu dilakukan
d. Menghormati emosi anak
e. Tidak mengolok-olok atau mengecilkan perasaan negatif anak
f. Tidak merasa dia harus memperbaiki setiap masalah yang dialami anak
g. Menggunakan momen emosional anak sebagai waktu untuk :
mendengarkannya, berempati dengan kata-kata dan kasih sayang yang
menenangkan, menetapkan batasan dan mengajarkan ekspresi emosi yang
dapat diterima serta kesempatan untuk mengajarkan keterampilan
memecahkan masalah

Efek gaya ini pada anak-anak:


Mereka belajar memercayai perasaan mereka, mengatur emosi mereka serta
menyelesaikan masalahnya sendiri dengan baik.
Mereka memiliki harga diri yang tinggi, belajar dengan baik serta mampu bergaul
dengan orang lain.

8|Page Bimbingan & Konseling Sekolah Pelita Cemerlang

Anda mungkin juga menyukai