Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang
melakukan shalat tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat
empat raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam.
Akan tetapi shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Jadi,
shalat tarawih ini adalah shalat malam yang dilakukan di bulan
Ramadhan.[1]
Adapun shalat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu dan
shalat tarawih hanya khusus dikerjakan di bulan Ramadhan. Sedangkan
shalat tahajjud menurut mayoritas pakar fiqih adalah shalat sunnah yang
dilakukan setelah bangun tidur dan dilakukan di malam mana saja.[2]
ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
َ َم ْن قَا َم َر َم
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan
adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.[5]
[5] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39.
[8] HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327,
Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al
Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Sumber https://rumaysho.com/446-keutamaan-shalat-tarawih.html