Anda di halaman 1dari 41

PERMINTAAN

PERMINTAAN
■ Pada dasarnya permintaan (demand) dalam ekonomi
manajerial dapat didefinisikan sebagai kuantitas barang
atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen
selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi
tertentu.
■ Periode waktu di sini dapat berupa satuan jam, satuan hari,
satuan minggu, satuan bulan, satuan tahun, atau periode
lainnya.
■ Sedangkan kondisi-kondisi tertentu adalah berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
terhadap barang atau jasa itu.
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)

■ QDx = kuantitas permintaan barang atau jasa X,


■ Px = harga dari barang atau jasa X,
■ I = pendapatan konsumen,
■ Pr = harga dari barang lain yang berkaitan,
■ Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang atau
jasa X di masa mendatang,
■ I e = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya
di masa mendatang
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)

■ PAe= ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang


atau jasa X itu di masa mendatang
■ T = selera konsumen,
■ N = banyaknya konsumen potensial,
■ A = pengeluaran iklan
■ F = features atau atribut dari barang atau jasa itu,
■ O = Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan
permintaan terhadap barang atau jasa itu
Keterkaitan antar variabel
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ ∆QDx/∆Px < 0  HUBUNGAN NEGATIF
■ ∆QDx/∆I > 0  HUBUNGAN POSITIF (BARANG NORMAL)
■ ∆QDx/∆I < 0  HUBUNGAN NEGATIF (BARANG INFERIOR)
■ ∆QDx/∆Pr > 0  HUBUNGAN POSITIF (BARANG SUBSTITUSI)
■ ∆QDx/∆Pr < 0  HUBUNGAN NEGATIF (BARANG KOMPLEMENTER)
Keterkaitan variabel QDx dan Pe
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang atau jasa X
di masa mendatang
■ ∆QDx/∆Pe > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika konsumen memperkirakan harga barang tsb di masa akan
datang NAIK  Permintaan barang NAIK
■ jika konsumen memperkirakan harga barang tsb di masa akan
datang TURUN  Permintaan barang TURUN
Keterkaitan variabel QDx dan Ie
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ I e = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya di
masa mendatang
■ ∆QDx/∆Ie > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika konsumen memperkirakan PENDAPATAN di masa akan datang
NAIK  Permintaan barang naik
■ jika konsumen memperkirakan PENDAPATAN di masa akan datang
TURUN  Permintaan barang TURUN
Keterkaitan variabel QDx dan PAe
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ PAe= ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan barang atau
jasa X itu di masa mendatang
■ ∆QDx/∆Ie < 0  HUBUNGAN NEGATIF
■ jika konsumen memperkirakan KETERSEDIAAN BARANG DI MASA
YG AKAN DATANG di masa akan datang NAIK  Permintaan
barang TURUN
■ jika konsumen memperkirakan KETERSEDIAAN BARANG DI MASA
YG AKAN DATANG di masa akan datang TURUN  Permintaan
barang NAIK
Keterkaitan variabel QDx dan T
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ T = selera konsumen
■ ∆QDx/∆T > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika SELERA konsumen terhadap barang tsb NAIK  Permintaan
barang NAIK
■ jika SELERA konsumen terhadap barang tsb TURUN  Permintaan
barang TURUN
Keterkaitan variabel QDx dan N
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ A = jumlah konsumen potensial
■ ∆QDx/∆N > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika Jumlah konsumen potensial NAIK  Permintaan barang NAIK
■ jika Jumlah konsumen potensial TURUN  Permintaan barang
TURUN
Keterkaitan variabel QDx dan A
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ A = pengeluaran iklan
■ ∆QDx/∆A > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika biaya iklan NAIK  Permintaan barang NAIK
■ jika biaya iklan TURUN  Permintaan barang TURUN
Keterkaitan variabel QDx dan F
QDx = f (Px , I, Pr , Pe , Ie , PAe , T, N, A, F, O)
■ F = features atau atribut dari barang atau jasa itu
■ ∆QDx/∆A > 0  HUBUNGAN POSITIF
■ jika FEATURES semakin TINGGI  Permintaan barang NAIK
■ jika FEATURES semakin TINGGI  Permintaan barang TURUN
ELASTISITAS
KONSEP ELASTISITAS

• Digunakan untuk mengukur sampai di


mana bersarnya respon atau kepekaan
variabel terikat jika terjadi perubahan
pada variabel bebas tertentu.

• Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat


dilihat dari besarnya angka koefisien
elastisitas atau indeks elastisitas.
Elastisitas Harga Permintaan
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan
jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan
harga barang itu sendiri.

Rumus untuk merng hitung besarnya elastisitas :

ΔQ Q2 – Q1
Q Q1
Ed= Ed=
ΔP P2 – P1
P P1
CONTOH MENGHGITUNG ELASTISITAS
■ Saat harga Sepatu = Rp 340.000 permintaan sepatu tersebut adalah 100 unit dan ketika
toko menurunkan harga menjadi Rp 300.000/unit permintaan menjadi 180 unit
■ Berapa besarnya elstisitas permintaan harga :
■ Diketahui :
■ P1 = 340.000 P2 = 300.000 Q2 – Q1
■ Q1 = 100 Q2 = 180.000
Q1
Ed=
P2 – P1
180 – 100 0,8 P1
100 Ed=
Ed= - 0,13
300.000 – 340.000
300.000 Ed= 6,15  elastis
CONTOH MENGHGITUNG ELASTISITAS
■ Saat harga Beras = Rp 14.000/kg permintaan beras adalah 100 kg dan ketika toko
menurunkan harga menjadi Rp 11.000/kg permintaan menjadi naik 10%
■ Berapa besarnya elstisitas permintaan harga :
■ Diketahui :
■ P1 = 14.000 P2 = 11.000 Q2 – Q1
■ Q1 = 100 Q2 = 110
Q1
Ed=
P2 – P1
110 – 100 0,1 P1
100 Ed=
Ed= - 0,21
11.000 – 14.000
14.000 Ed= 0,47  inelastis
KRITERIA UKURAN

■ Ed > 1 : Elastis
■ Ed < 1 : In Elastis
■ Ed = 1 : Unitary
■ Ed = 0 : In Elastis Sempurna
■ Ed = ~ : Elastis Sempurna
Jika digambarkan kedalam bentuk kurva
sebagai berikut:
Harga (Ed > 1, elastis) Harga (Ed < 1, in elastis)

100

60

Quantitas Quantitas
Jika digambarkan kedalam bentuk kurva
sebagai berikut:
Harga Harga (Ed =0, in elastis sempurna)
(Ed > ~, elastis sempurna)

Quantitas Quantitas
ANALISA !
■APA YANG BISA ANDA SIMPULKAN
ANTARA NILAI ELASTISITAS
DENGAN BENTUK KURVA
PERMINTAAN ?
factor yang mempengaruhi elastisitas
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan
untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
ELASTIS IN ELASTIS

- Mobil -Beras
- Perhiasan -Gula
- Laptop -Bensin
■ HUKUM PERMINTAAN 
– Jika harga naik permintaan turun
– Jika harga turun permintaan naik
■ Permintaan elastis
■ Harga turun sedikit permintaan naik relatif banyak
■ Harga naik sedikit permintaan turun relatif banyak
■ Cth : harga turun 10% mengakibatkan permintaan naik
30%  PERMINTAAN ELASTIS
■ Permintaan TIDAK elastis (INELASTIS)
■ Harga turun BANYAK permintaan naik relatif SEDIKIT
■ Harga naik BANYAK permintaan turun relatif SEDIKIT
■ Cth : harga turun 50% mengakibatkan permintaan naik
10%  PERMINTAAN TDK ELASTIS
Jika digambarkan kedalam bentuk kurva
sebagai berikut:
Harga (Ed > 1, elastis) (Ed < 1, in elastis)
Harga

100

100
90
60
10% 40%

3.000 6.000 Quantitas 3.000 3.500 Quantitas

50% 17%
Apa impilkasi bagi perusahaan ?
■ Jika permintaan elastis bisa meningkatkan total
pendapatan dg cara menurunkan harga
■ Jika permintaan tidak elastis JANGAN MENCOBA
menurunkan harga untuk meningkatkan pendapatan
 JUSTRU AKAN MENURUNKAN PENDAPATAN
■ PENDAPATAN TOTAL (TR) = Harga x kuantitas
penjualan
■ TR = P X Q
Implikasi bagi perusahaan :
(Ed > 1, elastis)
Pada harga 100
Harga
TR1 = PXQ
TR1 = 100 X 3.000
100 TR1 = 300.000
90

Pada harga 90
TR2 = PXQ
TR2 = 90 X 6.000
3.000 6.000 Quantitas TR2 = 540.000
KESIMPULAN
Pada permintaan yg elastis  kebijakan penurunan harga akan
menyebabkan pendapatan naik
Implikasi bagi perusahaan :
Pada harga 100
Harga (Ed < 1, in elastis) TR1 = PXQ
TR1 = 100 X 3.000
100
TR1 = 300.000
60 Pada harga 60
TR2 = PXQ
TR2 = 60 X 3.500
3.000 3.500 Quantitas TR2= 210.000
KESIMPULAN
Pada permintaan yg elastis  kebijakan penurunan harga akan
menyebabkan pendapatan TURUN
4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai
dalam teori ekonomi mikro:

1. Elastisitas harga permintaan (Ed)


2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)
■ ELASTISITAS PENDAPATAN
– Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang
diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan
dalam rumus dituliskan sebagai berikut:

∆Q Q2 – Q1
½ (Q1 + Q2) ½ (Q1 + Q2)
E y= E y=
∆I I2 - I1
½ (I1 +I2) ½ (I1+ I2)
ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase
perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya
perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas
permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan
elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di
tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai
berikut (elastisitas busur):
Q2 – Q1 ∆Q
½ (Q2+Q1) ½ (Q1+Q2)

Es = Es =

P2 – P1 ∆P
½ (P1+P2)
½ (P2 + P1)
ELASTIS SILANG

Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu


barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang
yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang
komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.

QX2 – QX1
½ (QX1 + QX2)
Es=
PY2 - PY1
½ (PY1 + PY2)
1. Turunnya harga bensin dari Rp.6000,- menjadi Rp.5000,- per
liter mengakibatkan naiknya permintaan mobil bekas dari 250
unit menjadi 300 unit per bulan. Hitunglah elastisitas harga
silang permintaan mobil bekas tersebut!
2. Pada tahun 2006 harga gabah Rp. 250.000/kwt dan tahun
2007 menjadi Rp.270.000/kwt. Permintaan beras tahun
2006 sebesar 450 ton dan tahun 2007 menjadi 445 ton.
Hitung elastisitas harga permintaan beras tersebut.
Latihan Soal:

1. Turunnya harga bensin dari Rp.6000,- menjadi Rp.5000,-


per liter mengakibatkan naiknya permintaan mobil bekas dari
250 unit menjadi 300 unit per bulan. Hitunglah elastisitas
harga silang permintaan mobil bekas tersebut!
2. Pada tahun 2006 harga gabah Rp. 250.000/kwt dan tahun
2007 menjadi Rp.270.000/kwt. Permintaan beras tahun 2006
sebesar 450 ton dan tahun 2007 menjadi 445 ton. Hitung
elastisitas harga permintaan beras tersebut.
■ Tarif rawat inap di kelas I RS semarang adalah 250 rb/hari [pada tahun 2014, pada
tahun tahun 2015 dinaikkan sebesar 50%.
■ Jumlah hari rawat inap tahun 2014 adalah 100.000 hari.
■ Setelah dinaikkan harganya, terjadi penurunan sebesar 20%
SOAL-1
■ Jika diketahui bahwa fungsi permintaan untuk produk X adalah:
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
– dQd = kuantitas produk X yang diminta, diukur dalam unit
– Px = harga produk X, diukur dalam satuan Rupiah
– I = rata-rata pendapatan konsumen (dalam ribuan Rupiah), dan
– PY = harga dari produk Y yang berkaitan, diukur dalam satuan
Rupiah
1. Apakah produk X merupakan produk normal atau produk inferior?
Jelaskan!
2. Apakah produk X dan produk Y merupakan produk substitusi atau
produk komplementer? Jelaskan!
produk X merupakan produk normal atau
produk inferior
■ KETENTUAN :
■ QdX/I > 0 jika suatu barang normal
■ QdX/I < 0 jika suatu barang inferior
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ ∆QDX / ∆I = 10
■ di mana apabila rata-rata pendapatan konsumen meningkat
sebesar Rp1 maka kuantitas produk X akan meningkat sebesar 10
unit (ceteris paribus)
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ Mula-mula  Px=1, I=100 dan PY = 2
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ QDX = 60 – 2(1) + 10(10) + 7(2) = 172
■ Kemudian  Px=1, I=20 dan PY = 2 (pendapatan naik faktor lain
tidak berubah)
■ QDX = 60 – 2(1) + 10(20) + 7(2) = 272
■ ∆QDX / ∆I  POSITIF ATAU NEGATIF ?
■ ∆QDX = perubahan Q
■ ∆I = perubahan I
■ (272-172) / (20-10) = 100/10 = 10 (positif)  X = barang normal
produk X dan produk Y merupakan produk
substitusi atau produk komplementer
■ KETENTUAN :
■ QdX/PY > 0 jika X dan Y substitusi
■ QdX/PY < 0 jika X dan Y komplementer
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ ∆QDX / ∆PY = 7 (positif)
■ apabila harga dari produx Y meningkat sebesar Rp 1 maka
kuantitas produk X akan meningkat sebesar 7 unit (ceteris
paribus)
■ CONTOH : QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ Mula-mula  Px=1, I=100 dan PY = 2
■ QDX = 60 - 2Px + 10I + 7PY
■ QDX = 60 – 2(1) + 10(10) + 7(2) = 172
■ Kemudian  Px=1, I=10 dan PY = 3 (harga barang Y naik faktor lain
tidak berubah)
■ QDX = 60 – 2(1) + 10(20) + 7(3) = 172
■ ∆QDX / ∆I  POSITIF ATAU NEGATIF ?
■ ∆QDX = perubahan Q
■ ∆Py = perubahan harga Y
■ (179-172) / (3-2) = 7/1 = 7 (positif)  X dan Y = barang substitusi

Anda mungkin juga menyukai