Anda di halaman 1dari 31

ELASTISITAS (Eh)

Andika Kyo Putra


Silvy Aulia Kurniawan
Ryan Ego Suprianto
KONSEP
ELASTISITAS
PENGERTIAN
PENGE
RTIAN Elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan
VARIABEL VARIABEL perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
INDEPENDEN DEPENDEN elastisitas mengukur seberapa besar besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap 
perubahan harga.
ANALISIS • Derajat kepekaan variabel dependent terhadap
PRODUKTIVITAS variabel independent
• Ratio persentase antara variabel dependent
terhadap variabel independent
AN. AVERAGE AN. MARGINAL • Tingkat Leverage antara variabel dependent
terhadap variabel independent

3. ANALISIS ELASTISITAS
Arti dan Cara Menghitung Elastisitas
• Elastisitas (elasticity) berasal dari kata elastis (elastic) yang berarti
melar (molor), mudah begerak atau mudah berubah, tidak kaku.
• Sesuatu (variabel) yang mudah berubah jika ada variabel lain yang
mempengaruhi disebut juga sensitif atau peka.
• Analisis elastisitas merupakan analisis tentang kepekaan variabel-
variabel yang berhubungan secara kausalitas , artinya jika terjadi
perubahan variabel independen (X), sejauhmana akan berdampak
pada perubahan variabel dependen (Y).
• Perubahan-perubahan kedua variabel itu adalah perubahan relatif
yang bisa dinyatakan dalam persentase (%) bukan angka absolut.
• Dalam aplikasinya, tingkat elastisitas dinyatakan sebagai rasio antara
Δ% variabel dependen dengan Δ% variabel independen :

 % Y Y n Y n1 X n  X n1
E    Y / Y  Y  X  Y  Y
% X Y n1 X n1 X / X X Y X X
Kurvanya : Ed=0inelastis sempurna
Nilai Derajat Elastisitas permintaan P
Ed=tak hingga elastis sempurna
• Elastisitas Permintaan
1. Elastis bila Ed>1 Ed < 1 inelastis
2. Inelastis bila Ed < 1
3. Uniter Elastis bila Ed = 1  uniter
Ed = 1
Khusus :
Ed > 1
Elastis
4. Inelastis sempurna Bila Ed
=0
5. Elastis Sempurna bila Ed =
tak hingga
Qd
HUBUNGAN
ELASTISITAS
TR DAN MR
Total Revenue
Kurva permintaan konsumen juga merupakan kurva permintaan yang
dihadapi produsen.
Fungsi permintaan (Dx = f (Px)) inversnya adalah fungsi harga atas
suatu barang ( Px = f(Dx)).
Di sepanjang sebuah kurva permintaan menjelaskan ttg.: -
jumlah maksimum barang yang dibeli konsumen (Qx), - harga
(Px) maksimum yang harus dibayar konsumen pada berbagai
tingkat produksi (qx).
 Penerimaan (total revenue = TR) adalah nilai uang yang diterima
produsen dari penjualan sejumlah barangnya :
TR = Px . Qx
Untuk Harga down slopping  Untuk Harga konstan  kurva TR
kurva TR parabola maksimum linier up slopping P = 10 
P = 20 – 2Q  TR = (20 – 2Q) (Q) TR = 10.Q
Q2
–2
0Q

Q
10
=2

=
TR

TR
1.         Ketika permintaan adalah inelastis—persentase perubahan dalam kuantitas lebih kecil
dibandingkan persentase perubahan dalam harga, kenaikan harga akan meningkatkan
penerimaan total
Contohnya TR1 adalah 10 x 100 (= 1000). Ketika harga naik menjadi 14, TR2 berubah menjadi 14 x
80 (= 1120). Besarnya TR2> TR1.
Ketika kurva permintaan inelastis, hal ini berarti besarnya perubahan di kuantitas akan lebih kecil
dibandingkan besarnya perubahan dalam harga. Maka ketika terjadi kenaikan harga pada kurva
permintaan yang inelastis, efek penambahan pendapatan total karena naiknya harga akan lebih
besar dibandingkan efek pengurangan pendapatan total yang disebabkan turunnya kuantitas. Hal
inilah yang menyebabkan pendapatan total setelah kenaikan harga akan lebih besar dibandingkan
sebelum kenaikan harga.
2.         Ketika permintaan adalah elastic-uniter, kenaikan harga tidak memberikan pengaruh
terhadap penerimaan total (penerimaan total sama)
Contohnya TR1 adalah 50 x 70 (= 3500). Ketika harga naik menjadi 14, TR2 berubah menjadi 70 x
50 (= 3500). Besarnya TR2 = TR1.
Ketika kurva permintaan elastic-uniter, hal ini berarti besarnya perubahan di kuantitas akan sama
dengan besarnya perubahan dalam harga. Maka ketika terjadi kenaikan harga pada kurva
permintaan yang elastic-uniter, efek penambahan pendapatan total karena naiknya harga akan
sama dengan efek pengurangan pendapatan total yang disebabkan turunnya kuantitas. Hal inilah
yang menyebabkan pendapatan total setelah kenaikan harga akan sama dengan besarnya total
pendapatan sebelum kenaikan harga.
Marjinal Revenue
Pada dasarnya penerimaan marjinal (MR) didefinisikan sebagai penambahan penerimaan total yang
disebabkan oleh penambahan penjualan satu unit output. Konsep ini secara matematik, dinotasikan sebagai :
Penerimaan marjinal (MR) sering dikaitkan dengan elastisitas permintaan ( ), karena penerimaan marjinal
melibatkan perubahan dalam penerimaan total (TR) yang disebabkan oleh pergerakan sepanjang suatu kurva
permintaan.
Analisis penerimaan marjinal (MR) dapat dibuat suatu hubungan yang mengikuti konsep umum dalam ekonomi
manajerial,sebagai berikut :
a.       Penerimaan marjinal (MR) harus lebih kecil daripada harga (P) untuk semua unit produk yang terjual
setelah unit pertama,sebab harga harus dibuat lebih rendah agar mampu menjual lebih banyak unit
produk itu. Dalam grafik ditunjukkan melalui kurva penerimaan marjinal (MR) yang kedudukannya
lebih rendah daripada kurva permintaan ( ).
b.      Apabila penerimaan marjinal (MR) positif, penerimaan total akan meningkat sejalan dengan
peningkatan kuantitas produk yang terjual, dan elastisitas permintaan adalah elastik. Apabila penerimaan
marjinal (MR) negatif, penerimaan total akan menurun meskipun terjadi peningkatan kuantitas produk
yang terjual, dan elastisitas permintaan adalah inelastik. Apabila penerimaan marjinal (MR) nol,
penerimaan total akan maksimum , dan elastis permintaan adalah elastik unitary.
c.       Untuk setiap kurva permintaan.linear maupun nonliniear, apabila elastisitas permintaan elastik,  > 1,
maka penerimaan marjinal (MR) akan positif. Apabila elastis permintaan inelastik, < 1, maka
penerimaan marjinal (MR) akan negatif. Apabila elastis permintaan elastik unitery,  =1, maka
penerimaan marjinal (MR) akan nol
Marginal Revenue (MR = dTR/dQ)

P = 20 – 2Q P = 10
TR = 20Q – 2Q2  MR = 20 -4Q TR = 10Q  MR = 10
Q P=AR TR MR
Q P=AR TR MR
0 20 0 20
0 10 0 10
1 18 18 16
2 16 32 12 1 10 10 10

3 14 42 8 2 10 20 10
4 12 48 4 3 10 30 10
5 10 50 0
4 10 40 10
6 8 48 -4
5 10 50 10
7 6 42 -8
2
2Q

Q

AR + a0
10
0Q

=
=2

TR
TR

AR = AR = MR =10
2 0–2
Q
MR
= 20
– \4
Q
Macam Elastisitas pada Teori Harga
Elastisitas permintaan-
hukum permintaan Elastisitas pendapatan
(price elasticity of (Income elasticity of
demand) demand)

Elastisitas penawaran-
hukum penawaran (price
elasticity of supply)

Elastisitas silang (Cross


of price elasticity for
demand)
Nilai Derajat Elastisitas permintaan Kurvanya :
P Ed=0inelastis sempurna
Ed=tak hingga elastis sempurna
Elastisitas Permintaan
1. Elastis bila Ed>1
2. Inelastis bila Ed < 1
Ed < 1 inelastis
3. Uniter Elastis bila
Ed = 1
Khusus : Ed = 1  uniter
4. Inelastis sempurna Bila Ed
=0 Ed > 1
5. Elastis Sempurna bila Ed = Elastis
tak hingga

Qd
Elastisitas (Hukum)
Permintaan(Ed)
Rumus umum
% perubahan jumlah yang diminta
------------------------------------------
% perubahan harga
Elastisitas Titik (point elasticity)
Q P1
------- x -------
P Q1

P = Harga, Q = kuantitas yang diminta


Contoh perhitungan

Bila P1=100, Q1= 20 Cara rumus :


sewaktu P = 95, Q=30, Q = 30-20=10
maka Ed adalah: P = 95-100 = 5
P1 = 100, Q1 = 20
% P =(95-100)/100
= -5/100= - 0,05 = - 5% 10 100
%Q = (30-20)/20 = Ed = ----- x --------
10/20 = 0,5 = 50% -5 20
Ed = 50%/- 5% = Ed = 1000/- 100 = -10
0,5/- 0,05 = - 10
Elastisitas antara
(Arc Elaticity)
Elastisitas ini baik digunakan untuk menghitung elastisitas rata-rata antara
2 titik koordinat (P,Q)
Q P1+P2*
------- x ------------
P Q1+Q2**

Bisa juga *(P1+P2)/2 dan **(Q1+Q2)/2, akan tetapi secara


Matematis nilainya sama saja
Contoh Perhitungan
Bila diketahui pada harga Rp. 3000, jumlah permintaan sebanyak 60
unit. Harga naik sebesar 100 permintaan turun menjadi sebanyak 55 unit.
Tentukan Ed?
Q = 55 – 60 = -5, P = 3100-3000=100
P1+P2= 6100, Q1+Q2 = 115
-5 6100 -30500
Ed = ------ x -------- = ---------= -2.7(inelastis)
100 115 11500

Bina Nusantara
Elastisitas Kumulatif
Rumus ini baik digunakan untuk menghitung elastisitas permintan pasar,
terutama bila n untuk P  n untuk Q
N = n -1
Q/N P/n Q P
Ed ---------- x -------- = ----------- x --------
P/N Q/n P Q

(A) (B)
Contoh perhitungan
Bila diketahui informasi seperti tabel berikut :
Karena n P = n Q, n = 3
Q1 = 45 - 50 = -5, Q2= 42 – 45 = -3,
Per. P Qd P1 =5500 – 5000 = 500, P2= 5700-5500=200,
P = 5000 + 5500 + 5700 =16200
1 5000 50
Q = 50 + 45 + 42 = 137,
2 5500 45 Q = -5 + -3 = -8,
3 5700 42 P = 500 + 200 = 700
Nilai Ed absolut (tanda – diabaikan saja)

-8 16200 -129600
Ed = ------ x --------- = ----------- = 1.35  Elastis
700 137 95900 Bina Nusantara
Kurvanya :
Nilai Derajat Elastisitas Es = 0
Penawaran P S S
Es = tak hingga S
1. Elastis bila Es>1 S
2. Inelastis bila Es < 1
3. Uniter Elastis bila
Es = 1
Khusus :
4.Inelastis sempurna Bila Es =
0 S
Es>1
5.Elastis Sempurna bila Es =
tak hingga

Es = 1
Es < 1

Bina Nusantara
Qs
Elastisitas Hukum Penawaran

Rumus umum
% perubahan jumlah yang ditawarkan
-----------------------------------------------
% perubahan harga
Elastisitas Titik (point elasticity)
Qs P1
------- x --------
P Qs1

Rumus lainnya sama dengan rumus


Yang terdapat pada Elastisitas
Permintaan, cukup dengan mengganti
Qd menjadi Qs saja
Contoh perhitungan
Data pada tabel berikut :
Periode Harga Kuantitas
1 8000 200
2 8050 220
3 8100 225

Gunakan rumus elastisitas titik, antara dan kumulatif untuk


Menghitung derajat elastisitasnya. Periode 2 atau 3 gunakan Es
Titik, antara periode 1 dan 2 atau antara 2 dan 3 gunakan Es
Antara, periode 1, 2 dan 3 gunakan Es kumulatif
Derajat kepekaan permintaan atas perubahan pendapatan atau :
% perubahan jumlah yang diminta
Elastisitas Pendapatan -------------------------------------------------- =
% perubahan pendapatan
(Ey) Qd
Ey = -------- x --------
Y1
Y Q1

Bila nilai Ey positif (+), maka


Barang yang diminta digolong
kan sebagai normal, bila nilai
Ey sangat elastis besar
Kemungkinan barangnya adalah
Bila nilai Ey negatif (-), maka barang Barang superior.
Yang diminta digolongkan sebagai
Derajat Ey dapat dihitung dengan
Barang inferior. Bila nilai Ey sangat Menggunakan rumus Ey titik, antara
Inelastis maka besar kemungkinan Maupun kumulatif. Tergantung
Barang yang diminta digolongkan Keperluan
Sebagai barang Giffen Bina Nusantara
Contoh perhitungan
Perhatikan tabel berikut ini:
Tahun Pendapatan Permintaan Permintaan
(Rp.000) X Z
2000 1000 20 40

2001 1100 15 45

2002 1210 14 55

2003 2500 13,5 57

Berdasarkan informasi pada tabel di atas hitunglah Ey


Terhadap permintaan Barang X dan Z tahun 2000-2001.
Contoh perhitungan
Menggunakan rumus Ey antara:
Y = 100,
Qx = (20 + 15) / 2 = 17,5 atau bisa menggunakan Qx = 35
Qz = (40 + 45) / 2 = 42,5, atau bisa menggunakan Qz = 95
X = -5, Z = +5, Y = ( 1000 + 1100) / 2 = 1050.
bisa juga menggunakan total Y = 2100
Maka Ey tahun 2000 – 2001 adalah :
Barang yang di
-5 1050 -5250
EyX = -------- x ----------- =
100 17,5
----------- = -3
1750
Minta adalah brg
normal
Coba anda hitung
5 1050 5250 Ey tahun 2002,
EyZ = -------- x ----------- = ----------- = +1,2
100 42,5 4250 Antara 2002-2003
Elastisitas Silang
(Cross elasticity)
Elastisitas silang (Cross Elastisity Ec) adalah koefisien yang coba
mengukur tarik menarik antara dua macam barang pada berbagai tingkat
harganya masing-masing. Yang dimaksud dengan tarik menarik adalah
berapakah besarnya efek yang ditimbulkan oleh naiknya harga barang x
terhadap permintaan barang y atau sebaliknya?
Koefisien Ec
Untuk harga barang “y” berpengaruh terhadap permintaan barang “x”
 
% perubahan jumlah barang X yang diminta
Ecx-y = --------------------------------------------------------------
% perubahan harga barang Y
 
Bila harga barang “x” yang mempengaruhi permintaan barang “y”
 
% perubahan jumlah barang Y yang diminta
Ecy-x = --------------------------------------------------------------
% perubahan harga barang X
Model Ec
Bila Px Qdy
Qy
Ec = -------- x
Px
--------
Bila Ec x-y positif dan Ec y-x juga
Px Qy Positif, maka barang yang diminta
Bila Py Qdx
Qx Py Adalah barang substitusi (barang
Ec = -------- x --------
Py Qx Yang saling /dapat menggantikan.
Bila Ec y-x dan Ec x-y sama-sama
Bernilai negatif maka barangnya
Adalah barang komplementer
(saling melengkapi)

Bila Ec y-x atau Ec x-y salah satu + sedang lainnya negatif berarti
barangnya adalah barang antara. Bila Ec y-x dan Ec x-y bernilai 0,
maka barangnya saling bebas(independent). Bila bernilai tak hingga
Bina Nusantara

Maka barangnya saling substitusi sempurna.


Contoh
Periode Harga X Harga Y QX QY

1 5 10 50 100

2 12 9 40 95

3 15 7 35 80

Berdasarkan data pada tabel ini, tentukanlah hubungan


antara produk X dan Y (jenis komoditinya).
-10 9,5 -95
Ec (PyQdx) = ------- x ------ = --------- = 2.1
Jawab: -1 45 -45

-5 8.5 - 42.5
Ec (PxQy) = ------- x -------- = --------- = -0.06
7 97.5 682.5
Karena nilai Ec y-x positif (elastis) dan Ec x-y negatif, berati barang x
Dan y adalah merupakan barang antara. (misalnya barang x adalah
Kompor gas, dan barang y adalah selang gasnya. Bila x adalah kompor
Minyak tanah, maka y adalah corong minyaknya.

Bina Nusantara
Manfaat perhitungan derajat Elastisitas

Untuk kebijakan Impor. Bila Ed elastis maka hentikan impor barang


yang dimaksud. Bila Ed inelastis maka impor dipertahankan tapi
memperkenalkan produk substitusi buatan dalam negeri
Kebijakan penetapan harga jual. Bila ED elastis maka sebaiknya
menurunkan harga, bila Ed inelastis sebaiknya menaikan harga
Perpajakan. Bila Inelastis sebaiknya pemerintah menaikan pungutan
pajak, bila elastis sebaiknya tetap atau turunkan pungutan pajak.
Mengetahui Ed dan Es akan bisa menentukan pembebanan pajak
(apakah besaran pajak ditanggung > atau < atau sama-sama antara
produsen dan konsumen).
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai