Bahan Ajar 8 Antilock Brake System (ABS) Edit
Bahan Ajar 8 Antilock Brake System (ABS) Edit
Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja, nama dan fungsi komponen, cara kerja, dan
analisa gangguan pada Antilock Brake System (ABS).
Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan sistem rem konvensional dengan Antilock
Brake System (ABS), serta mampu mendiagnosa kerusakan dan melakukan perawatan
dan perbaikan pada Antilock Brake System (ABS).
Soft skills/Karakter: mampu bekerjasama dalam tim, bekerja keras, ulet dan jujur
Materi :
Materi Pertemuan 8
1
Sistem ini sangat penting dan berfungsi sebagai keamanan dan keselamatan kendaraan.
Beberapa faktor kemampuan pengereman sangat tergantung dari beberapa kondisi sebagai
berikut;
2
Antilock Braking System (ABS)
ABS berfungsi untuk mencegah roda slip/mengunci pada saat pengereman secara kuat dan
mendadak dilakukan dengan berbagai kondisi permukaan jalan.
Kendaran yang direm tanpa mengakbatkan rodanya slip total akan menghasilkan jarak
pengereman yang lebih pendek, dibandingkan dengan roda kendaraan tersebut slip saat
direm.
1. Meningkatkan kemampuan
rem/memperpendek jarak
pengereman.
2. Meningkatkan kemampuan
pengontrolan kemudi kendaraan
selama pengereman.
Roda Slip
Kemampuan maksimum pengereman dapat diraih apabila roda dapat dicegah dari slip total,
setidaknya kemampuan ini akan didapatkan bila roda slip hanya kira-kira 12%.
Roda slip dinyatakan dalam prosentase (0 – 100%);
0% slip = roda berputar bebas, 100% slip = Roda mengunci/menggesek permukaan jalan saat
direm
3
Roda berputar bebas Roda mengunci/100% slip
Pada slip 0% disebut roda berputar bebas dan 100% adalah bila roda slip total/mengunci.
Jika roda slip total (100%) pada saat pengereman dilakukan, maka beban kendaraan akan
tetap mendorong roda-roda yang telah berhenti tersebut, akibatnya kerja rem untuk membuat
roda berhenti berputar sudah berhasil, tetapi bukan untuk menghentikan kendaraan.
Untuk melakukan fungsinya sistem rem memerlukan gaya tarik ban untuk memberhentikan
kendaraan, dalam operasinya rem akan merubah gerak maju kendaraan menjadi energi panas,
karena gaya tarik ban memberikan perlawanan tenaga pengereman.
Tenaga yang diperlukan untuk usaha menghentikan kendaraan ini sangat besar, sebagai
contoh; bila kita menghentikan kendaraan seberat 1800 kg, dengan laju kecepatan 100km/jam
diperlukan gaya pengereman yang dapat membangkitkan energi sebesar 8100 kilojule.
Pada kondisi roda slip 100%, energi gerak laju kendaraan dirubah menjadi energi
pengereman yang terjadi antara ban dan permukaan jalan, bagaimanapun juga perlawanan
ban atas permukaan jalan tidak dapat menghentikan kendaraan sesuai dengan keinginan.
Bahan sepatu rem dapat membangkitkan daya pengereman yang lebih baik pada roda
dibandingkan dengan gesekan antara permukaan jalan dengan ban, akibatnya roda akan
slip/terkunci/berhenti berputar tapi kendaraan akan tetap bergerak, dengan demikian roda
yang terkunci/slip 100% akan menghasilkan jarak pengereman kendaraan yaang lebih jauh.
Pengemudi professional lebih hati-hati mengerem kendaraannya dengan cara menjaga agar
roda tidak terkunci/slip total, hal ini dilakukannya dengan membatasi besarnya tekanan
pengereman pada pedal rem, akan tetapi mereka tidak selalu dapat mencegah terjadinya
penguncian roda saat pengereman pada kondisi jalan basah atau permukaan jalan yang licin.
Tekanan
TEKANAN PENGEREMAN
Minyak Rem
Tidak Bertambah Lagi
PUTARAN RODA
Tekanan
Minyak Rem
Terus Naik
Roda Berhenti
Berputar/Slip Total
4
WAKTU
Dalam teorinya pengemudi harus membatasi pengereman untuk mencegah penguncian/slip
pada roda dalam waktu yang pendek sekali, akan tetapi prakteknya hal ini sulit dilakukan
karena pengemudi harus mengurangi tekanan pengereman pada pedal saat roda mulai slip dan
menekan pedal kembali bila roda sudah berputar secara berulang-ulang sampai kendaraan
dapat dihentikan.
Bagaimanapun juga pengemudi tidak dapat memperkirakan tekanan rem yang sesuai untuk
berbagai kondisi jalan, efek yang terjadi pada waktu penekanan dan pelepasan pedal rem
adalah kenaikan dan penurunan tekanan pengeraman, juga terjadi pada ke empat roda dalam
waktu yang bersamaan, padahal idealnya pengontrolan tekanan pengereman harus tegantung
dari kondisi permukaan jalan yang bersentuhan dengan masing-masing ban, karena
kemungkinan slipnya roda yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Untuk mengatasi semua itu yang paling tepat adalah dengan memasang alat tambahan untuk
mendukung kinerja sistem rem agar dapat mengatur tekanan pengereman yang dinginkan dan
dapat mencegah roda-roda slip/terkunci 100% secara otomatis yang kita sebut dengan ABS
(Antilock Braking System).
Pengontrolan Kemudi
Pengontrolan sistem kemudi pada saat pengereman mendadak juga tergantuk pada gaya tarik
ban, bila ban slip/terkunci 100% akan membawa kondisi pengereman yang jelek seperti yang
telah diuraikan di atas dan juga dapat menimbulkan pengendalian kemudi yang tidak
terkontrol, karena kendaraan akan dapat dikendalikan bila roda masih berputar meksipun
beberapa rotasi saja.
Gambar di bawah memperlihatkan bila roda 100% slip akan menghasil efek pengontrolan
kemudi yang sangat sedikit, kendaran tidak dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan.
Tanpa
ABS Dengan ABS
5
Gaya Dorong Menyudut
Gaya sentrifugal akan mengakibatkan kendaraan seolah-olah terdorong/terlempar ke
kesamping saat membelok, agar keadaan tersebut bisa diatasi dan kendaraan tetap berada
stabil, diperlukan gaya dorong menyudut untuk melawan gaya sentrifugal, gaya menyudut ini
akan selalu ada, bila roda berputar pada permukaan jalan waktu membelok.
Dalam ilustrasi dapat dilihat hubungan antara prosentase slip dengan gaya menyudut, jika
roda slip total, maka gaya menyudut yang akan melawan gaya sentrifugal menjadi nol.
Kondisi Beban
Roda Jalan Roda
6
Dengan pengendalian elektronis memungkinkan faktor-faktor di atas untuk di monitor selama
pengereman, tanpa pengontolan secara elektornis sistem rem tidak akan dapat menyesuaikan
pengereman dengan berbagai kondisi tersebut
Jenis ABS
1. ABS Roda Belakang
Perubahan
Permukaan
permukaan
Jalan
jalan
7
3. ABS Empat Kanal
ABS Bosch
Sekitar tahun 1978 versi ABS (2S) diproduksi oleh Bosch, ini adalah Antilock Braking
System/ABS pertama yang diproduksi.
Perkembangan-perkembangan dalam dunia elektronik digital menjadikan ECU-ABS
memungkinkan untuk mengamati proses-proses kompleks yang terjadi selama pengereman
dan reaksi-reaksinya.
Sistem ini sangat fleksibel dan mudah pemasangannya tanpa modifikasi bentuk dasar sistem
rem, Cara kerjanya adalah sebagai berikut;
Selama kendaraan berjalan, sensor kecepatan roda pada masing-masing roda depan atau pada
poros diferensial belakang atau pada keempat rodanya akan mengukur kecepatan roda.
Jika ECU mendeteksi roda mulai slip/terkunci pada saat pengereman dilakukan maka sinyal
kecepatan roda diterima oleh ECU.
ECU akan mengalirkan arus ke katup solenoid roda-roda yang terletak dalam unit modulator
hidrolik.
Tiap roda dikendalikan oleh katup solenoid, untuk mengatur tekanan minyak rem, bila roda
mulai slip.
Pada ABS tiga kanal; untuk mengontrol teknan pengereman roda belakang cukup
dikendalikan dengan satu katup solenoid saja, akan tetapi pada ABS empat kanal masing-
masing roda memiliki katup solenoid
ECU menghubungkan katup-katup solenoid ke dalam tiga posisi yang berbeda.
8
Pertama (de-energized) ABS tidak bekerja, kondisi tekanan minyak rem terhubung langsung
dari silinder master rem ke silinder rem roda, tekanan pengereman rem roda naik sesuai
dengan tekanan pada pedal rem oleh pengemudi
Katup Selonoid
Pompa
Pengembali
Akumulator
9
Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda
Posisi kedua memisahakan roda dari silinder master rem sehingga tekanan rem roda terjaga
konstan.
Jika pengereman terus dilakukan dan tekanan minyak rem semakin meningkat pada silinder
roda sehingga salah satu roda slip, maka ECU akan mengetahui keadaan roda yang sudah
berhenti berputar tersebut melalui sensor putaran roda.
ECU akan mengalirkan arus ke katup selonoid sehingga menutup saluran antara silinder
master dengan silinder roda.
Akibatnya meskipun pedal rem ditekan terus, tidak akan menambah tekanan minyak rem ke
silinder roda. Saluran
Minyak Rem
dari
Silinder Master
Katup Selonoid
Pompa
Pengembali
Akumulator
Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda
10
Saluran
Minyak Rem
Katup Selonoid dari
Silinder Master
Pompa
Pengembali
Akumulator
Saluran
Minyak Rem
Ke
Silinder Roda
Posisi ketiga mengisolasi silinder master dan menghubungkan secara simultan rem roda
dengan saluran kembali, akibatnya tekanan pengereman roda turun.
Jika roda masih slip sampai tahap kedua, maka ECU menambah arus yang mengair ke katup
selonoid, akbatnya saluran minyak rem antara silinder master dengan akumulator menjadi
terbuka dan secara bersamaan ECU juga akan menghidupkan pompa pengembali untuk
mengembalikan minyak rem dari linder roda ke silinder master, dengan demikian tekanan
minyak rem turun sampai roda roda dapat berputar lagi.
11
Jika tekanan pada silinder roda turun, roda dapat beroutar kembali dan sesor kecepatan roda
akan mengirimkan sinyal ke ECU agar ECU dapat memutuskan aliran arus listrik ke katup
selonoid dan motor pompa pengembali.
Sistem rem akan bekerja seperti semula memberikan tekanan sampai roda slip lagi, demikan
seterusnya sehingga roda-roda akan “slip-berputar-slip-berputar-slip-berputar sampai
kendaraan berhenti.
ECU mengatur tekanan rem dengan dinaikkan dan diturunkan tidak hanya secara terus
menerus tetapi juga dalam tingkatan kekerasan pengereman sampai kendaraan berhenti
Tergantung pada kondisi-kondisi putaran roda, ECU akan dapat mengatur tekanan
pengereman dengan siklus kerja 5-20 kali dalam tiap detik, karena ABS mempunyai
kecepatan reaksi dengan pemrosesan sinyal elektronik dalam waktu pendek.
Pada waktu pertama kali kendaraan berjalan ECU melakukan tes putaran awal perjalanan,
dan pengetesan ini berulang setiap waktu kendaraaan berhenti, jika terdapat kesalahan pada
sistem ABS maka ECU akan menyalakan lampu kontrol ABS sebagai tanda pada pengemudi
bahwa ABS tidak berfungsi dan pengeraman tetap bias bekerja seperti sistem rem tanpa ABS.
12
Introduction
Concept of ABS
13
comparison
14
Master cylinder
When the pedal is pressed
the primary piston moves to
the left .
when it crosses the bypass
port the liquid is forced
along the pipe lines to the
wheel cylinders.
When the pedal is released
the primary piston is moved
back wards .it is the spring,
which pushes the piston
back wards
Principles of ABS
15
Pressure modulation
Slip rate
16
ABS components
Hydraulic components
1. Accumulator
An accumulator is used to store hydraulic fluid to
maintain high pressure in the brake system and provide
the residual pressure for power assisted braking
2. Antilock hydraulic control valve assembly
This assembly controls the release and application of
the brake system pressure to the wheel brake
assemblies .
It may be of integral type and non integral type
17
3. Booster pump
18
Electrical\ electronic components
19
Four wheel system
Operation
fig
20