Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA DENGAN ETOS

KERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA PADANG PANJANG


Hubban Jamma
Guru Agama SD Silaing Atas Padangpanjang,
Koresponden: Jl. Cokrominoto No.224 Rt.3 Silaing Atas Kecamatan Padangpanjang Barat
e-mail.hbbnjmm@gmail.com

Abstract; Relations Leadership Style and Performance with the Work Ethic Teachers in Primary
School Kota Padangpanjang. The purpose of this research was to reveal how extend the correlations
of principal leadership, teachers’ work satisfaction with teachers’ work ethic at elementary schools in
Padang Panjang Regency.
This research revealed: (1) Style of Principal leadership correlated with teachers’ work ethic significantly.
The extended of correlation of teachers work ethic was determined by style of principal leadership as
27,1 %. (2) Teachers work satisfaction correlated with teachers’ work ethic significantly. Teachers’ work
ethic was determined by teachers work satisfaction as 26,2 %. (3) The style of principal leadership
and teachers work satisfaction (X2) correlated significantly with teachers’ work ethic at elementary
schools in Padang Panjang Regency, and the extend teachers’ work ethic was determined by style of
principal eldership and teachers’ work satisfaction as 39,5 %.
Kata kunci: Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, etos kerja

PENDAHULUAN atau tidaknya pengajaran di sekolah atau


keberhasilannya sangat ditentukan oleh
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang
usaha atau kegiatan guru. Salah satu
pendidikan terendah yang tujuannya adalah
tugas guru adalah tugas pensucian dan
untuk memberikan bekal kemampuan
pengajaran, hal ini diisyaratkan oleh Allah
dasar yang diperlukan, juga berperan
SWT, bahwa tugas pokok Rasulullah adalah
mempersiapkan siswa agar dapat melanjutkan
mengajarkan Al-kitab dan Al-Hikmah
pendidikan ke jenjang persekolahan
kepada manusia serta mensucikan mereka,
berikutnya. Perwujudan tujuan sekolah
yakni mengembangkan dan membersihkan
tersebut ditentukan oleh beberapa faktor,
jiwa mereka. Sebagaimana Allah SWT,
antara lain faktor guru dan kepala sekolah.
menyebutkannya dalam Al-Qur’an surat
Guru harus benar-benar mengerti Al-Baqarah ayat 129 :
dan menyadari tugasnya, sebab terlaksana
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka Oleh karena itu guru dituntut agar punya
seorang rasul dari kalangan mereka yang pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat juga kebebasan mengelola pengajaran. Di
engkau dan mengajarkan kepada mereka
lingkungan sekolah, guru bertugas sebagai
Al-Kitab an Al-Hikmah serta mensucikan
pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar,
mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Perkasa lagi Maha bijaksana’. guru memberikan pengetahuan (kognitif ),
sikap dan nilai (afektif ), dan keterampilan
Ayat ini menerangkan bahwa sebagai (psikomotorik). Guru memiliki tugas dan
seorang pendidik yang agung, beliau tidak tanggung jawab moral yang besar terhadap
hanya mengajarkan ilmu, tapi lebih dari keberhasilan anak didik.
itu, dimana ia juga mengemban tugas
Satu hal lagi yang perlu diingat, bahwa
untuk memelihara kesucian manusia.
kepala sekolah pada dasarnya adalah guru
Untuk itu guru sebagai pendidik juga
yang mendapat tugas tambahan sebagai
harus memiliki tanggung jawab untuk
pemimpin unit kerja. Oleh sebab itu mereka
mempertahankan kesucian atau fitrah anak
masih dibebani tugas-tugas mengajar di
didiknya sebagaimana yang telah diajarkan
depan kelas yang sifatnya wajib.
oleh Rasulullah SAW.
Pemimpin memegang peranan yang
Berdasarkan Firman Allah SWT di atas,
sangat penting untuk menggerakan
Al-Nahlawi (1995:170) menyimpulkan
bawahannya dalam rangka mencapai tujuan
bahwa tugas pokok (peran utama) guru
organisasi. Kepemimpinan kepala sekolah
dalam pendidikan Islam adalah sebagai
harus mampu mempengaruhi bawahan
berikut :
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
1. Tugas pensucian. Guru hendaknya baik, pemimpin juga harus bisa dekat
mengembangkan dan membersihkan dengan bawahannya,agar bawahannya
j i w a p e s e r t a d i d i k a g a r d a p a t merasa tenang menerima bimbingan dan
mendekatkan diri kepada Allah serta arahan oleh atasannya, hal ini sesuai dengan
menjauhkannya dari keburukan dan firman Allah dalam surat Shad ayat 26 yang
menjaganya agar tetap berada pada berbunyi :
fitrahnya.
2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya ‫ض‬ ِ ‫ﺎك َﺧﻠِﻴ َﻔ ًﺔ ِﰲ اﻷَْ ْر‬ َ َ‫ﻳَﺎ َد ا ُو ُد إِﻧﱠﺎ َﺟ َﻌ ْﻠﻨ‬
menyampaikan beberapa pengetahuan ‫ِﺎﳊ ﱢﻖ َوﻻ َﺗـﺘﱠﺒِ ِﻊ اﳍَْ َﻮى‬
َْ ‫ﱠﺎس ﺑ‬
ِ ‫ﲔ اﻟﻨ‬ َ ْ ‫َﺎﺣ ُﻜ ْﻢ َﺑـ‬
ْ‫ﻓ‬
dan pengalaman kepada peserta didik
untuk diterjemahkan dalam tingkah َ ‫ِﻴﻞ اﷲِ إِ ﱠن اﻟﱠﺬ‬
‫ِﻳﻦ ﻳَ ِﻀﻠﱡﻮ َن‬ ِ ‫َﻓـﻴُ ِﻀﻠﱠ َﻚ َﻋ ْﻦ َﺳﺒ‬
ٌ ‫ِﻴﻞ اﷲِ ﳍَُ ْﻢ َﻋ َﺬ‬
laku dan kehidupannya.
‫اب َﺷﺪِﻳ ٌﺪ ِﲟَﺎ ﻧَ ُﺴﻮا‬ ِ ‫َﻋ ْﻦ َﺳﺒ‬

150 Jurnal al-Fikrah, Vol. I, No. 2, Juli-Desember 2013


‫(ص‬٢٦) ‫ﺎب‬
sudah timbul, maka etos kerja gurunya akan
َ ‫َﻳـ ْﻮَم ْاﳊ‬:
ِ ‫ِﺴ‬ mempengaruhi akan keberhasilan sekolah.
” Ha i Da u d , s e s u n g g u h n y a K a m i Pengaruh etos kerja guru terhadap proses
menjadikan kamu khalifah (penguasa) tindakan kerja dipandang sangat kuat,
di muka bumi, maka berilah keputusan
karena etos kerja gurulah yang mengarahkan
(perkara) di antara manusia dengan adil
potensi rohani serta fisik badani terhadap
dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu proses tindakan kerja kepala sekolah. Etos
dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang- kerja guru pulalah yang mampu melahirkan
orang yang sesat dari jalan Allah SWT kesadaran, kecintaan, dan tanggung jawab
akan mendapat azab yang berat, karena terhadap tugas kerja.
mereka melupakan hari perhitungan.”
Guru dituntut untuk bekerja dengan
(Qs Shad: 26)
memberikan pelayanan sebaik-baiknya
Oleh karena itu salah satu peran kepada pemakai sekolah seperti siswa, orang
dari pemimpin adalah menerapkan gaya tua, dan masyarakat. Salah satu faktor yang
kepemimpinan yang efektif agar tujuan menunjang guru untuk bekerja dengan baik
organisasi dapat dicapai sesuai dengan rencana. yaitu kepuasan kerja. Artinya jika guru puas
Gaya kepemimpinan disini dapat ditinjau terhadap perlakuan organisasi (sekolah)
dari dua sisi, yaitu gaya kepemimimpinan maka mereka akan bekerja penuh semangat
kepala sekolah yang berorientasi pada tugas dan bertanggug jawab.
dan gaya kepemimpinan yang berorientasi Kepuasan kerja (job statisfaction)
kepada bawahan. guru merupakan sasaran penting dalam
Untuk dapat melaksanakan manajemen sumber daya manusia, karena
kepemimpinan yang baik, dan tugas- secara langsung maupun tidak langsung
tugasnya serta dapat memainkan peranannya akan mempengaruhi produktivitas kerja.
demi keberhasilan sekolah yang dipimpinnya Suatu gejala yang dapat mengganggu
maka ia perlu memiliki kemampuan yang pencapaian tujuan organisasi sekolah
memadai. Karena kepala sekolah merupakan rendahnya kepuasan kerja guru dimana
pemegang kunci dari keberhasilan sekolah. timbul gejala seperti kemangkiran, malas
Keberhasilan kepala sekolah dalam bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya
memimpin anak buahnya akan berdampak prestasi kerja, rendahnya kualitas prestasi
kepada etos kerja guru bawahannya dan kerja, rendahnya kualitas pengajaran,
juga sebaliknya, etos kerja guru bawahannya indisipliner guru, dan gejala negatif lainnya.
akan timbul apabila ia mampu memberikan Dalam usaha peningkatan produktivitas
ransangan terhadap etos kerja guru kerja, guru yang membantu tercapainya
bawahannya. Dan apabila etos kerja guru tujuan lembaga perlu memperoleh kepuasan

Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja dengan Etos Kerja Guru Sekolah Dasar di Kota Padang Panjang 151
dalam bekerja. Hal ini dapat menciptakan hanya kepada-Nya. Firman Allah dalam
kegairahan, ketekunan inisiatif, dan kreativitas surah Al-Kahfi: 110
kerja yang pada akhirnya diharapkan
‫ﻗُ ْﻞ اﱠِﳕَﺎاَﻧَﺎ ﺑَ َﺸﺮ ﱢﻣْﺜـﻠُ ُﻜﻢ ُﻳـ ْﻮ َﺣﻰ ا َ ﱠ‬
‫ِﱄ‬
dapat menghasilkan produktivitas kerja َ ْ ٌ
yang tinggi pula. Sebaliknya, jika seorang ‫َﻤ ْﻦ َﻛﺎ َن‬
َ ‫اﺣ ٌﺪ ﺻﻠﻰ ﻓ‬ ِ ‫أَﱠﳕ ََﻤﺎ اِﻷَ ُﻫ ُﻜ ْﻢ اِﻟٌَﻪ َو‬
guru tidak merasakan kepuasan dalam
bekerja, maka keadan ini diperkirakan ً ِ ‫ﻼ َﺻ‬
‫ﺎﳊﺎ‬ ً ‫َﻳـ ْﺮُﺟ ْﻮاﻟِ َﻘ َﺎء َﻓـ ْﻠَﻴـ ْﻌ َﻤ ْﻞ َرﺑﱢ ِﻪ َﻋ َﻤ‬
akan menimbulkan hal-hal yang merugikan
‫ﺍﺍ(﴿ﺍ‬۰) ‫َوَﻻ ﻳُ ْﺸﺮ ِْك ﺑِﻌِﺒَﺎ َد ِة َرﺑﱢ ِﻪ أَ َﺣ ًﺪا‬
lembaga. Jadi, masalah kepuasan kerja guru
perlu mendapat perhatian yang serius dari “Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini
manusia biasa seperti kamu, yang
kepala sekolah mereka.
diwahyukan kepadaku: "Bahwa
Pelayanan guru yang kurang baik perlu Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
ditangani agar hasil belajar siswa dapat Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap
ditingkatkan. Hal ini merupakan masalah perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
penting yang sampai sekarang belum banyak hendaklah ia mengerjakan amal yang
diteliti dan belum banyak ditangani secara saleh dan janganlah ia mempersekutukan
baik. Oleh karena itu masalah kepuasan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya". (Q.s. Al-Kahfi: 110)
kerja guru menarik untuk diteliti secara
ilmiah dalam rangka menemukan beberapa Dengan ayat diatas tersebut mengandung
hal yang dapat dijadikan sebagai solusi dari makna bahwa Islam adalah agama yang
pemecahan masalah yang terdapat sekarang. mengajarkan “orientasi kerja” (achievement
Etos kerja guru dapat berarti ciri-ciri rientation), sebagaimana juga dinyatakan
atau sifat (karakteristik) mengenai cara dalam ungkapan Nurcholis Majid (1995:
bekerja, yang sekaligus mengandung makna 217 ) bahwa “penghargaan dalam jahiliyah
kualitas esensialnya, sikap dan kebiasaannya berdasarkan keturunan, sedangkan
serta pandangannya terhadap kerja yang penghargaan dalam islam berdasarkan
dimiliki oleh guru dalam melaksanakan amal”. Tinggi atau rendahnya derajat takwa
dan mengembangkan kegiatan pendidikan seseorang juga sangat ditentukan oleh
di sekolah. prestasi kerja atau kualitas amal saleh sebagai
Pada dasarnya, Islam adalah agama atau aktualisasi dari potensi imannya.
kerja (praksis).Inti ajarannya adalah bahwa Nilai-nilai mendasar yang terkandung
hamba mendekati dan memperoleh ridha dalam ajaran islam tersebut menggaris
Allah melalui kerja atau amal saleh dan bawahi suatu totalitas pandangan muslim
dengan memurnikan sikap penyembahan yang seharusnya lebih menghargai dan
concern terhadap kualitas proses dan produk

152 Jurnal al-Fikrah, Vol. I, No. 2, Juli-Desember 2013


kerja ketimbang bersikap dan bekerja apa mutu pekerjaan (job quality); (2) menjaga
adanya untuk sekedar melaksanakan tugas harga diri dalam melaksanakan pekerjaan;
dan kewajiban yang bersifat rutinitas. Nilai- dan (3) keinginan untuk memberikan
nilai tersebut sekaligus harus menjadi inspirasi layanan kepada masyarakat melalui karya
kekuatan, pendorong bagi berbagai gerakan profesionalnya.
umat islam, termasuk didalamnya yang Ketiga ciri dasar tersebut pada dasarnya
berkaitan dengan gerakan ilmiyah dan atau terkait dengan kualifikasi yang harus
gerakan peningkatan dan pengembangan dimiliki oleh guru pada umumnya, yaitu
kualitas pendidikan islam di sekolah. kualifikasi personal dan profesional. Ciri
Namun demikian, agaknya nilai-nilai yang pertama terkait dengan kualifikasi
mendasar tersebut belum tentu senantiasa personal, sedangkan ciri kedua dan ketiga
menjadi kesadaran setiap muslim dan terkait dengan kualifikasi personal dan sosial.
terefleksi dalam realitas kehidupannya, Dalam pola pemahaman sistem tenaga
sungguhpun (kadangkala) ia di kenal kependidikan di Indonesia, menurut Zaini
sebagai muslim yang memiliki kesalehan Sjahminan (1983:36 ) terdapat tiga dimensi
ritual dikalangan masyarakatnya. Bangsa umum kompetensi yang saling menunjang
Indonisia yang mayoritas beragama membentuk kompetensi profesional tenaga
islam sepatutnya merasa perihatin ketika kependidikan, yaitu (1) kompetensi personal;
membaca dan menyimak statement Amin (2) kometensi sosial; dan (3) kompetensi
Rais, sebagaimana telah dimuat dalan Jawa profesional.
Pos, yang mengemukakan hasil penelitian Peran dan tangung jawab guru dalam
dari World Bank bahwa dari sekitar empat proses pendidikan sangat erat. Apalagi dalam
puluh lima bangsa di dunia ternyata bangsa konteks pendidikan dalam islam, dimana
Indonesia tidak termasuk yang paling rajin.semua aspek kependidikan dalam islam
Tetapi dari yang paling malas, ternyata terkait dengan nilai-nilai (value bound), yang
bangsa Indonesia menduduki rangking ke melihat guru bukan saja pada penguasaan
tiga dari 45 bangsa itu. Senada dengan itu material-pengethuan, tetapi juga pada
A. Mukti ali (1987: 170) Hal ini merupakan investasi nilai-nilai moral dan spiritual yang
salah satu indikasi akan lemahnya etos kerja
diembannya untuk ditranspormasikan ke
guru bangsa Indonesia. arah pembentukan kepribadian anak didik.
Menurut Bukhori Mokhtar (1994:41) Sebagai komponen paling pokok dalam
Keadaan etos kerja guru seseorang pendidikan Islam, guru dituntut bagaimana
setidak-tidaknya dapat dididik dari cara membimbing, melatih, dan membiasakan
kerjanya yang memiliki 3 dari dasar, yaitu anak didik berperilaku yang baik. Karena
(1) keinginan untuk menjunjung tingi itu, eksistensi guru tidak saja mengajarkan

Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja dengan Etos Kerja Guru Sekolah Dasar di Kota Padang Panjang 153
tetapi sekaligus mempraktikkan ajaran- Kepuasan Kerja dengan Etos Kerja di
ajaran dan nilai-nilai pendidikan islam. SMPN 48 Palembang Sumatera Selatan
Begitu muliyanya posisi guru dalam penelitian kuantitatif deskriptif . Hasil
pendidikan Islam, Al- Zurnuji dalam penelitiannya disimpulkan bahwa 42 %
kitabnya Ta’lim al-Muta’alim Thariqah al- Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
Ta’allum mengingatkan bahwa anak didik berhubungan dengan Etos Kerja Guru .
(thalib al-‘ilm) tidak akan memperoleh ilmu Selanjutnya penelitian yang terkait juga
dan tidak akan mendapatkan manfaat dari adalah penelitian yang dilakukan oleh
ilmu itu kecuali menghargai ilmu dan orang Irsan, yaitu Etos kerja guru, suatu studi
yang berilmu, serta menaruh hormat kepada pada guru-guru SMP Negeri Medan.
guru. Sehingga Al- Zurnuji mengingatkan Dalam kesimpulan dia menyimpulkan
anak didik untuk tidak memilih mata bahwa kepuasan kerja secara positif dan
pelajaran kecuali atas izin guru. Berkaitan berarti berhubunganterhadap etos kerja
dengan kemuliaan guru dalam mengajar dan guru sebesar 34 %. Seterusnya penelitian
mendidik, penyair Muslim terkenal Ahmad yang dilakukan oleh Oktafiani , yaitu
Syauqi mengidentifikasi laksana rasul bagi penelitian yang berjudul hubungan Gaya
kaumnya. Sebagaimana dilukiskan dalam Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Etos
syairnya “Qum li al-Mu’allim wa Qihi kerja guru Di MAN Cibinong tahun 2011,
al-Tabjila, Kada al-Mu’allim ‘an Yakuna suatu penelitian korelasional antara Gaya
Rasula” (Berdirlah kamu disaat kamu datang Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Etos
dan jagalah kehormatannya karena eksistensi kerja guru Di MAN , dalam penelitiannya ini
guru itu nyaris laksana rasul bagi umatnya). dia menyimpulkan bahwa sebanyak 34,57 %
Al-Gazali (1967:116) mengatakan Guru Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan
adalah pribadi yang menyuguhkan makanan Etos kerja guru Di MAN Cibinong.
kejiwaan (taqziyah al-nafs), membenahi Oleh sebab itu penulis telah melakukan
dan membangun akhlak (tahdzib al-akhlaq penelitian yang berjudul” Hubungan
wataqwimuha) bagi anak didik, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
mengantarkan mereka kearah kehormatan Kepuasan Kerja guru dengan Etos kerja guru
hidup. SD Negeri di Padang Panjang”.
Beberapa penelitian terdahulu telah Diharapkan, Penelitian ini bermanfaat
membuktikan bahwa terdapat hubungan untuk pengembangan manajemen
yang positif antara Gaya Kepemimpinan, pendidikan, khususnya Etos kerja
Kepuasan Kerja dengan Etos Kerja. Ike guru,selanjutnya Guru SDN Kota Padang
Kusdiyah Rachmawati, penelitiannya Panjang dalam rangka meningkatkan
tentang hubungan Gaya Kepemimpinan, kepuasan mereka dalam mengajar , Kepala

154 Jurnal al-Fikrah, Vol. I, No. 2, Juli-Desember 2013


SDN Kota Padang Panjang agar lebih populasi seluruh guru-guru SDN Kota
memperlihatkan gaya kepemimpinan Padang Panjang yang berjumlah 355orang
yang disenangi guru, meningkatkan etos yang berasal dari 33 SD Negeri di Padang
kerja guru dan kepuasan kerja guru SDN Panjang terdiri dari 65 orang laki-laki dan
yang menjadi bawahannya sehingga dapat 290 orang perempuan, Dalam penelitian ini
menghasilkan guru yang berkualitas, sampel diambil dengan menggunakan teknik
Komite sekolah agar bisa mendorong menurut Cochran , stratified proportional
kepala sekolah untuk terus memperhatikan random sampling , dengan jumlah sampel
kualiatas kepemimpinannya, Pengawas 75 orang.
tingkat TK dan SD menjadi acuan dalam Pengumpulan data pada penelitian
mengawasi kepala sekolah dan guru dibawah ini dilakukan dengan cara menemui para
binaannya, Kadisdik Padang Panjang responden secara langsung dan angket
agar selalu berupaya untuk memberikan dijawab oleh responden diluar jam kerja
berbagai pelatihan tentang kepemimpinan agar tidak mengganggu proses pembelajaran,
kepala sekolah dan seminar-seminar tentang selain itu angket tidak boleh dibawa pulang,
kepuasan kerja,agar etos kerja guru di hal ini bertujuan agar data yang diperoleh
Padang Panjang dapat ditingkatkan. dapat diakui keabsahan dan keakuratannya.
Instrumen yang digunakan untuk
METODOLOGI PENELITIAN mengumpulkan data dari ketiga variabel
Jenis Penelitian ini adalah penelitian dalam penelitian ini adalah 87 item soal
Korelasional, yaitu penelitian yang ingin angket yang berasal dari 102 soal yang telah
mengetahui hubungan antara variabel di ujicobakan. Soal menggunakan model
tertentu, dalam penelitian ini terdapat Skala Likert dengan lima alternatif jawaban.
variabel terikat yaitu etos kerja guru ( Yaitu selalu (SL), sering (SR), ragu (R),
Y ) dan dua variabel bebas yaitu Gaya jarang (JR) dan tidak pernah (TP). Sesuai
kepemimpinan ( X 1 ) dan Kepuasan dengan sifat kosioner, maka butir pernyataan
kerja ( X 2 ). Penelitian ini menggunakan postif diberi skor SL ∕ SP = 5, SR ∕ P = 4, R ∕
metode deskriptif kuantitatif karena peneliti R = 3, JR ∕ TP = 2, TP ∕ STP = 1. sedangkan
ingin menggambarkan kondisi lapangan pernyataan negatif diberi skor SL ∕ SP = 1, SR
secara apa adanya dengan melihat berbagai ∕ P = 4, R ∕ R = 3, JR ∕ TP = 4, TP ∕ STP = 5.
masalah yang timbul saat ini. Dengan Hipotesis yang diajukan, diuji dengan
demikian, peneliti mengharapkan dapat regresi linier dan regresi berganda, dan sesuai
memberikan alternatif pemecahanya dengan persyaratan penggunaan uji ini, maka
sehingga memberikan suatu informasi terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji
yang berguna bagi obyek penelitian dengan linieritas dan uji homogenitas.

Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja dengan Etos Kerja Guru Sekolah Dasar di Kota Padang Panjang 155
PEMBAHASAN bersama-sama memiliki hubungan yang
berarti dengan Etos kerja guru SD Negeri di
Berdasarkan hasil analisis deskripsi
Padang Panjang. Adapun besarnya hubungan
data dan tingkat pencapaian responden
antara Gaya kepemimpinan kepala sekolah
guru-guru SD Negeri di Padang Panjang
dengan Etos kerja guru SD Negeri di Padang
terhadap setiap variabel yang diukur, maka
Panjang adalah 27,1 %, hubungan antara
peneliti menemukan hasil penelitian dimana
Kepuasan kerja guru dengan Etos kerja guru
tingkat pencapaian responden tentang Etos
SD Negeri di Padang Panjang adalah 26,2
kerja guru ternyata cukup ( 67,23 % ), Gaya
%, dan apabila secara bersama-sama antara
Kepemimpinan kepala sekolah SD Negeri di
Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
Padang Panjang ternyata kurang baik ( 60,92
Kepuasan kerja guru dengan Etos kerja guru
% ) , dan Kepuasan kerja guru ternyata
SD Negeri di Padang Panjang secara secara
kurang baik ( 63,72 % ).
bersama - sama memiliki hubungan yang
Temuan ini ternyata tidak berbeda dan berarti yakni sebesar 39,5 %Hubungan Gaya
dugaan awal yang berdasarkan pengamatan Kepemimpinan kepala sekolah dengan Etos
pra survei yang menyatakan bahwa Etos Kerja guru SD Negeri di Padang Panjang.
kerja guru, Gaya kepemimpinan kepala Setelah dilakukan pengkajian mendalam
sekolah dan Kepuasan kerja guru SD Negeri melalui proses analisis di atas, maka diyakini
di Padang Panjang masih kurang baik, dan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
ternyata semua aspek tersebut sesuai dengan “Gaya Kepemimpinan kepala sekolah
dugaan semula. Temuan penelitian ini berhubungan dengan Etos Kerja guru SD
hampir sama dengan dugaan awal atau pra Negeri di Padang Panjang” dapat diterima
survei, walaupun peneliti menyimpulkan dan telah teruji pada tarap kepercayaan 95
data awalnya dari data yang berdasarkan %. Selanjutnya dapat diinterprentasikan
pada pengamatan kasat mata saja. bahwa Gaya kepemimpinan kepala sekolah
Setelah dilakukan pengamatan yang memiliki hubungan sangat signifikan
sistematis dan prosedural melalui penelitian dengan Etos kerja guru SD Negeri di Padang
dengan menggunakan metode ilmiah dimana Panjang , hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran menggunakan instrumen yang keberhasilan Etos kerja guru ditentukan oleh
sahih ternyata hasilnya lebih baik. gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Hasil analisis data dan pengujian hipotesis Kepala sekolah dalam mengambil
menunjukkan bahwa ketiga hipotesis telah keputusan , Membagi tugas kepada guru,
teruji secara empiris. Dari hasil analisi data Menghargai guru dan Membimbing /
menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan mengarahkan guru ternyata berhugungan
kepala sekolah dan Kepuasan kerja guru dengan etos kerja guru, dimana setiap
baik secara sendiri-sendiri maupun secara kepala sekolah mengambil langkah-langkah

156 Jurnal al-Fikrah, Vol. I, No. 2, Juli-Desember 2013


yang menyangkut dengan etos kerja guru membuat seseorang untuk berbuat dalam
selalu berhungan dengan bagaimana guru- melaksanakan tugas dan akan mendorong
guru memandang pekerjaannya sebagai sikap keterbukaan yang meningkatkan
guru, yang akhirnya berhubungan dengan etos kerja guru. Dengan demikian dapat
bagaimana guru itu akan melaksanakan dikatakan bahwa etos kerja guru akan
kegiatannya sebagai seorang guru, seperti berhubungan dengan kepuasan kerja guru
bagaimana guru itu menerapkan disiplin, dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
bertanggung jawab, kerja keras, kretaifitas sekolah.
dan rasional terhadap pekerjaannya. Menurut Ali Imran ( 125 ) Kepuasan
Hubungan Kepuasan kerja guru dengan kerja adalah “... jika sumber-sumber
Etos Kerja guru SD Negeri di Padang kepuasan kerja terpenuhi, maka seseorang
Panjang. Anoraga (1998 :29) menyatakan, merasakan tingginya kepuasan kerja.
bahwa etos kerja guru adalah suatu Sebaliknya jika sumber-sumber kepuasan
pandangan dan sikap suatu bangsa atau kerja tidak terpenuhi , maka ia akan
suatu umat terhadap kerja. Jika pandangan merasakan kepuasan kerja itu rendah”.
dan sikap, melihat kerja sebagai suatu yang Dalam hal ini sumber – sumber kepuasan
luhur untuk eksistensi manusia maka etos kerja yang telah ditentukan indikatornya
kerja guru itu akan tinggi, begitupun jika di landasan teoritis adalah pendapatan,
melihat kerja sebagai suatu hal tidak berarti prestasi kerja, penghargaan dilingkungan
dalam kehidupan, pandangan dan sikap, organisasi, suasana lingkungan kerja, dan
manusia terhadap kerja, maka etos kerja pekerjaan yang menantang. Dalam analisis
guru dengan sendirinya menjadi rendah. data tergambar bahwa tingkat pencapaian
Seseorang yang mempunyai kemampuan/ responden terhadap variabel kepuasan kerja
kesanggupan yang tinggi akan mempunyai adalah kurang.
etos kerja guru yang tinggi pula. Kerena Sesuai dengan hipotesis yang di nyatakan
dengan kemampuan yang dimilikinya “ Kepuasan kerja guru berhubungan yang
ia akan dapat menyelesaikan tugasnya signifikan dengan Etos kerja guru SD Negeri
sendiri tanpa harus minta bantuan atau di Padang Panjang” dapat diterima dan
petunjuk orang lain. Motivasi atau dorongan telah teruji pada tarap kepercayaan 95 %.
akan memberikan energi, mendorong Selanjutnya dapat diinterprentasikan bahwa
kegiatan atau gerakan dan mengarahkan Kepuasan kerja guru memiliki hubungan
atau menyalurkan prilaku kearah mencapai sangat signifikan dengan Etos kerja guru
kebutuhan yang memberi kepuasan atau SD Negeri di Padang Panjang sebesar 26,2
mengurangi ketidak seimbangan. Dengan %. Hal ini menunjukkan bahwa 26,2 %
motivasi atau dorongan yang dipunyai akan

Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja dengan Etos Kerja Guru Sekolah Dasar di Kota Padang Panjang 157
keberhasilan Etos kerja guru ditentukan oleh Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
Kepuasan kerja guru. kepuasan kerja guru disimpulkan bahwa:
Hubungan Gaya Kepemimpinan kepala Gaya kepemimpinan kepala sekolah
sekolah dan Kepuasan Kerja guru dengan berhubungan yang signifikan dengan etos
Etos Kerja guru SD Negeri di Padang kerja guru SD Negeri di Padang Panjang
Panjang sebesar 27,1%. Ini berarti bahwa gaya
Hubungan gaya kepemimpinan kepala kepemimpinan kepala sekolah yang baik
sakolah dan kepuasan kerja guru dengan memberikan dampak kepada etos kerja guru.
etos kerja guru sebesar 39,5 %. Hal ini Kepuasan kerja guru SD Negeri
menunjukkan bahwa 39,5 % Etos kerja guru di Padang Panjang berhubungan yang
SD Negeri di Padang Panjang berhubungan signifikan dengan etos kerja guru SD
dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah Negeri di Padang Panjang sebesar 26,2%.
dan Kepuasan kerja guru. Dengan kata Ini berarti bahwa Kepuasan kerja guru yang
lain secara simultan kedua faktor tersebut baik memberikan dampak kepada etos kerja
mempunyai hubungan dengan Etos kerja guru SD Negeri di Padang Panjang.
guru SD Negeri di Padang Panjang. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
Dengan menggunakan analisis korelasi kepuasan kerja guru secara bersama – sama
dan regresi berganda antara variabel bebas ( simultan ) berhubungan yang signifikan
Kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan dengan Etos kerja guru SD Negeri di Padang
kepuasan kerja guru (X2) dengan variabel Panjang sebesar 39,5 %. Hal ini menjelaskan
terikat etos kerja guru (Y) dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan etos kerja
besarnya koefisien korelasi Ry.1.2 = 0.629 guru dapat dilakukan melalui peningkatan
dan koefisien determinasi sebesar R²y.1.2 kepuasan kerja guru bersamaan dengan
= 0.395 . Dapat disimpulkan bahwa 39,5 perbaikan gaya kepemimpinan kepala
% variasi yang terjadi pada variabel etos sekolah guru SD Negeri di padang Panjang.
kerja guru disebabkan oleh kedua variabel
bebas Gaya Kepemimpinan kepala sekolah KEPUSTAKAAN ACUAN
dan kepuasan kerja guru, sementara sisanya
60,5 % disebabkan oleh faktor lain di luar Abdur Rahman an-Nahlawi, Ushulut Tarbiyah
variabel yang diteliti. Al-Islamiyah fil Baiti Wal Madrasah Wal
Mujtama, Terj: Shihabuddin (Jakarta :
PENUTUP Gema Insani, 1995

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis A. Mukti ali, Beberapa Persoalan Agama
tentang Etos kerja guru yang diperoleh dari Dewasa Ini, (Jakarta: Rajawali Press,
data penelitian berkaitan dengan hubungan 1987)

158 Jurnal al-Fikrah, Vol. I, No. 2, Juli-Desember 2013


Al-Gazali, al-Munkiz min al-Dahal, Beirut: Imran, Ali . Pembinaan guru di Indonesia,
Dar al-Andalus, 1967 hal. 215
Anaroga, Pandji, dan Sri Suyati . Psikologi Nurcholis Majid, Islam Agama Kemanusiaan,
kerja. Jakarta: Rineka cipta,1998 (Jakarta: Pramadina, 1995)
Bukhori Mokhtar, Pendidikan Dalam Z a i n i Sj a h m i n a n , Ku l i y a h A k i d a h
Pembangunan, (Yogya Karta: Tiara Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983)
Wacana, 1994)

Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja dengan Etos Kerja Guru Sekolah Dasar di Kota Padang Panjang 159

Anda mungkin juga menyukai