Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PENERAPAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BERBASISKAN EMOTIONAL SPIRITUAL

QUOTIENT (ESQ) PADA 3BALAI DIKLAT

KEAGAMAAN MANADO

Tugas Mata Kuliah Ilmu Perilaku dan Etika

Disusun Oleh:

Anisatur Rohmah

2201013

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA BANGKALAN

2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala karena atas limpahan
nikmat-Nya yang begitu besar baik itu berupa nikmat kesehatan, nikmat kesempatan, terlebih
lagi nikmat iman sehingga dengannya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan
Penerapan Pendidikan Dan Pelatihan Berbasiskan Emotional Spiritual Quotient(ESQ) Pada
Balai Diklat Keagamaan Manado ini kami buat untuk memenuhi tugas dari salah satu mata
kuliah Ilmu Perilaku dan Etika Profesi.Tentunya, dalam penyusunan laporan ini kami tidak serta
merta bisa menyelesaikannya tanpa ada kendala yang begitu berarti, berbagai hambatan itu tetap
datang menghampiri tapi dengan adanya uluran tangan dari berbagai pihak sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan cukup baik. Kami haturkan terimakasih kepada mereka.Akhirnya,
kami berharap semoga laporan ini bisa menjadi acuan bagi para pembaca khususnya para
mahasiswa dan dosen dalam proses belajar-mengajar. Kritik dan saran yang membangun selalu
kami harapkan mengingat kami hanya manusia biasa yang tentu saja tidak luput dari kesalahan
sehingga mungkin dalam laporan ini ada beberapa hal yang perlu dikoreksi demi perbaikan di
masa mendatang.
LANDASAN TEORI

 Psikologi

Ilmu jiwa yang tidak dipelajari secara langsung yang mempelajari tingkah laku, fungsi dan
mental. Proses mental melalui prosedur ilmiah.

 Psikologi perilku

Respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar yang dapat diamati
atau dilihat orang. Banyak teori tentang perilaku psikologi.

Perilaku adalah perbuatan kita sehari-hari Sedangkan tindakan adalah suatu kegiatan
untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin.

 Psikologi Individu

Konsep yang mempelajari individu seseorang dan permasalahan hadapannya bersifat sosial.
contohnya: Peduli keadaan orang lain.

 IQ (Intelligence Quotients)

Adalah kecerdasan manusia dalam kemampuan menalar, contoh membuat perencanaa,


kemampuan memecahkan masalah, memahami gagasan dan lain-lain.

 EQ (Emotion Quotients)

Adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, ketekunan dan kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri, kesanggupan mengendalikan diri.

 SQ (Spiritual Quontients)

Adalah kecerdasan jiwa yang membantu membangun dirinya secara utuh.

 ESQ (Emotion And Spiritual Quontient)

Adalah gabungan EQ dan SQ yaitu pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual.


PEMBAHASAN

Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan suatu proses pembelajaran dalam


pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang dikelola secara sistematis dan profesional guna
mengarahkan pegawai pada perubahan kemampuan (kompetensi), sikap, dan perilaku untuk
memenuhi tuntutan kualifikasi kerja dan dinamika perkembangan organisasi Diklat sebagaimana
dimaksud di lingkungan pemerintah termasuk pada Kementrian Agama mempunyai urgensi
strategis dalam misi peningkatan kualitas pegawai (sumber daya manusia) sebagai bagian dari
reformasi pemerintahan dalam rangka pencapaian good governance. Upaya strategis menuju
good governance salah satunya ditempuh melalui pembenahan kinerja, yang tidak hanya pada
level staf saja, melainkan seluruh pegawai meliputi jajaran pimpinan sampai pegawai operasional
sehingga terjadi pergerakan secara terarah dan simultan. Salah satu bentuknya adalah
pengembangan pegawai yang dilakukan melalui kemasan diklat yang match dengan fungsinya,
sehingga memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasinya.

Seiring dengan dinamika kehidupan dan perkembangan organisasi kediklatan yang


semakin kompetitif, maka kondisi lingkungan, baik internal maupun eksternal juga akan terus
mengalami perubahan dan penyesuaian. Kebutuhan terhadap diklat muncul karena sejumlah
permasalahan yang diidentifikasi dapat menjadi kendala kinerja organisasi, seperti menurunnya
prestasi kerja, sikap pengabdian yang menipis, dan terjadinya tantangan perubahan lingkugan
strategis. Tulisan ini berfokus pada pendidikan dan pelatihan berbasiskan Emotional Spiritual
Quotion (ESQ) pada yang dapat di kembangkan pada Balai Diklat Keagamaan Manado.

Kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap


kurikulum lembaga. kurikulum sebagai suatu substansi, yaitu suatu kurikulum di pandang
sebagai suatu rencana belajar bagi murid/ siswa/ mahasiswa/ peserta diklat di lembaga
pendidikan, yang menjadi suatu perangkat tujuan yang ingin di capai.
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapatlah disimpulkan sebagai berikut :


(1) Untuk meningkatkan sumber daya manusia pada Kementerian Agama khususnya pada
Balai Diklat Keagamaan Manado, maka perlunya pendidikan dan pelatihan yang berbasis
ESQ. ESQ ini dapat diintegrasikan pada kurikulum dan silabus pada program pendidikan
dan pelatihan dari setiap penyelenggaraan diklat.
(2) Program diklat jika berada pada taraf kognitif saja, maka penyelenggaraan diklat hanya
bernuansa kepentingan IQ saja. Dengan adanya pemanfaatan dalam kurikulum dan mata
diklat yang terintegrasi pada EQ dan SQ, dan dapat dilanjutkan dengan ESQ, untuk ke
depan akan mendapatkan sumber daya manusia yang siap pakai baik secara IQ, EQ dan
SQ untuk ke depan akan mendapatkan sumber daya manusia yang siap pakai baik secara
IQ, EQ, dan SQ untuk menjemput masa depan bangsa, yang berakhlak mulai, baik pada
peserta diklat itu sendiri maupun pada siswa-siswanya atau pelangganpelanggan
kediklatan.
(3) ESQ merupakan suatu model yang dilakukan oleh Bada Litbang dan Diklat Kementerian
Agama, untuk kepentingan birokrasi pemerintahan khususnya tugas pemerintah di bidang
agama dan keagamaan. ESQ adalah proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kinerja para pegawai Kementerian Agama secara keseluruhan.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka beberapa hal dapat dikemukakan
sebagai rekomendasi, yaitu :
(1) Kepala Pusdiklat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, diharapkan dalam
mengembangkan kurikulum harus bersesuaian dengan kurikulum yang dikembaangkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2) Kepada Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado, agar anggaran pelaksanaan
penyelenggaraan diklat berbasis ESQ ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai