Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK PENGEBORAN DAN PELEDAKAN

KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN PELEDAK DAN JENIS JENISNYA

DISUSUN OLEH :

AHMAD HIDAYATULLAH (2131340016)

DOSEN PENGAMPU :

GINDANG RAIN PRATAMA, ST.,MT.

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia -Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang dibimbing oleh Bapak Gindang Rain
Pratama, S.T., M.T. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik
Pengeboran dan Peledakan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun juga mengucapkan permohonan maaf sebesar – besarnya atas kesalahan yang ada
pada makalah ini. Selain itu, penyusun sangat mengharapkan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan pada makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembacanya untuk meningkatkan ilmu dan wawasan.

Malang, 13 APRIL 2023

Ahmad Hidayatullah
KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN PELEDAK
Bahan peledak adalah suatu bahan yang dapat mengalami reaksi kimia secara cepat dan hebat,
menghasilkan gas dan panas yang sangat tinggi serta ledakan. Pada industri pertambangan,
bahan peledak digunakan untuk menghancurkan batuan yang keras atau untuk membuka area
tambang yang baru. Namun, penggunaan bahan peledak juga memiliki risiko yang cukup tinggi
jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, pengelompokan dan klasifikasi bahan
peledak menjadi sangat penting di industri pertambangan. Berikut ini adalah penjelasan tentang
klasifikasi bahan peledak di industri pertambangan.
1. Klasifikasi Menurut Sifat Kimia
Klasifikasi bahan peledak dapat dilakukan berdasarkan sifat kimia dari bahan peledak itu
sendiri. Dalam hal ini, bahan peledak dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Bahan Peledak Primer
Bahan peledak primer adalah bahan peledak yang sangat sensitif terhadap rangsangan mekanis
atau panas, dan digunakan untuk membakar atau mengaktifkan bahan peledak sekunder.
Contoh bahan peledak primer antara lain nitroglycerin dan merkuri fulminat.
b. Bahan Peledak Sekunder
Bahan peledak sekunder adalah bahan peledak yang kurang sensitif dibandingkan dengan
bahan peledak primer. Bahan peledak sekunder umumnya digunakan untuk menghancurkan
batuan atau untuk membuka area tambang yang baru. Contoh bahan peledak sekunder antara
lain ammonium nitrat dan TNT.
c. Bahan Peledak Tersier
Bahan peledak tersier adalah bahan peledak yang kurang sensitif dibandingkan dengan bahan
peledak primer dan sekunder. Bahan peledak tersier umumnya digunakan untuk menambah
kekuatan dari bahan peledak sekunder. Contoh bahan peledak tersier antara lain RDX dan
PETN.
2. Klasifikasi Menurut Kegunaan
Klasifikasi bahan peledak dapat juga dilakukan berdasarkan kegunaannya di industri
pertambangan. Dalam hal ini, bahan peledak dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Bahan Peledak untuk Penghancuran Batuan
Bahan peledak untuk penghancuran batuan digunakan untuk menghancurkan batuan yang
keras di area tambang. Bahan peledak ini biasanya memiliki daya ledak yang tinggi dan
digunakan dengan cara tertentu untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya.
b. Bahan Peledak untuk Pembukaan Area Tambang
Bahan peledak untuk pembukaan area tambang digunakan untuk membuka area tambang yang
baru atau untuk membuka akses ke area tambang yang sudah ada. Bahan peledak ini umumnya
memiliki daya ledak yang lebih rendah daripada bahan peledak untuk penghancuran batuan,
namun tetap memiliki risiko yang tinggi jika tidak digunakan dengan benar.
3. Klasifikasi Menurut Cara Penggunaan
Klasifikasi bahan peledak dapat juga dilakukan berdasarkan cara penggunaannya di lapangan.

Bahan peledak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu kuat, lemah, dan blasting
agent. Berikut adalah beberapa contoh bahan peledak dalam setiap kategori:

1. Bahan peledak kuat

Bahan peledak kuat adalah jenis bahan peledak yang memiliki daya ledak yang sangat
tinggi dan stabil. Bahan peledak kuat biasanya terdiri dari senyawa nitrat seperti
nitroglycerin, TNT (trinitrotoluene), RDX (cyclotrimethylene trinitramine), HMX
(cyclotetramethylene tetranitramine), PETN (pentaerythritol tetranitrate), dan
sebagainya.

Bahan peledak kuat umumnya digunakan dalam aplikasi militer, pertambangan,


konstruksi, dan industri lainnya yang memerlukan daya ledak yang kuat dan terkendali.
Bahan peledak kuat digunakan untuk menghancurkan batu dan tanah, mengebor
lubang, pembuatan terowongan, dan pembangunan jalan raya.

Meskipun bahan peledak kuat memiliki kekuatan ledakan yang sangat tinggi,
penggunaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan hanya oleh ahli yang
terlatih. Kesalahan dalam penanganan bahan peledak kuat dapat menyebabkan ledakan
yang sangat berbahaya dan mematikan. Oleh karena itu, keamanan dan protokol
keselamatan harus selalu diutamakan dalam penggunaan bahan peledak kuat.Berikut
contoh beberapa bahan peledak kuat :

• Nitroglycerin

Nitroglycerin adalah salah satu bahan peledak kuat yang sering digunakan dalam
aplikasi industri dan medis. Nitroglycerin pertama kali ditemukan pada tahun 1847 oleh
seorang ahli kimia Italia bernama Ascanio Sobrero. Bahan peledak ini terdiri dari nitrat
gliserol, sebuah senyawa organik yang juga digunakan dalam produksi plastik dan
bahan kimia lainnya.

Nitroglycerin sangat sensitif terhadap tekanan, suhu, dan getaran, sehingga harus
ditangani dengan hati-hati oleh para ahli yang terlatih. Nitroglycerin biasanya disimpan
dalam bentuk cairan atau bubuk dan digunakan dalam aplikasi seperti peledak tambang,
konstruksi, dan militer. Selain itu, nitroglycerin juga digunakan dalam pengobatan
sebagai vasodilator, yaitu obat yang melebarkan pembuluh darah untuk mengurangi
tekanan darah dan mencegah serangan jantung.

Meskipun nitroglycerin sangat efektif sebagai bahan peledak dan pengobatan, tetapi
juga sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Nitroglycerin dapat meledak
dengan sangat hebat jika terpapar panas, api, atau gesekan, dan dapat menyebabkan
cedera serius atau kematian. Oleh karena itu, penggunaan dan penanganan nitroglycerin
harus dilakukan oleh orang yang terlatih dan mengikuti protokol keamanan yang ketat.

• TNT (Trinitrotoluene)

TNT (Trinitrotoluene) adalah salah satu bahan peledak kuat yang sering digunakan
dalam aplikasi industri dan militer. TNT pertama kali ditemukan pada tahun 1863 oleh
ahli kimia Jerman bernama Julius Wilbrand. Bahan peledak ini terdiri dari senyawa
organik toluena yang telah dimodifikasi dengan menambahkan tiga gugus nitro (-NO2)
pada molekulnya.

TNT memiliki kekuatan ledakan yang relatif stabil dan tahan terhadap pengaruh udara
dan kelembaban, sehingga banyak digunakan dalam aplikasi militer seperti amunisi dan
bahan peledak untuk artileri. Selain itu, TNT juga digunakan dalam aplikasi industri
seperti konstruksi dan tambang.

Meskipun TNT lebih stabil dibandingkan dengan nitroglycerin, tetapi TNT tetap sangat
berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. TNT dapat meledak dengan hebat jika
terpapar panas, api, atau benturan, dan dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.
Oleh karena itu, penggunaan dan penanganan TNT harus dilakukan oleh orang yang
terlatih dan mengikuti protokol keamanan yang ketat.
• RDX (Cyclotrimethylene trinitramine)

RDX adalah singkatan dari nama kimia Cyclotrimethylene trinitramine, yang


merupakan bahan peledak kuat dengan kekuatan yang tinggi. RDX biasanya digunakan
dalam aplikasi militer seperti bahan peledak untuk bom, granat, dan roket. RDX juga
digunakan dalam industri konstruksi dan tambang sebagai bahan peledak untuk
menghancurkan batu dan tanah.

• PETN (Pentaerythritol tetranitrate)

PETN adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan peledak kuat. PETN
biasanya digunakan dalam aplikasi militer seperti bahan peledak untuk bom dan granat,
serta dalam industri petrokimia sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan viskositas
minyak pelumas.
• HMX (Cyclotetramethylene tetranitramine)

HMX adalah senyawa organik yang sering digunakan sebagai bahan peledak kuat dan
stabil. HMX biasanya digunakan dalam aplikasi militer sebagai bahan peledak untuk
amunisi, granat, dan roket. HMX juga digunakan dalam aplikasi industri seperti
konstruksi dan tambang sebagai bahan peledak untuk menghancurkan batu dan tanah.

2. Bahan peledak lemah

Bahan peledak lemah adalah jenis bahan peledak yang memiliki daya ledak yang relatif
rendah dan kurang stabil dibandingkan dengan bahan peledak kuat. Bahan peledak
lemah umumnya terdiri dari senyawa nitrat seperti black powder atau serbuk mesiu,
urea nitrate, TATP (triacetone triperoxide), dan sebagainya.

Bahan peledak lemah biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan daya ledak
yang lebih rendah, seperti petasan, kembang api, dan bahan peledak untuk pembakaran
roket. Bahan peledak lemah juga digunakan dalam aplikasi forensik dan militer, seperti
dalam pembuatan bahan peledak improvisasi (homemade explosives).

Meskipun daya ledak bahan peledak lemah relatif rendah, tetapi penggunaannya tetap
memerlukan kehati-hatian dan harus dilakukan oleh ahli yang terlatih. Kesalahan dalam
penanganan bahan peledak lemah juga dapat menyebabkan ledakan yang berbahaya
dan mematikan. Oleh karena itu, keamanan dan protokol keselamatan harus selalu
diutamakan dalam penggunaan bahan peledak lemah. Berikut beberapa bahan peledak
lemah :

• Black powder (serbuk mesiu)

Black powder, atau serbuk mesiu, adalah salah satu jenis bahan peledak tertua yang
diketahui. Bahan peledak ini terdiri dari campuran sulfur, arang, dan potassium nitrat,
dan digunakan dalam aplikasi seperti kembang api, senjata api kuno, dan bahan peledak
untuk peledak tambang.

• ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil)

ANFO adalah bahan peledak yang terdiri dari campuran ammonium nitrat dan bahan
bakar minyak. ANFO sering digunakan dalam aplikasi industri seperti tambang dan
konstruksi sebagai bahan peledak untuk menghancurkan batu dan tanah.

• Urea Nitrate

Urea nitrat adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan peledak. Urea nitrat
biasanya digunakan dalam aplikasi industri sebagai bahan peledak untuk tambang dan
konstruksi, serta dalam aplikasi militer sebagai bahan peledak untuk bom.

• TATP (Triacetone triperoxide)


TATP adalah senyawa organik yang sangat sensitif dan mudah meledak. TATP
biasanya digunakan dalam aplikasi militer dan terorisme sebagai bahan peledak untuk
bom.

• HMTD (Hexamethylene triperoxide diamine)

HMTD adalah senyawa organik yang sangat sensitif dan mudah meledak. HMTD
biasanya digunakan dalam aplikasi militer dan terorisme sebagai bahan peledak untuk
bom.

3. Blasting agent

Blasting agent adalah jenis bahan peledak yang memiliki karakteristik antara bahan
peledak kuat dan bahan peledak lemah. Blasting agent biasanya terdiri dari campuran
amonium nitrat dengan bahan bakar seperti bahan bakar minyak atau bahan bakar gas.

Blasting agent digunakan dalam aplikasi konstruksi, pertambangan, dan penggalian


karena memiliki daya ledak yang cukup kuat untuk menghancurkan batuan dan tanah,
namun lebih stabil dan lebih aman untuk ditangani daripada bahan peledak kuat.

Selain itu, blasting agent juga digunakan sebagai bahan peledak untuk pekerjaan
pemotongan logam, seperti dalam industri tambang batubara dan perminyakan, dan
dalam aplikasi rekayasa sipil seperti peledakan jalan raya dan jembatan.
Meskipun blasting agent lebih stabil dan aman untuk ditangani daripada bahan peledak
kuat, tetapi penggunaannya tetap memerlukan protokol keselamatan yang ketat dan
harus dilakukan oleh ahli yang terlatih untuk meminimalkan risiko ledakan yang tidak
diinginkan. Berikut contohnya:

• Emulsion explosives

Emulsion explosives adalah jenis bahan peledak yang terdiri dari campuran air, minyak,
ammonium nitrat, dan deterjen. Emulsion explosives biasanya digunakan dalam
aplikasi industri seperti pertambangan dan konstruksi sebagai bahan peledak untuk
menghancurkan batu dan tanah

• Ammonium Nitrate blasting agents

Ammonium nitrate blasting agents adalah jenis bahan peledak yang terdiri dari
ammonium nitrat dan bahan pengikat. Ammonium Nitrate blasting agents biasanya
digunakan dalam aplikasi industri seperti pertambangan dan konstruksi sebagai bahan
peledak untuk menghancurkan batu dan tanah.
• Slurries (campuran air dan bubuk peledak)

Slurries adalah jenis bahan peledak yang terdiri dari campuran air dan bubuk peledak.
Slurries biasanya digunakan dalam aplikasi industri seperti pertambangan dan
konstruksi sebagai bahan peledak untuk menghancurkan batu dan tanah.

• Water gels (campuran air, bubuk peledak, dan bahan pengikat)

Water gels adalah jenis bahan peledak yang terdiri dari campuran air, bubuk peledak,
dan bahan pengikat. Water gels biasanya digunakan dalam aplikasi industri seperti
pertambangan dan konstruksi sebagai bahan peledak untuk menghancurkan batu dan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai