Anda di halaman 1dari 10

Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

The Use Of Social Media in Hospital :


A Systematic Review

Andini Tri Wijayati1, Angesti Drea2, Arinahaq3, Fiki Kusumasari4, Rosa Selvia5,
Rovels6

Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia Departemen Adminstrasi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia

ABSTRAK

Berkembangnya akses internet mengubah pola interaksi konsumen yang dahulu bersifat pasif menjadi aktif
untuk mencari informasi kesehatan. Fungsi media social tidak hanya ebagai alat rekreasi tetapi juga penting
dari segi bisnis dan organisasi. Pada awalnya, konsumen memperoleh informasi kesehatan dari website
yang sifatnya satu arah (menerima informasi) tetapi saat ini banyak bermunculan media sosial yang bersifat
dua arah (menerima dan menyebarkan informasi). Studi eligibilitas untuk systematic review ini merupakan
hasil yang merangkum penggunaan media sosial di rumah sakit. Systematic review mengacu pada Preferred
Reposting Items for Systematic review and Meta-Analysis Protocols (PRISMA) 2015 dan dilakukan
pencarian secara sistematis dalam satu database literatur ilmiah yaitu Science Direct yang memenuhi syarat
dengan batasan diterbitkan dalam bentuk full-text dalam peer-reviewed pada 5 tahun terakhir, menggunakan
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan sumber data merupakan jurnal ilmiah. Dengan mengacu pada
PRISMA dan pencarian literatur dengan batasan tersebut, semula ditemukan 700 artikel teks lengkap
(n=700) menjadi 5 artikel teks lengkap (n=5) yang ada kaitannya dengan penggunaan media sosial di rumah
sakit. Kata kunci yang dipakai adalah social media, hospital, marketing. Dalam sepuluh tahun terakhir,
social media berkembang sangat pesat. Tingginya anstusiasme masyarakat tehadap kemauan untuk
menerima informasi medis dari sumber resmi terpercaya, harus diimbangi dengan adanya petugas
kesehatan di rumah sakit yang secara teratur mengakaji dan mengelola informasi kesehatan yang ada di
media sosial milik rumah sakit. Media sosial memiliki dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan,
kepuasan pasien, publikasi serta pengembangan dan pemasaran rumah sakit.

Kata Kunci: media sosial, rumah sakit, pemasaran.

ABSTRACT

The progression of Internet access changes from passive consumer interaction becomes active consumer
to seek health information. Social media not only a recreational instrument but also for business and
organization. Initially, consumers obtained health information from websites that were one-way (only
receiving information) but nowadays social media change consumer become two directions (receiving and
spread information). This eligibility study was a systematic review with PRISMA (Preferring Reposting
Items for Systematic Review and Meta-Analysis Protocols) approach. Conducted by searching articles from
one database Science Direct and published from January 2014 to 2019. Searching and screening proces
resulted in 5 articles to review from 700 articles related the use of social media in hospitals. The keywords
used are social media, hospital, marketing. Over the past decade, user of social media outlets has grown
exponentially. High enthusiasm patients were willing to to receive health related information and education
from official source. Social media has a positive impact on improving knowledge, patient satisfaction,
publication and also hospitals marketing.

Keywords: social media, hospital, marketing.

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 130


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

PENDAHULUAN serta rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu).


Media sosial mengandalkan konektivitas pengguna
Kehadiran media sosial dapat meningkatkan citra jaringan dan kemampuan internet untuk menembus
organisasi maupun individu tenaga medis, memperluas waktu dan tempat agar dapat menyebarkan informasi
jangkauan organisasi, dan mendukung perubahan dan membentuk komunitas. Fungsi media sosial
permintaan konsumen akantemu janji kunjungan tidak hanya sebagai alat rekreasi tetapi juga penting
di fasilitas keseheatan (Kotsenas, 2018). Rumah dari segi bisnis dan organisasi. Konsumen dan dokter
sakit dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat akan menggunakan media sosial sehingga fasilitas
promosi, membantu konsumen untuk memahami kesehatanmemilikikesempatanuntukmeningkatkan
pilihan perawatan yang dimiliki, serta mendapatkan pengaruhnya pada bermacam audiens. (Keckley
feedback tentang layanan yang diberikan rumah dan Hoffmann, 2010) Media sosial menyediakan
sakit. (Keckley dan Hoffmann, 2010) Media sosial pasar yang besar untuk promosi kesehatan dengan
dapat digunakan sebagai alat untuk menjangkau 54% atau 143 juta dari 265 juta jiwa penduduk
pasien dan mengurangi kecemasan pasien terkait Indonesia yang menggunakan internet di Indonesia.
dengan perawatan yang akan dilakukan. Adanya (Kominfo RI, 2018) Hasil penelitian UNESCO
media sosial juga berguna sebagai forum untuk terhadap masyarakat Indonesia memperlihatkan 4
menghubungkan antar pasien dengan penyakit dari 10 orang aktif di media sosial seperti Facebok
serupa serta berbagi pengalaman dalam hal perawatan yang memiliki 3,3 juta pengguna, WhatsApp dengan
dan pemberian dukungan peer to peer. (Kotsenas, jumlah 2,9 juta pengguna, dan media sosial lain.
2018) (Kominfo RI, 2018) Statistik menunjukkan cakupan
media sosial yang beragam dan jangkauan yang
TINJAUAN PUSTAKA luas memudahkan masyarakat untuk mengakses
informasi kesehatan dan penyedia layanan kesehatan.
Sejak pertengahan 1990-an, internet mulai tersedia Memberi informasi kesehatan melalui media sosial
secara luas yang memungkinan bagi konsumen seperti Facebook sangat-sangat menjanjikan dalam
(termasuk pasien) untuk mencari informasi terkait memfasilitasi penyebaran informasi kesehatan dan
kesehatan secarabebas.Berkembangnyaaksesinternet berkomunikasi dengan para profesional kesehatan
mengubah pola interaksi konsumen yang dahulu (Adzharuddin and Ramly, 2015). Sebagai contoh
bersifat pasif menjadi aktif untuk mencari informasi dari penggunaanmedia sosial diantara paraprofesional
kesehatan.Padaawalnya,konsumenakanmemperoleh perawatan kesehatan diperhatikan dalam bertukar
informasi kesehatan dari website yang sifatnya satu informasi dan berkomunikasi dengan pasien lain.
arah (menerima informasi) tetapi saat ini banyak (Hawkins, DeLaOand Hung, 2016) dan (Ranginwala
bermunculan media sosial yang bersifat dua arah and Towbin, 2018).
(menerima dan menyebarkan informasi). Media
sosial didefinisikan sebagai teknologi dan aplikasi METODOLOGI PENELITIAN
berbasis web yang isinya dibuat oleh pengguna.
(Benetoli, 2017) Bentuk media sosial dapat berupa Systematicreviewbertujuanuntukmelihatpenggunaan
teks, gambar, audio, dan video. Ada berbagai macam media sosial sebagai strategi pemasaran di rumah
jenis media sosial (Gupta dkk, 2013) dintaranya sakit. Proses telaah mematuhi standar pedoman
proyek kolaboratif (misal Wikipedia), blog dan PRISMA. (ditampilkan pada gambar 1).
mikroblog (misal Twitter), komunitas konten (misal
Youtube, Flicker) situs jejaring sosial (misal Facebook, Strategi Pencarian
MysSpace), dunia virtual games (misal Warcraft,
Whyville), dunia sosial virtual (misal Second Life), Artikel ditelusuri melalui satu database (Science
ratings and reviews, serta audio (misal podcasts). Direct) dengan menggunakan beberapa kata kunci
Media sosial menghubungkan antara satu dengan yang dinyatakan di bawah ini. Pencarian melibatkan
yang lain berdasarkan karakteristik umum (misal istilah“socialmedia”AND“hospital”AND“marketing”.
teman, keluarga, profesi, sekolah, tempat tinggal,

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 131


Juni
Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic 2020
Review

Kriteria Kelayakan Media Sosial yang Digunakan

Pencarian dilakukan dari tanggal 16 Desember 2019 Berdasarkan literatur yang dikaji, media sosial yang
– 3 Januari 2019 secara independen oleh enam penulis. digunakan terkait informasi pelayanan kesehatan
Judul dan abstrak seluruh artikel diidentifikasi untuk antara lain Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat,
melihat relevansi topik systematic review. Artikel Whatsapp,YouTube,dansebagiankecilmenggunakan
dibaca secara menyeluruh untuk verifikasi kesesuaian Pinterest, Linkedin, Wikipedia, khususnya bagi yang
kriteria inklusi. Artikel akan dikeluarkan dari seleksi mencari informasi edukasi kesehatan.
apabila tidak relevan dengan tujuan penelitian dan
termasuk dalam kriteria eksklusi. Data dibuat menjadi Pengguna Media Sosial Terkait Pelayanan
tabel terstruktur dan dianalisis lalu dibuat kesimpulan Kesehatan
berdasarkan referensi yang telah dipilih. Analisis
data dibuat secara deskriptif, tanpa meta-analisis. Secara umum pengguna media sosial terdiri dari
sebagian besar pasien, kemudian masyarakat (termasuk
Kriteria Inklusi pendampingpasiendanteman)sertapetugaskesehatan
atau pihak penyedia pelayanan kesehatan (institusi
Artikel harus memiliki kriteria inklusi sebagai berikut: rumah sakit maupun organisasi lainnya).
diterbitkan dalam bentuk full-text dalam peer-reviewed
antara tahun 2015 sampai 2020, menggunakan Analisis Konten
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan sumber
data merupakan jurnal ilmiah. Semua hasil studi dari literatur menunjukkan bahwa
pasien atau masyarakat dan juga petugas kesehatan
Kriteria Ekslusi menggunakan media sosial memberikan konten
dukungan, baik dari sesama pasien maupun orang
Artikel akan dikeluarkan dari seleksi dengan kriteria lain. Studi nomor 1 menunjukkan 97% pengguna
eksklusi sebagai berikut: (a) di luar Bahasa Inggris menggunakan grup Facebook untuk memberi dan
dan Bahasa Indonesia, (b) bukan merupakan artikel mendapat dukungan dari pasien lain, diikuti dengan
openaccess,(c)hanyaabstrak,(d)artikeldipublikasikan alasan untuk mendapat saran atau rekomendasi dari
di bawah tahun 2015. petugas kesehatan (3). Dari sisi petugas atau penyedia
pelayanan kesehatan, sebagian besar kontenmerupakan
Ekstraksi Data konten edukasi kesehatan diikuti dengan saran atau
rekomendasi untuk pasien atau penanya. Studi
Dilakukan ekstraksi data oleh enam penulis yang nomor2terhadappihak penyediapelayanan kesehatan
mencakup informasi nama penulis, judul artikel, (rumah sakit) juga menunjukkan sebagian besar
tahun penelitian, lokasi, latar belakang, metode konten adalah untuk edukasi kesehatan dan saran
penelitian, hasil, dan kesimpulan. rekomendasi untuk pasien. Studi nomor 3 juga
menunjukkan para pengguna menggunakan media
HASIL DAN PEMBAHASAN sosial untuk mendapatkan informasi kesehatan atau
medis yang dipercaya dapat meningkatkan pengobatan
Dari hasil pencarian 700 artikel awal didentifikasi yangrasional, terutamadengan memperoleh informasi
dari satu basis data. Tinjauan tersebut untuk melihat dari sumber penyedia pelayanan kesehatan resmi
manfaat penggunaan media sosial pada rumah sakit dan terpercaya. Pada studi nomor 4 terdapat pula
dan diperoleh 5 artikel yang memenuhi kriteria untuk penggunaan media sosial oleh penyedia pelayanan
dapat dilakukan systematic review (Tabel 1). Studi kesehatan yang memberikan konten terkait pelayanan
penelitian dilaksanakan di beberapa negara. public /komunitas ataupun kepegawaian, misalnya
lowongan kerja, informasi kontak dan sebagainya.
Studi nomor 5 menunjukkan pengguna media
sosial yang mencari informasi kesehatan bertujuan

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 132


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

untuk mencari dukungan informasi dan juga Pada penelitian ini juga disebutkan bahwa spesialis
dukunga emosional. kesehatan hanya mewakili 20,1% sebagai sumber
utama informasi terkait medis di media sosial.
Dalamsepuluhtahunterakhir,socialmediaberkembang Mayoritas responden pada penelitian ini, sekitar
sangat pesat. Dimana adanya Facebook, Twitter, 90%, bersedia menerima informasi dan pendidikan
YouTube, WhatsApp dan sebagainya. Pada bulan terkait kesehatan dari sumber resmi tepercaya dan
maret 2017, jumlah pengguna Facebook mencapai percaya bahwa informasi dan pendidikan seperti ini
1.9 Milliar juta jiwa di seluruh dunia. Perkembangan dari sumber resmi akan menghasilkan peningkatan
ini juga diikuti peningkatan pelayanan kesehatan penggunaan obat-obatan dan kualitas hidup pasien.
dan informasi kesehatan sehingga adanya engagement
antara provider pelayanan kesehatan dengan pasien. Tingginya anstusiasme masyarakat tehadap kemauan
Kemudahan akses perangkat internet membuat untuk menerima informasi medis dari sumber resmi
masyarakat dengan leluasa mengakses informasi terpercaya, harus diimbangi dengan adanya petugas
kesehatan internet dari berbagai sumber, terutama kesehatan di rumah sakit yang secarateratur mengakaji
media sosial dimana terbentuk komunitas yang dan mengelola informasi kesehatan yang ada di
memiliki kepentingan yang sama untuk mendapatkan media sosial milik rumah sakit ataupun milik dokter
atau memberikan informasi kesehatan. yang praktik di rumah sakit terebut dengan akun
profesionalnya serta mengedukasi pasien terhadap
Dhar, dkk melakukan penelitian selama 9 bulan pentingnya memvalidasi informasi medis yang
dengan 350 pasien. penelitian ini memperlihatkan disediakan oleh rumah sakit atau penyedia layanan
bahwa 95 % responden membuka facebook mereka kesehatan lainnya. Dalam rangka memasarkan
tiap hari dengan 24 % di antaranya membuka rumah sakit pada era digital, kehadiran media sosial
Facebook beberapa kali dalam sehari. Suatu survei ini dapat meningkatkan citra organisasi rumah sakit
dilakukan menghasilkan 95% responden mendapat maupun individu tenaga medis khususnya tenaga
dampak positif terhadap pelayanan kesehatan terkait. medisyangmemberikan pelayananlangsung kepada
Sebanyak 97% melaporkan motivasi utama ikut pasien serta memperluas jangkauan organisasi.
dalam grup adalah untuk menyediakan dan
mendapat dukungan dari orang lain. Dengan demikian, keberadaan media sosial utamanya
digunaan untuk berbagi informasi edukasi kesehatan
Penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat di dan juga sebagai tempat untuk bersosial dan
Arab Saudi terkait dengan penggunaan aplikasi berkomunitasantarapihak-pihakyangmemperhatikan
media sosial seperti pada WhatsApp, Snapchat dan ataumemilikimasalahkesehatantertentu. Kemudahan
YouTube sebagai sumber utama pencarian informasi akses dan tersedianya pilihan-pilihan media sosial
medis. Diantara responden tersebut terdapat 41,2% juga mendorong perilaku ini terhadap masyarakat,
responden lebih suka menerima informasi terkait pasien dan penyedia pelayanan kesehatan.
medis setiap hari dari sumber resmi tepercaya.
Proporsirespondenyanglebihtinggidenganpendidikan KESIMPULAN DAN SARAN
dasar tidak pernah menerima informasi terkait
medis di media sosial dan lebih suka menerima Pemanfaatan media social di bidang kesehatan salah
informasi terkait medis dari sumber resmi setiap satunya adalah dalam pemasaran rumah sakit.
minggu. Di sisi lain, proporsi yang lebih tinggi dari Sebagian besar pasien dan consumer mencari
responden wanita mencari dan menerima informasi informasi terkait kesehatan di media social. Selain
terkait medis di media sosial setiap bulan dan lebih untuk informasi kesehatan, rumah sakit dapat
suka menerima pendidikan terkait medis di media memanfaatkan media social untuk dukungan
sosial dari sumber resmi setiap minggu. (Alhaddad, terhadap pasien, mengingkatkan komunikasi antara
2018) pelayanan kesehatan dan pasien, serta publikasi
ilmiah yang bertujuan untuk pengembangan dan

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 133


JuniReview
Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic 2020

pemasaran rumah sakit serta meningkatkan kepuasan Benetoli, Arcelio; Chen, Timothy F; dan Aslani, Parisa. 2017. Consumer Health-
Related Activities on Social Media: Exploratory Study.Journalof Medical
pasien. InternetResearch,Volume19(10):e352
Gupta, Anita; Tyagi, Mukta; Sharma, Deepshikha. 2013. Use of Social Media
MarketinginHealthcare.JournalofHealthManagement,Volume15(2),
DAFTAR PUSTAKA hal.293-302.
Keckley, Paul H dan Hoffmann, Michelle. 2010. Social Networks in Health Care:
Communication, Collaboration, and Insights. Deloitte Center for Health
Adzharuddin,N.A.andRamly,N.M.(2015)‘NourishingHealthcareInformationover
Souliton.
Facebook’,Procedia-SocialandBehavioralSciences.ElsevierB.V.,172,
Kominfo RI. 2018. Angka Penggunaan Media Sosial Orang Indonesia Tinggi,
pp.383–389.doi:10.1016/j.sbspro.2015.01.384.
PotensiKonflikJugaamatBesar.[onine]Tersediadi:https://kominfo.go.id
Alhaddad,M.S.(2018)‘The use ofsocialmedia amongSaudiresidents formedicines
/content/detail/14136/angka-penggunaan-media-sosial-orang-indonesia-
related information’, Saudi Pharmaceutical Journal. Elsevier B.V., 26(8),
tinggi-potensi-konflik-juga-amat-besar/0/ so rotan_media. (Diunduh pada
pp.1106–1111.doi:10.1016/j.jsps.2018.05.021.
tanggal3Januari2020).
Hawkins, C. M., DeLaO, A. J. and Hung, C. (2016) ‘Social Media and the Patient
Kominfo RI. 2018.KementerianKominfo Sebut Pengguna Internet Indonesia Capai
Experience’, Journal of the American College of Radiology. Elsevier Inc,
54 Persen. [online] Tersedia di: https://kominfo.go.id/content/detail/153
13(12),pp.1615–1621.doi:10.1016/j.jacr.2016.09.006.
80/kementerian-kominfo-sebut-pengguna-internet-indonesia-capai-54-
Ranginwala, S. and Towbin, A. J. (2018) ‘Use of Social Media in Radiology
persen/0/sorotan_media.(Diunduhpadatanggal3Januari2020).
Education’, Journal of the American College of Radiology. Elsevier Inc,
Kotsenas,Amy L, dkk.2018. The Strategic Imperative for the Use of SocialMedia in
15(1),pp.190–200.doi:10.1016/j.jacr.2017.09.010.
Health Care. Journal American College of Radiology, Volume 15, hal
155-161.

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 134


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

Tabel 1. Karakteristik metodologi dari peninjauan artikel

No Judul / Penulis / Tahun Latar Belakang Metode Hasil Kesimpulan


Selama 9 bulan, 350
pengguna unik (50% pasien
transplantasi hati, 36%
perawat pasien/teman, 14%
Terlepas adanya potensi petugas pelayanan
manfaat dari media sosial, kesehatan) berkontribusi 339
Penelitian ini
penyedia pelayanan pesan, 2338 komentar, 6274
mengindikasikan integrasi
kesehatan sering enggan reaksi, dalam grup. 98%
Benefit of social media on Grup dukungan Facebook dibentuk media sosial pada praktik
untuk menjangkau pasien pesan dikomentari dan
patient engagement and untuk pasien transplantasi hati untuk klinis dapat menguatkan
melalui media sosial. direaksikan oleh anggota lain
satisfaction: digunakan sebagai forum komunitas pemberi pelayanan
Tujuan penelitian dalam grup. pasien adalah
1 Results of a 9-month, virtual. Data demografi pengguna dan kesehatan untuk
dilakukan untuk pengguna paling aktif. Suatu
qualitative pilot study using aktivitas grup dikaji. Survei dilaukan menciptakan dukungan
mengeksplorasi survei dilakukan
Facebook untuk mengevaluasi persepsi pengguna komunitas yang efektif
bagaimana implementasi menghasilkan 95%
(Dhar V.K. et al, 2018. USA) terkait partisipasi dalam grup sehingga meningkatkan
media sosial dpaat responden mendapat dampak
keterlibatan dan kepuasan
mempengaruhi positif terhadap pelayanan
pasien
keterlibatan dan kepuasan kesehatan terkait. Sebanyak
pasien 97% melaporkan motivasi
utama ikut dalam grup
adalah untuk menyediakan
dan mendapat dukungan dari
orang lain
Media sosial menyediakan Penulis mengkaji 5 media Pengadopsian media sosial
Data media sosial dari rumah sakit anak
saluran baru bagi rumah sosial yang melibatkan 45 oleh rumah sakit anak di
dikumpulkan mulai September -
sakit untuk terlibat dalam rumah sakit anak dan 2004 Amerika Serikat tersebar
November 2013. Penggunaan media
How U.S. children's komunitas, suatu tujuan pesan Facebook. Semua luas. Implikasi terhadap
sosial dikaji bagi setiap rumah sakit yang
hospitals use social media: A yang semakin penting rumah sakit menjalankan peran pemasaran tradisional
2 membuat konten Facebook, Twitter,
mixed methods study (Wong sebagaimana rumah sakit akun Faceboo dan Twitter, ialah media sosial dapat
YouTube, Google dan Pinterest.
C.A. et al, 2015. USA) non-profit menghadapi kemudian Youtube (82%), berperan sebagai saluran
Penggunaan Facebook Page, akun
manfaat komunitas yang Google (53%) dan Pinterest untuk edukasi kesehatan
Twitter dan pesan Facebook
semakin terbatas dengan (69%). Rumah sakit yang dan terlibat dalam
dideskripsikan.
adanya Affordable Care lebih besar menunjukkan komunitas, termasuk

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 135


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

No Judul / Penulis / Tahun Latar Belakang Metode Hasil Kesimpulan


Act (AAC). Penulis kinerja lebih tinggi pada mendapat manfaat
mendeskripsikan Facebook (67% vs 10%, komunitas (kepercayaan
variabilitas dalam p=0.01) dan Twitter (75% vs publik).
keberadaan media sosial 17%, p=0.05), dibandingkan
di antara rumah sakit anak rumah sakit yang lebih kecil.
di Amerika Serikat dan Topik pesan Facebook terdiri
distribusi konten yang dari promosi rumah sakit
ada. 35% (706), kerjasama
komunitas atau manfaat 24%
(474), penggalangan dana
21% (426), dan kisah cerita
12% (241). Dari edukasi
kesehatan, 73% 509)
menyediakan panduan
kesehatan anak.
Sebanyak 751 responden
yang valid dari total 1200
Pasien semakin banyak
undangan survei. WhatsApp
menggunakan media
adalah aplikasi utama yang
sosial seperti Facebook,
digunakan diantara semua Petugas kesehatan yang
Twitter, YouTube dan
responden, yaitu sebesar berwenang harus secara
Instagram untuk Studi cross-sectional dilakukan antara 20
83,8%. Sekitar 18% teratur mengkaji konten
mengakses informasi September - 1 Desember 2017.
The use of social media responden menggunakan informasi kesehatan yang
pelayanan kesehatan. Kuesioner yang sudah divalidasi
among Saudi residents for media sosial untuk mencari ada di sosial media serta
Penelitian bertujuan untuk didistribusikan secara langsung ke
3 medicines related informasi terkait pengobatan mengedukasi pasien
mengukur penggunaan responden di area publik dan melalui
information (Alhaddad M.S., secara mingguan. Sebanyak terhadap pentingnya
media sosial untuk survei online pada grup-grup media
2018. Saudi Arabia) 12,6% responden mendapat memvalidasi informasi
informasi terkait sosial. Data dianalisis menggunakan
informasi terkait medis medis yang disediakan oleh
kesehatan di antara SPSS versi 22.
secara harian. Teman adalah para penyedia pelayanan
penduduk Arab Saudi,
sumber utama informasi kesehatan
frekuensi dan sumber
medis pada media sosial
informasi serta preferensi
yaitu 28,5% dari seluruh
pasien.
respons. Informasi dari
spesialis kesehatan sebanyak

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 136


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

No Judul / Penulis / Tahun Latar Belakang Metode Hasil Kesimpulan


20,1%. Sepertiga dari
responden memperoleh
informasi kesehatan secara
harian dan mingguan. lebih
dari 90% responden lebih
memilih untuk mendapat
informasi kesehatan dari
sumber resmi yang
terpercaya dan setuju bahwa
edukasi kesehatan melalui
media sosial akan
meningkatkan penggunaan
obat-obatan yang rasional
Diketahui bahwa 65% RS
memiliki website RS,
beberapa memiliki LinkedIn,
Twitter, dan Facebook
Penelitian bertujuan untuk namun tidak ada RS yang
Metode penelitian dengan cara analisis
mengetahui penggunaan memiliki Youtube. Facebook
konten induktif untuk meneliti website
Optimising The Digital Age media sosial untuk digunakan untuk RS Pendidikan di Nigerian
20 RS Pendidikan di Nigeria. Konten
Health-Wise: Utilisation of meningkatkan dampak menunjukkan kepuasan menggunakan media sosial
yang diteliti adalah konten
4 New/Social. Media by promosi kesehatan, pasien. Sebanyak 100% RS untuk tujuan publisitas dan
edukasi/kesehatan masyarakat dan
Nigerian Teaching Hospitals pencegahan penyakit, atau Pendidikan menggunakan mengembangkan image
promosi, pegawai dan hubungan
(Batta& Iwokwagh, 2015) pengetahuan kesehatan sosial media untuk mendapat RS.
masyarakat, serta konten rawat jalan dan
secara umum pada RS umpan balik dari pasien.
rawat inap.
Pendidikan di Nigeria. Sebanyak 25% rumah sakit
menggunakan media sosial
untuk memberi informasi
medis dan kesehatan untuk
digunakan publik.
Social Media's Impact on Peningkatan akses ke Sebanyak 49% penduduk Dengan semakin
Dengan menggunakan data sekunder,
Healthcare Services internet, eksistensi Rumania menggunakan banyaknya informasi yang
5 makalah ini bertujuan untuk menampilka
(Pentescu A. et al, 2015. perangkat seluler dan komputer untuk alasan tersedia, sehingga
isu terkait dampak media sosial pada
Romania) kemudahan komunikasi personal. Sedangkan terkait mengubah cara orang-orang

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 137


Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic Review

No Judul / Penulis / Tahun Latar Belakang Metode Hasil Kesimpulan


akibat pertumbuhan media pelayanan kesehatan dan mendiskusikan aktivitasnya, 31% berkomunikasi, termasuk
sosial, mendorong penulis dampak penggunannya di Rumania. menggunakan ponsel pintar meningkatkanya perhatian
untuk menginvestigasi untuk membuka media terhadap kesehatan,
dampak sosial media sosial. Informasi kesehatan teknologi baru akan terus
terhadap pelayanan yang dicari pasien melalui mempengaruhi sektor
kesehatan di Rumania. media sosial dan internet pelayanan kesehatan. Atas
bervariasi. Kebanyakan yang dasar ini, investigasi lebih
dicari adalah terkait penyakit lanjut perlu dilakukan
tertentu yang diidap oleh untuk menilai dampak
seseorang. Selain itu pasien sebenarnya dari media
juga mencari dukungan sosial terhadap keputusan
informasi dan emosional. terkait pelayanan
Media sosial dapat kesehatan, yang diambil
berkontribusi untuk oleh profesional penyedia
meningkatkan pengertian pelayanan kesehatan
terhadap masalah pasien dan maupun pasien.
kebutuhannya, yang nantinya
dapat memberikan dampak
yang lebih baik pada kondisi
pasien.

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 138


Juni
Wijayati, Andini Tri, Penggunaan Media Sosial di Rumah Sakit: A Systematic 2020
Review

Gambar 1. PRISMA systematic review identification, screening, eligibility, and


inclusion

Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 3 139

Anda mungkin juga menyukai