Anda di halaman 1dari 6

Vol.11 No.

2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 351


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
INOVASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh
Mohammad Al Farabi1), Budiman2), Muhammad Nazri3), Muhammad Amran4), Faisal5)
1,2,3,4,5Pascasarjana UIN Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Jl. IAIN No.1, Gaharu, Kec. Medan Timur,


Kota Medan, Sumatera Utara 20235
E-mail: 1Amplopstrip@gmail.com

Abstract
Among the goals of Islamic education is to increase human intelligence and spirituality for
individuals. Quality of life for individuals is part of the problems that are approached in the world
of education regarding the curriculum which is the center of the educational forum. The curriculum
that formulates the path of educational practice and is like a stakeholder in the education system,
so that when the study program does not have innovation that is comparable to the direction of
world change, the learning process obtained cannot increase the strength of students to compete in
the industrial world.
Keywords: Inovasi, Kurikulum, Pendidikan Agama Islam

PENDAHULUAN inovatif, kesanggupan beragumen yang


Pendidikan mempunyai bagian yang informatif serta juga sanggup berhubungan erat
bisa bekerjasma sehingga dapat membuahkan pada sahabat yang seumur. Siswa yang cekatan
arah pendidikan yang terfokus. Seluruh unsur akan bisa meningkatkan keilmuan dalam
mempunyai porsi yang saling berkaitan, dirinya, tapi dibutuhkan rangsangan untuk bisa
program yang menjadi awal tujuan utama memupuk keilmuan yang diperoleh supaya
dalam sistem pendidikan. Segelintir ahli terus menerus berkelanjutan serta berbanding
menyebutkan bahwa pusat dari suatu dengan informasi yang sebetulnya.1
prosedur pendidikan ialah metode yang baik.
Baik buruknya suatu pendidikan itu letaknya HASIL DAN PEMBAHASAN
dari sebuah program. A. Harapan Inovasi Kurikulum Pendidikan
Pendidikan Agama Islam atau sering Agama Islam
disebut PAI yaitu bidang studi yang bercirikan Program studi ialah satu dari alat yang
pada aktivitas setiap hari baik itu yang mesti ada pada sebuah sistem pendidikan.
bertautuan dengan sang Pencipta, antar Kurikulum/program studi mengambil peranan
manusia sampai dengan yang lain. Juga yang cukup esensial untuk menggapai suatu
mempunyai wadah cakupan sangat luas pada arah pendidikan, yaitu pendidikan umum
posisi termasuk untuk hal yang sukar ataupun pendidikan teologi.2 Arah PAI ialah
dimengerti. Sampai menumbuhkan persoalan agar terbentuknya insan yang cerdas yang
baik seperti syariat, aturan islam dan semua hal mempunyai integritas aqidah, keimanan,
yang bertautan pada entitas pembelajaran PAI. akhlak, dan perbuatan serta adanya keterlibatan
Hal itu bisa didalami dengan bentuk dari jasad dan jiwa juga alam dunia serta alam
penggunaan cara belajar yang bisa akhirat.
mengembangkan perbuatan berpikir kreatif dan

1 Devi Wahyu Ertanti Ela Yuniar, Mohammad


Afifulloh, “VICRATINA : Jurnal Pendidikan Islam 2 Marliana, “Anatomi Kurikulum Pendidikan Agama
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2020 P-ISSN: 2087-0678X,” Islam Di Sekolah”Dinamika Ilmu, Vol. 13 No. 2,
Pendidikan Islam 5, no. 2 (2020): 17–23. Desember 2013, hlm. 137.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
352 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Bahasa lain, PAI wajib menjamah 3 penetapan silabus di Indonesia secara sah
bagian, yaitu jantung (heart) afektif, pikiran diawali pada tahun 1950. Eksistensi PAI sudah
(head) atau kognitif, jasad (hand) atau disusun perwujudannya pada PP & K dan
psikomotorik. Ketiga-tiganya mesti sesuai MenAg) pada 1946.
dengan simultan, integratif dan holistik. Kata Kurikulum 1947 sangat akrab dengan
lain, program studi yang dilihat bagus untuk warna cara ajar jepang ataupun Belanda5. Hal
menggapai arah PAI adalah yang integrated dan tersebut bisa jadi terjadi dikarenakan oleh
komprehensif, merangkup cakupan pengethuan negari ini baru menang/merdeka. Hingga
yang diperlukan untuk menjalankan hidup jalannya pendidikan lebih dititikberatkan pada
dunia dan pengetahuan diperlukan kehidupan melahirkan insan yang Hubbut Baldah, hingga
akhirat.3 menjadi berdaulah serta punya rasa sadar akan
Sedangkan tujuan program studi berbangsa serta bernegara.6 Ciri khusus dalam
dicetuskan melalui perkembangan ultimatum, program studi pada masa ini adalah sifat
keinginan dan situasi masyarakat juga menjadi program studinya separated subyek curriculum
dasar oleh pemikiran dan terfokus perolehan (kurikulum subyek terpisah), memakai bahasa
nilai filosofis dan utamanya falsafah negara Indonesia bahasa pengantar di sekolah,
program studi merupakan dari pada materi hitungan mata pelajarannya; pada SR itu ada
pendidikan amat sangat berperan untuk enam belas mata pelajaran, pada sekolah
mengantarkan pada arah pendidikan yang tingkat menengah itu ada tujuh belas mata
diinginkan. Maka, program studi merupakan pelajaran dan tingkat sekolah menegah atas ada
energi inti yang mempengaruhi dan membentuk 19 mata pelajaran dan adanya bahan pendidikan
jalannya suatu proses pendidikan. Kesilapan dan pengajaran.
mengatur program studi akan mengakibatkan 2. Kurikulum 1952-1968
kegagalan dalam sistem pendidikan dan Pada masa ini, kurikulum isinya yaitu
penganiyaan pada siswa.4 bimbingan mesti diamahkan pada peserta didik,
Program studi memiliki posisi yang pada pelajaran Lughah Indonesia, lughah
sangat urgen dalam sebuah pendidikan, Daerah, ‘llmu Alam, ‘llmu kehidupan, ‘llmu
karenanya dengan program studilah yang Ardh, dan kesejarahan. Disamping itu,
menyusun dan menuntun agar perwujudan pembelajaran kurikulum ini tekah
tujuan pendidikan itu bisa tergapai dan tidak disusun di UUPPP (Undang-undang Pokok
menyeleweng dari tujuan yang telah Pendidikan dan Pengajaran) nomor 4 tahun
diinginkan. 1950. Kemudian, timbul SKB 2 menteri tahun
B. Inovasi Kurikulum PAI dari Zaman ke 1951 yang menekankan pelajaran agamis harus
Zaman dilaksanakan paling tidak 120 menit perpekan.
a) Histori Kurikulum PAI Zaman Orde Selanjutnya, KemeNag juga sudah
Lama memperjuangkan tersusunnya kurikulum
Program studi di zaman Orde Lama agama di sekolah dan juga pesantren yang pada
dibagi jadi 2 kurikulum, yaitu: ujungnya dibuatlah grup yang dipimpin oleh
1. Pada Kurikulum 1947, pada penerapannya KH. Imam Zarkasyi asal PP Gontor yang telah
mulai diterapkan di tahun 1950, disebabkan mengurut dengan sistematis kurikulum agamis
banyak bagian mengatakan bahwa rangkaian

3 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1 (Jakarta: 5 Sutrisno, 2012, Pendidikan Islam Berbasis Problem
Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 127
Sosial, Jakarta, Ar Ruzz Media
4 Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan
Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm. 194
6 Mulyasa E 2003, Kurikulum Berbasis Kampetensi,
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 353
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang selanjutnya diterbitkan oleh menag tahun instruksional umum dan arah instruksional
1952. khusus. PAI dalam kurikulum 1975
Dikatakan bahwa setelah DEPAG telah menghadapi alterasi yang substansial.
berhasil mengurutkan kurikulum itu, pelajaran Hadirnya SKB 3 menteri (MenAg,
agamis mendapatkan porsi 25% dari kesemua MenDagRi dan MenteriP&K) juga diurutnya
mata pelajaran yang diajarkan sekolah selama kurikulum madrasah 1975, pelajaran agama
sepekan. Adapun ciri khusus memperoleh porsi 30%, dilain pihak
Kurikulum/program studi pada tahun 1952- pendidikan umum 70%, sehingga Ijazah
1964 ialah pada tahun 1952 ciri khusus yang madrasah sama dengan ijazah dari sekolah
paling/sangat menonjol ialah tiap plening umum, dan siswa madrasah yang hendak hijrah
pelajaran harus melihat materi pelajaran yang keumum pun dipersilahkan. Situasi ini berbeza
dikaitkan dalam keseharian. Kemudian ciri pada zaman sebelum kurikulum 1975 ini
khusus program studi pada tahun 1968 ialah dijalankan. Ciri khusus kurikulum pada tahun
Mentri Pendidian dan Budaya nya adalah 1975 ini ialah sifat kurikulum pada tahun 1975
Mashuri, SH menjabat sekitar tahun 1968 s/d ini terintegrasi dengan kurikulum organisasi,
1973, sifat kurikulumnya correlated subject total pelajaran setingkat SD punya struktur
(Subyek yang berhubungan), jumlah mata program, dan pengambilan jurusan di sekolah
pelajarannya; SD 10 pelajaran, SMP 18 menengah atas dibagi atas 3 yaitu jurusan IPA,
pelajaran dan SMA 18 pelajaran, kemudian IPS dan Bahasa.
pengambilan jurusan di tingkat SMA itu 3. Kurikulum 1984
dilaksanakan dikelas dua. Masa Ini merupakan penyempurnaan
b) Histori Kurikulum PAI Zaman Orde kurikulum 1975. Kedudukan peserta didik pada
Baru kurikulum ini jadi memantau, kelompok,
Pergantian zaman orde lama kezaman diskusi sampai buat laporan. Sistem ini disebut
orde baru ujungnya turut berbenturan dengan dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA),
wajah pendidikan nasional, buktinya silabus sistem menempatkan tenaga pendidik pada
sah di zaman orde lama turut ikut berubah dan fasilitator, hingga cara kegiatan ceramah tidak
tidak hanya itu, di zaman orde baru juga sudah didapatkan pada kurikulum ini. Ciri khusus
menemui banyak pergantian. Penjelasan ini pada kurikulum ialah sifat kurikulum isi
ialah bentuk kurikulum yang berjalan semasa berdasarkan kurikulum, program pelajaran
zaman ini ialah : mencakup 11 pelajaran, jumlah pelajaran SMP
1. Kurikulum 1968 11 mata pelajaran dan jumlah pelajaran tingkat
Bisa dikatakan, kurikulum 1968 ini SMA sebanyak 15 mata pelajaran.
merupakan penyelesaian kurikulum 1964. 4. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum
Mulai dari merdeka, kurikulum ini telah jadi 1999
bentuk kurikulum terkonsolidasi. Pada Intinya Kurikulum 1994 ialah buah pemikiran
bukan lagi pancawardhana seperti kurikulum menggabungkan kurikulum sebelumnya,
1964. Melainkan, kebijakan penerapan utamaya kurikulum 1975 dan 1984. Perlu
pelajaran agamanya hampir sama seperti digaris bawahi pada masa ini ialah keluarnya
kurikulum 1964. Undang-undang SISDIKNAS No 2 tahun 1989
2. Kurikulum 1975 menekankan bahwa madrasah adalah sebuah
Pada kurikulum ini, arah pengajarannya lembaga pendidikan yang berkesan khas islam,
ialah meninggikan kelancaran dan maksudnya isi materi kurikulum sistematis
penyederhanaan program belajar mengajar. isinya senada ajaran. terlebih lagi, dengan
Masa ini dijumpai istilah rentetan pelajaran Undang-undang SISDIKNAS ini PAI ujung-
yang merupakan cara bagaimana pengajaran ujungnya berlalu satu set pada sistem
pada setiap materi. arah pendidikan dan pendidikan nasional. Adapun ciri-ciri khusus
pengajaran dibagi pada arah pendidikan umum, kurikulum tahun 1994 ini ialah sifat
arah institusional, arah kurikuler, arah kurikulumnya berdasarkan kurikulum.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
354 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Dari penjabaran tersebut dapat di ambil 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau
sebuah kesimpulan zaman orde baru ini Kurikulum 2006
(Kurikulum tahun 1968, 1975, 1984, 1994 dan Pada umumnya KTSP tidak berbeda
suplemen kurikulum 1999) PAI akhirnya seperti KBK hanya saja terdapat dalam
beriringan dengan sistem Pendidikan penertibannya, yaitu mengarah disentralisasi
Nasional.7 sistem pendidikan. Pusat juga membuat standar
c) Sejarah Kurikulum PAI Zaman kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan
Reformasi sekolah diharuskan bisa mewujudkan dalam
Histori telah menulis bahwa bertukarnya bentuk program, penilaian hasilnya sesuai
rezim maka berpengaruh terhadap perobahan situasi sekolah dan daerahnya.9. Adapun ciri
kebijakan yang berlaku. Masa ini khusus kurikulum KTSP ini ialah pertama
mengutamakan ketransparanan, transparansi fokus pada disiplin ilmu, kedua fokus pada
dan akuntabilitas, kenyataannya sudah pengembangan individu, ketiga mengakses
berpengaruh kedalam dunia pendidikan kepentingan daerah dan keempat merupakan
nasional. Kurikulum di zaman reformasi ini kurikulum teknologis.
juga sudah mendapati beberapa perobahan, 3. Kurikulum 2013
antara lain: Dibawah ini ciri K-13 yaitu:
1. Kurikulum KBK a. Menghasilkan Pendidikan yang Berciri khas
Zaman ini membuat tempat sangat untuk Pendidkan berkarakter sebetulnya ciri
pembuatan aturan pendidikan baru yang utama kurikulum pendidikan sebelumnya.
bersifat pembaruan serta ekstrim. Di zaman ini Yang pada itu diharuskan mencari caranya
tujuan melahirkan manusia Indonesia yang menghasilkan siswa bisa mempunyai karakter
mempunyai daya saing, maju, sejahtera dalam bagus, beretika dan mempunyai akhlak.
wadah NKRI8, akibat majunya reformasi Kenyataannya kurikulum ini juga memepunyai
adalah dibentuknya sistem Kurikulum Berbasis kekurangan hingga mendatangkan macam
Kompetensi atau disebut juga kurikulum KBK. kritik. hingga kurikulum berlandas kompetensi
Untuk menguatkan perihal tersebut, pemerintah ini dirubah agar melahirkan sistem pendidikan
mensahkan Undang-undang No 20 tahun 2003 yang berkesinambungan.
masalah sistem pendidikan nasional merubah b. Melahirkan Pendidik Berwawasan Lokal
Undang-undang No 2 tahun 1989, dan mulai Pengetahuan ini suatu hal urgen.
waktu itu : usaha sadar dan terprogram Nyatanya yang terjadi selama ini seakan
melahirkan lingkungan belajar dan proses terbengkalai oleh arus tingginya pengaruh
pembelajaran supaya siswa dapat budaya modern. Budaya yang cenderung
mengoptimalkan bakat yang ada pada dirinya mengantar masyarakat untuk melupakan cita-
mempunyai kekuatan spirit, mengendalikan cita luhur nenek moyang dan bakat yang
emosi diri, kepribadian, kepintaran akhlak dimilikinya dalam raga. Hal tersbut yang
mulia, juga kesenian dibutuhkan dirinya. Ciri menyokong bagaimana penanaman budaya
khusus KBK ini ialah menitikberatkan tingkat lokal dalam pendidikan bisa diaplikasikan.
ketercapaian keterampilan, baik individu Sistem ini akan diaplikasikan dalam konsep
maupun kelompok. sistem pendidikan kurikulum 2013. Sistem

7 Asrahah Hanun, 1999, Sejarah Pendidikan islam, 9 Mahmud, 2010, Ensiklopedi Pendidikan
Jakarta, Logos Wacana ilmu, hal. 10
islam, Konsep, Teori, dan Tokoh, Bandung
8 Mulyasa E 2003, Kurikulum Berbasis Kampetensi, Sahifa, hal.25
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, hal.15

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 355
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang bisa lebih mengutamakan yang selama ini Dalam pembaharuan ini menerima semua
dihilangkan dari ingatan. bentuk pendidikan yang modern tanpa
c. Menciptakan Pendidikan yang Ceria dan meninggalkan tradisi/adat yang lama. Misalnya
Bersahabat menerima bahwa proses/sistem pembelajaran
Pada intinya pendidikan sebagai tempat dapat diintegrasikan dengan teknologi tanpa
untuk 'menemukan dan mencari bakat dalam meninggalkan tradisi-tradisi yang sudah
diri. Maka dari itu, dengan sistem pendidikan berjalan dalam lembaga tersebut.
yang dijalankan pada kurikulum 2013 Kesimpulan
diinginkan bisa manggali bakat yang ada pada Seiring dengan perubahan dan
jiwa murid, dalam hal potensi ilmiah maupun perkembangan yang terjadi pada zaman global
non ilmiah, akan diaplikasikan pendidikan yang yang sudah jauh berbeda dari tahun ke tahun
lebih menggembirakan, bersahabat, menarik bahkan abad sebelum ini, tuntutan akan
dan berkompeten. Hingga dengan dengan kompetensi manusia untuk bisa hidup, bekerja,
begitu diharapkan semua bakat dan kreativitas dan meraih peluang partisipasi di dalamnya
serta inovasi siswa dapat tereksploitasi dengan jauh lebih kompleks. Perkembangan IPTEK
cepat dan tepat. Kurikulum adalah sebagai alat mewajibkan pendidik, siswa dan juga orang tua
yang diberikan oleh sebuah lembaga agar lebih melihat teknologi, informasi dan
pendidikan yang memuat rancangan yang akan komunikasi.
disalurkan.
C. Peluang dan Tantangan dari Inovasi DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum Pendidikan Agama Islam [1] Devi Wahyu Ertanti Ela Yuniar,
Revolusi industri menjadikan bumi ini Mohammad Afifulloh, “VICRATINA :
semakin cepat berubah, mempunyai daya saing Jurnal Pendidikan Islam Volume 5
serta mempunyai jiwa individual yang Nomor 1 Tahun 2020 P-ISSN: 2087-
dominan. bahwa kecakapan siswa diantaranya 0678X,” Pendidikan Islam 5, no. 2 (2020)
yaitu berkemampuan kritis, berkemampuan [2] Marliana, “Anatomi Kurikulum
kreatif, berkecakapan dalam Pendidikan Agama Islam Di
berkomunikasi/berdialog, serta dapat Sekolah”Dinamika Ilmu, Vol. 13 No. 2,
bekerjasama pada kawan seumuran dan terakhir Desember 2013
adalah siswa dapat meningkatkan rasa bangga [3] Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1
di lingkungan sosialnya. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997)
Perubahan ini akan menjadi peluang [4] Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat
siswa jikalau sanggup untuk mempunyai modal Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia,
dipaparkan. Adapun Hambatan menurut 2010)
Irianto: siap dalam belajar, bisa mengelola [5] Soedjono, Aliran Baru dalam Pendidikan,
sosial budaya, punya jiwa saing handal, bisa (Bandung: CV Ilmu 2008),
melihat peluang, bisa [6] Albarobis A. Muhyidin, Sutrisno, 2012,
menjalankan/mengoperasikan teknologi. Pendidikan Islam Berbasis Problem
Menurut dari tantangan/hambatan yang Sosial, Jakarta, Ar Ruzz Media
dihadapi oleh setiap lembaga, pendidikan wajib [7] Ali Mukti, Hasan All, 2003, Kapita
mempersiapkan berbagai macam pintasan yang Selekta Pendidikan Agamg Islom,
diperlukan oleh masyarakat. Yaitu pertama, Jakarta, Pedoman ilmu Jaya
mendatangkan/menciptakan strategi dan media [8] Asrahah Hanun, 1999, Sejarah
pembelajaran yang interatif/komunikatif dan Pendidikan islam, Jakarta, Logos Wacana
terintegrasi dengan teknologi. Kedua, ilmu
perubahan kurikulum yang utamanya pada [9] Lembaga Pendidikan Fakultas Tarbiyah,
kurikulum PAI yang dapat 2009, Bohan Ajar DIKLAT Profesi Guru,
menyesuaikan/adaptif dan responsif. Sertifikasi Guru, Pengawas dalam

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
356 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jabotan Kuota 2009, Surabaya, Fakultas
Tarblyah
[10] Mahmud, 2010, Ensiklopedi Pendidikan
islam, Konsep, Teori, dan Tokoh,
Bandung Sahifa
[11] Mulyasa E 2003, Kurikulum Berbasis
Kampetensi, Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya
[12] Suhartono Toto, 2011 Filasafat
Pendidikan islam, Jakarta, Ar Ruzz
Media

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534

Anda mungkin juga menyukai