Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMBELAJARAN

Pembelajaran
Kuantum
KELOMPOK 6 | BAB XI
Anggota Kelompok
GETA BANI IZZAT 2126
FATHURRAHMAN 2144
M. SADHU GUNAWAN 2145
Latar Belakang Kemunculan
Pembelajaran kurikulum

Landasan Pembelajaran Kuantum

Ciri-ciri Umum Pembelajaran


Sub Materi
Prinsip-prinsip Utama Pembelajaran
Kuantum

Pandangan Kuantum tentang


Pembelajaran dan Pembelajar
Latar Belakang Kemunculan
Pembelajaran Kuantum
Tokoh utama di balik pembelajaran kuantum
adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah
tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis
properti dan keuangan, dan setelah semua
bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti
bidang pembelajaran. Dialah perintis,
pencetus, dan pengembang utama
pembelajaran kuantum.
Landasan Pembelajaran Kuantum

Meskipun dinamakan pembelajaran kuantum, falsafah dan metodologi


pembelajaran kuantum tidaklah diturunkan atau ditransformasikan
secara langsung 3 dari fisika kuantum yang sekarang sedang
berkembang pesat. Tidak pula ditransformasikan dari prinsip-prinsip
dan pandangan-pandangan utama fisika kuantum yang dikemukakan
oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika kuantum.
Ciri-ciri Umum Pemelajaran Kuantum
~ Berpangkal Pada Psikologi Kognitif, bukan fisika kuantum

~ Bersifat Humanistis, Bukan positifvitis-empiris,"hewan-istis", maupun nativistis

~ Lebih bersifat Konstruktivistis, Bukan Positivistis-empiris, Behavioristis, maupun

maturasionistis.

~ Berupaya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri

Sebagai Konteks ppembelajaran


~ Memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi

interaksi yang bermutu dan bermakna.

~ Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi

~ Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan

atau keadaan yang dibuat-buat

~ Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.

~ Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran


~ Memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan
dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material.
~ Menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.

~ Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.

~ Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.


Prinsip-prinsip Utama
Pembelajaran Kuantum
1) Prinsip utama pembelajaran

kuantum berbunyi

"Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam


Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita
(Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).”
2) Proses pembelajaran kuantum merupakan permainan orkestra
simfoni. Prinsip dapat berarti (1) aturan aksi atau perbuatan yang
diterima atau dikenal dan (2) sebuah hukum, aksioma, atau doktrin
fundamental.
Ada lima prinsip-prinsip dasar ini yaitu seperti berikut

1) Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara


2) Ketahuilah bahwa Segalanya Bertujuan
3) Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan
4) Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran
5) Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan
3. Pembelajaran kuantum harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata
lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu,
keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi pembelajaran kuantum.

Ada tujuh prinsip keunggulan yang juga disebut tujuh kunci keunggulan yaitu:
1) Terapkanlah Hidup dalam Integritas
2) Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
3) Berbicaralah dengan Niat Baik
4) Tegaskanlah Komitmen
5) Jadilah Pemilik
6) Tetaplah Lentur
7) Pertahankanlah Keseimbangan
Pandangan Kuantum tentang
Pembelajaran dan Pembelajar
Selain memiliki karakteristik umum dan prinsip-prinsip utama seperti
dikemukakan di atas, pembelajaran kuantum memiliki pandangan
tertentu
tentang pembelajaran dan pembelajar.
Berikut beberapa pandangan mengenai pembelajaran dan pembelajar
yang dimaksud:
Pandangan Mengenai Pembelajaran dan Pembelajar
1.Pembelajaran berlangsung secara aktif karena pembelajar itu aktif dan kreatif.
2.Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila didasarkan pada karakteristik gaya
belajar pembelajar sehingga penting sekali pemahaman atas
gaya belajar pembelajar.
3.Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila tercipta atau terdapat
suasana nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan sehingga
kenyamanan, kesenangan, kerileksan, dan kegairahan dalam pembelajaran
perlu diciptakan dan dipelihara
4.Pembelajaran melibatkan lingkungan fisikal-mental dan kemampuan pikiran
atau potensi diri pembelajar secara serempak.
5.Pembelajaran terutama pengajaran membutuhkan keserasian konteks dan isi.
6.Pembelajaran berlangsung optimal bilamana ada keragaman dan kebebasan
karena pada dasarnya pembelajar amat beragam dan memerlukan kebebasan.
SESI DISKUSI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai