Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH PERUSAHAAN

Pada tahun 1994, PLN menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan
PT HI Power Tubanan untuk membangun PLTU Tanjung Jati B bersih berkapasitas
2x660 MW. Kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) diberikan
kepada Sumitomo Corporation (SC) dan manufaktur dimulai pada tahun 1996.
Namun sebagai konsekuensi dari krisis ekonomi Asia, pekerjaan konstruksi
ditangguhkan pada Juni 1998.
Pada akhir 1999 awal 2000, dalam iklim ekonomi yang membaik dan lebih kuat,
diskusi dimulai untuk menyelidiki cara-cara memulai kembali dan menyelesaikan
proyek. Pada tahun 2001 Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya
terhadap proposal dan skema tersebut. Pada bulan Maret 2002 telah
ditandatangani Perjanjian Sewa Pembiayaan antara PLN dan Sumitomo Group,
tanggal Penyelesaian terakhir adalah Juli 2003. Untuk memfasilitasi pembangunan
baru, kepemilikan pabrik, Sumitomo membentuk Special Purpose Company, "PT
Central Java Power".
Setelah menyelesaikan pembangunan, pengujian, dan commissioning Pabrik,
kedua unit yang terdiri dari Tanjung Jati B ini mulai beroperasi secara komersial
pada bulan Oktober dan November 2006. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden
Indonesia secara resmi membuka pabrik pada tanggal 14 Oktober 2006.
PLTU Tanjung Jati B dikelola melalui Finance Lease Agreement (FLA). Kepemilikan
dipertahankan oleh Central Java Power selaku Lessor. PLN ( Persero) selaku
Lessee, telah membentuk unit usaha anak perusahaan PT PLN (Persero)
Pembangkitan Tanjung Jati B, untuk memenuhi semua kewajiban FLA dan untuk
mengelola kontrak OM & F (Operation Maintenance and Fuel). Kontrak OM & F
telah dikembangkan dan disubkontrakkan sebagian untuk Operasi &
Pemeliharaan kepada (Medco Energi dan fortum oy) menjadi PT TJB Power
Services untuk Mengoperasikan dan Merawat PLTU unit 1 & 2 selama 23 tahun.

Anda mungkin juga menyukai