Anda di halaman 1dari 3

Makna kalimat “Allah Mewafatkanmu”

Sebelumnya kami ingatkan satu prinsip, kembalikan bahasa kepada yang


punya.

Al-Quran Allah turunkan berbahasa arab. Untuk menjawab pertanyaan


mengenai makna kandungan al-Quran, kembalikan kepada mereka yang
paham bahasa arab.

Kita tidak mungkin mengembalikan tafsir al-Quran kepada keterangan


pendeta atau orang nasrani. Mereka tidak memiliki kapasitas dalam hal ini.
Kecuali jika kita memiliki prinsip bebas nilai, semua relatif, sehingga tidak
ada standar kebenaran.

Ayat yang dimaksudkan adalah firman Allah,

َ َ‫ِإ ْذ ق‬
َّ َ‫ال هَّللا ُ يَا ِعي َسى ِإنِّي ُمت ََوفِّيكَ َو َرافِعُكَ ِإل‬
‫ي‬

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan


menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-
Ku. (QS. Ali Imran: 55)

Kita simak keterangan Ibnul Jauzi. Beliau menyebutkan perbedaan


pendapat ulama tentang masalah ini.

Pertama, kata mutawaffiika [ َ‫ ] ُمت ََوفِّيك‬artinya bukan “mematikan kamu”.

Kata ‘tawaffa’ [‫ ]التوفي‬diturunkan dari kata iftifa’ al-Adad [‫ ]استيفاء العدد‬yang


artinya memenuhi dan menyempurnakan.

َ ‫]ِإنِّي ُمتَ َوفِّي‬: Aku angkat dirimu dari


Sehingga makna: “inni mutawaffiika” [‫ك‬
bumi dalam kondisi sempurna, utuh, tidak mendapatkan dampak buruk
sedikitpun dari usaha orang yahudi.

Ini merupakan pendapat al-Hasan al-Bashri, Ibnu Juraij, Ibnu Qutaibah, dan
yang dipilih oleh al-Farra’.

Diantara dalil pendukung pendapat ini adalah firman Allah,

‫يب َعلَ ْي ِه ْم َوَأ ْنتَ َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِهي ٌد‬


َ ِ‫فَلَ َّما تَ َوفَّ ْيتَنِي ُك ْنتَ َأ ْنتَ ال َّرق‬
“Setelah Engkau menyempurnakanku, Engkau yang mengawasi mereka.
Dan Engkau menjadi saksi atas segala sesuatu.” (QS. al-Maidah: 117)

Makna ayat, “setelah Engkau mengangkatku…” karen penyimpangan orang


nasrani dilakukan setelah beliau diangkat oleh Allah.

َ ‫ ] ُمتَ َوفِّي‬artinya mewafatkan kamu, dalam arti


Kedua, kata mutawaffiika [‫ك‬
mencabut nyawamu.

Namun ini bukan berarti membenarkan keyakinan yahudi bahwa Nabi Isa
telah meninggal ketika itu. Akan tetapi, ayat ini mengalamitaqdim wa tak-
khir (perubahan urutan). Sehingga, yang seharusnya di belakang, ditaruh di
depan. Dan pola bahasa taqdim wa tak-khirsudah dikenal oleh masyarakat
arab.

Sehingga tafsir ayat,

َ‫ي َو ُمتَ َوفِّيك‬


َّ َ‫ك ِإل‬
َ ‫ِإنِّي َرافِ ُع‬

“Aku mengangkatmu dan mewafatkanmu…”

Artinya, wafatnya Nabi Isa ‘alaihis salam baru terjadi setelah beliau
diangkat oleh Allah ke langit, kemudian nanti akan diturunkan kembali ke
bumi.

Ini adalah pendapat az-Zajjaj dan al-Farra’ dalam salah satu pendapatnya.

Said bin Musayib mengatakan, “Nabi Isa diangkat di usia 33 tahun.”

(Zadul Masir, 1/347)

Klaim orang nasrani atau orang liberal bahwa ada yang bertentangan dalam
al-Quran, sebabnya karena mereka gagal paham terhadap firman Allah.
Karena mereka berbicara di luar kapasitasnya. Andai mereka diam, tentu
saja lebih terhormat.

Allahu a’lam.

Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Anda mungkin juga menyukai